Anda di halaman 1dari 2

Jenis Jenis Gaji

1. Gaji Bersih

Perlu diketahui bahwa gaji atau upah pokok seorang karyawan dapat ditingkatkan dengan
pembayaran komisi, pembagian laba, atau penyesuaian biaya hidup. Banyak perusahaan
membayar bonus tahunan kepada para karyawannya sebagai tambahan terhadap gaji pokok.
Jumlah bonus seringkali dihitung berdasarkan beberapa ukuran produkstivitas seperti
penjualan dan laba perusahaan.

Pembayaran bisa dilakukan secara tunai atau transfer ke rekening karyawan. Bisa juga
dilakukan dalam bentuk saham, fasilitas rumah, mobil, atau tunjangan lainnya. Secara umum,
bentuk pembayaran tidak berpengaruh pada perlakuan terhadap gaji dan upah oleh
perusahaan maupun karyawan. Cara menghitung gaji bersih adalah Gaji kotor dikurangi dengan
gaji potongan.

2. Gaji Pokok

Gaji pokok merupakan imbalan dasar yang wajib dibayarkan oleh perusahaan kepada pekerja
menurut tingkat dan jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasar kesepakatan. Menurut
Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003, besaran gaji pokok minimal 75 persen
dari upah pekerja yang terdiri dari gaji pokok ditambah tunjangan tetap.

Gaji pokok karyawan merupakan bagian dari struktur dan skala upah yang ditetapkan oleh
perusahaan secara proporsional sesuai golongan jabatan–dari nominal terkecil untuk pekerja
paling rendah hingga nominal terbesar untuk jabatan tertinggi.

3. Tunjangan Tetap

Tunjangan tetap adalah suatu pembayaran yang dilakukan secara teratur dan diberikan pada
pekerja dan keluarganya. Tunjangan tetap dibayarkan bersama upah pokok, dan tidak berkaitan
dengan kehadiran atau kinerjanya dalam perusahaan. Tunjangan tetap dapat berupa berupa
tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan perumahan, dan lain-lain. Tunjangan makan dan
tunjangan transportasi dapat masuk ke dalam komponen ini jika tidak berkaitan dengan
kehadiran, dan diterima secara tetap oleh pekerja menurut satuan waktu, harian atau bulanan.

4. Tunjangan Tidak Tetap

Tunjangan tidak tetap adalah pembayaran yang diberikan secara langsung pada pekerja dan
keluarganya, serta tidak berkaitan dengan pekerja. Sesuai namanya, tunjangan ini dibayarkan
secara tidak tetap dan tidak bersamaan dengan upah pokok. Umumnya, tunjangan tidak tetap
ini berkaitan dengan kehadiran atau kinerja karyawan. Misalnya, tunjangan makan hanya akan
diberikan sesuai jumlah hari masuknya karyawan ke kantor. Dengan begitu, tunjangan makan
ini termasuk dalam komponen tunjangan tidak tetap.

5. Gaji Lembur

Upah lembur merupakan upah tambahan yang diberikan sebagai imbalan kerja yang dilakukan
di luar jam kerja resmi. Pada beberapa perusahaan yang menerapkan sistem kerja lembur,
mereka wajib memasukkan komponen upah lembur dalam penghitungan penggajian karyawan.
Hal pemberian upah lembur ini tercantum dalam Pasal 78 ayat 1 Undang-Undang
Ketenagakerjaan. Besaran upah lembur dan waktu pembayarannya disesuaikan dengan
kesepakatan antara pihak perusahaan dan karyawan. Dalam menghitung gaji lembur menurut
Pasal 1 ayat 1 Peraturan Menteri no.102/MEN/VI/20014). Cara menghitung gaji lembur sama
halnya dengan hitungan gaji tengah bulan yang memakai hitungan mengacu pada jam kerja.

6. Bonus

Komponen terakhir dalam penghitungan gaji karyawan adalah bonus. Jenis pembayaran yang
termasuk dalam bonus adalah tunjangan hari raya, bonus performa kerja, bonus tahunan, dan
sebagainya. Penghitungan mengenai besaran bonus karyawan ini ditentukan berdasarkan
kondisi dan kebijakan perusahaan.

Daftar Pustaka

Lathifa, Dina. (2019). Ini 5 Komponen Gaji yang Perlu Anda Ketahui dalam Sistem Pengupahan.
Diakses pada 29 Mei 2021, dari https://www.online-pajak.com/seputar-pph21/komponen-gaji

Leukeun. ( 2021). Simak !!! Jenis- Jenis Gaji karyawan dan cara menghitungnya. Diakses pada
29 Mei 202, dari https://leukeun.com/en_US/blog/our-blog-1/post/simak-jenis-jenis-gaji-
karyawan-dan-cara-menghitungnya-291

Anda mungkin juga menyukai