Anda di halaman 1dari 16

XI AP 1

Penerapan Penggajian dan Tunjangan Pegawai

I. MENYIAPKAN PENGELOLAAN ADMINSTRASI GAJI DAN UPAH

 Definisi Gaji

Menurut Pasal 7 UU 8/74 jo. Pasal 7 UU 43/99,   “Setiap Pegawai Negeri berhak


memperoleh gaji yg layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya.” Gaji
adalah balas jasa atau penghargaan atas  prestasi kerja, yang harus dapat memenuhi
kebutuhan hidup bersama keluarganya secara layak, sehingga ia dapat memusatkan
perhatiannya dan kegiatannya untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya.
Gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja dalam
suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya.

 Hasibuan (2002) menyatakan bahwa “Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara
periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti”
 Handoko (1993), “Gaji adalah pemberian pembayaran finansial kepada karyawan
sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi
pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang”
 Hariandja (2002), yaitu Gaji merupakan salah satu unsur yang penting yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan, sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai
kebutuhan pegawai, sehingga dengan gaji yang diberikan pegawai akan termotivasi
untuk bekerja lebih giat. 
 Sastro Hadiwiryo (1998), yaitu: Gaji dapat berperan dalam meningkatkan motivasi
karyawan untuk bekerja lebih efektif, meningkatkan kinerja, meningkatkan
produktivitas dalam perusahaan, serta mengimbangi kekurangan dan keterlibatan
komitmen yang menjadi ciri angkatan kerja masa kini. Perusahaan yang tergolong
modern, saat ini banyak mengaitkan gaji dengan kinerja.
1. Pengertian gaji dan upah
a. Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah
tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas konstribusi tenaganya yang
telah diberikan untuk mencapai tujuan perusahaan.
b. Kompensasi ini juga berupa gaji dan upah.
c. Istilah gaji lebih banyak dipakai untuk kompensasi bagi para pegawai, sedangkan
upah untuk para pekerja (buruh).
d. Gaji diberikan teratur setiap bulan dalam jumlah pasti, sedangkan upah biasanya
diberikan bulanan atau kurang dari itu dan sangat dipengaruhi oleh volume output
yang dihasilkan oleeh setiap individu pekerja.

2. Penggolonagn gaji dan upah


Karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu perusahaan dan mendapatkan
imbalan jasa atas tenaga yang dikeluarkannya untuk mancapai tujuan perusahaan
tersebut.
Karyawan dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu :
1. Tenaga Eksekutif
ü Karyawan yang termasuk ke dalam golongan ini mempunyai tugas mengambil
berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi manajemen, yaitu merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinir, mengendalikan, dan mengawasi.

2. Tenaga Operatif
ü Karyawan yang termasuk dalam golongan ini merupakan tenaga terampil yang
menguasai bidang pekerjaannya, sehingga setiap tugas yang dibebankan kepadanya
dapat dilaksanakan dengan baik.
Tenaga operatif dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
a. Tenaga Terampil (skilled labor)
b. Tenaga Setengah Terampil (semi skilled labor)
c. Tenaga Tidak Terampil (unskilled labor)

3. Data gaji dan upah


Data-data yang diperlukan dalam pengelolaan gaji dan upah adalah :
1. Rekaman waktu kehadiran
a. Rekaman waktu dan kehadiran merupakan rekaman bukti kehadiran yang
berkesinambungan di tempat kerja sesuai dengan perjanjian.
b. Data ini memuat informasi mengenai jam kedatangan dan jam selesai kerja
karyawan.
c. Dari data ini juga diketahui lamanya karyawan tersebut bekerja.

2. Daftar gaji
Daftar gaji adalah lembaran yang memuat semua informasi yang berkaitan
dengan gaji dan upah

3. Kartu rekaman penghasilan


Kartu rekaman penghasilan adalah kartu yang memuat rekaman upah yang
dibayarkan kepada karyawan beserta potongan pajak penghasilan yang diambil
darinya

4. Slip upah
Rincian lengkap upah yang diterima oleh karyawan

5. Paket upah
Upah biasanya dibayarkan dalam amplop. Amplop ini disebut paket upah.
Amplop khusus mencantumkan nama pegawai, nomor, dan departemennya ditempat
yang terlihat

6. Rekaman staf
Rekaman staf adalah rekaman yang memberikan rincian jasa untuk pegawai.

4. Prosedur penggajian dan pengupahan


Prosedur penggajian dan pengupahan di setiap perusahaan tidak sama.
Masing-masing mempunyai peraturan. Walaupun berbeda-beda, perusahaan tersebut
tidak boleh bertentangan dengan peraturan mengenai penggajian dan pengupahan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Berikut ini merupakan prosedur penggajian dan pengupahan :


1. Bagian Personalia
Menyiapkan daftar gaji dan bukti pembayaran gaji masing-masing rangkap 2,
kemudian disampaikan ke bagian umum.
2. Bagian Umum
Meneliti kebenaran daftar karyawan dan jumlah gaji serta perhitungan PPh
pasal 21 yang tercantum dalam daftar gaji dan bukti pembayaran gaji. Setelah
disetujui diserahkan ke kasir

3. Kasir
Meneliti kembali penjumlahan angka-angka dalam daftar gaji dan bukti
pembayaran gaji. Menyiapkan bukti bank keluar dan cek/giro untuk disampaikan ke
bagian keuangan.

4. Bagian Keuangan
Melihat kembali daftar gaji dan bukti pembayaran gaji mengenai jumlah gaji
yang akan dibayar dengan jumlah yang tertera dalam cek/giro.
 Setelah ditandatangani, cek/giro didistribusikan sebagai berikut :
a. Daftar gaji lembar ke-1 dan bukti bank keluar lembar ke-1 didistribusikan ke
bagian Akuntansi untuk dibukukan
b. Daftar gaji lember ke-2 dan bukti pembayaran gaji lembar ke-1 serta lembar
ke-2 serta cek/giro diserahkan ke bagian personalia untuk dibagikan kepada
karyawan (uang dan bukti pembayaran lembar ke-1)
c. Bukti bank keluar lembar ke-2 diserahkan ke kasir untuk dicatat pada daftar
kas.

5. Bagian Akuntansi
Setelah menyakini kebenaran berkas gaji, bagian Akuntansi kemudian
membukukan transaksi pembayaran gaji.

5. Macam-macam upah
1. Sistem upah menurut waktu.
Dalam pembayaran upah berdasarkan waktu, upah dibayarkan berdasarkan
lamanya seseorang melakukan pekerjaannya, upah ini dapat diberikan secara
harian, mingguan, atau bulanan.

2. Sistem upah borongan.


Upah borongan adalah upah yang diberikan pada awal pengerjaan suatu hal
sampai dengan hal tersebut selesai, tanpa adanya penambahan upah jika ada
penambahan pekerjaan. Misalnya pak Salam ingin membangun rumah 2 lantai, Ia
mempekerjakan tukang yang dibayar sebesar RP.20.000.000 dari awal hingga
rumah tersebut siap huni, tanpa adanya penambahan upah kembali dan biasanya
dibayarkan di awal pengerjaan.

3. Sistem Co-Partnership.
Sistem ini memberikan upah kepada pekerjanya berupa saham atau obligasi
perusahaan. Dengan memberikan obligasi atau saham, perusahaan berharap
pekerja mempunyai rasa memiliki kepada perusahaan sehingga bisa lebih
produktif.
4. Sistem Upah Premi.
Sistem ini memungkinkan pekerja untuk mendapatkan upah khusus karena
prestasi di luar kelaziman, misalnya bekerja pada hari libur, melakukan pekerjaan
yang sangat berbahaya, atau memiliki suatu keterampilan yang sangat khusus.

5. Sistem Upah Berkala.


Upah ditentukan dari tingkat kemajuan atau kemunduran hasil penjualan, jika
penjualan meningkat maka upah akan meningkat, begitu pula sebaliknya

II.    MENGHITUNG GAJI DAN UPAH SETIAP KARYAWAN

A. Tambahan Gaji dan Upah

  Selain gaji dan upah, karyawan juga mendapatkan manfaat-manfaat lain, misalnya tunjangan
istri dan anak, tunjangan jabatan, tunjangan hari raya, uang transport, uang makan dsb.
  Selain itu, kadang ada beberapa perusahaan yang mengharuskan karyawannya untuk lembur.
Lembur adalah penyelesian pekerjaan diluar jam kerja yang ditetapkan. Kelebihan jam kerja
ini harus mendapatkan kompensasi.
  Waktu kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaaan, dapat dilaksanakan pada siang hari
dan atau malam hari. Waktu kerja yang ditetapkan, misalnya :
1.    Waktu kerja siang hari :
a.    7 jam 1 hari, 40 jam 1 minggu, dan 6 hari kerja dalam 1 minggu
b.    8 jam 1 hari dan 5 hari kerja dalam 1 minggu
2.    Waktu kerja malam hari :
a.    6 jam 1 hari, 35 jam 1 minggu, dan 6 hari kerja dalam 1 minggu
b.    7 jam 1 hari, 35 jam 1 minggu, dan 5 hari kerja dalam 1 minggu

B.   Potongan Penghasilan
  Selain tambahan penghasilan, setiap karyawan juga mendapatkan potongan-potongan,
misalnya pajak penghasilan, iuran pensiun, tabungan hari tua, asuransi, pinjaman dsb.
Potongan ini akan mengurangi jumlah penghasilan yang diterima oleh setiap karyawan yang
bersangkutan.
C. Formula Perhitungan Gaji dan Upah Karyawan
Berikut ini adalah formula perhitungan gaji dan upah karyawan :

Penghasilan bruto XXX


Penambahan :
Tunjangan-tunjangan XXX
Lembur, dsb    XXX +
    XXX +
Jumlah penghasilan bruto XXX

Pengurangan :
Pajak Penghasilan
Pinjaman XXX
Iuran pension XXX
Tabungan hari tua, dsb XXX
   XXX +
Jumlah penghasilan neto    XXX _
XXX

Contoh :
Ananta seorang karyawan PT. Kartika Jaya mempunyai penghasilan sebulan
sebesar               Rp. 1.700.000. Ananta sudah menikah dan mempunyai 1 orang anak.
Selain gaji, ia juga mendapatkan tunjangan untuk anak dan istrinya, serta uang transport
dan makan, sebesar Rp. 240.000 dan Rp. 304.500. Biaya jabatan sebesar Rp. 1.296.000.
Potongan yang dikenakan terhadapnya adalah pajak penghasilan dan iuran pensiun. Iuran
persiun sebesar Rp. 100.000.

Hitunglah penghasilan Ananta sebulan!

      III.    MEMBUAT DAFTAR GAJI DAN UPAH KARYAWAN 

 SLIP GAJI

1.    Pengertian Slip Gaji


Slip gaji adalah suatu catatan yang menunjukkan upah atau gaji yang dibayarkan untuk
jasa-jasa karyawan pada suatu periode tertentu, bersama dengan rincian hak-hak atas
jumlah tersebut dan pengurangan-pengurangan terkait terhadap pembayaran kepada
karyawannya.

2.    Bentuk Slip Gaji


Bentuk atau format slip gaji berbeda-beda di setiap perusahaan, tergantung masing-masing
kebutuhan.

Berikut ini adalah contoh bentuk slip gaji.


SLIP GAJI
……………………………………………..
Nama                         :
NIP                            :
Status Kepegawaian  :
Status Perkawinan     :
Bagian                       :
Jabatan                      :
Rincian Gaji
Gaji Pokok
Ditambah :

Dikurangi :

Gaji Dibayarkan

(…………………………………………………………………………………’………………..)

………………….                         ………………                            …………….
Bagian………………..                 Bagian………………..

(                    )                             (                        )                   (                          )

Lembar ke-1 : untuk pegawai, bersama uang gaji


Lembar ke-2 : bagian personalia

3.    Formulir Kas Bon


  Adakalanya karyawan membutuhkan uang dengan segera, padahal tanggal terima gaji masih
lama. Oleh karena itu, perusahaan mengeluarkan kebijakan kas bon. Karyawan dapat
meminjam sejumlah uang kemudian pada saaat terima gaji, akan dipotong sebesar kas bon
atau ketentuan lain yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
  Kas bon disiapkan oleh pihak yang membutuhkan dana dan disetujui oleh atasan langsung.
Kas bon oleh kasir diperlakukan sebagai uang tunai (kas kecil) dan disimpan dalam kotak
kas. Setelah dipertanggungjawabkan, kas disobek/dibuang.

No :                 Tanggal :
…………………………
KAS BON HARAP SEGERA
.
DIPERTANGGUNGJAWABKAN

Diterima dari kasir uang sebesar Rp……………………………………………………


(……………………………………………………………………………………………………)

Untuk keperluan :

……………………….... …………………… ………………………. ……………………


Bagian………………… Bagian……………… Bagian……………… …
. . Bagian……………
(                                   …
(                                     ) (                                 
) ) (                               
)

B.   Rekapitulasi Gaji dan Upah Karyawan


  Rekapitulasi gaji dan upah karyawan disebut juga daftar gaji.
  Daftar gaji merupakan rekapitulasi rencana pembayaran gaji untuk seluruh karywan.
  Daftar ini disiapkan oleh bagian personalia berdasarkan absensi aatau daftar hadir
(kemungkinan adanya sangsi pemotongan gaji) dan standar gaji.
  Untuk upah harian, dihitung dari jumlah kehadiran (jam kerja) dikalikan tariff upah per jam/hari.
  Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan daftar gaji, misalnya
perhitungan cicilan pinjaman pegawai, perhitungan PPh pasal 21 dan klasifikasi gaji atau
upah karyawan berdasarkan bidang kerja masing-masing.

  IV.    PENGGOLONGAN TENAGA KERJA


Tenaga kerja dapat digolongkan kedalam beberapa kelompok berikut :

A.   Tenaga Kerja Menurut Fungsi Pokok Dalam Perusahaan

1.    Tenaga Kerja Bagian Produksi


  Tenaga kerja bagian produksi adalah tenaga kerja yang secara langsung atau tidak langsung
terlibat dalam kegiatan produksi sehingga jasa yang diberikan kepada tenaga kerja bagian
produksi akan dimasukkan dalam unsur harga pokok produksi sebagai biaya tenaga kerja
langsung atau tidak langsung.
2.    Tenaga Kerja Bagian Pemasaran
  Tenaga kerja bagian pemasaran adalah tenaga kerja yang berhubungan dengan kegiatan
distribusi / penjualan hsil produksi sehingga jasa yang diberikan kepada tenaga kerja
pemsaran tidak termasuk dalam unsur produksi tetapi dimasukkan dalam unsur penjualan.

3.    Tenaga Kerja Bagian Administrasi dan Umum


  Tenaga bagian administrasi dan umum adalah tenaga kerja yang berhubungan dengan
kegiatan adminstrasi dan umum yang ada di kantor sehingga jasa yang diberikan kepada
tenaga kerja atau pegawai bagian umum administrasi termasuk ke dalam biaya administrasi
dan umum.

B.   Tenaga Kerja Menurut Hubungannya Dengan Produk


1.    Tenaga Kerja Langsung
  Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung menangani proses
pengolahan bahan baku menjadi barang jadi / produk jadi dalam kegiatan produksi.
Sehingga jasa yang diberikan kepada tenaga kerja langsung dimasukkan ke dalam biaya
tenaga kerja langsung.

2.    Tenaga Kerja Tidak Langsung


  Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang secara tidak langsung menangani
pengolahan bahan tetapi membantu atas penyelesaian produk dalam perusahaan sehingga
jasa yang diberikan kepada tenaga kerja tidak langsung dimasukkan ke dalam perkiraan
biaya tenaga kerja tidak langsung.

C.   Tenaga Kerja Menurut Pendidikannya / Kemampuannya

1.    Tenaga Kerja Terdidik


  Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja unutk menduduki profesinya karena adanya
pendidikan secara formal (biasanya sebagai tenaga ahli, manajer dll.)

2.    Tenaga Kerja Terlatih


  Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja untuk menduduki profesinya karena adanya
latihan / ketrampilan yang duperoleh dari pendidikan nonformal (biasanya sebagai tenaga
pelaksana)

3.    Tenaga Kerja Tidak Terdidik / Tidak Terlatih


  Tenaga kerja tidak terdidik / tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak mempunyai keahlian
khusus biasanya sebagai tenaga kasar dengan diberi upah secara harian.

D.   Tenaga Kerja Menurut Kegiatan Departemen-departemen Dalam Perusahaan

1.    Tenaga Kerja Departemen Produksi


a.    Tenaga Kerja Bagian Pengolahan
b.    Tenaga Kerja Bagian Penelitian
c.    Tenaga Kerja Bagian Penyempurnaan

2.    Tenaga Kerja Departemen Non Produksi


a.    Tenaga Kerja Bagian Personal
b.    Tenaga Kerja Bagian Akuntansi
c.    Tenaga Kerja Bagian Kantor
E.    Tenaga Kerja Menurut Jenis Pekerjaannya

1.    Tenaga Kerja Bagian Pabrik


a.    Manajer pabrik
b.    Karyawan pabrik
c.    Tukang servis mesin
d.    Operator produksi
e.    Penagwas / mandor

2.    Tenaga Kerja Bagian Kantor


a.    Manajer personalia
b.    Karyawan kantor
c.    Sekretris
d.    Juru tik

3.    Tenaga Kerja Bagian Lapangan


a.    Pemasaran
b.    Periklanan
c.    Penagihan

    V.    AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA

A.   Pencatatan dan Perhitungan Waktu Kerja


Kegiatan pertama yang dilakukan oleh Akuntansi tenaga kerja adalah mencatat waktu kerja.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh bagian personalia dengan dibuatkan kartu jam hadir
bulanan atau dapat pula didasarkan pada satuan produk yang dihasilkan pekerja yang
bersangkutan.
Dibawah ini diberikan contoh kartu jam kerja / catatan waktu bagi seorang karyawan

KARTU JAM KERJA

Nama Tenaga Kerja         :                                                                   Unit Kerja     :


Periode                             :
Hari/ Jam Jam Jam Jam Jumlah Jam Jam
Tanggal Masuk Istirahat Kembali Pulang Jam Reguler Lembur
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Jumlah
Pencatatan dan perhitungan waktu / jam kerja di atas dikirim ke bagian pembuatan daftar
gaji sebagai dasar untuk penyusunan daftar gaji dan upah.

B.   Perhitungan Jumlah Biaya Tenaga Kerja


Dari pencatatan dan perhitungan waktu kerja dapat dipakai sebagai dasar untuk
penyusunan daftar gaji, baik tenaga kerja langsung maupun tidak langsung, maupun tenaga
kerja bagian pemasaran dan bagian administrasi dan umum.
Dibawah ini diberikan contoh blangko daftar gaji / upah karyawan suatu perusahaan pada
periode tertentu.

PT. MIRAH
Daftar Gaji / Upah
Bulan………………
Upah Variabel Upah Gaji Potongan Jml. Upah
Jml. Jam Reguler Jam Lembur Tetap /Upah PPh Astek Pinjama Pot. Yang
Nama
No. Jam Kotor n diterima
Pekerja
Kerja Jml. Tarif Total Jml. Tarif Total
Jam Jam
1. A
2. B
3. C
4. D
JUMLAH (P) (Q) (R) (S) (T)

Dari daftar gaji dan upah di atas secara umum dapat dibuat jurnal sebagai berikut :
a.    Gaji / upah dari daftar gaji :
Gaji dan upah                                         Rp.xxx (P)
               Utang PPh karyawan                         Rp.xxx (Q)
               Utang astek                                         Rp.xxx (R)
               Piutang karyawan                               Rp.xxx (S)
               Utang gaji dan upah                            Rp.xxx (T)      

b.    Pembayaran gaji dan upah :


Utang gaji dan upah                               Rp.xxx (T)
               Kas                                                      Rp.xxx(T)

c.    PPh karyawan dan asuransi tenaga kerja ke kantor kas negara dan kantor asuransi :
Utang gaji dan upah                               Rp.xxx (Q)
Utang astek                                            Rp.xxx (R)
               Kas                                                      Rp.xxx(Q+R)

  VI.    PEMBEBANAN BIAYA TENAGA KERJA


Jumlah gaji dan upah yang telah dihitung oleh petugas pembuat daftar gaji dan upah tersebut
kemudian dialokasikan / dibebankan ke masing-masing jenis biaya, dengan mendebit masing-masing
biaya dan mengkredit gaji dan upah dengan jurnal sebagai berikut :

BDP-biaya tenaga kerja langsung              Rp.xxx


Biaya overhead pabrik sesungguhnya                   Rp.xxx
Biaya pemasaran                                      Rp.xxx
               Gaji dan upah                                                    Rp.xxx

Dari daftar gaji dan upah di atas dapat disederhanakan / direkapitulasi sebagai berikut :
Gaji/Upah
Jumlah
Gaji Potongan Bersih
Potongan
Gaji dan Upah Kotor (Rp.)
(Rp.) Pinjama
PPh 21 Astek
n
1.Bagian produksi langsung 3.080.000 308.000 154.000 100.000 562.000 2.518.000
   Bagian produksi tak langsung 3.700.000 370.000 185.000 75.000 630.000 3.070.000
2.Bagian pemasaran 6.480.000 648.000 324.000 400.000 1.372.000 5.108.000
3.Bagian administrasi dan umum 3.600.000 360.000 180.000 300.000 840.000 2.760.000
Jumlah 16.860.000 1.686.000 843.000 875.000 3.404.000 13.456.000
Berdasarkan data di atas, maka jurnal yang diperlukan untuk pencatatan biaya tenaga kerja adalah
sebagai berikut :
a.     Jurnal saat mencatat gaji dan upah dalam daftar gaji bulan Januari :
Gaji dan upah                                     Rp.16.860.000
         Utang PPh karyawan                                         Rp.  1.686.000
         Utang asuransi tenaga kerja                               Rp.     843.000
         Piutang karyawan                                              Rp.     875.000
         Utang gaji dan upah                                          Rp.13.456.000
b.    Jurnal pada saat membayar gaji dan upah :
Utang gaji dan upah                                       Rp. 13.456.000
         Kas                                                                  Rp. 13.456.000
c.     Jurnal saat membayar PPh karyawan dan asuransi tenaga kerja :
Utang PPh karwayan                          Rp. 1.686.000
Utang asuransi tenaga kerja                Rp. .  843.000
         Kas                                                                  Rp.2.529.000
d.    Jurnal untuk mencatat pengalokasian/pembebanan biaya gaji dan upah :
BDP biaya tenaga kerja langsung                    Rp. 3.080.000
BOP sesungguhnya                                        Rp.3.700.000
Biaya pemasaran                                            Rp.6.480.000
Biaya administrasidan umum               Rp.3.600.000
         Gaji dan upah                                                    Rp.16.860.000

    VII.    Pajak Penghasilan Karyawan


  Untuk meningkatkan kesejahteraan pegawainya perusahaan yang sudah maju biasanya menaggung
sebagian atau seluruh PPh karyawan, sehingga gaji dan upah akan bertambah, yaitu sebesar jumlah
gaji dan upah menurut daftar gaji ditambah dengan PPh yang ditanggung perusahaan.
  Penambahan jumlah gaji dan upah tersebut akan menambah jumlah utang gaji dan upah karyawan.
PPh yang ditanggung oleh perusahaan  dalam alokasi/pembebanan gaji dan upah diperlakukan pada
masing-masing pos sebagai berikut :
1.     PPh karyawan dari tenaga kerja langsung dan tak langsung diperlakukan sebagai biaya overhead
pabrik sesungguhnya
2.     PPh karyawan dari pegawai administrasi dan umum, masing-masing diperlakukan sebagai biaya
penjualan dan biaya administrasi dan umum.
 Sistem penggajian Pegawai Negeri Sipil terdiri atas sistem; skala tunggal, skala ganda, dan sistem
skala gabungan
a. Skala tunggal
Gaji PNS Ddibayar berdasarkan masa kerja golongan dan pangkat, tanpa memperhatikan
sifat pekerjaan yang dilakukan dan tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan tugas
tersebut.
b. Skala ganda
Gaji PNS dibayarkan berdasarkan masa kerja golongan, pangkat, dan sifat pekerjaan yang
dilakukan serta tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan tugas tersebut.
c. Skala gabungan
Gaji PNS dibayarkan berdasarkan masa kerja golongan dan pangkat dan bagi PNS yang
melakukan tugas lebih besar serta memikul tanggung jawab yang lebih berat diberikan
tunjangan.

Ketentuan mengenai kenaikan gajih berkala, kenaikan gaji istimewa dan penundaan kenaikan gaji
berkala.
a. Kenaikan gaji berkala

Anda mungkin juga menyukai