Anda di halaman 1dari 5

Daftar Urut Kepangkatan Pegawai (DUK)

Daftar Urut Kepangkatan (DUK)

Landasan/Dasar Hukum

Ketentuan yang mengatur pembuatan Daftar Urutan kepangkatan (DUK)


pegawai negeri Sipil dapat ditemukan didalam :

1) Pasal 18 ayat 5 dan pasal 20 UPK 1974.

2) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1979 tentang daftar Urut


Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil.

3) UU RI No. 43 Tahun 1999.

4) Surat Edaran Kepala BAKN No. 03 Tahun 1980.

Pengertian dan Fungsi DUK

Yang dimaksud dengan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) pegawai negeri sipil
adalah suatu daftar yang memuat nama pegawai sipil dan satuan organisasi
Negara yang disusun menurut tingkat kepangkatan.

DUK berfungsi sebagai salah satu bahan objektif untuk melaksanakan pembinaan
karier pegawai negeri sipil berdasarkan system karier dan system prestasi kerja.
Oleh Karena itu, DUK perlu dibuat dan dipertahankan secara terus-menerus.

Pembuatan DUK dan Penentuan Nomor Urut dalam DUK

Pembuatan DUK

1. Daftar urut kepangkatan dibuat untuk seluruh pegawai negeri sipil dari
satuan organisasi Negara.

2. Daftar urut kepangkatan dibuat sekali setahun

3. Pejabat pembuat DUK :

Menteri, jaksa agung, pimpinan kesekretariasan lembaga tertinggi Negara,


pimpinan pemerintah nondepartemen, gubernur, dan pejabat lain yang
ditentukan oleh presiden, membuat dan memelihara DUK dalam lingkungan
masing-masing.

Para pejabat tersebut diatas, selanjutnya dapat mendelegasikan sebagian


wewenangnya kepada pejabat lain dalam lingkungan kekuasaanya untuk
membuat dan memelihara DUK dalam lingkungan masing-masing.

Pejabat yang dapat diberi wewenang untuk membuat dan memlihara DUK
tersebut serendah-rendahnya setingkat dengan pejabat yang memangku jabatan
structural eselon V, antara lain penilik sekolah dasar, penilik pendidikan agama,
kepala sekolah dasar.

4. DUK untuk pegawa yang diperbantukan, dibuat oleh :

Instansi yang menerima bantuan

Instansi yang memberi bantuan

5. DUK untuk pegawai negeri sipil di luar jabatan organic tetap dicantumkan
dalam DUK instansi yang bersangkutan.

6. Calon pegawai negeri sipil tidak dicantumkan dalam DUK

7. DUK secara nasional dibuat oleh BAKN, untuk golongan IV/a sampai dengan
golongan IV/c.

Penentuan Nomor Urut dalam DUK

Ukuran yang digunakan untuk menetapkan nomor urut dalam DUK adalah
sebagai berikut :

a) Pangkat

Pegawai negeri sipil yang berpangkat lebih tinggi dicantumkan dalam nomor urut
yang lebih tinggi dalam DUK.

Apabila ada dua orang atau lebih pegawai negeri sipil yang berpangkat yang
sama, misalnya sama-sama berpangkat Pembina tingkat I golongan ruang IV/b,
maka pegawai negeri sipil yang lebih tua dalam pangkat tersebut dicantumkan
dalam nomor urut yang lebih tinggi.

b) Jabatan

Apabila ada dua orang atau lebih pegawai negeri sipil yang berpangkat dama dan
diangkat dalam pangkat itu dalam waktu yang sama pual, pegawai negeri sipil
yang memangku jabatan yang lebih tinggi dicantumkan dalam nomor urut yang
lebih tinggi.

c) Masa kerja

Apabila ada dua orang atau lebih pegawai negeri sipil yang berpangkat sama
memangku jabatan yang sama, maka pegawai negeri sipil yang memiliki masa
kerja lebih banyak dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi.

d) Latihan jabatan

Apabila ada dua orang atau lebih pegawai negeri sipil yang berpangkat sama
memangku jabatan yang sama dan memiliki masa kerja yang sama, pegawai
yang pernah mengikuti latihan jabatan yang ditentukan dicantumkan dalam
nomor urut yang lebih tinggi.
Jenis dan tingkat latihan jabatan tersebut ditentukan lebih lanjut oleh menteri
yang bertanggungjawab dalam bidangg penertiban dan penyempurnaan aturan
aparatur Negara. Apabila jenis dan tingkat latihan jabatan sama, pegawai yang
lebih dahulu lulu dicantumkan dalam nomor urut yang paling tinggi.

e) Pendidikan

Apabila ada dua orang atau lebih pegawai negeri sipil yang berpangkat sama,
memangku jabatan yang sama, memiliki masa kerja yang sama dan lulus dari
latihan jabatan yang sama pula, pegawai yang lulus dari pendidikan yang lebih
tinggi dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi.

f) Usia

Apablia ada dua orang atau lebih pegawai negeri sipil yang berpangkat sama
memangku jabatan yang sama, memiliki masa kerja yang sama, lulus dari latihan
jabatan yang sama, dan lulus dari pendidikan yang sama pula, pegawai yang
berusia lebih tinggi dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi.

Keberatan atas Nomor Urut dalam DUK

Pegawai negeri sipi yang merasa nomor urutnya dalam DUK tidak tepat dapat
mengajuka keberatan secara tertulis kepada pejabat pembuat DUK yang
bersangkutan melalui hierarki. Pernyataan keberatan itu harus sudah diajukan
dalam waktu 30 hari, terhitung mulai diumumkannya DUK. Keberatan yang
diajukan melebihi jangka waktu tersebut tidak dipertimbangkan.

Pejabat pembuat DUK wajib mempertimbangkan dengan seksama keberatan


yang diajukan oleh pegawai negeri sipil dalam lingkungan masing-masing.
Apabila keberatan yang diajukan itu mempunyai dasar-dasar yang kuat, pejabat
pembuat DUK menetapkan perubahan nomor urut dalam DUK sebagaimana
mestinya, kemudian memberitahukan kepada pegawai negeri sipil yang
bersangkutan.

Perubahan atau penolakan atas keberatan diberitahukan oleh pejabat pembuat


DUK kepada pegawai negeri sipil dalam waktu 14 hari terhitung mulai tanggal ia
menerima surat keberatan tersebut. Keberatan atas penolakan disampaikan oleh
pegawai negeri sipil kepada atasan pejabat pembuat DUK melalui hierarki, dan
dilakukan dalam waktu 14 hari terhitung mulai tanggal ia menerima penolakan
atas keberatan tersebut.

Pejabat pembuat DUK kemudian membuat tanggapan dan mengajukan kepada


atasan pejabat pembuat DUK yang bersangkutan, dan disampaikan dalam waktu
3 hari kerja terhitung mula tanggal ia menerima suart keberatan tersebut. Atasan
pejabat pembuat DUK wajib mempertimbangkam secara seksama. Perubahan
atau penolakan dari atasan pejabat pembuat DUK harus segera diberitahukan
kepada pejabat pembuat DUK, dalam waktu 14 hari terhitung mulai tanggal ia
menerima surat tersebut, dan tidak dapat diajukan keberatan lagi.
Terhadap DUK yang ditandatangani sendiri oleh menteri, jaksa agung, pimpinan
kesekretariatan lembaga tertinggi/tinggi Negara, pimpinan lembaga pemerintah
nondepartemen, dan gubernur, tidak dapat diajukan keberatan.

Penggunaan DUK

DUk digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan objektf dalam


melaksanakan pembinaan karier pegawai negeri sipil. Apabila ada kekosongan
jabatan, pegawai negeri sipil yang menduduki DUK yang lebih tinggi wajib
dipertimbangkan lebih dahulu. Akan tetapi apabila pegawai negeri sipil tersebut
tidak dapat diangkat untuk mengisi lowongan tersebut karena sesuat hal (tidak
memenuhi syarat), hal ini harus diberitahukan kepada pegawai yang
bersangkutan.

Ketentuan tentang pegawai negeri sipil yang menduduki nomor urut yang lebih
tinggi dalam DUK, tidak berlaku apabila :

1. Pegawai yang bersangkutan dikenai pemberhentian sementara

2. Pegawai yang bersangktutan sedang menjalani cuti di luar tanggungan


Negara, kecuali pegawai negeri sipil wanita yang menjalankan cuti di luar
tanggungan Negara karena persalinan anaknya yang ke-4 dan seterusnya.

3. Pegawai yang bersangkutan menerima uang tunggu.

Perubahan dan Penghapusan Nomor urut dalam DUK

a) Perubahan Nomor Urut

Perubahan nomor urut dalam daftar urut kepangkatan diatur sebagai berikut :

1. Apabila dalam tahun yang bersangkutan terjadi mutasi kepegawaian


yang mengakibatkan perubahan nomor urut dalam DUK, pejabat pembuat DUK
mencatat perubahan itu dalam DUK yang bersangkutan.

2. Setiap mutasi kepegawaian misalnya kenaikan pangkat, penurunan


pangkat, pengangkatan dalam jabatan, pemindahan, pemberhentian, meninggal
dunia, promosi, dan lain-lain mengakibatkan perubahan nomor urut dalam DUK.

3. Untuk memudahkan pengurusan DUK, perubahan-perubahan karena


mutasi kepegawaian cukup dicatat dengan menuliskan jenis mutasi kepegawaian
dan tanggal berlakunya pada lajur yang telah disediakan.

b) Penghapusan Nomor Urut

Penghapusan nomor urut dilakukan pada waku penyusunan DUK untuk tahun
berikutnya. Nomor urut seorang pegawai dihapuskan dari DUK apabila :

Pegawai tersebut diberhentikan sebagai pegawai negeri sipil.

Pegawai tersebut meninggal dunia

Pegawai tersebut pindah instansi.


Contoh Format Daftar Urut Kepangkatan:

Anda mungkin juga menyukai