1. Susunan Notula
Susunan notula secara garis besarnya hampir sama, walaupun tidak persis. Karena
masih ada perbedaan sedikit-sedikit, maka di bawah ini ada beberapa hal yang harus
diperhatikan pada saat menyusun notula:
a. Nomor rapat dan jenis rapat perlu disebutkan, apalagi jika pembicaraan itu
dilaksanakan secara berkala.
b. Jam berapa dibuka, harus disebutkan secara jelas dan jam berapa rapat tersebut
ditutup. Tetapi jika rapat tersebut belum selesai maka ditulis mulai pukul ….. sampai
selesai.
c. Daftar hadir semua ditandatangani oleh peserta dan harus dilampirkan pada notula.
d. Meskipun notula ditulis secara ringkas, tetapi setiap pembicaraan harus disebutkan
namanya. Misalnya Saudara Wahyu mengemukakan bahwa ……., maka ketua
menyetujui usulan tersebut dan …..
e. Tetapi nama pendukung, terutama yang tidak disetujui, jangan ditulis. Lebih baik
ditulis jumlahnya, misalnya yang setuju ……. orang dan yang tidak setuju ……
orang. Orang yang setuju dan tidak setuju cukup dengan mengacungkan tangan saja,
tidak peril berbicara.
f. Setelah rapat selesai, notulis mengoreksi lagi notula dan menyalin kembali salinannya,
diketik dengan rapi, dan ditandatangani oleh notulis serta Ketua rapat tersebut.
g. Bila perlu, digandakan untuk dibagikan pada peserta rapat yang tidak hadir pada saat
rapat berlangsung.
2. Teknik Menyusun Notula
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun notula adalah sebagai berikut:
a. Bila rapat tersebut rapat rutin, sebaiknya diberi nomor urut rapat, bulan, dan tahun
rapat. Misalnya: Rapat Pengurung Karang Taruna Maret 2007.
b. Perlu diinformasikan pada judul notula rapat; apakah rapat tersebut merupakan rapat
pemberian informasi, rapat pemecahan masalah atau rapat pengambilan keputusan.
c. Susunan notula lengkap: dari judul sampai penutup diakhiri dengan tanda tangan
pimpinan dan notulis rapat.
d. Walaupun notula dibuat ringkas, namun setiap peserta yang berbicara perlu
disebutkan namanya, misalnya Ibu Wahyu memberikan usulan tentang acara akhir
tahun.
e. Keputusan yang diambil dalam rapat hendaknya dicatat secara lengkap.
f. Waktu dimulai dan berakhirnya rapat dituliskan dalam notula.
3. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Pembuatan Notula
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan notula, yaitu sebagai berikut:
a. Ringkas tapi jelas dan lengkap sehingga mudah dipahami dan tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda-beda.
b. Dibuat bukan berdasarkan pemikiran notulis.
c. Bila ada usulan dan tanggapan terhadap masalah, dapat dipisahkan cara penulisannya
agar tidak membingungkan.
d. Dalam penyusunan notula dibedakan mana saja materi yang berupa penyajian
informasi, materi yang menyangkut pertimbangan khusus, serta materi yang berupa
keputusan.
e. Menggunakan bahasa yang lugas dan langsung pada pokok pembicaraan.
4. Sistematika Notula Rapat
Notulen adalah sebutan tentang perjalanan suatu kegiatan baik rapat, seminar, diskusi,
atau sidang yang dimulai dari awal sampai akhir acara yang ditulis oleh seorang notulis,
yang akan dilaporkan oleh ketua kegiatan, dan akan dipertanggungjawabkan suatu saat
pada seluruh anggota atau peserta acara. Notulen adalah naskah dinas yang membuat
catatan jalannya acara (kegiatan) mulai dari pembukaan, pembahasan masalah, sampai
dengan pengambilan keputusan, serta penutupan.
Notulen sekurang-kurangnya berisi:
a. Tujuan kegiatan.
b. Pikiran-pikiran yang akan dibahas dalam kegiatan.
c. Saran dan keputusan dalam kegiatan.
d. Waktu pelaksanaan.
e. Pihak-pihak yang hadir dalam kegiatan.
Susunan kepala notulen dilakukan agar para notulis dapat dengan mudah mengerti
bagaimana cara penulisan notulen dengan baik dan benar. Selain itu, juga agar notulen
dapat tersusun dengan rapi dan sistematis.
a. Kepala notulen
Kepala notulen merupakan bagian-bagian yang pertama kali harus diingat dalam
penulisan tanpa tertinggal. Adapun kepala notulen terdiri atas:
1) Nama atau tema yang akan dibahas
2) Hari dan tanggal acara dilaksanakan
3) Waktu (jam) pelaksanaan acara
4) Tempat pelaksanaan acara
5) Acara saat berlangsung
6) Unsur-unsur yang terlibat dalam rapat, yaitu ketua dan wakil ketua, sekretaris,
notulis, peserta.
b. Isi notulen
Isi notulen merupakan suatu bagian dari susunan notulen yang isinya berupa
hal-hal yang dianggap penting dalam kegiatan tersebut, tanpa ada yang tertinggal.
Maksud dari pembuatan isi notulen adalah agar dapat membedakan dari susunan
matematis dalam notulen tersebut. Adapun susunan sistematika dalam penulisan
notulen sebagai berikut.
1) Kata pembukaan.
2) Pembahasan.
3) Pembacaan keputusan dari hasil.
4) Waktu (jam) penutupan.
c. Bagian akhir notulen
Bagian akhir dari notulen merupakan penulisan atau penjelasan tentang hal-hal
yang berada di akhir penulisan notulen. Namun, walaupun letaknya diakhir,
pengertian dan kedudukannya sangat penting dalam penulisan notulen.
Susunan sistematika dari bagian akhir notulen adalah:
1) Nama Jabatan
2) Tanda tangan
3) Nama pejabat, pangkat, dan NIP
d. Penandatanganan
Penandatanganan merupakan kumpulan tanda tangan orang-orang yang
dianggap penting terhadap pertanggungjawaban acara yang dilaksanakan.
Berikut adalah penjelasan tentang penandatangan:
1) Notulen yang ditandatangani oleh pejabat dilingkungan secretariat daerah dibuat
dalam kertas ukuran folio dengan menggunakan kop naskah dinas secretariat.
2) Notulen yang ditandatangani oleh pejabat dilingkungan satuan organisasi dibuat
dalam kertas ukuran folio, dengan menggunakan kop naskah dinas satuan
organisasi yang bersangkutan.
3) Notulen ditandangani oleh ketua, wakil ketua, sekretaris, dan notula.
Contoh notulen 1:
NOTULEN RAPAT ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
SMA 2 WONOSOBO
Laga Siska
Laga Biru Kelana Siska Lusyana
Contoh Noutla 2
NOTULA
RAPAT KOORDINASI MANAJEMEN STIE TRIGUNA
BOGOR
Agus
Herfina
Agoes Gunawan Herfina Dwi Jayanti
Ketua Notulis