Anda di halaman 1dari 17

PERBEDAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO, VISUAL DAN AUDIO VISUAL

1. Media Pembelajaran Audio

a. Pengertian

Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera
pendengaran saja. Media audio yaitu media yang berkaitan dengan indera pendengaran . Pesan yang
akan disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam
kata-kata/bahasalisan) maupunnon verbal. Dengan kata lain media jenis ini hanya melibatkan indera
dengar. Bahan ajar audio merupakan salah satu jenis bahan ajar non-cetak yang di dalamnya
mengandung suatu sistem yang menggunakan sinyal audio secara langsung, yang dapat dimainkan atau
diperdengarkan oleh pendidik kepada peserta didiknya guna membantu mereka dalam menguasai
kompetensi tertentu (Andi Prastowo, 2011: 264). Menurut Arief S. Sadiman, dkk.(2009: 49) mengatakan
bahwa media audio adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk
lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal.

Berdasarkan uraian tersebut, bahwa media audio sebagai media pembelajaran , dapat disimpulkan
bahwa Media Audio yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan
materi pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam
suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat
pemutarnya

Ciri Media Audio

Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:

- Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)

- Personal

- Cenderung satu arah

- Mampu menggugah imaginasi

D. Fungsi Media Audio

Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapat sudjana dan Rivai ( 1991 :
130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan
dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah berupa :

- Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.

- Mengikuti pengarahan.

- Melatih daya analisis.


- Menentukan arti dan konteks.

- Memilah informasi dan gagasan.

- Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi.

Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagi alat Bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya sekedar
membantu, maka dalam pemamfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga
pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan.

E. Manfaat Media Audio sebagai Media Pembelajaran

Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2005: 129), pemanfaatan bahan ajar audio dalam kegiatan
pembelajaran, terutama digunakan dalam:

(1) Pengajaran music literary (pembacaan sajak) dan kegiatan dokumentasi.

(2) Pengajaran berbahasa asing, baik secara audio ataupun audiovisual.

Media audio sangat cocok untuk menyampaikan materi-materi pembelajaran yang erat kaitannya
dengan masalah ceritera dan bunyi. Selain itu media ini juga sangat cocok untuk mengembangkan
daya imaginasi peserta didik.

F. Bentuk Media Audio

Media audio terdiri atas 2 bentuk yaitu Audio Analog dan Audio Digital.

1. Audio Analog

a. Radio

Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang
bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa – peristiwa penting dan baru,
masalah – masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran
yang cukup efektif.Media ini juga mampu merangsang partisipasi aktif bagi si pendengar.

b. Kaset – Audio

Disini khusus membahas kaset audio yang sering digunakan di sekolah.Memiliki keuntungan yaitu
merupakan media yang ekonomis dan praktis, karena biaya pengadaan dan perawatan sangat murah
dan mudah didapatkan.

c. Alat perekam magnetic

Alat perekam magnetik atau tape recorder adalah salah satu alat elektronik yang mampu merekam
suara secara manual dan merupakan salah satu media yang memiliki peranan yang sangat penting
dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. Alat ini sangat cocok digunakan sebagai media
pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
2. media Audio Digital

a. Piringan Hitam (PH).

Alat penyimpan file audio ( modern ) yang pertama ditemukan adalah piringan hitam. Ia memiliki pena
bergetar yang berfungsi untuk menghasilkan bunyi/suara dari sebuahdisc. Alat yang diperlukan untuk
memutar piringan hitam adalah Gramophone.

b. Kaset

Kaset adalah alat penyimpan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita kaset mampu menyimpan
file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya. Kualitas suaranya cukup baik.Penurunan kualitas
suara dapat terjadi jika pita kaset rusak, jamuran, kotor dan lain-lain.Alat untuk memutar kaset bisa
berupa radio tape, tape deck atau bisa juga diputar dengan menggunakan walkman.

c. CD dan DVD

CD ( Compact Disc ) dan juga DVD ( Digital Compact Disc ) adalah sebuah media penyimpanan file audio
yang dibuat untuk merampingkan sistem penyimpanannya. Selain ramping, keduanya memiliki
kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pita kaset. Kualitas suara yang
dihasilkan juga lebih bagus. Kualitas suara akan menurun atau bahkan hilang jika permukaandisc
tergores, kotor, berjamur atau mengalami kerusakan lainnya. Alat yang diperlukan untuk memutar CD
atau DVD audio adalah CD player dan atau DVD player.

d. (MP3)

MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang dianggap popular saat
iini.Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika
dibandingkan dengan CD audio.alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player. Selain itu MP3 juga bisa
diputar dengan iPod.iPod adalah salah satu merk dari serangkaian alat pemutar media digital yang
dirancang, dikembangkan dan dipasarkan oleh Apple Computer.

e. Audio Digital (WAV)

WAV atau Waveform audio format, merupakan salah satu format penyimpanan file audio yang
dirancang dan dikembangkan oleh microsoft dan IBM. Perangkat yang diperlukan untuk memutar WAV
salah satunya adalah iPod.

f. iPod merupakan salah satu merk sebuah alat pemutar WAV yang dikeluarkan oleh Apple
Computer.Microsoft juga mengeluarkan produk sejenis yang bisa digunakan untuk memutar WAV
maupun MP3, dengan merk Zune.

G. Kelebihan Dan Kekurangan Media Audio

1. Kelebihan Media Audio , Sadiman ( 2005 : 50 ) , adalah :

- Harga murah dan variasi program lebih banyak dari pada TV.
- Sifatnya mudah untuk dipindahkan.

- Dapat digunakan bersama – sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar
kembali.

- Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya
imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.

- Dapat memusatkan perhatian siswa seperti membaca puisi, sastra, menggambar musik dan
bahasa.

- Dapat menggantikan Guru dengan lebih baik, misalnya menghadirkan ahli dibidang – bidang
tertentu, sehingga kelemahan guru dalam mengajar tergantikan..

- Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah maupun metodis. Ini mengingat
Guru kita terkadang jarang mempunyai waktu yang luang dan sumber untuk mengadakan penelitian.

- Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran – siaran yang aktual itu dapat
memberikan kesegaran pada sebagian besar topik.

- Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

Sedangkan kelebihan audio menurut Arsyad ( 2003 : 45 ) , adalah :

- Merupakan peralatan yang sangat murah dan lumrah sehingga mudah

dijangkau oleh masyarakat.

- Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga isi pesan

dapat berada ditempat secara bersamaan.

- Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian.

- Rekaman dapat digunakan sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk membantu meningkatkan
keterampilan membaca, mengaji dan berpidato.

- Dalam pengoperasiannya relatif sangat mudah.

2. Kekurangan Media Audio menurut Arsyad( 2003 : 46 ) , adalah :

- Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika pesan atau
informasi tersebut berada ditengah – tengah pita, apalagi jika radio, tape tidak memiliki angka- angka
penentuan putaran.

- Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam – macam menimbulkan kesulitan untuk
memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.
Sedangkan menurut Rivai ( 2005 : 131 ) penggunaan Media Audio dalam dunia pengajaran memiliki
kekurangan antara lain :

- Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu,

sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar khusus.

- Media Audio yang menampilkan symbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak,
sehingga pada hal – hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.

- Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan
pembendaharaan kata – kata atau bahasa, serta susunan kalimat.

- Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai
kemampuan dalam berfikir abstrak.

- Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya dalam bentuk suara harus
disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa maka
akan terjadi kesalah pahaman.

MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL

1. Pengertian media visual secara umum

Secara umum, media visual adalah alat atau sarana komunikasi yang dapat dilihat dengan indra
penglihatan (mata). Media visual juga merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknikdan
kreatif yang mana menampilkan gtambar, grafik serta tata dan letaknya jelas, sehingga penerima pesan
dan gagasan dapat diterima sasaran.

Media visual dapat juga diartikan sebagai sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran
yang dibuat secara menarik dalam bentuk kombinasi gambar, teks, gerak dan animasi yang disesuaikan
dengan usia peserta didik yang dapat menarik peserta didik dalam belajar, sehingga pembelajaran akan
menyenangkan dan tidak menjenuhkan.

B. Fungsi Media Visual

Wibawa dan Mukti (19992 : 28) menjelaskan funsi media visual dalam proses belajar mengajar, yaitu

1. Mengembangkan kemampuan visual

2. Mengembangkan daya imajinasi anak

3. Membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak, atau peristiwa yang
tidak mungkin dihadirkan didalam kelas.
4. Mengembangkan kreatifitas siswa

5. Memperjelas pengertian atau konsep yang abstrak kepada siswa

6. Membantu siswa lenih mudah memahami makna pesan yang dibicarakan dalam proses
pembelajaran

7. Menggambarkan suau hakikat suatu pesandalam bentuk yang menyerupai keadaan yang
sebenarnya

8. Memvisualisasikan pesan verbal dan makna isi pesan dan menyederhanakn makna dalam bentuk
visualisasi

9. Merangsang anak untuk mempelajari lebih jauh dan atau ingin lebih tahu hakikat dari pesan yang
disampaikan

10. Pembuka diskusi yang efektif

11. Menumbuhkan minat baca

12. Memvangkitkan motivasi, minat, ingatan

13. Mengembangkan perbendaharaan kata dan keterampilan membaca.

Tujuan media lembelajaran visual

Adapun tujuan penggunaan media visual yaitu:

a. Agar pembelajaran tidak hanya bersifat monoton, melainkan pembelajaran tersebut dibuat lebih
menarik, efektif dan efesien, sehingga dapat memudahkan siswa dalam mencerna maupun menerima
pelajaran dengan baik.

b. Untuk meningkatkan efisiensi proses pembelajaran

c. Untuk membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran

d. Untuk menumbuhkan daya tarik siswa dalam belajar, karena dipenuhi dengan berbagai gambar
menarik, sehingga dapat mengurangi rasa kebosanan siswa dalam belajar

C. Bentuk-bentuk Media Visual

1. Gambar atau foto

Media grafis yang paling umum digunakan dalam proses belajar mengajar, karena merupakan bahasa
yang umum dan dapat mudah dimengerti oleh peserta didik..

2. Diagram
Merupakan gambar yang sederhana yang menggunakan garis-garis dan symbol-simbol, secara garis
besar dan menunjukkan hubungan antar komponennya atau proses yang ada pada diagram tersebut.
Diagram ini untuk menyederhanakan yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.

3. Bagan

Merupakan media yang berisi tentang gambar, keterangan, daftar, dsb. Bagan digunakan untuk
memperagakan pokok-pokok isi bagan secara jelas dan sedehana antara lain : perkembangan,
perbandingan, struktur, organisasi.

Fungsi bagan yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah
dicerna siswa. Bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu penyajian. Dalam
bagan sering dijumpai bentuk grafis yang lain seperti gambar, diagram, kartun atau lambang verbal. Agar
menjadi yang baik, bagan hendaknya dibuat secara sederhana, lugas, tidak berbelit-belit dan up to date.

Gambar 3.

4. Grafik

Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan grafis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu
yang menggambarkan data kuantitatif. Grafik sebagai penyajian kembali data yang berupa angka-angka
dalam bentuk visual simbolis.Grafik digunakan untuk menjelaskan perkembangan atau perbandingan
suatu obyek yang saling berhubungan. Grafik biasanya disusun berdasarkan prinsip matematika dan
menggunakan data komparatif. Ada beberapa bentuk grafik, antara lain; grafik garis, grafik batang, grafik
lingkaran dan grafik gambar.

F. Kelebihan dan Kekurangan Media Visual

Wahana dan Mukti ( 1992 : 29 ) menjelaskan bahwa media visual memiliki kelebihan dan kekurangan
sebagai berikut.

1. Kelebihan media visual :

a. Umumnya murah harganya

b. Mudah didapat

c. Mudah digunakan

d. Dapat memperjelas suatu masalah


e. Lebih realistis

f. Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengelipingnya.

g. Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang
lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.

h. Pembelajaran yang menggunakan media visual akan lebih menarik, efektif, dan efisien

i. Proses pembelajarannya akan lebih menyenangkan dan tidak menjenuhkan, karena disertai
dengan kombinasi gambar yang menarik.

j. Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan

k. Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu

2. Kekurangan media visual antara lain :

a. Ukuran gambar sering kali kurang tepat dalam pengajaran kelompok besar

b. Memerlukan ketersediaan sumber dan keterampilan, dan kejelian guru dapat memanfaatkannya

c. Lambat dan kurang praktis

d. Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar, sehingga
kurang mendetail materi yang disampaikan.

e. Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi
berita.

f. Bahan visual dipandang sebagai “alat bantu” semata bagi guru dalam melakukan kegiatan
mengajarnya sehingga keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat bantu tersebut diabaikan.

MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

A. PengertianAudio Visual

Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media
ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan
visual (melihat).Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau
alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam
menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.

Pengertian lain media audio-visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan
gambar bergerak dan bersuara. Paduan anatara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan
obyek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio-visual adalah: televise, video-
VCD,sound dan film. [2]

B. Manfaat media pembelajaran Audio Visual

Manfaat Mengguanakan Media Berbasis Audio-Visual (Film atau Video). Beberapa manfaat
menggunakan media berbasis Audio visual (film atau video) yaitu

a) Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa

ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam sekitar dan
bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti carakerja jantung
ketika berdenyut;

b) Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat

disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.

c) Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap dan segi-segi
afektif lainnya.

d) Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang

pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.

e) Film dan video dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat

secaralangsung;

f) Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil,

kelompok yang heterogen, maupun perorangan.

g) Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar, frame demi frame,

film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan satu atau dua menit.
[3]

C. Kelebihan dan Kekurangan media pembelajaran audio visul

Media audio visual mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. Ada dua jenis media audio visual
disini yaitu audio visual gerak dan audio visual diam.

Kelebihan media audio visual gerak

1. Kelebihan dan kekurangan film sebagai media audio visual gerak.

a.Keuntungan atau manfaat film sebagai media pengajaran antara lain:


1) Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu keterampilan tangan
dan sebagainya.

2) Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.

3) Penggambarannya bersifat 3 dimensional.

4) Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni.

5) Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya.

6) Kalau film dan video tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan.

7) Dapat menggambarkan teori sain dan animasi.

b.Kekurangan-kekurangan film sebagai berikut:

1)Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu film
diputar, penghentian pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien.

2)Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat.

3)Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan.

4)Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.[4]

2.Kelebihan dan kekurangan video sebagai media audio visual gerak

a. Kelebihan video

1) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan lainnya.

2)Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapt memperoleh informasi dari ahli-ahli/
spesialis.

3)Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga dalam waktu mengajar
guru dapat memusatkan perhatian dan penyajiannya.

4)Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.

5)Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengar.

6)Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut, artinya kontrol
sepenuhnya ditangan guru.

7) Ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya

b.Kekurangan video
1)Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktekkan.

2) Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian bentuk umpan
balik yang lain.

3)Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.

4) Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks

3. Kelebihan dan kekurangan televisi sebagai media audio visual gerak

a. Kelebihan televisi:

1)Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.

2)Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara.

3) Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.

4)Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.

5)Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.

6)Menarik minat anak.

7)Dapat melatih guru, baik dalam pre-service maupun dalam intervice training.

8) Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian mereka terhadap sekolah

b. Kekurangan-Kekurangan Televisi:

1)Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.

2) Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-
pesan nya sesuai dengan kemampuan individual siswa.

3) Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi tayangan TV sebelum disiarkan.

4) Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk
melihat secara rinci gambar yang disiarkan.

5) Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi
bersifat pasif selama penayangan.

Kelebihan dan kekurangan media audio visual diam

1. Kelebihan dan kekurangan film bingkai sebagai media audio visual diam.

a. Kelebihan film bingkai sebagai media pendidikan adalah:


1) Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak;

2) Perhatian anak-anak dapat dipussatkan pada satu butir tertentu;

3) Fungsi berfikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas;

4) Film bingkai berada di bawah kontrol guru;

5) Dapat dilakukan secara klasikal maupun individu;

6) Penyimpanannya mudah (praktis);

7) Dapat mengatasi keterbatasan keterbatasan ruang, waktu dan indera;

8) Mudah direvisi/diperbaiki, baik visual maupun audionya;

9) Relatif sederhana dan murah dibandingkan dengan media TV atau film;

10) Program dibuat dalam waktu singkat.

b. Kekurangan film bingkai suara adalah:

1). Program film bingki yang terdiri dari gambar-gambar lepas mudah hilang atau tertukar apabila
penyimpanannya kurang baik;

2). Hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam (still);

3). Penggunaan program slide suara memerlukan ruangan yang gelap, apabila tidak gelap makagambar
yang diproyeksikan kurang jelas;

4). Dibangdingkan dengan gambar, foto, bagan atau papan flannel pembuatan film bingkai jauh lebih
mahal biayanya

2. Kelebihan dan kekurangan film rangkai

a. Kelebihan film rangkai yaitu:

1). Kecepatan penyajian film rangkai bisa diatur

2).Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media pendidikan yang

berbeda dalam satu rangkai

3). Ukuran gambar sudah pasti

4). Penyimpanannya mudah

5). Reproduksinya dalam jumlah besar relatif lebih mudah

6). Dapat untuk belajar kelompok maupun individual


b. Kelemahan yang pokok dibandingkan dengan film bingkai adalah bahwa film rangkai sulit diedit atau
direvisi karena sudah merupakan satu rangkaian, sukar dibuat sendiri secara lokal dan memerlukan
peralatan laboraturium yang dapat mengubah film bingkai ke film rangkai.

. Macam-macam Media Audio Visual

1. Audio-Visual Murni

Audio-visual murni atau sering disebut dengan audio-visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan
unsur suara dan gambar yang bergerak, unsur suara maupun unsur gambar tersebut berasal dari suatu
sumber.

a. Film Bersuara

Film bersuara ada berbagai macam jenis, ada yang digunakan untuk hiburan seperti film komersial yang
diputar di bioskop-bioskop. Akan tetapi, film bersuara yang dimaksud dalam pembahasan ini ialah film
sebagai alat pembelajaran. Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu
proses belajar mengajar. Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa sehubungan
dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik mengemukakan prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R
yaitu : “ The right film in the right place at the right time used in the right way” .

Secara singkat apa yang telah dilihat pada sebuah film, vidio, ataupun televisi hendaknya dapat
memberikan hasil yang nyata kepada siswa. Film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a) Sesuai dengan tema pembelajaran

b) Dapat menarik minat siswa

c) Benar dan autentik

d) Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan

e) Sesuai dengan tigkat kematangan siswa

f) Perbendaharaan bahasa yang benar .

b.Video

Video sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam
masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta maupun fiktif, bisa bersifat informative,
edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti
bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Media video merupakan salah satu jenis media audio
visual, selain film yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran.
c. Televisi

Selain film dan video, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara
audio-visual dengan disertai unsur gerak. Televisi dalam pengertiannya berasal dari dua kata, yaitu tele
(bahasa Yunani), yang berarti jauh, dan visi (bahasa Latin), berarti penglihatan.

Television (bahasa Inggris) bermakna melihat jauh. Kata melihat jauh mengandung makna bahwa
gambar yang diproduksi pada satu tempat (stasiun televisi) yang dapat dilihat di tempat lain melalui
sebuah perangkat penerima yang disebut televisi minitor atau televisi set.

Televisi merupakan suatu perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang
terdiri dari gambar dan suara. Dengan demikian peranan TV baik sebagai gambar hidup atau radio yang
dapat menampilkan gambar yang dapat dilihat dan menghasilkan suara yang dapat didengar pada waktu
yang sama.

Televisi sebagai lembaga penyiaran, telah banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan dan
pengajaran. Banyak siaran televisi yang khusus menginformasikan atau menyiarkan pesan-pesan materi
pendidikan dan pengajaran, yang disebut televisi pendidikan (educational television).

Menurut Darwanto (via Sukiman, 2011: 195), acara siaran pendidikan yang disiarkan melalui televisi, ada
dua klasifikasi, yaitu:

a. Siaran pendidikan sekolah (school broadcasting)

Yang menjadi sasaran acara ini adalah para murid sekolah, dari tingkat taman kanak-kanak sampai
dengan para mahasiswa di perguruan tinggi. Siaran langsung dikirim ke sekolah-sekolah yang
bersangkutan. Dengan demikian, acara siaran pendidikan jenis ini erat sekali hubungannya dengan
kurikulum sekolah yang berlaku pada tahun ajaran itu. Ini berarti bahwa stasiun penyiaran yang
bersangkutan melakukan kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional. Hal yang diharapkan dari
siaran pendidikan untuk sekolah ini tentu saja disesuaikan dengan landasan dan tujuan pendidikan dari
negara yang bersangkutan. Karena acara siaran pendidikan untuk sekolah mengacu kepada kurikulum,
tentu akan memberikan pengaruh secara langsung kepada anak-anak tentang:

a) Menimbulkan keinginan kepada anak-anak untuk mencoba menggali pengetahuan sesuai dengan pola
pikir mereka.

b) Membantu anak-anak atas sesuatu pengertian yang sebelumnya belum pernah dialami.

c) Merangsang untuk menumbuhkan hasrat dan menggali hubungan antara kegiatan belajar dengan
keadaan sekitarnya.

d) Merangsang anak-anak untuk berkeinginan menjadi seorang cendekiawan.


Dengan adanya tujuan yang ingin dicapai seperti tersebut di atas, acara pendidikan untuk sekolah
merupakan inti dari siaran pendidikan pada umumnya. Karena itu, setiap usaha harus diarahkan untuk
mempersiapkan bahan-bahan pendidikan, agar acara itu dapat disajikan dengan baik dan sejalan dengan
landasan dan tujuan pendidikan nasional, dengan prioritas utama menyajikan bahan-bahan yang
mampu mendorong kegiatan belajar dengan baik.

b. Siaran pendidikan sepanjang masa (life long education)

Berbeda dengan siaran pendidikan yang berlandaskan kurikulum sekolah, acara pendidikan yang
termasuk dalam klasifikasi ini dilandasi oleh nilai-nilai pendidikan yang menjadi sasaran khalayak umum.
Hanya saja khalayak umum dibagi menurut tingkatan tertentu, misalnya: usia, jenis kelamin, agama,
pendidikan, dan sebagainya. Televisi sebagai media pendidikan dan pengajaran tentu tidak terlepas dari
kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dan kekurangan media televisi menurut Sanaky adalah sebagai
berikut:

1) Kelebihan media televisi sebagai berikut:

a) Memiliki daya jangkauan yang lebih luas.

b) Memiliki daya tarik yang besar, karena memiliki sifat audio visual.

c) Dapat mengatasi batas ruang dan waktu.

d) Dapat menginformasikan pesan-pesan yang aktual.

e) Dapat menampilkan obyek belajar seperti benda atau kejadian aslinya.

f) Membantu pengajar memperluas referensi dan pengalaman.

g) Sebutan televisi sebagai jendela dunia, membawa khalayak untuk dapat melihat secara langsung
peristiwa, suasana, dan situasi tempat, kota, daerah-daerah di belahan dunia.

2. Audio-Visual tidak murni

Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang
berbeda . Audio-visual tidak murni ini sering disebut juga dengan audio-visual diam plus suara yaitu
media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti:

1) Sound slide (Film bingkai suara)

Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, karena
suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau
media visual diam plus suara. Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis system
multimedia yang paling mudah diproduksi .

Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai
tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong
lahirnya respon emosional. Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang
abstrak menjadi lebih konkrit. Dengan menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indera siswa yang terlibat ( visual dan
audio). Dengan semakin banyaknya indera yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu
konsep. Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer
seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker.

PERKEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Pada awal sejarah pendidikan, guru meruapakan satu-satunya sumber untuk memperoleh pelajaran.
Dalan perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu bertambah dengan adanya buku. Pada masa itu
kita kenal tokoh bernama Johan Amos Comenius yang tercatat sebagai orang pertama yang menulis
buku bergambar yang ditujukan untuk anak sekolah. Buku tersebut berjudul Orbis Sensualis Pictus
(Dunia Tergambar) yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1657. Penulisan buku ini dilandasi oleh
suatu konsep dasar bahwa “tak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu melalui
penginderaan. Dari sinilah para pendidik mulai menyadari perlunya sarana yang dapat memberikan
rangsangan dan pengalaman belajar secara menyeluruh bagi siswa melalui semua indera pandang-
dengar.[24]

Kalau kita amati lebih cermat, pada mulanya media pembelajaran hanya dianggap sebagai alat bantu
mengajar guru (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar, model,
objek, dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar serta
mempertinggi daya serap dan rentensi belajar siswa.[25]

Sekitar pertengahan abad ke-20 usaha pemanfaatan alat visual mulai dilengkapi dengan peralatan
audio, maka lahirlah peralatan audio visual pembelajaran. Usaha-usaha untuk membuat pelajaran
abstrak menjadi lebih konkrit terus dilakukan. Dalam usaha itu, Edgar Dale membuat klasifikasi 11
tingkatan pengalaman belajar dari yang paling konkrit sampai yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut
kemudian dikenal dengan nama “kerucut pengalaman” (Cone Of Experience) dari edgar Dale. Ketika itu,
para pendidik sangat terpikat dengan kerucut pengalaman itu, sehingga pendapat Dale tersebut banyak
dianut dalam pemilihan jenis media yang paling sesuai untuk memberikan pengalaman belajar tertentu
pada siswa.[26]

Klasifikasi 11 tingkatan pengalaman belajar dari yang paling konkrit sampai yang abstrak, yaitu:
pengalaman langsung- observasi- partispasi- demonstrasi- wisata- tv- film- radio- visual- simbol- verbal.

Pada akhir tahun 1950, teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat audio visual. Dalam
pandangan teori komunikasi, alat audio visual berfungsi sebagai alat penyalur pesan dari sumber pesan
kepada penerima pesan. Begitupun dalam dunia pendidikan, alat audio visual bukan hanya dipandang
sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga berfungsi sebagai sebagai penyalur pesan belajar.
Sayangnya, waktu itu faktor siswa, yang meruapakan komponen utama dalam pembelajaran, belum
mendapat perhatian khusus.
Baru pada tahun 1960-an, para ahli mulai memperhatikan siswa sebagai komponen utama dalam
kegiatan pembelajaran. Pada saat itu teori Behaviorisme BF. Skinner mulai mempengaruhi penggunaan
media dalam kegiatan pembelajaran. Teori ini telah mendorong diciptakannya media yang dapat
mengubah tungkah laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran. Produk media pembelajaran yang
terkenal sebagai hasil teori ini adalah diciptakannya teach-ing machine (mesin pengajaran) dan
programmed instruction (pembelajaran terprogram).[27]

Pada tahub 1965-1970, pendekatan sistem (Sistem Approach) mulai menampakkan pengaruhnya dalam
dunia pendidikan dan pengajaran. Pendekatan sistem ini mendorong digunakan media sebagai bagian
integral dalam proses pembelajran. Media, yang tidak lagi hanya dipandang sebagai alat bantu guru,
melainkan telah diberi wewengang untuk membawa pesan belajar, hendaklah merupakan bagian
integral dari kegiatan belajar mengajar.[28]

Dengan demikian, kalau saat ini kita mendengar kata media, hendaklah kata tersebut diartikan dalam
pengertiaannya yang terkahir, yaitu meliputi lat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa
pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan,
media belajar dalam hal-hal tertentu, bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika
program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh
media meskipun tanpa keberadaan guru.

Anda mungkin juga menyukai