Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang


Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan membantu keefektifan
proses pembelajaran dalam penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.
Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik
dan memadatkan informasi.
Bentuk-bentuk media pembelajaran itu sendiri terdapat berbagai macam
bentuk. Klasifikasi menurut pemakaiannya ada tiga macam bentuk media yang
digunakan, yaitu media auditif, media visual, dan media audio visual. Dalam
pembahasan makalah ini akan diterangkan lebih jelas dan lebih detail mengenai
media audio visual yang mempunyai unsur memadukan antara media auditif dan
media visual.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Audio-Visual


Secara bahasa, kata Media berasal dari bahasa Latin "Medius" yang berarti
tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media diartikan perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dijabarkan juga
oleh Djamarah (1995 : 136), Media adalah alat bantu apa saja yang dapat
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Media Audio adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui
indera pendengaran saja. Media audio yang dimaksud disini adalah suara-suara
ataupun bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan
menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut
diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat
pemutarnya.
Media Audio Menurut sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk
menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang lambang
auditif, baik verbal ( ke dalam kata kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal.
Sedangkan Media Visual adalah semua alat peraga yang digunakan dalam proses
belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata.(Daryanto, 1993:27)
Selain media audio dan media visual,ada juga media audio visual. Media
audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar yang
bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan
sebagainya. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat).Media
Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat
yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang
diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
Pengertian lain media audio-visual adalah seperangkat alat yang dapat
memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan anatara gambar dan

2
suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya. Alat-alat yang termasuk
dalam kategori media audio-visual adalah: televise, video-VCD,sound dan film.
Dari pendapat di atas penulis simpulkan bahwa media audio visual adalah
media kombinasi antara audio dan visual yang dikombinasikan dengan kaset
audio yang mempunyai unsur suara dan gambar yang biasa dilihat, misalnya
rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan sebagainya.
Tampilan gambar hidup yang disajikan VCD itu baik untuk memperlengkap
pengalaman-pengalaman bagi siswa untuk konstruksi, dapat disimpulkan media
audiovisual ialah media yang diproyeksikan kedalam layar monitor dalam bentuk
gambar dan suara. Tujuan dari media ini memperkenalkan, memperjelas bentuk
dan konsep abstrak kepada siswa, mendorong siswa melakukan kegiatan dan
mengembangi sikap-sikap yang dikehendaki.
Menurut (Harmawan, 2007) mengemukakan bahwa Media Audio Visual
adalah Media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman
(kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi) meliputi media yang dapat dilihat
dan didengar).
Jika dilihat dari perkembangan Media Pendidikan, pada mulanya media
hanya dianggap sebagai alat Bantu guru (teaching aids). Alat Bantu yang dipakai
adalah alat Bantu visual misalnya gambar, model, objek dan alat-alat lain yang
dapat memberikan pengalaman kongkret, motivasi belajar serta mempertinggi
daya serap dan retensi belajar siswa. Namun sayang, karena terlalu memusatkan
perhatian pada alat Bantu visual yang dipakainya orang kurang memperhatikan
aspek disain, pengembangan pembelajaran (instruction) produksi dan evaluasinya.
Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar pertengahan abad
ke-20, alat visual untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio
sehingga kita kenal adanya alat audio-visual atau Audio-Visual Aids (AVA).
Alat Bantu Dengar seperti : Video Tape, Televisi dan Gambar Hidup (biocope).
Akan tetapi media bukan hanya menjadi alat Bantu guru atau seseorang pendidik
lainnya, media mempunyai banyak manfaat bagi semua orang untuk mendapatkan
informasi yang sedang berkembang dan mempermudah manusia menerima pesan
darimana pun.

3
Konsep pengajaran visual kemudian berkembang menjadi Audio-Visual
aids pada tahun 1940. Istilah ini bermakna sejumlah peralatan yang dipakai oleh
para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan, dan pengalaman yang
ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran. Penekanan utama dalam
pengajaran audio-visual adalah pada nilai belajar yang diperoleh melalui
pengalaman kongkret, tidak hanya didasarkan atas kata-kata belaka.
Perkembangan berikutnya adalah munculnya gerakan audiovisual
communication yang terjadi pada tahun 1950-an. Pada akhir tahun 1950 teori
komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat Bantu audiovisual, sehingga
selain sebagai alat Bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau
informasi belajar. Sejak saat itu alat audiovisual bukan hanya dipandang sebagai
alat bantu guru saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau media.
Teori ini sangat penting dalam penggunaan media untuk kegiatan program-
program pembelajaran. Menurut seorang ahli komunikasi dan media pendidikan
Rudy Breatz media pendidikan mempunyai ciri utama dan memiliki 3 unsur
pokok yaitu : Suara, Visual dan gerak. Teknologi yang paling tua yang
dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar
prinsip mekanis, kemudian lahir teknologi Audio-Visual yang menggabungkan
penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran. Sebagai media
pembelajaran dalam pendidikan dan pengajaran.
Media audio-visual mempunyai sifat sebagai berikut:
1. Kemampuan untuk meningkatkan persepsi
2. Kemampuan untuk meningkatkan pengertian
3. Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar.
4. Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan
hasil yang dicapai
5. Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan).

4
2.2 Bentuk-bentuk Media Audio-Visual
Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang
bervariasi sebagaiman dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari segi
penggunaan, sifat bendanya, pengalaman belajar siswa, dan daya jangkauannya,
maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya.
Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk media audio
visual yang dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu:
1. Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media audio
pada umumnaya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.
2. Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara, komik
dengan suara.
3. Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board.
4. Media visual gerak contoh, film bisu
5. Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan
sebagainya
6. Media seni gerak
7. Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya
8. Media cetak contoh, televisi

2.3 Pembagian Media Audio Visual


1. Audio-Visual Diam
Media audio-visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan
gambar diam seperti :
a. Film bingkai suara (sound slide) adalah suatu film berukuran 35 mm, yang
biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci tersebut dari karton atau
plastik. Sebagai suatu program film bingkai sangat bervariasi. Panjang pendek
film bingkai tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan materi yang ingin
disajikan. Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang
hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu film bingkai bersuara
(sound slide) lamanya berkisar antara 10-30 menit. Dilihat dari ada tidaknya
rekaman suara yang menyertainya, program film bingkai bersuara termasuk

5
dalam kelompok media Audio-Visual sedangkan program tanpa suara termasuk
dalam kelompok media visual.
b. Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis system
multimedia yang paling mudah diproduksi. System multimedia ini serba guna,
mudah digunakan dan cukup efektif untuk pembelajaran perorangan dan
belajar mandiri. Jika didesain dengan baik, system multimedia gabungan slide
dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat
meningkatkan hasil belajar. Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat
digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang
melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong lahirnya
respon emosional.
c. Slide bersuara, merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam
memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit (mengkonkritkan suatu
yang bersifat abstrak). Dengan menggunakan slide bersuara sebagai media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan semakin
banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). Dengan semakin banyaknya
indra yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep
(pemahaman konsep semakin baik). Slide bersuara dapat dibuat dengan
menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point,
camtasia, dan windows movie maker.
Slide bersuara memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1. Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik perhatian.
2. Dapat digunakan secara klasikal maupun individu.
3. Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang- ulang serta dapat diputar kembali,
sesuai dengan gambar yang diinginkan.
4. Pemakaian tidak terikat oleh waktu.
5. Gambar dapat didiskusikan tanpa terikat waktu serta dapat dibandingkan satu
dengan yang lain tanpa melepas film dari proyektor.
6. Dapat dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan isi dan tujuan
pemakai.

6
7. Sangat praktis dan menyenangkan.
8. Relatif tidak mahal, karena dapat dipakai berulang kali.
9. Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat.
2. Audio-Visual Gerak
Media audio-visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur
suara dan gambar yang bergerak seperti :
a. Film
Film sebagai media audio-visual adalah film yang bersuara. Slide atau film
strip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, karena
suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media
audio-visual saja atau media visual diam plus suara. Film yang dimaksud disni
adalah film sebagai alat audio-visual untuk pelajaran, penerangan atau
penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain
tentang : proses yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu
industri, kejadian2 dalam alam, tata cara kehidupan di Negara asing, berbagai
industri dan pertambangan, mengajarkan sesuatu keterampilan, sejarah kehidupan
orang-orang besar dan sebagainya.
Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu
proses belajar mengajar. Ada 3 macam ukuran film yaitu 8 mm, 16 mm dan 35
mm. Jenis pertama biasanya untuk keluarga, tipe 16 mm tepat untuk dipakai di
sekolah sedang yang terakhir biasanya untuk komersial. Bentuk yang lama
biasanya bisu. Suara disiapkan tersendiri dalam rekaman yang bisanya terpisah.
Sebuah film terdiri dari ribuan gambar. Film yang baik adalah film yang dapat
memenuhi kebutuhan siswa dalam hubungannya dengan apa yang dipelajari.
Oemar Hamalik (1985:104) mengemukakan prinsip pokok yang berpegang
kepada 4-R yaitu : The right film in the right place at the right time used in the
right way.

7
b. Video / VCD
Video sebagai media Audio-Visual yang menampilkan gerak, semakin
lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bias bersifat
fakta maupun fiktif, bias bersifat informative, edukatif maupun instruksional.
Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa
video akan menggantikan kedudukan film. Media video Merupakan salah satu
jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk
keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
Kelebihan video :
1. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat
2. Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton memperoleh
informasi dari ahli-ahli/spesialis
3. Menghemat waktu
4. Bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak
c. Film Televisi
Selain film, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan
pembelajaran secara Audio-Visual dengan disertai unsur gerak. Dilihat dari sudut
jumlah penerima pesannya, televisi tergolong ke dalam media massa. Selain
sebagai media massa, kita mengenal adanya program Televisi Siaran Terbatas
(TVST) atau Closed Circuit Television. Pada TVST sebagai suatu system
distribusi TV, alat pengirim dan alat penerima secara fisik dihubungkan dengan
kabel. Hubungan itu bisa antara sebuah kamera dan alat penerima di dalam ruang
yang sama, bisa pula beberapa kelas dihubungkan dengan satu sumber ruang yang
sama, sehingga penonton serentak dapat mengikuti program yang disiarkan.
Oemar Hamalik (1985 : 134) mengemukakan : Television is an electronic motion
picture with con joinded or attendant sound; both picture and sound reach the eye
and ear simultaneously from a remote broadcast. Definisi tersebut menjelaskan
bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik yang pada dasarnya
sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka televisi
sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini

8
berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan
didengar secara bersamaan.
Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Audiovisual Murni, Audio-visual murni atau sering disebut dengan audio-
visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar
yang bergerak, unsur suara maupun unsur gambar tersebut berasal dari suatu
sumber, contohnya seperti film/video audio cassette.
2. Audiovisual tidak murni, Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur
suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda . Audio-visual tidak
murni ini sering disebut juga dengan audio-visual diam plus suara yaitu media
yang menampilkan suara dan gambar diam, seperti film bingkai suara yang
unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya
bersumber dari tape recorder. Over head proyektor suara dari tape recorder
Dilihat dari daya liputnya, media dibagi menjadi dua,yaitu:
1. Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak
terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah siswa yang
banyak dalam waktu yang sama. Contohnya radio dan televisi
2. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat. Media ini
dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti,
film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan
gelap.

2.4 Karakteristik Media Audio Visual


Adapun yang merupakan karakteristik media audio-visual,yaitu sebagai
berikut :
1. Media Audio Visual mampu menghadirkan informasi atau pesan dalam wujud
gambar/visual dan suara secara riil, nyata.
2. Media Audio Visual lebih mengutamakan Visual dari pada suara, meskipun
tidak bisa lepas dengan suara yang berperan melengkapi informasi atau pesan
visual.
3. Informasi yang disampaikan dapat berupa gambar/visual fakta, kejadian nyata,
ataupun sebuah fiksi/gagasan kreatif.

9
4. Melalui Media Televisi, program audio visual dalam setiap kali siar atau
tayang dapat ditonton oleh berjuta juta orang dalam waktu yang sama.
5. Media Audio Visual sementara ini masih dianggap sebagai media komunikasi
dan informasi yang paling efektif dibanding dengan media komunikasi dan
informasi yang lain (Media Cetak, Radio, dll )
6. Informasi atau pesan yang dikemas dalam Program Audio Visual teknik
penyebarannya dapat melalui media Televisi, Internet, VCD, DVD.
7. Program yang dikemas dalam format VCD atau DVD dapat ditonton berulang-
ulang dan mudah digandakan
8. Setiap program audio visual selalu dibatasi oleh waktu/durasi.
9. Dampak/impact program audio visual cukup tinggi, sehingga sebelum
diedarkan atau disiarkan harus benar-benar tidak ada kesalahan informasi.
Jika terjadi kesalahan dan terlanjur disebarkan atau disiarkan akan sulit untuk
meralatnya.
10. Biaya untuk memproduksi program audio visual relatif mahal.
11. Dalam memproduksi program audio visual dilakukan dengan tahapan-
tahapan yang sistimatis (Pra Produksi Produksi Pasca Produksi)
2.5 Manfaat Menggunakan Media Audio Visual ( Film/Video )
Beberapa manfaat menggunakan media berbasis Audio visual (film atau
video) yaitu :
1. Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa
ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan
pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara
normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut;
2. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat
disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
3. Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video
menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya.
4. Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang
pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.

10
5. Film dan video dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat secara
langsung;
6. Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil, kelompok
yang heterogen, maupun perorangan.
7. Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar, frame demi frame, film
yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan
satu atau dua menit.
2.6 Kelebihan dan Kelemahan Media Audio-visual
1. Kelebihan
Beberapa kelebihan media audio-visual dalam proses pembelajaran yaitu
sebagai berikut:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam
bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
1. Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai,
film atau model
2. Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau
gambar
3. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame
lapse atau high speed photografi
4. Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
5. Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model, diagram, dll
6. Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di
visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
c. Media audio visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial

11
2. Kelemahan
Pengajaran audio-visual juga mempunyai beberapa kelemahan yang sama
dengan pengajaran visual, yaitu :
a. Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya
dan tetap memandang materi audio-visual sebagai alat Bantu guru dalam
mengajar.
b. Terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses
pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagai alat
Bantu guru dalam proses pembelajaran. Media yang beoriantsi pada guru
sebernarnya
c. Media audio-visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah.
d. Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena
dalam penerapannya media audio visual cenderung tetap ditempat.
2.8 Contoh Pemanfaatan Audio Visual
Secara umum, semua mata pelajaran akan lebih efektif jika diajarkan
dengan media yang sesuai. Oleh karena itu, guru harus mengetahui terlebih
dahulu materi dan tujuan pembelajaran. Audio-visual merupakan salah satu cara
untuk membuat pembelajaran lebih dinamis dan menyenangkan. Adapun bahan
ajar yang cocok untuk dikembangkan dengan audio-visual, khususnya mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:
a. Ranah Kognitif
Materi Al-Quran hadits, misalnya dalam menerangkan tajwid. Dulu
sebelum teknologi berkembang, tajwid diajarkan hanya secara verbalistis, atau
dengan menggunakan lingkaran tajwid. Akan tetapi dizaman sekarang bisa
dikembangkan dengan menggunakan media interaktif dengan mikromedia flash,
windows movie maker, dsb.
b. Ranah Afektif
Materi aqidah untuk menjelaskan tentang rukun iman maupun rukun
islam. Materi akhlaq untuk menjelaskan tentang keteladanan bisa dikembangkan
dengan memutar film atau video.

12
Materi sejarah kebudayaan islam yang bersifat pengetahuan, akan lebih
menarik jika dikembangkan dengan menggunakan media seperti sound slide,
sehingga memungkinkan siswa yang kurang dapat menerima pelajaran dengan
hanya menggunakan indra pendengar, mampu lebih memahami dengan adanya
kombinasi gambar dan suara.
c. Ranah Psikomotor
Materi fiqih, dimana materi ini banyak yang berbentuk prosedural yang
dirasa cocok untuk dikembangkan dengan media audio-visual, misalnya:
1. Ketika menjelaskan tentang tata cara shalat
2. Ketika menjelaskan tentang tata cara haji
3. Ketika menjelaskan tentang tata cara berkurban
Ketiganya akan lebih menarik ketika dikembangkan dengan media audio-
visual, misalnya dengan menggunakan film, video, mikromedia flash ataupun
windows movie maker.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu :
1. Media audio visual adalah media kombinasi antara audio dan visual yang
dikombinasikan dengan kaset audio yang mempunyai unsur suara dan gambar
yang biasa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara
dan sebagainya.
2. Bentuk media audio visual yang dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelas
yaitu media audio visual gerak, media audio visual diam, media audio semi
gerak media visual gerak, media visual diam, media seni gerak dan media
audio Media cetak.
3. Media audio-visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar
diam. Sedangkan Media audio-visual gerak yaitu media yang dapat
menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak.
4. Fungsi media dalam pembelajaran dalam konteks komunikasi memiliki fungsi
yang sangat luas yakni Fungsi edukatif, Fungsi social, Fungsi ekonomis dan
Fungsi budaya.
5. Beberapa kelebihan media audio-visual dalam proses pembelajaran yaitu
memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam
bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka, mengatasi keterbatasan ruang,
waktu dan daya indera, dan media audio visual bisa berperan dalam
pembelajaran tutorial.
6. Beberapa kelemahan media audio-visual yaitu terlalu menekankan pentingnya
materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap memandang materi
audio-visual sebagai alat Bantu guru dalam mengajar, terlalu menekankan pada
penguasaan materi dari pada proses pengembangannya dan tetap memandang
materi audio visual sebagai alat Bantu guru dalam proses pembelajaran. Media
yang beoriantsi pada guru sebernarnya, media audio-visual cenderung
menggunakan model komunikasi satu arah, dan media audio-visual tidak dapat

14
digunakan dimana saja dan kapan saja, karena dalam penerapannya media
audio visual cenderung tetap ditempat.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca dan dapat diterapkan
atau diaplikasikan dalam kehidupan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Hujair, Sanaky. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: SafiriaInsania Press
http://adhy14.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-media-audio-visual.html. Di
akses 01 Oktober 2017
http://avianinuravivah.blogspot.com/2012/11/makalah-media-audio-visual.html.
Di akses 01 oktober 2017
https://lismurtini270992.wordpress.com/2013/06/18/media-audio-visual-dan-
multimedia.html. Di akses 01 Oktober 2017
Kustandi, Cecep .2011. Media pembelajaran. Jakarta: Ghalia indonesia
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Suleiman, Amir Hamzah. 1985. Media Audio-Visual Untuk Pengajaran,
Penerangan dan Penyuluhan. Jakarta: PT Gramedia.

16

Anda mungkin juga menyukai