Anda di halaman 1dari 5

Baik Audio maupun Radio dua-duanya merupakan media pembelajaran yang berbasis suara atau

bunyi. Audio berasal dari kata audible, yang artinya suara yang dapat didengarkan secara wajar
oleh telinga manusia. Kemampuan mendengar telinga manusia berada pada daerah frekuensi
antara 20 sampai dengan 20.000 Hertz. Di luar itu, manusia tidak mampu lagi mendengarkannya.
Ketika temannya sedang menyanyi dan membaca puisi, mereka bisa mendengarkannya dengan
baik, karena frekuensi suara yang dikeluarkan oleh kedua temannya tersebut masih berada pada
daerah frekuensi antara 20 hingga 20.000 hertz. Sebailknya ketika melihat sekawanan semut
yang sedang berjalan mereka tentu tidak bisa mendengarkan suara apa-apa, padahal sebenarnya
gerakan semut tersebut juga mengeluarkan bunyi, hanya saja frekuensi bunyi yang
dikeluarkannya di bawah 20 hertz, sehingga telinga kita tidak mampu mendengarkannya.
Demikian pula ketika diminta untuk mendengarkan bunyi gerakan evolusi maupun revolusi
bumi, telinga kita juga tidak mampu mendengarkannya, hal ini karena frekuensi suara yang
dikeluarkannya melebihi 20.000 hertz, sehingga kita tidak mampu untuk menangkap bunyi dari
gerakan bumi yang kita tempati ini.

Kaitannya Audio sebagai media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang berkaitan
dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil
perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah
alat pemutarnya. Alat pemutar ini bisa berupa radio tape, CD player, DVD Player, Ipod dan lain-
lain.

Media Radio

Ada beberapa kelebihan media radio antara lain daya jangkaunya yang begitu luas hingga
mampu menembus seluruh pelosok tanah air. Begitu dipancarkan, maka dalam waktu yang
bersamaan beribu-ribu bahkan berjuta-juta peserta didik dapat memanfaatkannyra sebagai
sumber belajar. Tidak seperti televisi, gelombang radio tmampu mengatasi hambatan yang
berupa gunung, pepohonan maupun tembok bangunan. Meskipun terhalang gunung, tembok atau
pepohonan jenis gelombang radio tertentu dapat menembusnya, sehingga siaran radio dapat
dinikmati oleh peserta didik yang tinggal di pelosok-pelosok sekalipun. Harganya relatif murah
sehingga pesawat radio telah dimiliki oleh hampir setiap keluarga di Indonesia. Jika di suatu
daerah tidak ada saluran listrik, maka ia bisa diopersikan dengan batteray yang harganya relatif
terjangkau dan mudah didapat.

Karena sifatnya yang komunikatif, maka jika didengarkan sendirian siaran radio laksana bisa
menjadi teman. Namun demikian perlu diingat bahwa media radio merupakan media searah yang
mana bila ada hal-hal yang kurang jelas, maka peserta didik tidak bisa bertanya, berdialog
ataupun berdiskusi dengan pendidiknya. Padahal dalam kegiatan pembelajaran proses
komunikasi harus berlangsung dua arah. Oleh karena itu untuk mengatasi kelemahan ini, secara
pereodik harus diprogramkan adanya acara siaran jumpa pendidik dengan peserta didiknya.
Acara ini bisa dilakukan melalui acara siaran jumpa pendidik dan peserta didiknya. Komentar-
komentar ataupun pertanyaan-pertanyaan dapat disampaikan melalui telefon, e- mail, SMS, surat
menyurat atau bisa juga melalui jumpa langsung dengan pendidik di tempat-tempat yang telah
ditentukan guna mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam memahami materi
pembelajaran yang disampaikan melalui siaran.

Media Audio

Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan tentang manfaat (sisi positif) dari media audio.
Sebagaimana media Radio, media audio juga merupakan media pembelajaran yang sifatnya
searah, sehingga jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik tidak bisa langsung bertanya.
Namun demikian, karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta
didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang di mana saja dan kapan saja, sampai
akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari.
Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

- Materi yang ada di progam audio maupun radio hendaknya mampu memotivasi agar peserta didik
tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur menghbur
perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang mendengarkannya sampai
program selesai.

- Adanya jadwal atau acara tatap muka. yaitu perttemuan antara pendidik dengan peserta didiknya
guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran
yang dikemas dalam media audio

Berbagai jenis alat penyimpanan file audio antara lain piringan hitam, kaset, CD, DVD,
Audio Digital (MP3, WAV), dan lain-lain.

Piringan Hitam (PH).

Alat penyimpan file audio (modern) yang pertama ditemukan adalah Piringan Hitam. Ia memiliki
pena bergetar yang berfungsi untuk menghasilkan bunyi/suara dari sebuahdisc. Alat yang
diperlukan untuk memutar piringan hitam adalah Gramophone.


Kaset

Kaset, adalah alat penyimpan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita kaset mampu
menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya. Kualitas suaranya cukup
baik. Penurunan kualitas suara dapat terjadi jika pita kaset rusak, jamuran, kotor dan lain-lain.
Alat untuk memutar kaset bisa berupa radio tape, tape deck atau bisa juga diputar dengan
menggunakan walkman.


CD dan DVD
CD atau Compact Disc dan juga DVD atau Digital Compact Disc adalah sebuah
media penyimpanan file audio yang dibuat untuk merampingkan sistem penyimpanannya. Selain
ramping, keduanya memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan
dengan pita kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga lebih bagus. Kualitas suara akan menurun
atau bahkan hilang jika permukaandisc tergores, kotor, berjamur atau mengalami kerusakan
lainnya. Alat yang diperlukan untuk memutar CD atau DVD audio adalah CD player dan atau
DVD Player.

(MP3)

MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang dianggap
popular saat iini. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas
suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio. Alat untuk memutar MP3 adalah
MP3 player. Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod. iPod adalah salah satu merk dari
serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan dan dipasarkan oleh
Apple Computer.


Audio Digital (WAV)

WAV atau Waveform audio format, merupakan salah satu format penyimpanan file audio yang
dirancang dan dikembangkan oleh microsoft dan IBM. Perangkat yang diperlukan untuk
memutar WAV salah satunya adalah iPod.. iPod merupakan salah satu merk sebuah alat pemutar
WAV yang dikeluarkan oleh Aplle Computer . Microsoft juga mengeluarkan produk sejenis
yang bisa digunakan untuk memutar WAV maupun MP3, dengan merk Zune.

POLA ATAU MODEL PEMANFAATAN MEDIA AUDIO UNTUK


PEMBELAJARAN DAN LANGKAH-LANGKAHNYA
Dengan mempelajari uraian materi dalam kegiatan ini diharapkan Anda dapat memahami

sekaligus mengajarkan materi yang berhubungan dengan:


1. pola atau model pemanfaatan media Audio untuk pembelajaran, dan
2. langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media Audio.

Sebagai mediia pembelajaran, ada beberapa model atau pola pembelajaran yang bisa diterapkan
dalam memanfaatkan media audio. Dari beberapa model tersebut ada 3 model utama yang perlu
diketahui yaitu, model pertama terintegrasi dengan media cetak, model kedua terintegrasi dengan
kegiatan pembelajaran di kelas dan model ketiga dimanfaatkan secara berdiri sendiri sebagai
media audio interaktif. Untuk model pertama dan ketiga dapat dimanfaatkan secara individual
maupun secara kelompok. Tempat pemanfaatannya bisa di mana saja dan kapan saja tergantung
kebutuhan. Sedangkan untuk model kedua pemanfaatannya diintegrasikan dalam kegiatan
pembelajaran di kelas.

PENUTUP
Melalui tulisan ini, nyatalah bahwa banyak sumber belajar yang dapat kita manfaatkan. Dari
yang sifatnya rekaman sederhana sampai rekaman yang disiarkan melalui jagad maya.

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang begitu pesat pada saat ini mau
tidak mau, setuju atau tidak setuju tentu akan membuka cakrawala pemikiran kita bahwa di jagad
maya terdapat beraneka macam jenis informasi atau sumber belajar yang tidak terbatas
jumlahnya. Tentu kita semua akan setuju jika penulis katakan bahwa kita harus memanfaatkan
beraneka ragam informasi yang tersebar di jagad maya tersebut sebagai sumber belajar setelah
melalui seleksi yang didasarkan kepada kebutuhan pembelajaran, pertimbangan moral, agama
dan lain, dan lain-lain

Para Master Trainer diharapkan dapat melatih dan memotivasi para guru agar mereka memiliki
kemampuan dan kemauan dalam memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran yang mereka
lakukan. Karena amat disayangkan jika aneka ragam informasi yang lalu lalang di jagad maya
tersebut dibiarkan begitu saja tanpa dimanfaatkan.

Audio maupun radio merupakan salah satu komponen TIK yang berbasis suara/ bunyi yang
sangat effektif dan sangat membantu para pendidik jika dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran.

Oleh karena itu penulis berharap kepada kepada pihak-pihak yang


berkepenting - an (khususnya para pendidik dan para pemangku kepentingan pendidikan) untuk
mau memanfaatkan potensi Audio dan Radio untuk kepentingan pendidikan dan pembelajaran.

K E P U S TAKAAN
Ade Koesnandar, Drs. M.Pd. “Dasar-Dasar Program Audio”, Pusat Teknologi

Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1999.


“Komunitas Teknologi Informasi Indonesia ”,http://indocommiit.com 4/18/2008
“Internet Radio”,http://en.wikipedia.org/wiki/internet_rqdio 4/18/2008 2.20 PM
“Rivalitas zune dan iPod”,http:// fistonita.net , 4/18/2008
Romi Satria Wahono,Mengenal Radio Internet,http://RomiSatriaWahono.Net

February 4th, 2006


WAV: Waveform Audio Format,http://id. wik ipedia.org/ wiki/WAF/

Audio Digital,http://id.wikipedia.org/wiki/Audio digital/


iPod,http://id. wiki pedia.org/ wik i/iPod/
Waldopo Drs. M.Pd. “Teknik Menulis Naskah Untuk Program Audio

Pembelajaran”, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Komunikasi


Pendidikan, Jakarta, 2006.
------- Pemanfaatan Media Audio dan Radio Untuk Pendidikan,
Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta,
2003

Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat
memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio,
merupakan media auditif yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti
pengucapan (pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini tergolong tepat
karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidaktepatan yang akurat dalam
pengucapan pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media kaset audio ini termasuk mudah, hanya
membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu
pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.

Anda mungkin juga menyukai