Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KOMPUTER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

“PEMANFAATAN MEDIA AUDIO DAN VIDEO SEBAGAI MEDIA


PEMBELAJARAN”

Nama: Eka Sasmita Anggraini

Tutor: Vivi Febriyati,S.pd.,M.pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERITAS
TERBUKA PALEMBANG TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang
telah dilimpahkan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pemanfaatan media audio dan video sebagai media pembelajaran” yang merupakan
salah satu tugas Komputer pada semester empat. Dalam makalah ini saya membahas
mengenai pemanfaatan media audio dan video sebagai media pembelajaran di
sekolah.

Dalam menyelesaikan makalah ini, saya telah banyak mendapat bantuan dan masukan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan
terima kasih kepada :Ibu Vivi Febriyati,M.pd selaku Dosen mata kuliah Komputer
dan media Universitas Terbuka yang telah memberikan tugas mengenai “Pemanfaatan
media audio dan video sebagai media pembelajaran” ini sehingga pengetahuan saya
dalam penulisan makalah ini makin bertambah dan hal itu sangat bermanfaat bagi
penyusunan skripsi saya di kemudian hari.

Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
namun demikian telah memberikan manfaat bagi saya.

Akhir kata saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan
saran yang bersifat membangun akan saya terima dengan senang hati.

Palembang,20 Mei 2023

Eka sasmita Anggraini


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pemanfaatan Media Kaset/CD Audio dalam pembelajaran
2.1.1 Media Audio dan Radio
2.1.2 Manfaat Media Audio
2.1.3 Bentuk Pemanfaatan Media Audio
2.2 Pemanfaatan Media Radio
2.3 Potensi, Atribut, dan Keunggulan Medium Video
2.3.1 Karakteristik dan Atribut Media Video
2.3.2 Tujuan Pemanfaatan Program Video
2.3.3 Potensi Media Video
2.3.4 Keunggulan Pemanfaatan Program Video Pembelajaran
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Pada saat ini, dengan kemajuan rekaman suara penggunaan berbagai bentuk alat bantu
untuk memperdengarkan suara menjadi sangat mungkin untuk dilakukan. Dalam
proses pembelajaran, terdapat berbagai kompetensi yang berkaitan dengan
pemanfaatan suara, baik yang direkam maupun suara asli dari sumbernya. Media
audio juga dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran.
Pemanfaatan media audio sebagai media pembelajaran sangat mungkin dilakukan
mengingat penggunaannya tidak memerlukan biaya yang mahal. Teknologi yang
digunakan untuk merekam suara pun sangat mudah ditemui bahkan dapat dijumpai di
rumah. Bentuk pemanfaatan langsung program audio baik dalam bentuk CD/kaset
audio maupun program radio yang disiarkan secara luas, baik oleh stasiun radio yang
berskala nasional sampai ke stasiun radio lokal di wilayah tempat tinggal anda.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan makalah dalam makalah ini adalah
1.2.1 Apa manfaat media audio dan video dalam pembelajaran?
1.2.2 Bagaimana karakteristik dan jenis-jenis rekaman suara?
1.2.3 Bagaimana penggunaan audio dan video dalam pembelajaran?
1.2.4 Bagaimana sejarah pemanfaatan media audio dalam pembelajaran?
1.2.5 Apa saja kelebihan dan kekurangan media audio dan video?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui manfaat media audio dan vidio dalam pembelajaran.
1.3.2 Untuk mengetahui karakteristik dan jenis-jenis rekaman suara.
1.3.3 Untuk mengetahui penggunaan audio dan video dalam pembelajaran.
1.3.4 Untuk mengetahui sejarah pemanfaatan media audio dalam pembelajaran.
1.3.5 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media audio dan video.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pemanfaatan Media Kaset/CD Audio dalam Pembelajaran


Bila Anda akan memanfaatkan program audio dalam pembelajaran, maka sangat
penting bagi Anda untuk menentukan materi-materi yang sesuai bila disajikan melalui
suara/audio. Untuk memilihnya diperlukan kejelian dan pemahaman terhadap isi mata
pelajaran sehingga dapat ditentukan sejumlah topik yang cukup disajikan melalui
audio/CD.

2.1.1 MEDIA AUDIO DAN RADIO


Pada dasarnya media audio merupakan media yang sangat tepat digunakan untuk
membantu siswa belajar hal-hal yang terkait dengan unsur suara. Meskipun demikian,
itu tidak berarti bahwa mata pelajaran yang tidak berisi materi yang terkait dengan
unsur suara, tidak dapat dikombinasikan dengan media audio.
Riwayat pemanfaatan media audio dimulai pada awal abad 20, di mana rekaman
suara dalam bentuk fornograf telah digunakan di sekolah-sekolah di Inggris, untuk
mempelajari bahasa Prancis. Seiring dengan perkembangan teknologi, sejak tahun
1898, suara direkam dalam berbagai bahan seperti kawat baja, pita magnetik, pita
plastik, ataupun keping cakram/CD.
Penggunaan perangkat pemutar suara pun menjadi beragam saat ini seperti
pemutar kaset, pemutar cakram/CD player dan MP3. Perangkat ini sangat terbuka
untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran sesuai dengan kondisi yang ada di masing-
masing sekolah. Berikut dibahas tentang penggunaan masing-masing jenis rekaman
suara yang banyak digunakan saat ini.

1. Kaset Audio
Kaset audio adalah bahan magnetik yang digunakan untuk merekam suara.
Rekaman suara dalam bentuk kaset audio merupakan alat yang sangat tepat digunakan
untuk mempelajarkan siswa dalam bidang bahasa, cara berpidato, pelajaran drama,
musik, di mana unsur suara merupakan unsur utama yang akan dipelajari. Rekaman
suara tersebut dapat dipelajari berulang-ulang sampai siswa mencapai kompetensi
yang diinginkan.
Pada masa sekarang, rekaman suara dalam bentuk pita magnetik telah banyak
digunakan untuk belajar mandiri seperti penggunaan bahan ajar kombinasi cetak
disertai dengan kaset audio. Rekaman suara tersebut telah dirancang berisi instruksi-
instruksi yang harus dilakukan siswa selama proses belajar. Kaset audio dapat
digunakan untuk mata pelajaran biologi, fisika, atau pelajaran geografi melalui
kombinasi kegiatan mendengarkan rekaman suara, membaca bahan cetak dan
mengerjakan kegiatan-kegiatan yang diinstruksikan dalam rekaman suara. Program
semacam ini disebut dengan program tutorial audio. Tugas guru adalah memantau
proses belajar siswa dan memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami
hambatan dalam belajar.
Kombinasi kegiatan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar
menggunakan semua pancaindranya. Terkait dengan produksi program audio, guru
tidak perlu lagi membuat sendiri program audionya karena banyak program yang
telah diproduksi secara luas. Guru hanya perlu memilih program yang ada di pasaran
untuk disesuaikan dengan mata pelajaran.

2. Keping Cakram (Compact Disc/CD)


Cakram atau Compact Disc merupakan teknologi lanjutan dari pita magnetik
dalam bentuk kaset audio. Cakram saat ini sudah menjadi peralatan sandar di setiap
perangkat audio yang dijual di pasaran. Perangkat pemutar cakram dapat digunakan
untuk sekaligus menampilkan suara dan gambar bila dihubungkan dengan
televisi/monitor dan mikrofon.
Bentuk CD yang amat banyak digunakan oleh siswa kita adalah CD permainan
atau game yang memang telah dikemas dengan sangat menarik dan mampu membuat
siswa kita berjam-jam memainkannya. Kita dapat memanfaatkannya untuk
mendorong anak belajar secara mandiri dan belajar dari berbagai sumber.
3. Pertimbangan untuk Mengembangkan Media Pembelajaran
Untuk mengembangkan program media, baik dalam bentuk audio, radio ataupun
media display, pada dasarnya dilandasi oleh ada beberapa prinsip yang sama yaitu:
a. Media yang dibutuhkan tersedia/ada.
Bila sebagian besar siswa Anda memiliki radio atau radio kasih di rumahnya atau
sekolah memiliki perangkat audionya, maka siaran radio lokal di daerah Anda
dapat dijadikan sumber belajar. Mengembangkan program media saja tanpa
didukung oleh perangkat untuk mendengarkannya tentu tidak akan berguna bagi
proses belajar siswa.
b. Tujuan yang ingin dicapai.
Menggunakan media pembelajaran harus didasarkan pada manfaat menggunakan
media tersebut dalam pembelajaran siswa. Bila tujuan pembelajarannya adalah
agar siswa anda mampu membedakan hewan bertulang belakang dengan hewan
tidak bertulang belakang, maka media display/pajangan akan dapat membantu
siswa membedakan kedua jenis hewan tersebut.
c. Apakah penggunaan media akan membebani siswa dan Anda sendiri?
Tidak dapat dipungkiri bahwa mengembangkan media berarti tambahan anggaran
bagi siswa, guru dan pihak sekolah. Bila biaya yang menjadi kendala, maka Anda
sebagai guru harus mampu memilih media yang tidak perlu dibeli tetapi Anda
dapat memanfaatkan media yang ada di lingkungan.
d. Apakah Anda siap untuk mengombinasikan penggunaan media dengan aktivitas
lain untuk siswa?
Menggunakan media pembelajaran bukan berarti Anda “bebas tugas” tidak
mengajar. Anda tetap harus mengatur agar siswa dapat memadukan berbagai
aktivitas dalam belajar, akan mendorong siswa untuk menggunakan
pancaindranya dengan baik.
e. Gunakan orang, bahan mentah, bahan daur ulang yang ada di sekitar
Untuk mengembangkan media display atau pajangan, Anda dapat melakukannya
dalam tim yang terdiri dari para guru dan siswa dengan menggunakan bahan bekas
atau bahan yang ada di lingkungan rumah siswa atau lingkungan sekolah.
Pengembangan media seperti ini sekaligus juga dapat anda jadikan nilai untuk
pelajaran kerajinan tangan dan kesenian.
2.1.2 MANFAAT MEDIA AUDIO

Secara umum, kaset/CD Audio akan sangat membantu siswa dan Anda dalam hal
berikut:
1) Mempelajari materi kapan pun diinginkan
Kaset/CD audio dapat diperdengarkan kapan saja oleh guru atau siswa tanpa
tergantung pada waktu, seperti halnya siaran radio.
2) Dapat diputar berulang-ulang
Program kaset/CD audio dapat digunakan berulang-ulang hingga siswa merasa
telah memahami apa yang sedang dipelajari. Program ini dapat digunakan untuk
belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing siswa. Bagi siswa yang lambat,
hal ini akan sangat membantu pemahaman nya dalam mempelajari suatu materi
berulang kali hingga ia mengerti.
3) Mendengarkan materi dari sumber lain
Siswa perlu dibiasakan untuk belajar dari sumber lain selain guru. Di luar guru,
banyak sumber belajar lain yang sesungguhnya dapat mereka pelajari. Dengan
menggunakan kaset/CD audio, siswa sedang di bina kemampuannya untuk
menjadikan dirinya sebagai pembelajar mandiri, yang tidak semata-mata
tergantung pada informasi yang diterimanya dari guru. Kekuatan utama dari
media audio adalah kemampuannya untuk memberikan gambaran suara sesuatu
dengan tingkat kemiripan yang hampir sempurna.
4) Memilih materi yang di perlukan sesuai kebutuhan
Bila Anda memiliki rekaman lengkap suatu materi dalam suatu kaset/CD audio,
Anda tentu tidak harus menggunakannya semua untuk pelajaran. Anda dapat
memilih materi yang benar-benar sesuai untuk keperluan Anda.
5) Memotivasi siswa untuk belajar
Media audio dapat digunakan sebagai variasi penyajian guru dalam proses
pembelajaran. Dengan adanya variasi ini siswa akan mendapatkan sesuatu yang
berbeda dari biasanya, sehingga dapat memancing keingintahuan siswa. Bahkan
mereka termotivasi untuk memperhatikan dan mempelajari materi. Selain itu,
adanya suara yang bervariasi menghindari siswa dari kebosanan.

2.1.3 BENTUK PEMANFAATAN MEDIA AUDIO


Bila ingin memanfaatkan program audio dalam pembelajaran, perlu mempelajari
bentuk-bentuk pemanfaatan program audio. Menurut Rowntree (1994) ada 4 bentuk
pemanfaatan audio, yaitu:

1. Mendengar dan Melakukan


Dalam hal ini, program kaset /CD audio menjadi sumber materi pembelajaran
dari topik yang ingin Anda bahas. Selagi program tersebut diputar, siswa diajak
melakukan gerakan atau kegiatan tertentu tanpa perintah guru. Anda juga dapat
menggunakan program radio untuk mencapai berbagai kompetensi, seperti Anda ingin
siswa dapat melakukan atau mempraktekkan cara pengucapan dalam sebuah drama
atau Anda ingin mengajarkan siswa agar dapat melakukan gerakan-gerakan dalam
tarian atau senam.
Tugas anda sebagai guru adalah memilih siswa mempelajari materi yang sedang
dibahas. Penggunaan media kaset/CD audio seperti ini sangat sesuai untuk digunakan
bagi siswa siswa di kelas rendah di mana ketergantungan mereka kepada guru masih
cukup besar. Media audio dapat digunakan untuk memperjelas konsep dan materi
yang sulit anda jelaskan tanpa adanya suatu alat bantu pembelajaran.
2. Hanya Mendengar
Dalam program ini, semua materi yang akan dipelajari, direkam dengan
menggunakan narasumber tertentu. Siswa diminta untuk mempelajari materi sendiri.
Program seperti ini meminta siswa untuk mendengarkan dan mempelajari sendiri
sepenuhnya topik yang sedang dibahas.

3. Mendengar dan Melihat


Dalam program seperti ini, sambil mendengarkan program audio, siswa diminta
memperhatikan gambar teks atau diagram yang tertulis pada bahan cetak. Kedua
kegiatan ini dilakukan tanpa bimbingan guru.
4. Mendengar, Melihat, dan Melakukan
Dalam program seperti ini siswa dibimbing oleh narasumber dalam program
audio untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan koordinasi antara telinga, tangan
bahkan mata. Siswa dalam hal ini sedang melatih semua fungsi indranya tetapi tanpa
didampingi guru. Program audio yang berfungsi sebagai tutor atau pelatih adalah
program yang berfungsi sebagai sumber materi sekaligus sebagai pelatih atau tutor
bagi siswa dalam mengerjakan suatu kegiatan.
Heinich (1996) memberikan beberapa petunjuk pemanfaatan program audio,
untuk memudahkan Anda mengingat kita singkat saja menjadi 6 P, yang terdiri dari:
1. Putar program sebelum digunakan.
2. Persiapkan Bahan/materi/alat.
3. Persiapkan lingkungan belajar.
4. Persiapkan siswa untuk belajar.
5. Persiapkan pengalaman belajar.
6. Pemanfaatan program oleh siswa.

2.2 Pemanfaatan Media Radio


Pemanfaatan radio bagi kepentingan pendidikan di indonesia sudah diawali
sejak tahun 1938. Pada tahun 1950, Ki Hajar Dewantara telah menyadari bahwa radio
sangat bermanfaat sebagai alat pendidikan. Berikut kutipan dari tulisan beliau:
“Di seluruh Indonesia – asalkan disitu ada mesin untuk mengadakan kekuatan
elektrik - akan dapatlah orang-orang mendengarkan matjam-matjam suara
dari kotak radio yang dikirim dari beberapa pusat radio dan tempat-tempat
penjiaran: pidato-pidato tentang ilmu pengetahuan, tentang agama, tentang
kesenian, tentang keadaan dan lain-lain jang semuanja itu bersifat makanan
jiwa pikiran kita pun jiwa perasaan kita mendapat bagian lagu-lagu jawa
indonesia Tionghwa, Arab, Eropa ....... semua itu besar pengaruhnya pada
hidup perasaan, yakni memperdalam dan menertibkan, lagipula menghaluskan
jiwa kita.”
(dari Ki Hajar Dewantara: Bagian Pertama, Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa,
Yogyakarta, 1977).
Pada masa itu, Ki Hajar Dewantara sudah menyadari pentingnya memasukkan
unsur musik baik dalam program audio kaset maupun radio dalam pendidikan, bukan
hanya sekedar “iseng” dan “kesenangan” belaka, tetapi sebagai alat untuk mengasah
kepekaan jiwa. Pemanfaatan media massa, diantaranya program radio sebagai salah
satu sumber belajar dalam bidang studi IPS juga sangat dianjurkan oleh
Mangkoesapoetra.
Penggunaan secara resmi syarat radio pendidikan di Indonesia dimulai dengan
bantuan UNESCO pada tahun 1968 melalui serangkaian penelitian tentang
kemungkinan dibukanya radio pendidikan. Pada tahun 1973 – 1976, percobaan Siaran
Radio pendidikan di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dimulai. Siaran
Radio pendidikan tersebut ditujukan untuk menatar para guru Sekolah Dasar dalam
pelajaran Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Seni Suara.
Dalam perkembangannya, pemanfaatan siaran radio bagi kepentingan pendidikan
pernah dilakukan pula oleh Radio Republik Indonesia dengan siaran untuk anak
Taman Kanak-kanak yang diawasi oleh bapak dan ibu. Program-program seperti ini
kemudian cukup banyak pula diikuti oleh radio radio swasta lain. Dengan
berkembang pesatnya jumlah Taman Kanak-kanak program seperti ini mulai
ditinggalkan karena banyak anak pergi ke sekolah untuk bermain dan belajar bersama
guru.
Sementara itu, seiring dengan berkembangnya teknologi telekomunikasi, maka
pemanfaatan program radio pun bergeser. Pada tahun 1970-1990-an, radio masih
menjadi sumber informasi utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Sejak
tahun 1990-an, dengan semakin banyaknya stasiun televisi yang didirikan maka
peran radio dalam masyarakat Indonesia pun mengalami pergeseran. Radio saat ini
lebih banyak berfungsi sebagai sumber informasi tentang berita-berita terbaru dan
dapat didengar kan sambil bekerja dan berkendara. Masyarakat mulai beralih kepada
media televisi yang menyajikan program-program yang lebih variatif dan dapat
disaksikan di rumah.
Pada dasarnya kemungkinan pemanfaatan radio untuk pendidikan sangat terbuka
terutama karena luasnya sasaran pendengar yang dapat dijangkau. Media Radio
sangat potensial untuk digunakan sebagai sumber belajar karena karakteristiknya yang
dapat menjangkau sasaran yang luas. Untuk menangkap siaran radio tidak diperlukan
alat penerima yang rumit sehingga masyarakat luas dapat dijangkau dengan biaya
yang relatif murah. Media Radio memiliki kekuatan utama bila di gunakan dalam
proses pembelajaran yaitu dapat mendorong imajinasi pendengar. Selain itu radio juga
sangat memungkinkan untuk menghadirkan narasumber untuk membahas hal baru
dalam masyarakat.
Di samping kekuatannya, media radio juga memiliki kelemahan. Di antara
kelemahan yang dapat muncul dalam memanfaatkan radio adalah media ini bersifat
auditif yang memungkinkan cepat menimbulkan kebosanan pendengarnya apabila
disiarkan tanpa variasi. Media Radio juga terbatas dalam menimbulkan interaksi
emosi dan afeksi antara narasumber dengan pendengar. Program radio yang bersifat
sekali dengar juga menyulitkan pendengar untuk mengulang informasi yang sudah
didengar.
Pemanfaatan program radio bagi pendidikan anak-anak usia SD dapat dikatakan
masih cukup sulit untuk dilakukan untuk siswa di kelas rendah. Hal ini disebabkan
karena siswa di kelas 1, 2, 3 dan 4 masih berada pada taraf berfikir konkret (nyata).
Siaran radio yang bersifat “sekali dengar” tentu sulit untuk diikuti oleh para siswa
yang belum dapat mengontrol dirinya untuk duduk manis mendengarkan siaran.
Terlebih lagi karena program radio merupakan program langsung yang biasanya tidak
dapat diulang kecuali program tersebut direkam dan disiarkan secara siaran ulangan.

2.3 Potensi, Atribut, dan Keunggulan Medium Video

Perkembangan teknologi digital saat ini telah membuat pemirsa dapat menikmati
film dalam bentuk tayangan yang disampaikan lewat medium video. Saat ini permisa
lebih cenderung memanfaatkan medium video daripada film. Hal ini terjadi karena
pertimbangan kepraktisan semata.

2.3.1 KARAKTERISTIK DAN ATRIBUT MEDIA VIDEO


Atribut media adalah karakteristik spesifik yang dimiliki oleh sebuah media yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran tertentu. Media video memiliki
atribut sebagai media gambar bergerak atau motion pictures. Media ini memiliki
kemampuan dalam penampilan unsur suara (audio) dan gambar (visual) secara
simultan berupa gambar bergerak atau moving images.
Perkembangan teknologi digital yang terjadi saat ini telah memungkinkan
pengguna media video dapat menikmati tayangan video di mana saja. Hal ini
disebabkan program video dapat diintegrasikan ke dalam perangkat keras atau
hardware yang bersifat portable. Media video telah menjadi bagian integral dari
perangkat komputer baik desktop maupun laptop.
Perkembangan mutakhir dari media video sebagai perangkat digital adalah
kemampuannya dalam menayangkan gambar dan suara secara simultan dengan
tingkat kejelasan yang tinggi. Hal ini dikenal dengan istilah gambar dan suara dalam
format high definition. Perkembangan yang pesat dari teknologi video, baik perangkat
lunak maupun perangkat keras, telah memberikan keunggulan tersendiri bagi media
ini untuk digunakan sebagai media pembelajaran.

2.3.2 TUJUAN PEMANFAATAN PROGRAM VIDEO

Tujuan pemanfaatan media secara umum adalah untuk memfasilitasi


berlangsungnya proses belajar dalam diri siswa. Program video telah lama digunakan
sebagai medium pembelajaran. Apabila dirancang dengan baik, medium ini akan
berperan efektif untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada pemirsa
(audience). Banyak keunggulan program video yang dapat digali agar dapat
memberikan keuntungan yang optimal bagi para penggunanya.
Penggunaan program video biasanya bertujuan untuk mencapai keperluan yang
spesifik yang meliputi: (1)memberi informasi ( to inform); (2) membelajarkan ( to
instruct); (3) membujuk (to persuade); (4) menghibur (to entertain). Istilah video
pembelajaran merujuk kepada medium video yang sengaja di desain atau dirancang
untuk keperluan pembelajaran. Program video pembelajaran, berbeda dengan program
video lain dalam hal tujuan yang akan dicapai.

2.3.3 POTENSI MEDIA VIDEO


Koumi (2008), seorang penulis, sutradara dan prosedur program video pembelajaran
yang bekerja pada sebuah lembaga pendidikan terbuka, The british open university,
mengemukakan tiga tujuan penting dalam penggunaan program video pembelajaran,
yaitu:
1. Mengembangkan Pengetahuan dan keterampilan
Program video instruksional dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan pengetahuan
dan keterampilan yang spesifik kepada pemirsanya. Contohnya program video The
Discovery Channel dan The Animal Planet yang digunakan untuk menyampaikan
pengetahuan tentang alam dan lingkungan.
program video pembelajaran dapat juga digunakan untuk pembelajaran seseorang
agar memiliki keterampilan tertentu. Video pembelajaran sepak bola, misalnya dapat
digunakan untuk melatih seseorang agar memiliki keterampilan dasar dan teknik
sepak bola. Tentunya masih banyak contoh contoh program video pembelajaran
lainnya.
2. Membangkitkan Motivasi dan Apresiasi
Program sama yang ditayangkan melalui program video dapat digunakan untuk
memotivasi atau membangkitkan emosi orang yang melihatnya. Selain
membangkitkan emosi, program video dapat juga digunakan agar pemirsa dapat
mengapresiasi sebuah peristiwa yang ditayangkan. Program video pembelajaran dapat
digunakan untuk memutih seseorang agar mau melakukan suatu tindakan (action).
3. Memberi Pengalaman Nyata
Program video dapat digunakan untuk menghadirkan rekaman yang dapat
memberikan pengalaman nyata atau realistic kepada pemirsa contohnya melalui
tayangan sebuah program video pemirsa akan dapat ber safari dan mengenal lebih
dekat perilaku dan kehidupan hewan langka di alam liar di afrika
Masyarakat telah berpandangan bahwa medium video adalah medium hiburan.
Pengintegrasi unsur hiburan ke dalam program video akan menghasilkan program
edutainment, yaitu program televisi yang mampu mendidik, membelajarkan dan
sekaligus menghibur.
Dengan potensinya yang sangat besar dalam menayangkan gambar, suara,
lambang, tulisan, dan gerakkan cara simultan, medium video dapat didesain
sedemikian rupa sehingga mampu menayangkan pengetahuan dan pesan-pesan
pendidikan atau edutainment messages yang efektif dan efisien dan menarik kepada
pemirsa.

2.3.4 KEUNGGULAN PEMANFAATAN PROGRAM VIDEO


PEMBELAJARAN

Heinich dan kawan-kawan (2006) mengungkapkan secara rinci dan spesifik


keunggulan yang dapat diperoleh dari medium video sebagai sarana pembelajaran
yaitu:

1. Menarik Perhatian
Teknologi video saat ini sudah demikian maju, melalui teknologi ini produser dapat
mengkombinasikan unsur audio dan visual untuk dapat menciptakan pesan dan
informasi yang dapat menarik perhatian pemirsa. Membuat program video
pembelajaran yang efektif dan menari dapat dilakukan dengan menggali unsur-unsur
audio dan visual semaksimal mungkin.
2. Memperlihatkan Gerakan
Medium video adalah medium yang memiliki kemampuan dalam menampilkan unsur
gerakan. Program-program video pembelajaran dalam olahraga misalnya banyak
dimanfaatkan oleh instruktur atau pelatih untuk mengefisienkan suatu gerakan atau
mempelajari strategi dalam pertandingan olahraga tertentu.

3. Mengungkapkan Sesuatu yang Tidak Sepenuhnya dapat Dilihat oleh mata


Rekaman video dapat digunakan untuk memperlihatkan gambar-gambar yang sulit
diamati secara langsung. Contohnya, program-program video dibawa air atau
underwater yang mampu memperlihatkan kehidupan dan keindahan alam bawah laut
yang amat menakjubkan.
4. Mengulang Adegan atau peristiwa Secara Akurat
Peristiwa-peristiwa penting yang harus dan dipelajari dapat diulang dengan
menggunakan teknik gerakan lambat atau slow motion. Dengan teknik ini pemirsa
akan dapat mempelajari gerakan, proses, dan peristiwa secara akurat. Contohnya
gerakan dalam olahraga.
5. Menampilkan Unsur Visual Secara Realistik
Perkembangan mutakhir dari media video sebagai perangkat digital adalah
kemampuannya dalam menayangkan gambar dan suara dengan tingkat kejelasan yang
tinggi. Hal ini dikenal dengan istilah tayangan gambar dan suara dalam format high
definition.
6. Menampilkan Warna dan Suara
Program video memiliki keunggulan dalam menampilkan kombinasi yang dinamis
antara masuk gambar bergerak dan suara dalam warna. Dengan kemampuan ini yang
bergambar yang terlihat dalam program budi mampu diperlihatkan secara nyata dan
realistik.
7. Membangkitkan Emosi
Program video juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang bersifat
dramatik. Kemampuan ini dapat digunakan untuk pembelajaran pada aspek afektif
atau sikap.

2.1 Pemanfaatan dan Produksi Program Video sebagai media


pembelajaran
2.4.1 MEDIUM VIDEO DAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Medium video merupakan medium yang dapat digunakan untuk membantu siswa
dalam mencapai beberapa aspek dari tujuan pembelajaran. Bloom (1985)
mengemukakan tiga aspek penting dalam tujuan pembelajaran, yaitu aspek kognitif,
aspek afektif, dan aspek psikomotor.
Tujuan pembelajaran pada aspek kognitif adalah untuk melatih kemampuan
intelektual siswa. Tujuan pada ranah ini membuat siswa mampu menyelesaikan tugas-
tugas yang bersifat intelektual. Pada aspek kognitif video dapat dimanfaatkan untuk
membeli ajarkan hal-hal yang terkait dengan pengetahuan dan intelektual siswa.
Dalam mata pelajaran fisika misalnya video dapat digunakan untuk menjelaskan
tentang aplikasi dari hukum Archimedes dalam kehidupan nyata.
Tujuan pembelajaran pada aspek afektif sangat terkait dengan sikap, emosi,
penghargaan dan penghayatan atau apresiasi terhadap nilai, norma, dan sesuatu yang
sedang dipelajari. Pada aspek afektif, program video dapat dimanfaatkan untuk
melatih unsur emosi, empati, dan apresiasi terhadap suatu aktivitas atau keadaan. Pada
mata pelajaran IPS misalnya program video dapat digunakan untuk pembelajaran
topik tentang kesetiakawanan sosial.
Tujuan pembelajaran pada aspek psikomotor memiliki kaitan yang erat dengan
kemampuan dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat fisik dalam berbagai
mata pelajaran. Pada aspek psikomotor, program video sangat cepat untuk digunakan
dalam memperlihatkan gerakan atau aktivitas. Dalam bidang olahraga misalnya
gerakan-gerakan dapat dengan mudah dipelajari dan diburu oleh pemirsa.
Pemanfaatan program video dalam aktivitas pembelajaran pada dasarnya
dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai bahan ajar pendukung atau supplementary
learning material, dan sebagai bagian integral dari program pembelajaran.

2.4.2 PENGADAAN PROGRAM VIDEO PEMBELAJARAN

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar Anda dapat memanfaatkan program
video pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik dalam menayangkan ilmu
pengetahuan, yaitu:
1. Membeli Program Video Pembelajaran
Video pembelajaran yang akan digunakan untuk membantu siswa dalam mencapai
kompetensi yang diharapkan dapat dibeli dari sumber komersial. Hal penting harus
dilakukan oleh guru atau instruktur dalam membeli adalah melakukan adaptasi
terhadap tujuan pembelajaran yang perlu dicapai oleh siswa.
2. Memproduksi Sendiri
Program video yang akan digunakan dalam aktivitas pembelajaran dapat diproduksi
sendiri dengan menggunakan langkah-langkah: (1) penemuan ide atau gagasan; (2)
penyusunan kerangka program; (3) penulisan treatment atau informasi rinci tentang
tayangan program; (4) penulisan naskah; (5) penelaahan naskah; (6) revisi atau
perbaikan naskah; (7) finalisasi naskah; dan (8) revisi program.

Bentuk-bentuk program yang digunakan untuk menayangkan program video dan


televisi sangat beragam yaitu:
 Drama, inti dari sebuah program berbentuk drama biasanya dimulai dengan
mengenalkan karakter dari orang-orang yang terlibat di dalamnya yang kemudian
diikuti dengan konflik yang dibangun yang melibatkan para pelaku tersebut.
 Dokumenter adalah program yang bercerita tentang peristiwa yang telah
berlangsung sebelumnya.
 Talkshow, program talk show adalah program yang menampilkan pembicara,
biasanya lebih dari 1 orang, untuk membahas suatu tema atau topik tertentu.
 Demo, program demo biasanya membahas resep atau tips cara yang dipraktekkan
secara prosedural – tahap demi tahap.
 Musikal, program musical merupakan program yang menampilkan acara musik
dan tarian sebagai hiburan.
 Kuis, program berbentuk kubis biasanya berisi tantangan yang melibatkan
pesertanya atau bahkan pemirsa untuk menjawab tantangan tersebut.
 Features, Features merupakan program yang berisi segmen segmen yang dikemas
dalam bentuk penyajian yang bervariasi.
BAB III
PENUTUP

3.1KESIMPULAN
Media audio dan video merupakan media yang dimana system pelaksanaanya dalam
bentuk mendengar dan melihat, karena media audio dan video memiliki unsur suara dan
unsur gambar. Pada saat memanfaatkan media audio dan video pada proses belajar,
terdapat interaksi atau respon siswa yang dapat dilihat pada saat guru memberi pertanyaan
dan siswa menjawab dengan serentak, sehingga menimbulkan ketertarikan dalam
mengikuti pelajaran.
Penggunaan metode media audio dalam pembelajaran yang diterapkan sudah
meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran sehingga memudahkan
pencapaian kompetensi belajar dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Pemanfaatan media audio dan video dapat mempermudah guru dalam mengajar dan
mengelolah kelas. Dalam Pemanfaatan media audio dan video dalam pembelajaran seni
budaya, senam, dll, hasil yang diharapkan tercapai dimana siswa mudah memahami
penjelasan materi yang diberikan guru. Dengan menggunakan media audio dan video
guru dapat menghadirkan hal-hal yang tak mungkin dihadirkan di dalam kelas Ketika
memberi contoh tentang materi pelajaran.
Pemanfaatan audio dan video mendapat tanggapan positif dari kepala sekolah karena
media audio dan video dianggap dapat mencapai tujuan pembelajaran dan pihak sekolah.
Bahkan dengan menggunakan media audio dan video siswa semakin termotivasi dan
semakin semangat dalam belajar.

3.2SARAN
Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diajukan
saran sebagai berikut:
 Guru dapat sebaiknya terus meningkatkan kemampuannya dan memahami media
audio dan video serta dapat memanfaatkan media audio visual pada saat proses
pembelajaran.
 Guru dapat menyarankan siswa agar belajar tidak hanya focus pada buku melainkan
dapat aktif menggunakan media informasi lainnya yang telah berkembang saat ini.
 Sekolah diharapkan untuk melengkapi peralatan yang menunjang kegiatan proses
pembelajaran seperti LCD, computer, VCD Player agar proses pembelajaran dengan
menggunakan media audio dan video dapat berlangsung dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai