Anda di halaman 1dari 44

Jenis-jenis Media Audio

Untuk dapat menggunakan perangkat audio sebagai media pembelajaran, maka ada
baiknya kita mengenal peralatan audio tersebut, terutama peralatan yang mampu merekam suara.
Di antaranya adalah:[1]
1. Phonograph (Gramaphone)
Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut gramafon (gramaphone), yang
kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record), yang telah berkali-kali mengalami
perkembangan pembuatannya. Piringan hitam ini, mampu merekam berbagai macam suara mulai
dari ucapan kata-kata, suara badai, kicau burung, music simponi dan lain-lain.hanya saja
piringannya mudah tergores dan aus serta diameternya yang besar. Alat ini cocok digunakan
untuk music, drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan lain-lain.
2. Open Reel Tapes
Kelebihan program audio yang menggunakan pita Open Reel Tape Recorder ialah
kualitas suaranya lebih bagus dibandingkan dengan pita kaset. Open Reel Tape Recorder ini, ada
yang menggunakan sestem full track (mono) dan yang menggunaka sistem stereo. Namun pada
umumnya program-program audio diperbanyak dalam bentuk mono.
3. Cassette Tape Recorder
Perekam kaset audio ini adalah yang paling popular dalam masyarakat. Untuk berbagai
keperluan maka dibuat pita kaset dalam beberapa kualitas, yaitu dari yang paling rendah, normal
dan metal. Namun umumnya program audio (untuk pendidikan), dibuat di atas pita kaset normal.
Kelebihan dari cassette tape recorder yakni: 1) memiliki fungsi ganda yang efektif; 2) cepat dan
praktis; 3) dapat diputar berulang tanpa mempengaruhi suara; 4) digunakan sewaktu-waktu; 5)
mudah diperbanyak/direproduksi; dan 6) mudah menggunakan.
Sedangkan keterbatasannya sebagai berikut:1) rekaman hanya memberikan konsumsi suara saja;
2) komunikasi hanya satu arah saja; 3) pita kaset suara memiliki kekuatan terbatas; dan 4) tidak
memiliki jangkauan yang luas.
4. Compact Disc (CD)
Inovasi secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada tahun 1979, yakni lahirnya
compact disc (CD) sebagai hasil percampuran computer dan tenaga laser. Compact Disc atau
cakram padat adalah sebuah piringan optical yang digunakan untuk menyimpan data secara

digital. Teknologi cakram padat kemudian diadopsi untuk digunakan sebagai alat penyimpan
data yang dikenal sebagai CD-ROM.
Beberapa kelebihan CD, yaitu: 1) Dibandingkan dengan piringan hitam, CD lebih kecil
diameternya; 2) CD dapat tahan dalam penggunaan berulang; 3) Teknologi CD juga
memungkinkan menghilangkan suara gangguan permukaan yang sering terjadi; dan 4) Mutu
suara dapat diperbaiki karena musik direkam secara digital.
5. Radio
Radio adalah satu alat komunikasi elekro magnetic untuk mengirim dan menerima pesan
suara dengan menggunakan sistem gelombang suara melalui udara.
Pemancar radio mengubah, atau melakukan modulasi gelombang radio agar dapat
menyampaikan informasi. Dalam dunia pendidikan, hingga kini radio masih digunakan sebagai
media pembelajaran, khususnya untuk program pembelajaran jarak jauh. Penggunaan radio
sebagai media pendidikan tidak perlu diragukan lagi peranannya, hal ini disebabkan karena radio
memiliki daya jangkauan yang luas.
Kelebihan dari penggunaan radio adalah: 1) berita langsung dan up to date; 2) mengatasi
keterbatasan ruang, waktu, dan memperkaya pengalaman; 3) realistik dan otentik; 4)
mempengaruhi emosi dan mengembangkan imajinasi; 5) murah dan bersifat mobil.[2]
Sedangkan keterbatasan penggunaannya adalah: 1) merupakan komunikasi satu arah; 2)
menuntut pemusatan perhatian; 3) terikat oleh jadwal pemancar dan jadwal siaran; 4) tidak dapat
diulang dengar; dan 4) hanya dapat didegar saja.[3]
Secara umum, media audio memiliki kelebihan dan keterbatasan. Kelebihannya:
fleksibel, relative murah, ringkas, mudah dibawa (portable). Sedangkan keterbatasannya:
memerlukan

peralatan

khusus,

memerlukan

kemampuan/ketrampilan

khusus

untuk

pemanfaatannya.
Kelebihan dan Kekurangan Media Video Pembelajaran
Ada banyak kelebihan video ketika digunakan sebagai media pembelajaran di antaranya
menurut Nugent (2005) dalam Smaldino dkk. (2008: 310), video merupakan media yang cocok
untuk pelbagai milliu pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu siswa seorang
diri sekalipun. Hal itu, tidak dapat dilepaskan dari kondisi para siswa saat ini yang tumbuh
berkembang dalam dekapan budaya televisi, di mana paling tidak setiap 30 menit menayangkan
program yang berbeda. Dari itu, video dengan durasi yang hanya beberapa menit mampu

memberikan keluwesan lebih bagi guru dan dapat mengarahkan pembelajaran secara langsung
pada kebutuhan siswa.[4]
Selain itu, menurut Smaldino sendiri, pembelajaran dengan video multi-suara bisa
ditujukan bagi beragam tipe pebelajar. Teks bisa didisplay dalam aneka bahasa untuk
menjelaskan isi video. Beberapa DVD bahkan menawarkan kemampuan memperlihatkan suatu
objek dari pelbagai sudut pandang yang berbeda. Disc juga memberikan fasilitas indeks
pencarian melalui judul, topik, jejak atau kode-waktu untuk pencarian yang lebih cepat.
Video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pebelajar, dan setiap ranah:
kognitif, afektif, psikomotorik, dan interpersonal. Pada ranah kognitif, pebelajar bisa
mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah masa lalu dan rekaman aktual dari
peristiwa terkini, karena unsur warna, suara dan gerak di sini mampu membuat karakter berasa
lebih hidup. Selain itu menonton video, setelah atau sebelum membaca, dapat memperkuat
pemahaman siswa terhadap materi ajar.
Pada ranah afektif, video dapat memperkuat siswa dalam merasakan unsur emosi dan
penyikapan dari pembelajaran yang efektif. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari potensi emosional
impact yang dimiliki oleh video, di mana ia mampu secara langsung membetot sisi penyikapan
personal dan sosial siswa. Membuat mereka tertawa terbahak-bahak (atau hanya tersenyum)
karena gembira, atau sebaliknya menangis berurai air mata karena sedih. Dan lebih dari itu,
menggiring mereka pada penyikapan seperti menolak ketidakadilan, atau sebaliknya pemihakan
kepada yang tertindas.
Pada ranah psikomotorik, video memiliki keunggulan dalam memperlihatkan bagaimana
sesuatu bekerja. Misalnya dalam mendemons-trasikan bagaimana tatacara merangkai bunga,
membuat origami pada anak-anak TK, atau memasak pada pelajaran tataboga dan lain
sebagainya. Semua itu akan terasa lebih simpel, mendetail, dan bisa diulang-ulang. Video
pembelajaran yang merekam kegiatan motorik siswa juga memberikan kesempatan pada mereka
untuk mengamati dan mengevaluasi kerja praktikum mereka, baik secara pribadi maupun
feedback dari teman-temannya.
Sedangkan pada ranah meningkatkan kompetensi interpersonal, video memberikan
kesempatan pada mereka untuk mendiskusikan apa yang telah mereka saksikan secara
berjamaah. Misalnya tentang resolusi konflik dan hubungan antar sesama, mereka bisa saling
mengobservasi dan menganalisis sebelum menyaksikan tayangan video.

Lebih dari itu, manfaat dan karakteristik lain dari media video atau film dalam meningkatkan
efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran, di antaranya adalah:[5]

Mengatasi jarak dan waktu

Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu


yang singkat

Dapat membawa siswa berpetualang dari negara satu ke negara lainnya, dan dari masa
yang satu ke masa yang lain.

Dapat diulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan

Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat.

Megembangkan pikiran dan pendapat para siswa

Mengembangkan imajinasi

Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang lebih realistik

Mampu berperan sebagai media utama untuk mendokumentasikan realitas sosial yang
akan dibedah di dalam kelas

Mampu berperan sebagai storyteller yang dapat memancing kreativitas peserta didik
dalam mengekspresikan gagasannya.

Selain kelebihan, video/film juga memiliki kekurangan, di antaranya:[6] sebagaimana media


audio-visual yang lain, video juga terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses
pengembangan materi tersebut; pemanfaatan media ini juga terkesan memakan biaya tidak
murah, terutama bagi guru, maaf, dengan gaji pas-pasan di negeri ini; dan penanyangannya juga
terkait peralatan lainnya seperi videoplayer, layar bagi kelas besar beserta LCDnya, dan lain-lain.

[1] http://benramt.wordpress.com/2010/01/18/media-audio-dan-video-untuk-pembelajaran/,
diakses pada tanggal 31 Maret 2011
[2] Arif, S Sadirman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1993), Cet. III, halm 53
[3] Setyosari, Punaji & Sihkabuden. Media Pembelajaran.( Penerbit Elang Mas. Malang, 2005),
halm

[4] http://benramt.wordpress.com/2010/01/18/media-audio-dan-video-untuk-pembelajaran/,
diakses pada tanggal 31 Maret 2011
[5] Munadi, Yudhi.. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat: Gaung Persada
Press, 2008), halm
[6] Ronald, H Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, (Jakarta:
CV Rajawali, 1987), cet I, Halm 107
Diposkan 13th June 2011 oleh Jasmine Lathifah

Jenis Format "Audio"


27/2/2013
6 Comments

Audio
AUDIO adalah Suara/bunyi yang dihasilkan oleh getaran suatu benda. Agar dapat tertangkap
telinga manusia, getaran tersebut harus cukup kuat yaitu minimal 20 kali per detik. Jika kurang
dari jumlah itu, telinga manusia tidak akan mendengarnya sebagai suatu bunyi. Banyaknya
getaran suatu benda diukur dengan satuan cycles per second atau cps. Pengukuran ini juga
dikenal dengan sebutan Hertz (disingkat Hz). Daya tangkap pendengaran manusia secara teoritis
adalah mulai dari 20Hz sampai 20 kHz.
Format Audio:
1. WMA
WMA (Windows Media Audio) adalah format yang ditawarkan oleh Microsoft. Format ini di
desain khusus untuk digunakan pada Windows Media Player yang ada pada sistem operasi
windows.
Kelebihan :

File WMA bisa dijalankan pada media player lain juga walaupun berada pada sistem
operasi yang lain.

sangat disukai vendor musik online karena dukungannya terhadap Digital Rights
Management (DRM). DRM (Digital Rights Management ) adalah fitur yang mendukung
pencegahan terhadap pembajakan musik.

memiliki kualitas musik lebih baik dibandingkan MP3 dan AAC

Format WMA cukup populer dan didukung oleh piranti keras dan piranti lunak

Kekurangan :

. File wma memiliki ukuran yang cukup besar karena teknik kompresi kurang dilakukan
dengan maksimal. Format audio wma biasanya tidak digunakan di internet karena ukuran file
yang besar.
2.

Format CD

Adalah proses mengubah amplitudo gelombang bunyi ke dalam waktu interval tertentu (disebut
juga sampling) sehingga menghasilkan representasi digital dari suara PRESENTASI SUARA
Kelebihan :

File dengan format .cda ini dapat langsung dijalankan dengan melalui CD-ROM

Kekurangan :

File .cda sendiri tidak mempunyai informasi kode modulasi apapun sehingga jika
dicopy ke harddisk, file tersebut akan menjadi tidak dapat di-play atau dimainkan.

dibutuhkan software khusus untuk mengubah dari format .cda menjadi format lain
yang dapat disimpan di komputer
3.

Format Advanced Audio Coding (AAC)

AAC adalah singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian standar
Motion Picture Experts Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997.
Sample rate yang ditawarkan sampai 96 KHz dua kali MP3.
Cara kerja AAC :

Bagian-bagian sinyal yang tidak relevan dibuang.


Menghilangkan bagian-bagian sinyal yang redundan.

Dilakukan proses MDCT (Modified Discret Cosine Transform) berdasarkan tingkat


kompleksitas sinyal.

Adanya penambahan Internal Error Connection.

Kemudian sinyal disimpan atau dipancarkan.

Kelebihan :

Sample ratenya antara 8 Hz 96 kHz.

Memiliki 48 channel.

Suara lebih bagus untuk kualitas bit yang rendah (dibawah 16 Hz).

AAC mampu memperdengarkan kualitas suara yang lebih baik ketimbang Mp3.

Kekurangan :

File yang sudah dikompres tidak bisa di kembalikan ke bentuk awal, karena ada beberapa
data yang hilang.

Lisensi AAC tidak gratis.

4.

Format Waveform Audio (WAV)

WAV merupakan format file audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM sebagai standar
untuk menyimpan file audio pada PC, dengan menggunakan coding PCM (Pulse Code
Modulation. File WAV adalah file audio yang tidak terkompres sehingga seluruh sampel audio
disimpan semuanya di media penyimpanan dalam bentuk digital. Karena ukurannya yang besar,
file WAV jarang digunakan sebagai file audio di Internet.
Kelebihan :
Suara bagus, karena tidak dikompres.
format WAV mudah untuk diubah dan dikompresi ke format MP3 atau lainnya jika diperlukan.
Mampu dimainkan pada semua operasi seperti Windows atau Mac, serta browser populer.
Format WAV banyak digunakan oleh handphone, sehingga popularitas hampir menyamai file
MP3
Kekurangan :

Ukuran memori Besar, sehingga memakan storeage hadisk

Susah dishare melalui internet karena ukurannya yang besar.

5. Format Audio Interchange File Format (AIFF)


File AIFF merupakan format file audio standar yang digunakan untuk menyimpan data suara
untuk PC dan perangkat audio elektronik lainnya, yang dikembangkan oleh Apple pada tahun
1988. Standar dari file AIFF adalah uncompressed code pulse-modulation (PCM), namun juga
ada varian terkompresi yang dikenal sebagai AIFF AIFF-C atau aifc, dengan berbagai kompresi
codec.
Audio Interchange File Format [.AIF] - Merupakan format standar Macintosh. - Software
pendukung: Apple QuickTime Audio CD [.cda] - Format untuk mendengarkan CD Audio - CD
Audio stereo berkualitas sama dengan PCM/WAV yang memiliki sampling rate 44100 Hz, 2
Channel (stereo) pada 16 bit. - Durasi = 75 menit dan dynamic range = 95 dB.
Kelebihan :

Memiliki suara yang bagus.

Kekurangan :

tidak bisa diputar pada windows karena product aiff hanya mendukung untk MAC OS

memiliki ukuran yang cukup besar sehingga format aiff jarang digunakan pada internet

6. Format MPEG Audio Layer 3 (MP3)


Pada awalnya, format MP3 ini dikembangkan oleh seorang Jerman bernama Karlheinz
Brandenburg, memakai pengodean Pulse Code Modulation (PCM). Prinsip yang dipergunakan
oleh MP3 adalah mengurangi jumlah bit yang diperlukan dengan menggunakan model
psychoacoustic untuk menghilangkan komponen-komponen suara yang tidak terdengar oleh
manusia sehingga adapat digolongkan file audio dengan kompresi lossy.
Pada tahun 1991, file MP3 distandarisasi dan tahun 1994 hingga akhir tahun 2000, popularitas
dari MP3 semakin meningkat dengan semakin mudahnya akses Internet. Munculnya software
untuk menjalankan file MP3 seperti Winamp di tahun 1997 yang dikembangkan oleh Nullsoft,
dan player console untuk Linux, mp123, juga membuat file MP3 semakin digemari.
Kelebihan :
Merupakan format audio yang sering digunakan yang biasa digunakan sebagai output file
audio.
MP3 memiliki kapasitas yang lumayan kecil.
Kekurangan :

Bit rate terbatas, maksimum 320 kbit/s (beberapa encoder dapat menghasilkan bit rate
yang lebih tinggi, tetapi sangat sedikit dukungan untuk mp3-mp3 tersebut yang memiliki
bit rate tinggi).
Resolusi waktu yang digunakan mp3 dapat menjadi terlalu rendah untuk sinyal-sinyal
suara yang sangat transient, sehingga dapat menyebabkan noise.

Resolusi frekuensi terbatasi oleh ukuran window yang panjang kecil, mengurangi
efisiensi coding.

Tidak ada scale factor band untuk frekuensi di atas 15,5 atau 15,8 kHz.

Mode jointstereo dilakukan pada basis per frame.

Delay bagi encoder/decoder tidak didefinisikan, sehingga tidak ada dorongan untuk
gapless playback (pemutaran audio tanpa gap). Tetapi, beberapa encoder seperti LAME,
dapat menambahkan metadata tambahan yang memberikan informasi kepada MP3 player
untuk mengatasi hal ini.

Cara kerja mp3 :


Dalam sebuah MP3 Player ada beberapa komponen yang sangat penting. Dua di antaranya
adalah codec, firmware, serta converter. Converter tugasnya adalah mengonversi data digital
menjadi analog atau sebaliknya mengonversi sinyal analog menjadi data digital yang terdiri dari
bilangan satu dan nol saja. Sedangkan codec adalah sebuah algoritma yang digunakan untuk
mengompresi maupun dekompresi file oleh converter itu sendiri.
Pada sebuah MP3 Player yang paling sederhana setidaknya terdapat satu converter, yaitu
mengonversi data digital menjadi analog dengan sebuah codec serta sebuah software atau
firmware yang mengaplikasikan codec pada converter. Player yang paling sederhana ini hanya
mampu memainkan file dengan satu format saja yaitu MP3, tanpa dapat melakukan aplikasi lain.
Sedangkan player yang mampu melakukan beberapa hal sekaligus. Misalnya merekam suara
juga, maka di dalamnya terdapat tambahan converter yang bertugas untuk mengonversi sinyal
analog menjadi digital. Bila player yang Anda miliki dapat memainkan lebih dari satu format itu
tandanya player tersebut memiliki lebih dari satu codec.
7. Format MIDI
Merupakan standar yang dibuat oleh perusahaan alat-alat music elektronik berupa serangkaian
spesifikasi agar berbagai instrument dapat berkomunikasi.
Dengan menggunakan format MIDI, perangkat elektronik seperti keyboard dan computer dapat
melakukan sinkronisasi satu sama lain.
Interface MIDI terdiri dari 2 komponen yaitu :

Perangkat keras, merupakan hardware yang terhubung dengan peralatan


(keyboar/computer)
Data format yang mengandung pengkodean informasi (spesifikasi instrument, awal/akhir
nada, frekuensi dan volume suara).

Cara Kerja MIDI :


Cara kerja MIDI pada instrument keyboard sama seperti sebuah komputer. Personal Computer
(PC) yang anggotanya terdiri dari CPU, Monitor, dan keyboard controller yang terpisah dan
memiliki fungsinya masing-masing. Keyboard yang memiliki fungsi untuk mengendalikan apa
saja yang diinginkan oleh pengguna komputer, CPU berperan sabagai otak komputer yang
menerima perintah dari keyboard controller sedangkan layar monitor memiliki fungsi untuk
menampilkan hasil dari segala pekerjaan yang dilakukan oleh pengguna komputer.
Sama seperti sebuah komputer instrument keyboard digital memiliki beberapa controller
(tuts), sumber bunyi (sound modul/generatorl), amplifier yang berfungsi sebagai penguat suara,
adan speaker yang berfungsi untuk monitor bunyi. Bentuk fisik ketiganya terpisah dan dapat
berkomunikasi menggunakan jack MIDI. Antara keyboard dengan pengahasil suara dapat
berkomunikasi dengan menggunakan kabel MIDI. Wujud dari komunikasi tersebut berupa

berupa perintah MIDI yang dikirim dari suatu alat ke alat lainnya jadi, MIDI tidak mengeluarkan
suara.
Kelebihan :

Jenis instrumen musik bisa diubah sesukanya tanpa harus merekam ulang data lagu

Kb)

Ukuran filenya sangat kecil (5 menit lagu full orchestra ukurannya bisa hanya 50

Tidak membutuhkan komputer yang 'powerful'

Kekurangan :
Kualitas suara instrumen musiknya tergantung dari soundcard/instrumen MIDI yang dipakai.
Efek MIDI yang tersedia sangat terbatas seperti reverb, chorus dsb
8. Ogg
Ogg adalah format multimedia gratisan yang dirancang untuk streaming dan penyimpanan yang
effiesien. Format ini dikembangkan oleh Xiph.org Foundation. Begitu pula Vorbis yang
merupakan codec audio gratisan. Vorbis biasanya dipasang bersama Ogg, sehingga muncullah
yang namanya Ogg Vorbis.
Kelebihan :
merupakan codec audio gratisan
menghemat penyimpanan memori, karena kapasitas rendah.
kekurangan :
masih sedikit player yang mendukung format ini.
audio OGG juga telah melalui proses kompresi dengan menghilangkan file-file suara yang
tidak
diperluka, jadi suara yang dihasilkan tidak terlalu bagus.
Daftar Pustaka

Alfarisi, Salman. 2012. Model Pertemuan Ke-3 Perkuliahan Multimedia dan Animasi.
Universitas Mercubuana.

pengertian media audio


BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Perkembangan komunikasi suara sebenarnya telah melalui sejarah yang lama. Dalam tahun
1844, Samsul F.B. Morse mengirim berita lewat kawat dari Baltimore ke Washington, maka
lahirlah Telegrafi. Kemudian Alexander Graham Bell berpikir Kalau bunyi bisa di-salurkan
melalui kawat, mengapa suara tidak?. Maka pada tanggal 14 pebruari tahun 1875 untuk pertama
kali Bell melakukan percakapan lewat telepon. Dan sejak Guglielmo Marconi untuk pertama kali
dalam tahun 1896 mengirim dan menerima pesan (suara) tanpa kawat. Sembilan tahun kemudian
suara manusia dapat disiarkan keseluruh dunia melalui radio. Demikian pula pemakaian alat
perekam suara pemakaian alat perekam suara baru di-mulai sejak tahun 1877, ketika Thomas
Edison menemukan phonograf. Kemudian melalui alat inilah orang merekam suara melalui
piringan hitam berkat kemajuan teknologi, kini orang dapat pula merekam suara dengan alat
perekam suara yang disebut Caseete Tape Recorder. Dengan alat terakhir ini kita dapat
memperoleh beberapa keuntungan yang tidak dimiliki oleh alat perekam suara yang ada
sebelumnya.
Pada umumnya keberadaan media audio muncul karena keterbatasan kata-kata, waktu, ruang,
dan ukuran. Ditambahkan juga bahwa media pembelajaran audio berfungsi sebagai sarana yang
mampu menyampaikan pesan sekaligus mempermudah penerima pesan dalam memahami isi
pesan
Membantu menyampaikan maklumat dengan lebih berkesan membantu meningkatkan daya
tarikan terhadap sesuatu persembahan. Jenis audio termasuk suara latar, musik, atau rekaman
suara dan lainnya.
Dengan demikian media pembelajaran audio ini kami gunakan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa dalam materi statistika dasar khususnya mengenai Mean dan Median.
Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan di atas maka penulis menyusun makalah yang bertema
Media Pembelajaran Audio .

3
I. 2. Rumusan Masalah
Beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam menyusun makalah ini adalah
sebagai berikut:
Apa yang dimaksud dengan Media Audio?
Apa fungsi dan manfaat Media Audio dalam kegiatan belajar - mengajar?
Apa saja kelebihan dan kekurangan Media Audio tersebut ?
Apa saja macam macam Media Audio itu ?
Bagaimana Prosedur pembuatan Media Audio tersebut ?
Bagaimana cara penggunaan Media Audio tersebut ?

I. 3. Tujuan Dan Manfaat Penulisan


I. 3. 1. Tujuan Penulisan
Untuk memenuhi tugas Media Pembelajaran yang diberikan oleh Bapak Rohman M.Pd selaku
Dosen pengasuh mata kuliah Media Pembelajaran.
Untuk memberikan wawasan kepada pembaca dan penulis tentang Media Audio dalam
kegiatan belajar mengajar.
Untuk mengetahui adanya interaksi pengaruh penggunaan Media Audio sebagai motivasi
berprestasi terhadap prestasi belajar khususnya pada mata pelajaran Matematika.
I. 3. 2. Manfaat Penulisan
Agar Bapak/Ibu Guru maupun Calon Guru seperti layaknya tim penyusun makalah dapat
memahami dan menerapkan berbagai macam media pembelajaran serta dapat mengatasi
kesulitan dari masing- masing media tersebut dan dapat memanfaatkan kelebihannya dalam
pembelajaran agar kompetensi yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
4
I. 4. Metode Penulisan
Untuk menyelesaikan makalah ini penyusun memperoleh data dengan berbagai cara diantaranya:
a. Data Sekunder, data yang dipilih dari dokumen/ penelitian pustaka yang berhubungan dengan
objek penelitian.
b. Melalui fasilitas internet.
I. 5. Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang kamitim penyusunmiliki serta sesuai
rujukan materi yang harus dibahasa dalam makalah ini yang diberikan oleh dosen pengasuh mata
kuliah Media Pembelajaran yang juga sebagai pemberi tugas, maka ruang lingkup makalah ini
terbatas pada pembahasan pengertian Media Audio, fungsi dan manfaat Media Audio,
pengenalan beberapa Media Audio, kelebihan dan kekurangan Media Audio , pemilihan Media
Audio dan penggunannya
5

BAB II
PEMBAHASAN
II. 1. Pengertian Media Audio
Yang dimaksud dengan Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya
diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini berturut-turut dibahas Media
Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete Tape Recorder). media pembelajaran, adalah
suara-suara ataupun bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan
menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali
kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.

Media Audio Menurut sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan
disampaikan dalam bentuk lambang lambang auditif, baik verbal ( ke dalam kata kata atau
bahasa lisan ) maupun non verbal.
Sedangkan menurut sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ) Media Audio untuk pengajaran adalah bahan
yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar
Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:
Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)
Personal
Cenderung satu arah
Mampu menggugah imaginasi
Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran , dapat disimpulkan bahwa Media Audio
Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan
materi pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat
perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan
sebuah alat pemutarnya.
6
II. 2. Fungsi Media Audio
Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapat sudjana dan Rivai
( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang
berhubungan dengan aspek aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media
audio ialah berupa :
Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.
Mengikuti pengarahan.
Melatih daya analisis.
Menentukan arti dan konteks.
Memilah informasi dan gagasan.
Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi.
Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagi alat Bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya
sekedar membantu, maka dalam pemamfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain,
sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu
keberhasilan.
Selain itu juga Sudjana (2005 : 129 ) menambahkan pemanfaatan fungsi Media Audio dalam
pengajaran terutama digunakan dalam :
Pengajaran musik literaty ( pembacaan sajak ) , dan kegiatan dokumentasi.
Pengajaran Bahasa Asing , baik secara Audio ataupun secara Audio Visual.
Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.

Paket paket untuk berbagai jenis materi , yang memungkinkan siswa dapat melatih daya
penafsirannya dalam suatu bidang studi.
II. 3. Manfaat Media Audio
Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan tentang manfaat (sisi positif) dari media audio.
Sebagaimana media Radio, media audio juga merupakan media pembelajaran yang sifatnya
searah, sehingga jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik tidak bisa langsung bertanya.
7
Namun demikian, karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta
didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang di mana saja dan kapan saja, sampai
akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari.
Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
- Materi yang ada di progam Audio maupun Radio hendaknya mampu memotivasi agar peserta
didik tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur
menghibur perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang
mendengarkannya sampai program selesai.
- Adanya jadwal atau acara tatap muka, yaitu pertemuan antara pendidik dengan peserta didiknya
guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran
yang dikemas dalam Media Audio.

II. 4. Kelebihan Dan Kekurangan Media Audio


II. 4. 1. Kelebihan Media Audio
Kelebihan Media Audio , Sadiman ( 2005 : 50 ) , adalah :
Harga murah dan variasi program lebih banyak dari pada TV.
Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
Dapat digunakan bersama sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau
diputar kembali.
Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya
imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.
Dapat memusatkan perhatian siswa seperti membaca puisi, sastra, menggambar musik dan
bahasa
8
Kelebihan lainnya dari Media Audio, Sadiman ( 2005 : 51 ) , yaitu :
Dapat menggantikan Guru dengan lebih baik, misalnya menghadirkan ahli dibidang bidang
tertentu, sehingga kelemahan guru dalam mengajar tergantikan.
Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah maupun metodis. Ini mengingat
Guru kita terkadang jarang mempunyai waktu yang luang dan sumber untuk mengadakan

penelitian.
Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran siaran yang aktual itu dapat
memberikan kesegaran pada sebagian besar topik.
Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
Kelebihan Media Audio, Arsyad ( 2003 : 45 ) , adalah :
Merupakan peralatan yang sangat murah dan lumrah sehingga mudah
dijangkau oleh masyarakat.
Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga isi pesan
dapat berada ditempat secara bersamaan.
Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian.
Rekaman dapat digunakan sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk membantu meningkatkan
keterampilan membaca, mengaji dan berpidato.
Dalam pengoperasiannya relatif sangat mudah.
II. 4. 2 Kekurangan Media Audio
Kekurangan Media Audio, Arsyad( 2003 : 46 ) , adalah :
Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika pesan atau
informasi tersebut berada ditengah tengah pita, apalagi jika radio, tape tidak memiliki angka
angka penentuan putaran.
Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam macam menimbulkan kesulitan
untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.

9
Sedangkan menurut Rivai ( 2005 : 131 ) penggunaan Media Audio dalam dunia pengajaran
memiliki kekurangan antara lain :
Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu,
sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar khusus.
Media Audio yang menampilkan symbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak,
sehingga pada hal hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan
pembendaharaan kata kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah
mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.
Penampilan melalui ungkapan perasaan atau symbol analog lainnya dalam bentuk suara harus
disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa
maka akan terjadi kesalah pahaman.
II. 5. Pengenalan Beberapa Media Audio
1. Radio

Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita
yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa peristiwa penting
dan baru, masalah masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media
pembelajaran yang cukup efektif. Media ini juga mampu merangsang partisipasi aktif bagi si
pendengar.
1.1 Kekurangan media radio:
Hanya selintas
Hanya mengandalkan suara
Tidak dapat diulang
Cenderung satu arah

10
1.2 Kekuatan media radio:
Personal
Cepat
Jangkauan luas
Imajinatif
Sederhana
Murah dan mudah
Siaran langsung
2. Kaset Audio
Disini khusus membahas kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Memiliki keuntungan
yaitu merupakan media yang ekonomis dan praktis, karena biaya pengadaan dan perawatan
sangat murah dan mudah didapatkan.
3. Alat perekam magnetic
Alat perekam magnetik atau tape recorder adalah salah satu alat elektronik yang mampu
merekam suara secara manual dan merupakan salah satu media yang memiliki peranan yang
sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. Alat ini sangat cocok
digunakan sebagai media pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
Macam macam alat penyimpanan File Audio antara lain :
Piringan Hitam (PH).
Alat penyimpan file audio ( modern ) yang pertama ditemukan adalah piringan hitam. Ia
memiliki pena bergetar yang berfungsi untuk menghasilkan bunyi/suara dari sebuahdisc. Alat
yang diperlukan untuk memutar piringan hitam adalah Gramophone.
11

Kaset
Kaset adalah alat penyimpan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita kaset mampu
menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya. Kualitas suaranya cukup
baik. Penurunan kualitas suara dapat terjadi jika pita kaset rusak, jamuran, kotor dan lain-lain.
Alat untuk memutar kaset bisa berupa radio tape, tape deck atau bisa juga diputar dengan
menggunakan walkman.
CD dan DVD
CD ( Compact Disc ) dan juga DVD ( Digital Compact Disc ) adalah sebuah media
penyimpanan file audio yang dibuat untuk merampingkan sistem penyimpanannya. Selain
ramping, keduanya memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan
dengan pita kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga lebih bagus. Kualitas suara akan menurun
atau bahkan hilang jika permukaandisc tergores, kotor, berjamur atau mengalami kerusakan
lainnya. Alat yang diperlukan untuk memutar CD atau DVD audio adalah CD player dan atau
DVD player.
(MP3)
MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang dianggap
popular saat iini. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas
suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio. alat untuk memutar MP3 adalah
MP3 player. Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod. iPod adalah salah satu merk dari
serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan dan dipasarkan oleh
Apple Computer.
Audio Digital (WAV)
WAV atau Waveform audio format, merupakan salah satu format penyimpanan file audio yang
dirancang dan dikembangkan oleh microsoft dan IBM. Perangkat yang diperlukan untuk
memutar WAV salah satunya adalah iPod.
12

iPod merupakan salah satu merk sebuah alat pemutar WAV yang dikeluarkan oleh Aplle
Computer. Microsoft juga mengeluarkan produk sejenis yang bisa digunakan untuk memutar
WAV maupun MP3, dengan merk Zune.
II. 6. Prosedur Pembuatan Media Audio
Pembuatan media audio pembelajaran memerlukan beberapa tahapan kegiatan. Tahapan kegiatan
tersebut, yaitu pra-produksi, produksi dan pasca produksi
Tahapan prosedur pembuatan Media Audio Pembelajaran :
1. Pra Produksi
Kegiatan-kegitan yang dilakukan pada tahapan Pra Produksi yaitu telaah kurikulum dan
penulisan naskah.

a. Telaah Kurikulum
- Mengapa harus dilakukan telaah kurikulum?
- Siapa yang melakukan telaah kurikulum?
Dalam mengembangkan media untuk menunjang pembelajaran, semestinya mengacu pada
kurikulum. Kurikulum dijadikan sebagai acuan utama, dalam menentukan kompetensi yang akan
dimuat untuk diajarkan kepada siswa melalui media audio. sehingga media pembelajaran yang
dibuat sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran.
Telah kurikulum harus dilakukan oleh guru, dikaji oleh ahli materi dan ahli media. peranan Guru
adalah menentukan materi dalam media yang dapat mewakili kompetensi yang diharapkan yang
akan yang sesuai dengan kompetensi dan jejang pendidikan. Sebagai contoh, materi SD harus
ditelaah oleh guru SD, materi SMP d itelaah oleh guru SMP, dan seterusnya.
13
Peranan ahli materi yaitu untuk menjaga agar materi tetap harus benar dan sesuai dengan sasaran
tidak lebih dan tidak kurang. Di samping itu ahli materi juga harus menginformasikan
perkembangan ilmu tersebut yang terkini.
Peranan ahli media harus mengkaji dan memastikan pemilihan materi yang akan diangkat ke
dalam media audio sesuai dengan karakteristik media tersebut, karena tidak semua materi yang
ada di kurikulum dapat dibuat ke dalam media audio secara menarik.
b. Penulisan Naskah
Langkah selanjutnya yaitu penulisan naskah. Naskah ditulis oleh orang yang dianggap mampu
untuk menulis naskah audio. Naskah yang ditulis akan dikaji oleh ahli materi dan ahli media.
Ahli materi akan mengkaji kebenaran, kecukupan, dan ketepatan pemilihan aplikasi atau
contohnya. Sedangkan ahli media akan mengkaji kemenarikan penyampaian materi tersebut
sesuai karakteristik media audio, misalnya pemain, perwatakan, pilihan kata/bahasa, konflik,
musik, sound effect, dll.
Tahapan penulisan naskah, yaitu persiapan, penelitian, pengorganisasian informasi, penulisan
sinopsis dan treatment, dan skenario/naskah.
2. Produksi
Produksi media audio ini diawali dengan diterimanya naskah oleh team produksi. Setelah itu
dilakukan langkah-langkah produksi, yaitu: pembentukan tim produksi, rembug naskah (script
conference), Pemilihan pemain (casting), latihan kering, rekaman (recording), editing dan
mixing, preview, pembuatan master (mastering).
14
a. Team Produksi
Produksi media audio ini merupakan kerja bersama(team work), kerja dari sekelompok orang
yang memiliki keahlian atau ketrampilan berbeda, sehingga diperlukan koordinasi antar anggota
tim sehingga terwujud media audio yang baik, menarik dan komunikatif. Anggota tim tersebut

yaitu :
1. Sutradara, orang yang bertanggung jawab atas semua aspek manajemen dan
artistik dari sebuah produksi.
2. Operator, mempersiapkan peralatan rekam dan bertanggung jawab atas hasil perekaman.
3. Teknisi, mengontrol dan memastikan semua peralatan dalam keadaan siap pakai.
4. Penata musik, mempersiapkan musik dan sound effect sesuai dengan
naskah.
5. Editor, melakukan koreksi terhadap hasil rekaman dan melakukan mixing
tutur ( dialog / drama ) dengan musik dan sound effect yang diperlukan
sesuai naskah.
b. Rembuk Naskah (Script Conference)
Setelah Sutradara menerima dan mempelajari, kemudian dilakukan rembuk naskah dengan
penulis naskah, ahli materi dan ahli media. Rembuk naskah diperlukan untuk menyamakan
persepsi pemahaman terhadap naskah, sehingga apabila diproduksi tidak terjadi kesalahan yang
fatal.
c. Pemilihan Pemain (Casting)
Setelah rembuk naskah dilakukan, langkah selanjutnya yaitu pemilihan pemain. Pemain disini
adalah orang yang akan memerankan tokoh dalam naskah. Pemilihan pemain yang baik, sesuai
dengan karakter tokoh yang dituntut dalam naskah akan membuat media audio bagus dan
menarik.
15
d. Latihan Kering
Latihan kering maksudnya, para pemain diberi kesempatan untuk mempelajari naskah dan
berlatih sebelum rekaman, agar mereka benar-benar paham akan isi pesan, alur cerita dan peran
masing-masing dalam naskah tersebut. Hal ini untuk menghindari banyak kesalahan pada saat
rekaman.
e. Rekaman(Recording)
Rekaman adalah proses pengambilan suara dari masing-masing pemain. Sutradara adalah
pengendali sepenuhnya jalannya rekaman. Sutradara bertanggung jawab atas kualitas hasil
rekaman.
f. Editing dan Mixing
Editing: maksudnya adalah membuang atau memotong kata-kata salah yang dianggap tidak perlu
atau juga menambah efek, misalnya echo.
Mixing: maksudnya mencampur atau menambah musik, background, dan soundeffect sehingga
media audio lebih terkesan menarik.
g. Preview
Preview adalah kegiatan evaluasi terhadap hasil produksi. Preview ini dilakukan oleh tim yang
melibatkan pengkaji materi, pengkaji media, dan sutradara sebagai penanggung jawab
produksinya. Evaluasi terhadap hasil produksi ini ditinjau dari segi materi dan media. Dari segi
materi misalnya ketepatan pengucapan. Tinjauan media, misalnya ketepatan penggunaan musik,

efek suara (sound effect), kualitas suara, meliputi ada tidaknya noise, kestabilan volume. Jika
hasil produksi belum dinyatakan layak, maka harus dilakukan perbaikan sesuai dengan masukan
tim preview.
16
h. Pembuatan Master Audio Pembelajaran (Mastering)
Menyimpan atau merekam hasil produksi media audio pembelajaran ini dalam kaset, CD, atau
media penyimpanan lainnya. Master media audio pembelajaran ini yang kemudian akan
dijadikan master jika diperlukan penggandaan.
II. 7. Cara Penggunaan Media Audio
Dalam pembuatan atau penggunaan media ada beberapa peralatan pokok yang
Harus diperhatikan yaitu : mikrofon, alat perekam (recorder ), alat pemutar hasil rekaman
( player), alat penyampur sumber suara (mixer) dan beberapa fasilitas lainnya yang diperlukan,
Rivai ( 2005 : 152 ).
Langkahlangkah untuk mempersiapkan Media Audio, Arsyad (2003:46 ) adalah :
a) Mempersiapkan diri
b) Mempersiapkan kesiapan siswa
c) Mendiskusikan membahas materi program audio.
d) Mendengarkan materi audio yang akan dibahas.
Sedangkan menurut, Sudjana ( 2005 : 130 ) langkah langkah yang harus
dipersiapkan dalam menggunakan media audio meliputi tiga hal, yaitu :
a) Langkah persiapan meliputi : persiapan dalam merencanakan,
memberikan pengarahan terhadap siswa mengenai ide ide yang sulit,
menentukan sasaran dan periksa peralatan.
b) Langkah penyajian meliputi : menyajikan waktu yang tepat, mengatur
situasi ruangan, berikan motivasi untuk siswa.
c) Tindak lanjut.
17

Teknik penggunaan rekaman menurut, Hamalik ( 1994 : 103 ) antara lain :


a) Kelas harus dibawa kearah belajar mendengarkan rekaman secara aktif
b) Guru hendaknya mengenal dan memahami rekaman tersebut
c) Menguasai penggunaan rekaman dan cakap mempergunakan rekaman
dalam belajar.
d) Kegiatan lanjutan.

Teknik dalam perekaman radio pendidikan, Sudjana ( 2005: 139 ), mengusulkan hal hal yang
harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
a) Pilih subjek atau tema yang menarik dan mengundang perhatian mereka.
b) Tentukan garis- garis besar cerita atau membuat synopsis.
c) Tentukan pemain, pelaku, penangungjawab dan sebagainya.
d) Adakan latihan diluar studio untuk melatih penjiwaan mereka.
e) Pilih sound effect yang sesuai, kemudian coba rekam dan adakan revisi.
18

BAB III
PENUTUP
III. 1. Kesimpulan
Media pembelajaran Audio sebagai alat komunikasi antara pengajar dan peserta didik sehingga
proses belajar pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Dengan menggunakan media audio secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa.
Sehingga menimbulkan gairah belajar, memungkinkan interaksi langsung antara siswa,
lingkungan, kenyataan, dan memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan
kemampuannya.
Penggunaan media audio dalam pembelajaran dapat membantu anak dalam memberikan
pengalaman yang bermakna bagi siswa. Penggunaan media visual pembelajaran dapat
mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit.
III. 2. Saran
Kami selaku penulis menyarankan kepada pembaca bahwa Media Audio merupakan salah satu
metode pengajaran Matematika yang bisa kita berikan kepada siswa, tapi dalam aplikasinya tidak
semua materi pembelajaran Matematika bisa menggunakan media audio.

19
DAFTAR PUSTAKA
Komunitas Teknologi Informasi Indonesia ,http://indocommiit.com 4/18/2008
Internet Radio,http://en.wikipedia.org/wiki/internet_rqdio 4/18/2008 2.20 PM
Rivalitas zune dan iPod,http:// fistonita.net , 4/18/2008
Romi Satria Wahono,Mengenal Radio Internet,http://RomiSatriaWahono.Net ,February 4th, 2006
WAV: Waveform Audio Format,http://id. wik ipedia.org/ wiki/WAF/

AudioDigital,http://id.wikipedia.org/wiki/Audiodigital/iPod,http://id.wikipedia.org/wiki/iPod/Wa
ldopo Drs. M.Pd. Teknik Menulis Naskah Untuk Program Audio
Pembelajaran, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, Jakarta, 2006.
Pemanfaatan Media Audio dan Radio Untuk Pendidikan,
Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikandan Kebudayaan, Jakarta, 2003
Ade Koesnandar, Drs. M.Pd. Dasar-Dasar Program Audio, Pusat Teknologi Komunikasi
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1999.
Helps with Windows Sound Recorder, http://www.myComm.net , 20/02/2009
Sound System ,http://e-dukasi.net, 20/02/2009
Waldopo Drs. M.Pd. Teknik Menulis Naskah Untuk Program Audio Pembelajaran, Pusat
Teknologi Informasi dan Komunikasi Komunikasi Pendidikan, Jakarta, 2006.

20

Media Pembelajaran Audio Visual


Labels: media pembelajaran
Media Pembelajaran Audio Visual
Media pembelajaran audio visual merujuk kepada media pembelajaran yang padanya
mengandung komponen (unsur) berupa visual (pemandangan/gambar/dilihat) dan audio
(suara/didengar). Jadi media pembelajaran audio visual adalah perantara atau penyampai pesan
pembelajaran yang mengandung komponen visual dan suara. Karena menggunakan lebih dari
satu indera dalam pemanfaatannya, maka media audiovisual seringkali juga dimasukkan ke
dalam kelompok multimedia.
Media pembelajaran audio visual terdiri dari beragam bentuk. Jika kita menengok ke beberapa
dekade yang lalu maka kitapun sudah mengenal media pembelajaran audio visual tradisional
seperti:

Media pembelajaran audio visual jenis taktil (sentuh) seperti globe (bola bumi), beragam
bentuk peta dan relief, serta berbagai bentuk media pembelajaran manipulatif lainnya.
Media pembelajaran visual seperti slide, foto-foto, film, dan rekaman video.
Media pembelajaran audio seperti rekaman pita kaset, CD (Compact Disc), dan
sebagainya.

Perkembangan Jaman dan Media Pembelajaran Audio Visual


Perkembangan jaman telah membawa revolusi besar dalam pengembangan media pembelajaran
yang digunakan di kelas-kelas. Beragam produk digital telah memperkaya dan memfungsikan
media pembelajaran lebih dari sebelumnya. Sekarang ini sangat mudah kita temui dan bahkan
dibuat langsung oleh guru, beragam media pembelajaran audio visual modern untuk digunakan
bersama-sama alat elektronik dan gadget seperti CD ROM, DVD (digital video disc), audio
book, video klip, dan CD musikal. Media-media pembelajaran berbasis web dan softwaresoftware (perangkat lunat) pun merambah masuk ke kelas-kelas untuk memaksimalkan
pembelajaran. Para penerbit (dalam skala industri) bahkan bersaing untuk memperoleh
keuntungan dari perkembangan media digital berbasis audio visual ini dengan meluncurkan
beragam produk. Para penerbit dan produsen ini merancang media-media audio visual dengan
sangat menariknya.
Produk Media Audio Visual dan Kebutuhan Pembelajaran
Karena itulah, perlu seleksi yang ketat apabila guru dan sekolah menggunakan produk-produk
yang dihasilkan oleh para produsen media pembelajaran ini, karena seringkali mengacu pada
penggunaan dana yang cukup besar ditambah begitu cepatnya perkembangan kemajuan dan
inovasi yang ditawarkan. Apabila direncanakan untuk membeli produk-produk media
pembelajaran audio visual yang ditawarkan tentu sebaiknya direview terlebih dahulu seberapa
cocokkah konten yang dihadirkan dan seberapa efektif dan efisienkan produk media
pembelajaran audio visual itu bila digunakan dalam pembelajaran. Pembelian produk-produk ini

dapat dilakukan jika guru belum mempunyai kemampuan dalam merndesain dan memproduksi
sendiri media audio visual sejenis. Alangkah lebih bagusnya apabila guru sendiri mampu
merancang dan membuat media pembelajaran berbasis audio visual modern untuk digunakan di
kelas yang diampunya sehingga bersesuaian dengan kebutuhannya sendiri. Guru sangat penting
untuk mampu membuat media pembelajaran audio visual sendiri, karena pada era sekarang
beragam konten yang bersifat gratis dan terbuka untuk digunakan secara bebas tersedia dengan
melimpah di berbagai website (internet). Guru tinggal memadukan, memodifikasi, atau
mengadaptasi sesuai keperluannya dalam pembelajaran. Guru dapat memadukan beragam
gambar, video klip, suara, musik, dan teks dalam format power point atau flash. Guru bahkan
dapat membuat media pembelajaran berbasis audio visual yang bersifat interaktif sehingga dapat
meningkatkan beragam aktivitas belajar siswa.
Aspek yang Perlu Diperhatikan
Bila guru ingin mengembangkan dan membuat sendiri media pembelajaran audio visualnya,
maka tentunya ia harus memperhatikan beberapa aspek seperti kejelasan informasi dan konten
yangtersaji di dalam media pembelajaran tersebut, tidak memicu terjadinya miskonsepsi
(kesalahan konsep), serta mudah digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang
dilakukannya di kelas maupun oleh siswa siswa ia harus menggunakan media pembelajaran itu
secara mandiri, misalnya ketika mengulang pembelajaran itu di rumah.

Media
1.

Pengertian Media Audio Visual

Sebelum beranjak ke pengertian media audio visual maka terlebih dahulu kita mengetahui arti
kata media itu sendiri. Apabila dilihat dari etimologi kata media berasal dari bahasa latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar, maksudnya sebagai perantara atau alat menyampaikan sesuatu (Salahudin,1986: 3)
Sejalan dengan pendapat di atas, AECT (Association For Education Communication
Technology) dalam Arsyad mendefinisikan bahwa media adalah segala bentuk yang
dipergunakan untuk menyalurkan pesan informasi (Arsyad,2002:11).
Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman
(kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar
(Rohani,
1997:
97-98).
Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan
penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
2.

Bentuk-bentuk Media Audio Visual

Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang bervariasi sebagaiman
dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari segi penggunaan, sifat bendanya, pengalaman
belajar siswa, dan daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya.
Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk media audio visual yang dapat
diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu:
1. Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media audio pada
umumnaya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.
2. Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara, komik dengan suara.
3. Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board.
4. Media visual gerak contoh, film bisu
5. Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan
sebagainya
6. Media seni gerak
7. Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya
8. Media cetak contoh, televisi (Soedjarwono, 1997: 175).
Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai sumber belajar, memberikan
suatu alternatif dalam memilih dan mengguanakan media pengajar sesuai dengan karakteristik
siswa. Media sebagai alat bantu mengajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual dan audio

visual. Ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan
rumusan
tujuan
instruksional
dan
tentu
saja
dengan
guru
itu
sendiri.
3.

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Penggunaan

Media

Audio

Visual

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kriteria pemilihan media pengajaran antara lain
tujuan pengajaran yang diingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat
keras dan perangkat lunak, mutu teknis, dan biaya (Basyiruddin, 2002: 15). Oleh sebab itu,
beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sesuai dengan pendapat lain yang
mengemukakan bahwa pertimbangan pemilihan media pengajaran sebagai berikut:
1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional
yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari
dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam
bentuk tugas yang harus dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa seperti menghafal,
melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik dan pemikiran prinsip-prinsip seperti
sebab akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau
hubungan-hubungan perubahan dan mengerjakan t5ugas-tuigas yang melibatkan
pemikiran tingkat yang lebih tinggi.
2. Tepat untuk mendukung isis pelajaran yang yang sifatnya fakta, konsep, prinsip yang
generalisasi agar dapat membantu p0roses pengajaran secara efektif, media harus selaras
dan menunjang tujuan pengajaran yangt telah ditetapkan serta sesuai dengan kebutuhan
tugas pengajaran dan kemampuan mental siswa.
3. Aspek materi yang menjadi pertimbangan dianggap penting dalam memilih media sesuai
atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan atau berdampak pada hasil
pengajaran siswa.
4. Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media
yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
5. Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kerlompok besar belum tentu sama
efektifnya jika digunakan pada kelompok kecilatau perorangan. Ada media yang tepat
untuk kelompoik besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.
6. Mutu teknis pengembangan visual, baik gambar maupun fotograf harus memenuhi
persaratan teknis tertentu misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi pesan yang
ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen yang berupa latar
belakang (Arsyad, 2002 : 72)

Dengan adanya gambaran di atas, kriteria pemilihan media audio visual memiliki kriteria yang
merupakan sifat-sifat yang harus dipraktekan oleh pemakai media, kriteria tersebut antara lain:
1. Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada
sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.
2. Efektifitas biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran.
3. Harus luwes, keperaktisan, dan ketahan lamaan media yang bersangkutan untuki waktu
yang lama, artinya bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada disekitarnya
dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan (Sadiman, 2002 :1984)
Dengan berbagai dasar pemilihan tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa pemilihan media
harus sesuai dengan kemampuan dan karakteristik anak didik, pemilihan media audio visual
dapat membantu siswa dalam menyerap isi pelajaran, media yang dipilih harus mampu
memberikan motivasi dan minat siswa untuk lebih berprestasi dan termotivasi lebih giat belajar.
Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang baru pula baik yang berkenaan
dengan sarana fisik maupun non fisik. Untuk itu, diperlukan tenaga pengajar yang memiliki
kemampuan dan kecakapan yang memadai, kinerja, dan sikap yang baru serta memiliki peralatan
yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih teratur. Pengertian Media Audio Visual dalam
Pembelajaran Makalah, Macam

Jenis-jenis format audio, video, dan gambar


JENIS-JENIS FORMAT VIDEO, AUDIO, DAN GAMBAR
FORMAT VIDEO
Jenis format video :
No

Jenis format video

penjelasan

1.

AVI ( Audio Video


Interleaved )

Avi adalah format video yang paling populer, karna


kwalitas gambar yang di berikan sangat baik. AVI
sendiri diperkenalkan oleh Microsoft pada tahun
1992 sebagai bagian dari teknologi Video for
Windows miliknya. File AVI menyimpan data audio
dan video pada struktur interleaved. File ini hanya
berupa kontainer - dan data audio video dapat
dikompres menggunakan berbagai codec. Kualitas
dan kapasitas tergantung pada codec dan secara
khusus codec yang digunakan adalah MPEG, Divx
atau WMV.

2.

MPEG

MPEG adalah format kompresi yang distandarisasi


oleh moving picture experts group yang terbentuk
oleh 350 perusahaan dan organisasi. ukuran format
MPEG lebih kecil dari ukuran format AVI .

3.

3GP ( 3GPP Format File)

3Gp adalah sebuah multimedia container format


yang ditetapkan oleh Third Generation Partnership
Project untuk 3G UMTS jasa multimedia. Yang
digunakan di 3G ponsel, tetapi juga dapat dimainkan
pada beberapa 2G dan 4G. Ukuran-nya pun lebih
kecil dari pada AVI dan MPEG.

4.

FLV ( Flash Video )

FLV adalah sebuah wadah format file yang


digunakan untuk mengirimkan video melalui internet
mengunakan Adobe Flash Player. Awal diproduksi
oleh Macromedia versi 6-10. Konten video flash juga
mingkin tertanam di dalam SWF file. Ada dua format
file video yang berbeda didefinisikan oleh Adobe
System dan didukung dalam Adobe Flash Player.
Audio dan Video FLV data dalam diencode dalam
cara yang sama ketika mereka berada dalam file
SWF. Yang terakhir format file F4V didasarkan pada
basis ISO format file media dan didukung dimulai
dengan Flash Playaer 9 Update 3. Format FLV
memiliki ukuran yang lebih kecil dari AVI dan MOV,
tetapi lebih besr dari format SWF dan MPEG.

5.

SWF

SWF berdiri untuk " Small Web Format " kemudian


berubah menjadi " Shockwave Flash " oleh

Macromedia, kemudian kembali berubah kembali ke


Small Web Format ketika perusahaan memilih untuk
terbuka repositori untuk multimedia dan terutama
untuk vector graphics, berasal dari Future Wave
Software dan telah datang di bawah kendali Adobe.
Dimaksudkan untuk menjadi cukup kecil untuk
dipublikasikan di Web, SWF file dapat berisi animasi
atau applet dari berbagai tingkat interaktif dan
fungsi. Format SWF memiliki ukuran sedang, kira kira setengah ukuran AVI.
6.

MOV

merupakan wadah video forma dfbdfbbfbfbdfbt


QuickTime. MOV format video yang dibuat oleh
Apple Computer untuk membuat, mengedit,
menerbitkan, dan melihat file multimedia. MOV
format file video dapat berisi video, animasi, grafis,
3D
dan
virtual
reality
konten.
MOV format file video sekarang mendukung
multichannel audio (digunakan, misalnya, dalam
definisi tinggi trailer di situs Apple), sedangkan
dukungan QuickTime audio dalam wadah MP4
terbatas pada stereo. MOV format video berfungsi
sebagai wadah multimedia file yang berisi satu atau
lebih track

7.

ASF ( Advanced Streaming


Format / Advanced System
Format )

Merupakan format yang dikembangkan oleh


Microsoft yang digunakan untuk audio video digital.
Didesain untuk streaming dan membentuk bagian
framework Windows Media. ASF dapat
menggunakan beraneka ragam codec. Namun
dalam prakteknya yang digunakan adalah codec
WMV atau WMA yang juga dari Microsoft.

8.

WMV ( Windows Media


Video )

Adalah bagian dari sistem Windows Media buatan


Microsoft. Adalah sebuah codec untuk mengencode
film dan mentransform slide show yang berisi format
bitmap kedalam video terkompres. WMV
sebenarnya adalah versi proprietary dari MPEG-4.
Video Stream sering dikombinasikan dengan Audio
Stream dalam format WMA, dengan video WMV
yang dikemas kedalam kontainer AVI atau ASF.

9.

VOB (Video Object)

Adalah sebuah format kontainer di DVD-Video


media. VOB dapat berisi video, audio, subtitle dan
menu isi multiplexing bersama-sama ke dalam
bentuk sungai. VOB didasarkan pada aliran program

MPEG format, tetapi dengan keterbatasan dan


spesifikasi tambahan di sungai swasta. Program
MPEG sungai yang memiliki ketentuan-ketentuan
non-data standar (seperti yang digunakan dalam file
VOB) dalam bentuk jadi swasta yang disebut
stream. File VOB yang sangat ketat bagian dari
program MPEG standar sungai. Sementara semua
file VOB program MPEG stream, tidak semua aliran
program MPEG sesuai dengan definisi untuk sebuah
file VOB.

FORMAT AUDIO

Jenis format audio :


No

Jenis format audio

Penjelasan

1.

Waveform Audio (WAV)


Ekstensi: .wav atau .wv

WAV merupakan format file audio yang


dikembangkan oleh Microsoft dan IBM sebagai
standar untuk menyimpan file audio pada PC,
dengan menggunakan coding PCM (Pulse Code
Modulation). Tidak seperti AAV, file WAV adalah file
audio yang tidak terkompres sehingga seluruh
sampel audio disimpan semuanya di media
penyimpanan dalam bentuk digital. Karena
ukurannya yang besar, file WAV jarang digunakan
sebagai file audio di Internet.

2.

Audio Interchange File Format


(AIFF)
Ekstensi:. aiff, .aif, .aifc

File AIFF merupakan format file audio standar yang


digunakan untuk menyimpan data suara untuk PC
dan perangkat audio elektronik lainnya, yang
dikembangkan oleh Apple pada tahun 1988. Standar
dari file AIFF adalah uncomressed code pulsemodulation (PCM), namun ada juga varian
terkompresi yang dikenal sebagai AIFF AIFF-C atau
aifc, dengan berbagai kompresi codec.

3.

MPEG Audio Layer 3 (MP3)


Ekstensi: .mp3

format MP3 ini dikembangkan oleh seorang Jerman


bernama Karlheinz Brandenburg, memakai
pengodean Pulse Code Modulation (PCM). Prinsip
yang dipergunakan oleh MP3 adalah mengurangi
jumlah bit yang diperlukan dengan menggunakan
model psychoacoustic untuk menghilangkan
komponen-komponen suara yang tidak terdengar
oleh manusia sehingga dapat digolongkan file
audio dengan kompresi lossy.
Pada tahun 1991, file MP3 distandardisasi, dan

tahun 1994 hingga akhir tahun 2000, popularitas dari


MP3 semakin meningkat dengan semakin mudahnya
akses Internet.
Munculnya software untuk menjalankan file MP3
seperti Winamp di tahun 1997 yang dikembangkan
oleh Nullsoft, dan player console untuk Linux, mp123
, juga membuat file MP3 semakin digemari.
4.

Advanced Audio Coding


(AAC)
Ekstensi nama file:
.m4a, .m4b, .m4p, .m4v,
.m4r, .3gp, .mp4, .aac

5.

MIDI
Ekstensi: .mid

6.

Monkeys Audio
Ekstensi: .ape, .apl

AAC merupakan format audio menggunakan lossy


compression (data hasil kompresi tidak bisa
dikembalikan lagi ke data sebelum dikompres secara
sempurna, karena ada data yang hilang).
Cara kerja dari AAC:
1. Bagian-bagian sinyal yang tidak relevan dibuang.
2. Menghilangkan bagian-bagian sinyal yang
redundan.
3. Dilakukan proses MDCT (Modified Discret Cosine
Transform) berdasarkan tingkat kompleksitas sinyal.
4. Adanya penambahan Internal Error Correction.
5. Kemudian, sinyal disimpan atau dipancarkan.
Kepopuleran format ini dikarenakan audio codec-nya
yang menyempurnakan MP3, seperti pada jangkauan
sample rate yang lebih banyak (8 Hz-96 kHz), memiliki
48 channel, dan suara yang lebih bagus untuk bit yang
lebih rendah (dibawah 16 Hz).
Merupakan standar yang dibuat oleh perusahaan
alat-alat musik elektronik berupa serangkaian
spesifikasi agar berbagai instrumen dapat
berkomunikasi. Dengan menggunakan format MIDI,
perangkat elektronik seperti keyboard dan komputer
dapat melakukan sinkronisasi satu sama lain.
Interface MIDI terdiri dari 2 komponen, yaitu:
1. Perangkat keras, merupakan hardware yang
terhubung dengan peralatan (keyboard/komputer).
2. Data format yang mengandung pengkodean
informasi (spesifikasi instrumen, awal/akhir nada,
frekuensi dan volume suara).
Merupakan format file audio dengan kompresi
lossless sehingga tidak mengurangi kualitas suara.
Umumnya, sebuah file audiod dengan format
Monkeys Audio mempunyai ukuran lebih besar 3-5
kali dibandingkan dengan format MP3 (pada bitrate
192 Kb/s). Secara resmi, Monkey Audio hanya
mendukung platform Windows, seperti yang ditulis di
website resminya. Pada masa-masa mendatang,
Monkey Audio akan mendukung untuk platform Linux
dan Mac OS. Player yang dapat digunakan untuk

menjalankan file format ini adalah Monkeys Audio.


7.

aiff

format file audio standar yang digunakan oleh Apple.


Itu seperti sebuah file wav untuk Mac.

FORMAT GAMBAR
Jenis format gambar :
No
1.

Jenis format gambar

Penjelasan

JPG/JPEG (Joint
Photographic Experts
Group

Tipe file JPG sangat sering digunakan untuk web


atau blog. File JPG menggunakan teknik kompresi
yang menyebabkan kualitas gambar turun (lossy
compression). Setiap kali menyimpan ke tipe JPG
dari tipe lain, ukuran gambar biasanya mengecil,
tetapi kualitasnya turun dan tidak dapat
dikembalikan lagi. Ukuran file BMP dapat turun
menjadi sepersepuluhnya setelah dikonversi
menjadi JPG. Meskipun dengan penurunan kualitas
gambar, pada gambar-gambar tertentu (misalnya
pemandangan), penurunan kualitas gambar hampir
tidak terlihat mata.
File JPG cocok digunakan untuk:

gambar yang memiliki banyak warna,


misalnya foto wajah dan pemandangan.
gambar yang memiliki gradien, misalnya
perubahan warna yang perlahan-lahan dari
merah ke biru.

File JPG tidak cocok digunakan untuk:


gambar yang hanya memiliki warna sedikit
seperti kartun atau komik.

2.

BMP (Bitmap)

gambar yang memerlukan ketegasan garis


seperti logo.
Tipe file BMP umum digunakan pada sistem operasi
Windows dan OS/2. Kelebihan tipe file BMP adalah
dapat dibuka oleh hampir semua program pengolah
gambar. Baik file BMP yang terkompresi maupun
tidak terkompresi, file BMP memiliki ukuran yang
jauh lebih besar daripada tipe-tipe yang lain. File
BMP cocok digunakan untuk:

desktop background di windows.


sebagai gambar sementara yang mau diedit
ulang tanpa menurunkan kualitasnya.

File BMP tidak cocok digunakan untuk:


web atau blog, perlu dikonversi menjadi
JPG, GIF, atau PNG.

3.

GIF (Graphics
Interchange Format)

disimpan di harddisk/flashdisk tanpa di


ZIP/RAR, kecuali space tidak masalah bagi
Anda.
Tipe file GIF memungkinkan penambahan warna
transparan dan dapat digunakan untuk membuat
animasi sederhana, tetapi saat ini standar GIF
hanya maksimal 256 warna saja. File ini
menggunakan kompresi yang tidak menghilangkan
data (lossles compression) tetapi penurunan jumlah
warna menjadi 256 sering membuat gambar yang
kaya warna seperti pemandangan menjadi tidak
realistis. Pada program MS Paint, tidak ada fasilitas
penyesuaian warna yang digunakan (color table)
sehingga menyimpan file GIF di MS Paint seringkali
menghasilkan gambar yang terlihat rusak atau
berubah warna. Pada program pengolah gambar
yang lebih baik, seperti Adobe Photoshop, color
table bisa diatur otomatis atau manual sehingga
gambar tidak berubah warna atau rusak. File GIF
cocok digunakan untuk:

gambar dengan jumlah warna sedikit


(dibawah 256).
gambar yang memerlukan perbedaan warna
yang tegas seperti logo tanpa gradien.

gambar animasi sederhana seperti bannerbanner iklan, header, dan sebagainya.

print shoot (hasil dari print screen) dari


program-program simple dengan jumlah
warna sedikit.

File GIF tidak cocok digunakan untuk:


gambar yang memiliki banyak warna seperti
pemandangan.

4.

PNG (Portable
Network Graphics)

gambar yang didalamnya terdapat warna


gradien atau semburat.
Tipe file PNG merupakan solusi kompresi yang
powerfull dengan warna yang lebih banyak (24 bit

RGB + alpha). Berbeda dengan JPG yang


menggunakan teknik kompresi yang menghilangkan
data, file PNG menggunakan kompresi yang tidak
menghilangkan data (lossles compression).
Kelebihan file PNG adalah adanya warna
transparan dan alpha. Warna alpha memungkinkan
sebuah gambar transparan, tetapi gambar tersebut
masih dapat dilihat mata seperti samar-samar atau
bening. File PNG dapat diatur jumlah warnanya 64
bit (true color + alpha) sampai indexed color 1 bit.
Dengan jumlah warna yang sama, kompresi file
PNG lebih baik daripada GIF, tetapi memiliki ukuran
file yang lebih besar daripada JPG. Kekurangan tipe
PNG adalah belum populer sehingga sebagian
browser tidak mendukungnya.
File PNG cocok digunakan untuk:

gambar yang memiliki warna banyak.


gambar yang mau diedit ulang tanpa
menurunkan kualitas.

File PNG tidak cocok digunakan untuk:


gambar yang jika dikompress dengan JPG
hampir-hampir tidak terlihat penurunan
kualitasnya.
Merupakan format file terkompresi yang biasa
digunakan di paket desktop publishing dan
merupakan format file bagi perusahaan percetakan.
File ini diindikasikan dengan ekstensi .TIF Kekuatan
dari format file TIFF adalah lebih fleksibel dari
format gambar bitmap yang didukung secara ritual
oleh seluruh point, image editing dan aplikasi
kedalaman layout.

5.

TIFF (Tagged
Interchange File
Format)

6.

PDF (Portable
Document Format)

Format file ini digunakan oleh Adobe Acrobat, dan


dapat digunakan oleh grafik berbasis pixelmaupun
vektor. Format file ini mampu menyimpan gambar
dengan mode warna RGB, CMYK,Indexed Color,
Lab Color, Grayscale dan Bitmap. Format file ini
tidak mampu menyimpanalpha channel. Format file
ini sering menggunakan kompresi JPG dan ZIP,
kecuali untuk modewarna Bitmap yaitu
menggunakan CCIT

7.

EPS (Encapsuled
Postcript)

Format file ini merupakan format yang sering


digunakan untuk keperluan pertukaran
dokumenantar program grafis. Selain itu, format file
ini sering pula digunakan ketika ingin

mencetakgambar. Keunggulan format file ini


menggunakan bahasa postscript sehingga format
file inidikenali oleh hampir semua program
persiapan cetak. Kelemahan format file ini adalah
tidakmampu menyimpan alpha channel, sehingga
banyak pengguna Adobe Photoshop
menggunakanformat file ini ketika gambar yang
dikerjakan sudah final. Format file ini mampu
menyimpangambar dengan mode warna RGB,
CMYK, Lab, Duotone, Grayscale, Indexed Color,
serta Bitmap. Selain itu format file ini juga mampu
menyimpan clipping path.
8.

PCX

Format file ini dikembangkan oleh perusahaan


bernama Zoft Cooperation. Format file ini
merupakan format yang fleksibel karena hampir
semua program dalam PC mampu membaca
gambar dengan format file ini. Format file ini mampu
menyimpan informasi bit depth sebesar 1 hingga 24
bit namun tidak mampu menyimpan alpha channel.
Format file ini mampu menyimpan gambar dengan
mode warna RGB, Grayscale, Bitmpa dan Indexed
Color.

9.

PSD (Photoshop
Document)

Format file ini merupakan format asli dokumen


Adobe Photoshop. Format ini mampu menyimpan
informasi layer dan alpha channel yang terdapat
pada sebuah gambar, sehingga suatu saat dapat
dibuka dan diedit kembali. Format ini juga mampu
menyimpan gambar dalam beberapa mode warna
yang disediakan Photoshop. Anda dapat
menyimpan dengan format file ini jika ingin
mengeditnya kembali.

10.

PIC (Pict)

Format file ini merupakan standar dalam aplikasi


grafis dalam Macintosh dan program pengolah teks
dengan kualitas menengah untuk transfer dokumen
antar aplikasi. Format file ini mampu menyimpan
gambar dengan mode warna RGB dengan 1 alpha
channel serta Indexed Color, Grayscale dan Bitmap
tanpa alpha channel. Format file ini juga
menyediakan pilihan bit antara 16 dan 32 bit dalam
mode warna RGB.

Konsep dasar audio

Suara atau sound adalah Kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang
merambat melalui medium. Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan
berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan
kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau
tekanan
suara
dengan
pengukuran
dalam
desibel.
Batas suara yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai
20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya.
Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.
Voice ini sebenarnya sama dengan data, tetapi dengan menggunakan suatu cara,
bisa
diterjemahkan
oleh
mesin
menjadi
suara.
Bunyi kereta lebih nyaring daripada bunyi bisikan, sebab bunyi kereta
menghasilkan getaran lebih besar di udara. Kenyaringan bunyi juga bergantung
pada jarak kita ke sumber bunyi. Kenyaringan diukur dalam satuan desibel (dB).
Bunyi pesawat jet yang lepas landas mencapai sekitar 120 dB. Sedang bunyi
desiran
daun
sekitar
33
dB.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara
murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi
yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan
pengukuran
dalam
desibel.
Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau
medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang
dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada
amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas
20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.

Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar maju-mundur.


Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga
menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga
menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah
secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Gelombang
bunyi ini menghantarkan bunyi ke telinga manusia,Gelombang bunyi adalah
gelombang
longitudinal.
Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi merambat lebih
lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingin pada
ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya
5.400 km/jam, jauh lebih cepat daripada di udara Rumus mencari cepat rambat
bunyi adalah v=s:t Dengan s panjang Gelombang bunyi dan t waktu.
Suara didalam komputer disimpan dalam bentuk data dengan berbagai format.
Model penyimpanan data ini sangat beragam bergantung pada jenis tipe file.
Adapun tipe atau format audio yang biasa dipakai adalah FLAC (Free Lossless
Audio Codec), WavPack, Monkeys Audio (filename extension APE), WavPack
(filename extension WV), Shorten, Toms lossless Audio Kompressor (TAK), TTA,
ATRAC Advanced Lossless, Apple Lossless (ALAC), lossless Windows Media Audio
(WMA), MP3, PCM, WAV (Waveform Audio Format), AIFF, AU, BWF, Vorbis (OGG),
Musepack (MPC), ATRAC, lossy Windows Media Audio (WMA), AAC (Advanced
Audio Coding), RAW, mid (MIDI), gsm, dct, vox, vmp4/m4a(MPEG-4), mmf
(Samsung), ra (Real Audio), ram (Real Audio), dss (Digital Speech Standard), msv
(Sony), dvf (Sony), IVS, m4p (Apple), iklax, mxp4, Sony atrac (.wav), untuk
membukanya perlu driver ATRAC3. Berikut beberapa penjelasan diantaranya:
1.

MP3

MPEG-1 Audio Layer 3 atau lebih dikenal sebagai MP3 adalah salah satu format
berkas pengodean suara yang memiliki kompresi yang baik (meskipun bersifat
lossy) sehingga ukuran berkas bisa memungkinkan menjadi lebih kecil. Berkas ini
dikembangkan oleh seorang insinyur Jerman Karlheinz Brandenburg. MP3
memakai pengodean Pulse Code Modulation (PCM). MP3 mengurangi jumlah bit
yang
diperlukan
dengan
menggunakan
model
psychoacoustic
untuk
menghilangkan komponen-komponen suara yang tidak terdengar oleh manusia.
MP3 memakai sebuah transformasi hybrid untuk mentransformasikan sinyal pada
ranah
waktu
ke
sinyal
pada
ranah
frekuensi:

Filter

polyphase

quadrature

32-band

36 atau 12 MDCT (modified discrete cosine transform), dengan ukuran dapat


dipilih
secara
independen
untuk
sub-band
01
dan
231

Postproses

aliasing

reduction

Standar MPEG-1 tidak menspesifikasikan secara spesifik cara melakukan encode


MP3. Sebaliknya, algoritma decode serta format file didefinisikan secara spesifik.
Yang ingin mengimplementasikan encoder MP3 harus membuat sendiri algorima
untuk menghilangkan bagian dari informasi pada file audio asal (atau pada
representasi
MDCT
pada
ranah
frekuensi).
Karena itu, maka cara encode setiap encoder MP3 berlainan dan menghasilkan
kualitas hasil yang berlainan juga. Hal yang harus diperhatikan adalah dari semua
encoder yang ada, terdapat encoder yang bagus untuk bitrate tinggi maupun
encoder
yang
bagus
untuk
bitrate
rendah.
MP3

mempunyai

beberapa

batasan/limit:

Bit rate terbatas, maksimum 320 kbit/s (beberapa encoder dapat menghasilkan
bit rate yang lebih tinggi, tetapi sangat sedikit dukungan untuk mp3-mp3 tersebut
yang memiliki bit rate tinggi)
1. Resolusi waktu yang digunakan mp3 dapat menjadi terlalu rendah untuk
sinyal-sinyal suara yang sangat transient, sehingga dapat menyebabkan
noise.
2. Resolusi frekuensi terbatasi oleh ukuran window yang panjang kecil,
mengurangi efisiensi coding
3. Tidak ada scale factor band untuk frekuensi di atas 15,5 atau 15,8 kHz
4. Mode jointstereo dilakukan pada basis per frame
5. Delay bagi encoder/decoder tidak didefinisikan, sehingga tidak ada
dorongan untuk gapless playback (pemutaran audio tanpa gap). Tetapi,
beberapa encoder seperti LAME dapat menambahkan metadata tambahan
yang memberikan informasi kepada MP3 player untuk mengatasi hal itu

2.

WAV

WAV adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris waveform audio format
merupakan standar format berkas audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan
IBM. WAV merupakan varian dari format bitstream RIFF dan mirip dengan format
IFF dan AIFF yang digunakan komputer Amiga dan Macintosh. Baik WAV maupun
AIFF kompatibel dengan sistem operasi Windows dan Macintosh. Walaupun WAV
dapat menampung audio dalam bentuk terkompresi, umumnya format WAV
merupakan
audio
yang
tidak
terkompres.
- WAV biasanya menggunakan coding PCM (Pulse Code Modulation)
- WAV adalah data tidak terkompres sehingga seluruh sampel audio disimpan
semuanya
di
harddisk.
- Software yang dapat menciptakan WAV dari Analog Sound misalnya adalah
Windows
Sound
Recorder.
- WAV jarang sekali digunakan di internet karena ukurannya yang relatif besar.
Maksimal
ukuran
file
WAV
adalah
2GB.

3.
MIDI
(Music
Instrument
Digital
Interface)
Standard yang dibuat oleh perusahaan alat-alat musik elektronik berupa
serangkaian spesifikasi agar berbagai instrumen dapat berkomunikasi.
MIDI
=
format
data
digital
Interface
MIDI
terdiri
dari
2
komponen:
1. Perangkat Keras, Hardware yang terhubung ke peralatan (alat instrumen /
komputer)
2.
Data
Format
Pengkodean
informasi

spesifikasi
instrument

awal
/
akhir
nada

frekuensi

volume
suara
MIDI
device
(mis.
synthesizer)
berkomunikasi
melalui
channel

piranti
standard
memiliki
16
channel
128 macam instrumen (termasuk noise effect) mis : 0 Accoustic piano12
Marimba
40
Violin

1
channel
dapat
memainkan
3

16
note
MIDI
Mode
Mode
Mode
Mode

1
2
3
4

Reception
:
Omni
:
Omni
:
Omni
:
Omni

On
On
Off
Off

Mode
/
/
/
/

Poly
Mono
Poly
Mono

Komponen-Komponen
MIDI
device

Sound
generator
?
pembangkit
suara
synthesizer

Microprocessor
?
mengirim
/
menerima
MIDI
message

Keyboard
?
mengontrol
synthesizer
secara
langsung
Control Panel ? mengatur fungsi-fungsi selain nada dan durasi (volume,
jenis
suara,
dll)
Auxiliary Controllers ? memanipulasi nada (modulation, pitch, dll)

Memory
MIDI
Message
Format MIDI message terdiri dari status byte (keterangan mengenai jenis pesan)
dan
data
bytes.
Terdapat 2 jenis MIDI message:
Channel Message (dikirim pada piranti tertentu) Channel voice message
performance data antar MIDI device, keyboard action, perubahan control
panel Channel mode message bagaimana MIDI device penerima merespon
channel voice message
System Message (dikirim pada semua piranti dalam sistem) System realtime message (1 byte) sinkronisasi waktu System common message

mempersiapkan sequencer/synthesizer untuk memainkan lagu System


exclusive message personalisasi message

4.

AAC

(Advanced

Audio

Coding)

.m4a

AAC bersifat lossy compression (data hasil kompresi tidak bisa dikembalikan lagi
ke data sebelum dikompres secara sempurna, karena setelah dikompres terdapat
data-data yang hilang). AAC merupakan audio codec yang menyempurnakan MP3
dalam
hal
medium
dan
high
bit
rates.
Cara kerja:
1. Bagian-bagian sinyal yang tidak relevan dibuang.
2. Menghilangkan bagian-bagian sinyal yang redundan.
3. Dilakukan proses MDCT (Modified Discret Cosine Transform) berdasarkan
tingkat kekompleksitasan sinyal.
4. Adanya penambahan Internal Error Correction.
5. Kemudian, sinyal disimpan atau dipancarkan.

Kelebihan
AAC
dari
MP3:
1. Sample ratenya antara 8 Hz 96 kHz, sedangkan MP3 16 Hz 48 kHz.
2.
Memiliki
48
channel.
3. Suara lebih bagus untuk kualitas bit yang rendah (dibawah 16 Hz). Software
pendukung
AAC
:
IPod
dan
Itunes,
Winamp.

Audio
Audio

Interchange
Merupakan
Software

File

format
pendukung:
CD

Format
standar
Apple

[.AIF]
Macintosh.
QuickTime

[.cda]

Format
untuk
mendengarkan
CD
Audio
- CD Audio stereo berkualitas sama dengan PCM/WAV yang memiliki
sampling
rate
44100
Hz,
2
Channel
(stereo)
pada
16
bit.
Durasi
=
75
menit
dan
dynamic
range
=
95
dB.
Sumber
http://wapedia.mobi/id/Format_berkas_audio
http://www.wikipedia.com/
http://gema.sabda.org/flac_format_audio_terbaru_dengan_kualitas_suara_yang_ja
uh_lebih_bagus
http://yudikashari.blogspot.com/2009/05/jenis-jenis-file-atau-data-padawindows.htm

http://pdfdatabase.com/index.php?
q=teknik+teknik+kompresi+suara+video+audio
Bahan kuliah Fakultas Teknik Informatika Universitas Kristen Duta Wacana

Anda mungkin juga menyukai