Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN


KURIKULUM

Dosen Pengajar:
PROF. DR. H. M. RUDY SUMIHARSONO, MM
Disusun oleh :
ROSLINA FRISKA DEWI S.ST
NIM : 201211861030072

PRODI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN (S2)


IKIP PGRI JEMBER
2015

Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas Mata kuliah Perencanaan dan Pengemabangan
Kurikulum.
Tugas ini disusun sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas studi kasus
Mata kuliah Perencanaan dan Pengemabangan Kurikulum.. Penulisan tugas ini dapat selesai
tepat pada waktunya berkat berbagai pihak yang telah membantu serta mendukung penulis.
Dalam penyusunan tugas ini, penulis telah mendapat bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini
ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya, kami sampaikan kepada :
1. Dosen Pengempu Mata Kuliah Perencanaan dan Pengemabangan Kurikulum.Prof. Dr. H.
M. Rudy Sumiharsono, Mm.
2. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan
bantuan dan dukungan moral sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulisi menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan tugas ini.
Jember, 2015

Penulis

ii

KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN


Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengklasifikasi dan mengidentifikasi
media. Menurut bentuk informasi yang digunakan, anda dapat memisahkan dan
mengklasifikasi media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam,
media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio visual
gerak. Klasifikasi media ini dapat menjadi landasan untuk membedakan proses yang
dipakai untuk menyajikan pesan, bagaimana suara dan atau gambar itu diterima,
apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau
telekomunikasi.
Klasifikasi media pembelajaran menurut pakar:
a. Klasifikasi media pembelajaran menurut Azhar Arshad
Klasifikasi sumber belajar tidak jauh berbeda dengan bentuknya. Klasifikasi
sumber belajar menurut Degeng dalam Azhar Arshad (2006) adalah sebagai
berikut:
1) Pesan (Apa informasi yang ditransmisikan?)
2) Orang (Siapa/Apakah yang melakukan transmisi?)
3) Bahan (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)
4) Alat (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)
5) Teknik (Bagaimana informasi itu ditransmisikan?)
6) Lingkungan/Latar (Di mana ditransmisikan?)
b. Klasifikasi media pembelajaran menurut Rudy Bretz
Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu
suara, visual (berupa gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga,
Bretz

membedakan

rekam (recording).

antara

Dengan

media
demikian,

siar (telecommunication) dan

media

media

Bretz

menurut

taksonomi

dikelompokkan menjasi 8 kategori: 1) media audio visual gerak, 2) media audio


visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual
diam, 6) media semi gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.
c. Klasifikasi media pembelajaran menurut Sudjana dan Ahmad Rifai
Sudjana dan Ahmad Rifai membedakan atau mengklasifikasikan media ke
dalam empat kelompok, yaitu media grafis (dua dimensi), misalnya gambar, foto,

dan grafik. Media tiga dimensi, misalnya model susun dan model kerja. Media
proyeksi, misalnya OHP dan media lingkungan (alam).
d. Klasifikasi media pembelajaran menurut R. Murry Thomas
Menurut R. Murry Thomas media diklasifikasikan berdasarkan jenjang
pengalaman , yaitu: (1) Pengalaman dari benda asli (reliefe experience), misalnya
bola. (2) Pengalaman dari benda tiruan (sudstitude of reliefe experience) misalnya
gambar dan foto. (3) Pengalaman dari kata-kata (word only), misalnya buku dan
program radio.
e.

Klasifikasi media pembelajaran menurut Soeparno


1) Klasifikasi media berdasarkan karakteristiknya, dibedakan menjadi: (a) media
yang memiliki karakteristik tunggal, misalnya radio. (b) media yang memiliki
karakteristik ganda, misalnya film dan TV.
2) Klasifikasi media berdasarkan dimensi presentasi, yang dibedakan menjadi:
(a) Lama presentasi yaitu presentasi sekilas, misalnya TV, dan presentasi tak
sekilas, misalnya OHP. (b) sifat presentasi yaitu presentasi kontinyu, misalnya
TV, dan presentasi tak kontinyu, misalnya OHP.
3) Klasifikasi media berdasarkan pemakainya, dapatdibedakan menjadi (a)
berdasarkan jumlah pemakai, yaitu media untuk kelas besar, kelas kecil, dan
belajar individual, (b) berdasarkan usia dan tingkat pendidikan pemakai, yaitu
media untuk TK, SD, SMP, SMU, dan PT.

f.

Klasifikasi Media Pembelajaran Edgar Dale


Edgar Dale mengadakan klasifikasi media pembelajarn menurut tingkat dari
yang paling konkrit sampai yang paling abstrak.

Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama kerucut pengalaman


dari Edgar Dale dan dianut secara luas dalam menentukan media, alat bantu
serta alat peraga yang paling sesuai untuk pengalaman belajar. Pengalaman belajar
konkrit yang secara langsung dialami siswa terletak dibagian bawah kerucut.
Disinilah pengalaman yang paling besar dan banyak memperoleh manfaat karena
dengan cara mengalaminya sendiri seperti yang dikatakan James L. Mursell.
Menurut analisis Dale, bahwa pengalaman langsung mendapat tempat utama dan
terbesar, sedangkan belajar melalui abstrak berada dipuncak kerucut. Ini berarti
setiap belajar yang dialami siswa kelas permulaan sekolah dasar secara berangsurangsur harus dikurangi sesuai dengan tahapan pada kerucut tersebut.
Pada dasarnya, media pembelajaran terdiri atas berbagai ragam dan bentuk.
Media ini dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan bahan pembuatannya.
Munculnya pengaruh sistem approach dalam dunia pendidikan mendorong
munculnya gagasan bahwa media adalah satu bagian integral dalam proses
instruksional dunia pendidikan. Media instruksional pada dasarnya dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
1) Media yang dimanfaatkan. Artinya media yang biasanya dibuat secara komersial
dan

terdapat

dipasaran.

Kita

tinggal

memilih

dan

memakai

serta

memanfaatkannya. Misalnya radio, tape recorder, televisi, OHP, LCD, dan lainlain.
2) Media yang dirancang atau media by design. Media ini harus dipersiapkan,
dibuat, dan dikembangkan sendiri. Misalnya chart, gambar-gambar, bagan, dan
lain-lain.

Media pembelajaran bahasa secara umum dapat digolongkan dalam dua


kelompok besar, yaitu berupa media elektronik dan media nonelektronik. Menurut
Suyanto, media pembelajaran bahasa dibagi dalam tiga kategori besar.
Diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Media Berdasarkan Jenisnya
Dilihat dari segi jenisnya, media pembelajaran ada tiga macam. Diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Media Audio (Auditif)
Media audio adalah media yang bentuk sarana penyampai, pembawa, dan
pengantar pesannya ditangkap melalui indra pendengar. Diantara media
audio ini adalah televisi, radio, MP3, tape recorder, piringan hitam, dan
lain-lain.
b. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.
Artinya, media ini terfokus hanya pada pancaindra penglihatan. Jenis
media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip
film berangkai), slide (dilm bingkai), foto, gambar atau lukisan, dan
cetakan. Ada pula jenis media yang menampilkan gambar atau simbol
yang bergerak, seperti hanya film bisu dan film kartun.
c. Media Audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan
gambar. Artinya, media ini didapatkan dari hasil penggabungan antara
audio dan visual. Media jenis audiovisual dibagi kedalam dua bagian,
diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Audiovisual Diam : film bingkai suara (sound slide), film rangkai
suara, dan cetak suara.
2) Audiovisual Gerak : film suara dan video-cassette.

2) Media Berdasarkan Daya Liputnya


Dilihat dari aspek daya liputnya, media pembelajaran dibagi tiga.
Diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini
tidak terbatas pada tempay dan ruang. Contoh : televisi dan radio.
b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat. Dalam
penggunaannya, menggunakan ruang dan tempat yang tertutup dan
gelap. Contoh : film, sound, slide, dan film rangkai.

c.

Media untuk pengajaran individual. Media ini penggunaannya hanya


untuk seorang diri. Yang termasuk dalam dalam jenis media ini adalah

modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.


3) Media Berdasarkan Bahan Pembuatannya
a. Media sederhana. Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan
harganya terjangkau atau murah. Selain itu, media ini juga mudah dibuat
dan gampang digunakan.
b. Media kompleks. Bahan dan alat pembuatannya tergolong sulit diperoleh,
dan harganya juga cukup mahal. Selain itu, memerlukan keterampilan
yang memadai untuk menggunakan media jenis ini.1[3]
Berikut ini merupakan pembagian media pembelajaran secara umum.
Diantaranya adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Media Audio (al-wasail al-samiyah)


Media Visual (al-wasail al-bashariyyah)
Media Audio Visual (al-wasail al-samiyyah al-bashariyyah)
Media Interaktif atau multimedia pembelajaran interaktif.
Media berbasis web.
Berdasarkan

pengembangan

teknologi,

media

pembelajaran

dapat

dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:


1. Teknologi Cetak. Adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan
materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses
percetakan mekanik atau fotografis.
2. Teknologi Audio-Visual. Adalah cara menghasilkan atau menyampaikan
materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanik dan elektronik untuk
menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Seperti proyektor film, tape
recorder, dan proyektor visual yang lebar.
3. Teknologi Berbasis Komputer. Adalah

cara

menghasilkan

atau

menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis


mikro-prosesor. Media ini menyimpan materi/informasi dalam bentuk
digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual.
4. Teknologi Gabungan. Adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan
materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang
dikendalikan oleh komputer.

Pengelompokkan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi


perkembangan teknologi oleh Seels & Glasgow dibagi ke dalam dua kategori
luas, yaitu:
1. Pilihan Media Tradisional
a. Visual diam yang diproyeksikan
- proyeksi opaque (tak tembus pandang)
- proyeksi overhead
- slides
- filmstrips
b. Visual yang tak diproyeksikan
- gambar, poster
- foto
- charts, grafik, diagram
- pameran, papan info, papan-bulu
c. Audio
- rekaman piringan
- pita kaset, reel, cartridge
d. Penyajian multimedia
- slide plus suara (tape)
- multi-image
e. Visual dinamis yang diproyeksikan
- film
- televisi
- video
f. Cetak
- buku teks
- model, teks terprogram
- workbook
- majalah ilmiah, berkala
- lembaran lepas (hand-out)
g. Permainan
- teka-teki
- simulasi
- permainan papan
h. Realita
- model
- specimen (contoh)
- manipulatif (peta, boneka).
2. Pilihan Media Teknologi Mutakhir
a. media berbasis telekomunikasi

- telekonferen
- kuliah jarak jauh
b. media berbasis mikroprosesor
- computer-assisted instruction
- permainan komputer
- sistem tutor intelijen
- interaktif
- hypermedia
- compact (video) disc2

Anda mungkin juga menyukai