Anda di halaman 1dari 10

Klasifikasi Media Pembelajaran

December 13, 2012 by 4dm1n

Klasifikasi Media Pembelajaran

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian
pesan (isi atau materi ajar) dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan
(siswa/pebelajar atau mungkin juga guru). Penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui simbul-simbul
komunikasi berupa simbul-simbul verbal dan non-verbal atau visual, yang selanjutya ditafsirkan oleh
penerima pesan (Criticos, 1996).

Oleh karena itu dalam menyampaikan pesan (isi atau materi ajar) agar lebih dapat diterima oleh peserta
didik atau siswa hendaknya menggunakan media pembelajaran. Diharapkan dengan pemanfaatan
sumber belajar berupa media pembelajaran, proses komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar
berlangsung lebih efektif (Gagne, 1985) dan efisien.

Pengertian media masih sering dikacaukan dengan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat lunak
berisi pesan atau informasi pendidikan biasanya disajikan dengan menggunakan peralatan. Sedangkan
peralatan atau perangkat keras sendiri merupakan sarana untuk menampilkan pesan yang terkandung
pada media tersebut.

Macam-macam klasifikasi media pembelajaran

Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengklasifikasi dan mengidentifikasi media. Menurut bentuk
informasi yang digunakan, anda dapat memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji dalam lima
kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan
media audio visual gerak. Klasifikasi media ini dapat menjadi landasan untuk membedakan proses yang
dipakai untuk menyajikan pesan, bagaimana suara dan atau gambar itu diterima, apakah melalui
penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi.

Sementara Edgar Dale mengadakan klasifikasi media pembelajarn menurut tingkat dari yang paling
konkrit sampai yang paling abstrak.

Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama “kerucut pengalaman” dari Edgar Dale dan dianut
secara luas dalam menentukan media, alat bantu serta alat peraga yang paling sesuai untuk pengalaman
belajar.
Klasifikasi media pembelajaran menurut pakar :

1. Klasifikasi media pembelajaran menurut Azhar Arshad

Klasifikasi sumber belajar tidak jauh berbeda dengan bentuknya. Klasifikasi sumber belajar menurut
Degeng dalam Azhar Arshad (2006) adalah sebagai berikut:

Pesan (Apa informasi yang ditransmisikan?)

Orang (Siapa/Apakah yang melakukan transmisi?)

Bahan (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)

Alat (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)

Teknik (Bagaimana informasi itu ditransmisikan?)

Lingkungan/Latar (Di mana ditransmisikan?)

2. Klasifikasi media pembelajaran menurut Rudy Bretz

Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar,
garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar
(telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz
dikelompokkan menjasi 8 kategori: 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media
audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio, dan
8) media cetak.

3. Klasifikasi media pembelajaran menurut Sudjana dan Ahmad Rifa’i

Sudjana dan Ahmad Rifa’i membedakan atau mengklasifikasikan media ke dalam empat kelompok, yaitu
media grafis (dua dimensi), misalnya gambar, foto, dan grafik. Media tiga dimensi, misalnya model susun
dan model kerja. Media proyeksi, misalnya OHP dan media lingkungan (alam).

4. Klasifikasi media pembelajaran menurut R. Murry Thomas


Menurut R. Murry Thomas media diklasifikasikan berdasarkan jenjang pengalaman , yaitu: (1)
Pengalaman dari benda asli (reliefe experience), misalnya bola. (2) Pengalaman dari benda tiruan
(sudstitude of reliefe experience) misalnya gambar dan foto. (3) Pengalaman dari kata-kata (word only),
misalnya buku dan program radio.

5. Klasifikasi media pembelajaran menurut Soeparno

Klasifikasi media berdasarkan karakteristiknya, dibedakan menjadi: (a) media yang memiliki karakteristik
tunggal, misalnya radio. (b) media yang memiliki karakteristik ganda, misalnya film dan TV.

Klasifikasi media berdasarkan dimensi presentasi, yang dibedakan menjadi: (a) Lama presentasi yaitu
presentasi sekilas, misalnya TV, dan presentasi tak sekilas, misalnya OHP. (b) sifat presentasi yaitu
presentasi kontinyu, misalnya TV, dan presentasi tak kontinyu, misalnya OHP.

Klasifikasi media berdasarkan pemakainya, dapatdibedakan menjadi (a) berdasarkan jumlah pemakai,
yaitu media untuk kelas besar, kelas kecil, dan belajar individual, (b) berdasarkan usia dan tingkat
pendidikan pemakai, yaitu media untuk TK, SD, SMP, SMU, dan PT.

Sebenarnya masih banyak lagi klasifikasi media pembelajaran yang sudah diungkap oleh pakar, namun
mungkin hanya itu saja yang dapat saya uraikan disini. Mudah-mudahan lain waktu saya dapat berbagi
lagi tentang klasifikasi media pembelajaran yang lain.

Read more https://ruangguruku.com/klasifikasi-media-pembelajaran/

Read more https://ruangguruku.com/klasifikasi-media-pembelajaran/

Kumpulan Makalah

just sharing ... mudah-mudahan bermanfaat ...


Senin, 03 Februari 2014

Klasifikasi Media Pembelajaran

KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengklasifikasi dan mengidentifikasi media. Menurut bentuk
informasi yang digunakan, anda dapat memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji dalam lima
kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan
media audio visual gerak. Klasifikasi media ini dapat menjadi landasan untuk membedakan proses yang
dipakai untuk menyajikan pesan, bagaimana suara dan atau gambar itu diterima, apakah melalui
penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi.

Klasifikasi media pembelajaran menurut pakar[1] :

1. Klasifikasi media pembelajaran menurut Azhar Arshad

Klasifikasi sumber belajar tidak jauh berbeda dengan bentuknya. Klasifikasi sumber belajar menurut
Degeng dalam Azhar Arshad (2006) adalah sebagai berikut:

1. Pesan (Apa informasi yang ditransmisikan?)

2. Orang (Siapa/Apakah yang melakukan transmisi?)

3. Bahan (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)

4. Alat (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)

5. Teknik (Bagaimana informasi itu ditransmisikan?)

6. Lingkungan/Latar (Di mana ditransmisikan?)

2. Klasifikasi media pembelajaran menurut Rudy Bretz

Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar,
garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar
(telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz
dikelompokkan menjasi 8 kategori: 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media
audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio, dan
8) media cetak.

3. Klasifikasi media pembelajaran menurut Sudjana dan Ahmad Rifa’i

Sudjana dan Ahmad Rifa’i membedakan atau mengklasifikasikan media ke dalam empat kelompok, yaitu
media grafis (dua dimensi), misalnya gambar, foto, dan grafik. Media tiga dimensi, misalnya model susun
dan model kerja. Media proyeksi, misalnya OHP dan media lingkungan (alam).

4. Klasifikasi media pembelajaran menurut R. Murry Thomas

Menurut R. Murry Thomas media diklasifikasikan berdasarkan jenjang pengalaman , yaitu: (1)
Pengalaman dari benda asli (reliefe experience), misalnya bola. (2) Pengalaman dari benda tiruan
(sudstitude of reliefe experience) misalnya gambar dan foto. (3) Pengalaman dari kata-kata (word only),
misalnya buku dan program radio.

5. Klasifikasi media pembelajaran menurut Soeparno

· Klasifikasi media berdasarkan karakteristiknya, dibedakan menjadi: (a) media yang memiliki
karakteristik tunggal, misalnya radio. (b) media yang memiliki karakteristik ganda, misalnya film dan TV.

· Klasifikasi media berdasarkan dimensi presentasi, yang dibedakan menjadi: (a) Lama presentasi
yaitu presentasi sekilas, misalnya TV, dan presentasi tak sekilas, misalnya OHP. (b) sifat presentasi yaitu
presentasi kontinyu, misalnya TV, dan presentasi tak kontinyu, misalnya OHP.

· Klasifikasi media berdasarkan pemakainya, dapatdibedakan menjadi (a) berdasarkan jumlah


pemakai, yaitu media untuk kelas besar, kelas kecil, dan belajar individual, (b) berdasarkan usia dan
tingkat pendidikan pemakai, yaitu media untuk TK, SD, SMP, SMU, dan PT.

6. Klasifikasi Media Pembelajaran Edgar Dale

Edgar Dale mengadakan klasifikasi media pembelajarn menurut tingkat dari yang paling konkrit sampai
yang paling abstrak.

Klasifikasi Media Pembelajaran

Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama “kerucut pengalaman” dari Edgar Dale dan dianut
secara luas dalam menentukan media, alat bantu serta alat peraga yang paling sesuai untuk pengalaman
belajar. Pengalaman belajar konkrit yang secara langsung dialami siswa terletak dibagian bawah kerucut.
Disinilah pengalaman yang paling besar dan banyak memperoleh manfaat karena dengan cara
mengalaminya sendiri seperti yang dikatakan James L. Mursell. Menurut analisis Dale, bahwa
pengalaman langsung mendapat tempat utama dan terbesar, sedangkan belajar melalui abstrak berada
dipuncak kerucut. Ini berarti setiap belajar yang dialami siswa kelas permulaan sekolah dasar secara
berangsur-angsur harus dikurangi sesuai dengan tahapan pada kerucut tersebut. [2]

Pada dasarnya, media pembelajaran terdiri atas berbagai ragam dan bentuk. Media ini dapat dilihat dari
jenisnya, daya liputnya, dan bahan pembuatannya.

Munculnya pengaruh sistem approach dalam dunia pendidikan mendorong munculnya gagasan bahwa
media adalah satu bagian integral dalam proses instruksional dunia pendidikan. Media instruksional
pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Media yang dimanfaatkan. Artinya media yang biasanya dibuat secara komersial dan terdapat
dipasaran. Kita tinggal memilih dan memakai serta memanfaatkannya. Misalnya radio, tape recorder,
televisi, OHP, LCD, dan lain-lain.

2. Media yang dirancang atau “media by design”. Media ini harus dipersiapkan, dibuat, dan
dikembangkan sendiri. Misalnya chart, gambar-gambar, bagan, dan lain-lain.

Media pembelajaran bahasa secara umum dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu berupa
media elektronik dan media nonelektronik. Menurut Suyanto, media pembelajaran bahasa dibagi dalam
tiga kategori besar. Diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Media Berdasarkan Jenisnya

Dilihat dari segi jenisnya, media pembelajaran ada tiga macam. Diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Media Audio (Auditif)

Media audio adalah media yang bentuk sarana penyampai, pembawa, dan pengantar pesannya
ditangkap melalui indra pendengar. Diantara media audio ini adalah televisi, radio, MP3, tape recorder,
piringan hitam, dan lain-lain.

b. Media Visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Artinya, media ini terfokus
hanya pada pancaindra penglihatan. Jenis media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti
film strip film berangkai), slide (dilm bingkai), foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula jenis
media yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak, seperti hanya film bisu dan film kartun.

c. Media Audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Artinya, media ini
didapatkan dari hasil penggabungan antara audio dan visual. Media jenis audiovisual dibagi kedalam dua
bagian, diantaranya adalah sebagai berikut.

1) Audiovisual Diam : film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara, dan cetak suara.

2) Audiovisual Gerak : film suara dan video-cassette.

2. Media Berdasarkan Daya Liputnya

Dilihat dari aspek daya liputnya, media pembelajaran dibagi tiga. Diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas pada tempay dan
ruang. Contoh : televisi dan radio.

b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat. Dalam penggunaannya,
menggunakan ruang dan tempat yang tertutup dan gelap. Contoh : film, sound, slide, dan film rangkai.

c. Media untuk pengajaran individual. Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Yang
termasuk dalam dalam jenis media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.

3. Media Berdasarkan Bahan Pembuatannya

a. Media sederhana. Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya terjangkau atau murah.
Selain itu, media ini juga mudah dibuat dan gampang digunakan.

b. Media kompleks. Bahan dan alat pembuatannya tergolong sulit diperoleh, dan harganya juga cukup
mahal. Selain itu, memerlukan keterampilan yang memadai untuk menggunakan media jenis ini.[3]

Berikut ini merupakan pembagian media pembelajaran secara umum. Diantaranya adalah:

1. Media Audio (al-wasail al-sam’iyah)

2. Media Visual (al-wasail al-bashariyyah)

3. Media Audio Visual (al-wasail al-sam’iyyah al-bashariyyah)

4. Media Interaktif atau multimedia pembelajaran interaktif.

5. Media berbasis web.[4]


Berdasarkan pengembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat
kelompok, yaitu:

1. Teknologi Cetak. Adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan
materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanik atau fotografis.

2. Teknologi Audio-Visual. Adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan


menggunakan mesin-mesin mekanik dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual.
Seperti proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar.

3. Teknologi Berbasis Komputer. Adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan
menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Media ini menyimpan materi/informasi
dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual.

4. Teknologi Gabungan. Adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang
menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.

Pengelompokkan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi perkembangan teknologi oleh Seels &
Glasgow dibagi ke dalam dua kategori luas, yaitu:

1. Pilihan Media Tradisional

a. Visual diam yang diproyeksikan

- proyeksi opaque (tak tembus pandang)

- proyeksi overhead

- slides

- filmstrips

b. Visual yang tak diproyeksikan

- gambar, poster

- foto

- charts, grafik, diagram

- pameran, papan info, papan-bulu

c. Audio

- rekaman piringan

- pita kaset, reel, cartridge


d. penyajian multimedia

- slide plus suara (tape)

- multi-image

e. Visual dinamis yang diproyeksikan

- film

- televisi

- video

f. Cetak

- buku teks

- model, teks terprogram

- workbook

- majalah ilmiah, berkala

- lembaran lepas (hand-out)

g. Permainan

- teka-teki

- simulasi

- permainan papan

h. Realita

- model

- specimen (contoh)

- manipulatif (peta, boneka).

2. Pilihan Media Teknologi Mutakhir

a. media berbasis telekomunikasi

- telekonferen
- kuliah jarak jauh

b. media berbasis mikroprosesor

- computer-assisted instruction

- permainan komputer

- sistem tutor intelijen

- interaktif

- hypermedia

- compact (video) disc[5]

Anda mungkin juga menyukai