Anda di halaman 1dari 40

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. Kewirausahaan
PRODI S1 PTB - FT

SKOR NILAI :
KEWIRAUSAHAAN

( Edy Dwi Kurniati, 2018 )

Mega Marini Siregar Melaty Madearni Purba

5181111018 5183311014

Dosen Pengampu : Dr. Darwin, St,M.Pd

Mata Kuliah : Kewirusahaan

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER 2020
LAPORAN CRITICAL BOOK REPORT “KEWIRAUSAHAAN INDUSTRI”

MATAKULIAH KEWIRAUSAHAAN

No. Nama Mahasiswa Rincian Tugas Dalam Tanda

Penyelesaian Critical Book Tangan

Report
1. Mega Marini Siregar Menulis Excecutive

(5181111018) Summary, Meringkas buku

utama,
2. Melaty Madearni Menyimpulkan pembahasan

Purba

(5183311014)
DOSEN PENGAMPU :Dr. DARWIN, ST,M.Pd
EXECUTIVE SUMMARY

Kewirausahaan bukanlah hal yang asing bagi kita sejak dulu kewirausahaan sudah
berdamping dikehidupan untuk menyambung hidup, menyalurkan hobi, dan juga
wadah menguji daya saing sumber daya manusia. Indonesia adalah negara majemuk
dengan kekayaan dan keberagamannya serta kepadatan penduduk di Indonesia
menepati no. 4 didunia hal ini menunjukkan indonesia merupakan negara yang besar
disayangkan sekali jika sumber daya manusia tidak dibekali dengan ilmu
kewirausahaan guna mengelolah kekayaan sumber daya manuisa yang ada di
Indonesia.

Saat ini sektor industri menjadi induk perekonomian lebih banyak menyumbangkan
pendapatan/income kepada negara. Maka dari itu, pentingnya pembekalaan
terhadap sumber daya manusia demi melahirkan sumber daya manusia profesional.

Makalah ini mengkaji kewirausahaan industri yang merupakan bagian atau ranah
teori kewirausahaan yang dikembangkan melalui ilmu ekonomi pembangunan
pembahasaan meliputi: pendidikan kewirausahaan, kewirausahaan dan
kewiraswataan, kewirausahaan industri dan karakteristik dan pengembangan
wirausaha dalam kewirausahaan industri, etika bisnis dan tanggung jawab sosial
perusahaan, industrialisasi pertanian di Indonesia, paradigma transformasi industri
pertanian, serta pemberdayaan wirausaha sektor pertanian dan industri di
pendesaan mahasiswa diharapkan tidak hanya belajar mengenai kewirausahaan
secara teoritis, namun juga pengaplikasiannya dalam sektor industri, terkhusus
disektor pertanian indonesia.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya

dapat menyelesaikan critical book report ini.

Critical book report telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah

ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh

karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari

pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga critical book report ini dapat memberikan

manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca

Medan, Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

EXCECUTIVE SUMMARY ………………………………………………….

KATA PENGANTAR…………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………

BAB I. PENDAHULUAN………………………………..................................

A. Rasionalisasi pentingnya CBR

B. Tujuan penulisan CBR Manfaat CBR

C. Identitas buku yang direview

BAB II. RINGKASAN ISI BUKU…………………………............................

A. Bab 1. Pendidikan Kewirausahaan

B. Bab 2. Kewirausahaan Dan Kewiraswataan

C. Bab 3. Kewirausahan Industri

D. Bab 4.Karakteristik Dan Pengembangan Wirausaha Dalam

Kewirausahan Industri

E. Bab 5. Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahan

F. Bab 6. Industrialisasi Pertanian Di Indonesia

BAB III. PEMBAHASAN……………………………………........................

A. Pembahasan Isi Buku

a. Pembahasan Bab 1 tentang Definisi Kewirausahan


b. Pembahasan Bab 2 tentang Perbedaan Kewirausahaan dan

Kewiraswataan.

c. Pembahasan Bab 3 tentang Karakteristik

d. Pembahasan Bab 5 tentang Etika Bisnis

e. Pembahasan Bab 6 tentang Melakukan strategi

B. Kelebihan dan kekurangan buku

BAB IV PENUTUP……………...................................................................

A. Kesimpulan

B. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Report

Sering kali kita bingung memilih buku refereni untuk kita baca dan pahami.

Terkadang kita memilihi satu buku, namun kurang memuaskan hati kita.

Misalnya dari segi analisis bahasa, pembahasaan tentang kepemimpinan, oleh

karena itu, penulis membuat critical book report ini untuk mempermudah

pembaca dalam memilihi referensi terkhusus pada pokok pembahasan tentang

“Kewirausahanan Industri”

B. Tujuan Penulisan Critical Book Report

1. critical book report disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

kewirausahaan, mereview satu buku tentang kewirausahaan didukung

dengan referensi berupa buku atau jurnal.

2. Mendalami ilmu kewirausahaan dengan penyusun critical book report

3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa berpikir kritis dalam merumuskan

definisi konseptual berdasarkan teori-teori yang berkembang dari sumber-

sumber yang relevan.

4. Mengulas isi sebuah buku

5. Membandingkan buku yang direview dengan sumber-sumber informasi

yang relevan atau buku pembanding.


C. Manfaat Critical Book Report

1. memahami konsep kewirausahaan

2. menciptakan calon enterpreneur profesional dan handal

3. berpikir kritis berdasrkan teori-teori

D. Identitas Buku

1. Judul : Kewirausahaan Industri

2. Edisi : Ed.1 cet.1

3. Pengarang : Kurniati, Edy Dwi

4. Penerbit : Deepublish

5. Kota Terbit : Yogyakarta

6. Tahun Terbit : 2018

7. ISBN : 978-602-401-096-6
BAB II

RINGKASAN BUKU

Bab 1. Pendidikan Kewirausahaan

Pendidikan kewirausaha tidak hanya terbatas pada satu displin ilmu, tetapi

lebih banyak dikaji dalam berbagai displin ilmu. Studi psikologi lebih fokus

pada motivasi dan karakter wirausaha, studi sosiologi lebih memfokuskan

pada lingkungan ekonomi, biaya kesempatan, teknologi terhadap aktivitas

wirausaha. Minat berwirausaha (entrepreneurial intention) dapat dilihat

sebagai niat untuk menciptakan suatu organisasi atau usaha baru atau

sebagai perilaku yang berani mengambil resiko untuk memulai suatu bisnis

baru. Minat dapat dilihat sebagai penyebab suatu perilaku. Beberapa studi

terdahulu telah menemukan suatu mata-rantai yang kuat antara minat dan

perilaku kewirausahaan dalam berbagai situasi (douglasdan

shepherd,2002). Dukungan terhadap pengembangan kapasitas UKMK

diantaranya adalah melalui (UNDP,2004:33-34) layanan keuangan (financial

service ): bank komersial,simpan pinajm koperasi dan lembaga pinjaman

informasl. Layanan publikasi : konsultan, pusat informasi perdagangan.

Human resource development, : bantuan manajemen pengembangan

perusahaan, kerjasama universitas, pelatihan keahlian, pendidikan, kusrus,

mobile/on the job training. Berdasarkan pernyataan diatas disimpulkan

pendidikan kewirausahan merupakan displin ilmu yang memfokuskan


motivasi dan karakter wirausaha, memahami lingkungan ekonomi,

kesempatan, memahami penggunaan teknologi gabungan dari diplin ilmu

tersebut menjadi minat berwirausahaa suatu prilaku bertindak dan siap

menerima resiko untuk memulai bisnis yang digeluti. Pendidikan

kewirausahaan dapat dilakukan dengan pelatihan keahlian pendidikan,

kursus, asosiasi perdagangan, koperasi dsb.

Bab 2. Kewirausahaan Dan Kewiraswataan

a. Pengertian kewirausahan

Istilah kewirausahaan pertama kali digunakan oleh cantillon (1755)

dalam Essai sur la nature du commerce , yaitu sebutan bagi para pedagang

yang membeli barang di daerah-daerah dan kemudian menjualnya

dengan harga yang tidak pasti Schumpeter (1934) menjelaskan

kewirausaan sebagai penggerak sistem berbasis pasar melalui inovasi

yang diterapkan dalam konteks bisnis dan mengombinasikan dengan

sumber daya.

b. Kewirausahaan dan kewiraswtaan

Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bergantian,

namun kedua istilah tersebut mempunyai perbedaan. Berdasarkab

definisi schumpeter (1934) dan kirzner (1973) pada bab sebelumnya,

secara umum dapat diketahui bahwa wirausaha membutuhkan

kreativitas, inovasi serta keterampilan manajemen tingkat tinggi dan

bisnis know-how. Sedangkan wiraswasta dalam bahasa inggris dikenal

sebagai “self employment” yaitu orang-orang yang mendaptkan

penghasilan langsung dari pelanggan, klien atau organisasi lainnya.

c. Motivasi Berwirausaha.
Berdasarkan teori motivasi, seseorang untuk berwirausaha perlu faktor-

faktor penarik individu untuk menjadi wirausaha lebih dipengaruhi

oleh faktor eksternal seperti kesempatan untuk meningkatkan

pendapatan dan resiko yang harus ditanggung (risk-reward profile).

Faktor-faktor pendorong individu untuk menjadi wirausaha

dipengaruhi faktor internal individu yaitu berkaitan dengan

karakteristik wirausah itu sendiri yang mempengaruhi kewirausaha itu

sendiri yang mempengaruhi kewirausahaan antara lain kemampuan,

sifat individu, prefensi, sistem nilai dan sikap mental. Kapasitas

(keahlian, keterampilan), sifat individu, preferensi sistem nilai dan sikap

mental individu menjadi sangat penting ketika memutuskan masuk

menjadi wiraswasta (self employment) sebagai pilihan karir (Audrestch

dkk., 2002).

Dengan demikian kesimpulannya adalah wirausaha berarti orang-orang

yang terus-menerus mencari, menfaatkan peluang atau kebutuhan

untuk meningkatkan daya saing dan inovasi sektor atau wilayah

sedangkan wiraswasta adalah seseorang yang dapat mengkaji dirinya,

bukan orang yang mendapat gaji. Wiraswasta merupakan orang yang

berkerja sendiri tetapi tidak memiliki usaha serta orang-orang yang

berkerja tanpa dibaya dalam bisnis keluarga.

Berbeda dengan wiraswasta, wirausaha tidak tertarik dalam melakukan

pekerjaan, namun lebih tertarik untuk membuat cara perusahaan

beroperasi.

Bab 3. Kewirausahan Industri

a. Perkembangan analisis kewirausahaan


Menurut Audretsch dkk. (2002), faktor-faktor yang mempengaruhi

kewirausahan dan keberhasilan kewirausahan dapat dianalisis pada

tingkkat mikro,meso dan makro kewirausahaan. Analisis tingkat mikro

menganalisis pengusaha dari karakteristik personal wirausaha (personal

entrepreneurial charateristics). Analisis tingkat meso menganalisi pengusaha

pada tingkat industri dan ekonomi secara keseluruhan (industrial

entrepreneurship). Analisis tingkat personal. Analisis tingkat personal

merupakan kondisi yang memungkinkan individu untuk membangun dan

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan wirausaha. Hal ini juga

melibatkan pembentukan kondisi yang akan memungkinkan individu

untuk terlibat dalam “proses belajar dan beradaptasi dengan perubahan”.

Ditinjau dari karakteristik personal(personal entrepreneural charateristics),

kesuksesan usaha sering digambarkan secara dominan dengan

karakteristik wirausaha secara individu, antara lain inovasi,

motivasi,pengambilan resiko, kemampuan menangkap peluang usaha,

pendidikan dan pelatihan kewirausahaan. Dalam hal ini, peningkatkan

kapasitas pada tingkat individu yaitu keterampilan dan kualifikasi

individu, pengetahunan, sikap etika kerja dan motivasi dari orang yang

berkerja dalam organisasi.

b. Kewirausahaan Industri

1. Kewirausahaan dan perkembang industrialisasi

Sejak perang dunia II, pentingnya kewirausahan dan usaha skala kecil

dan menegah belum banyak dipertimbangkan. Tenaga kerja dan kapital

menjadi faktor masukan yang penting dalam proses produksi bisnis

yang dikembangkan secara modern sampai akhir tahun 1990-an. Hal

tersebut meningkatkan biaya-biaya transaksi dalam produksi besar-


besaran yang mempengaruhi peningkatan ukuran perusahaan dari

waktu ke waktu memberikan efisiensi dari skala ekonomi. Hal ini

diiringi dengan pengembangan teknologi, pilihan konsumen, dan

pengadaan sumber daya. Beberapa hasil penelitian menunjukkan

peningkatan peran perusahan besar pada periode tersebut (brock dan

evans 1989). Pengembangan ke arah aktivitas produksi skala besar

terlihat dlam ekonomi dikembangkan secara modern. Pada periode ini,

pentingnya self-employment dan small business mulai kurang mendapat

perhatian. Walaupun sektor usaha kecil dan menengah (UKM) sering

dilindungi, namun hanya dengan mempertimbangkan aspek sosial dan

politis, dan sedikit kasus berkaitan dengan efisiensi ekonomi

(Audretschan keiibach,2010).

Bab 4. Karakteristik Dan Pengembangan Wirausaha Dalam

Kewirausahan Industri

a. Karakteristik wirausaha

1. Sifat karakteristik wirausaha

Patrick (2004) menjelaskan bahwa profil industri dapat dikaji

melalui latar belakang wirausaha yang meliputi latar belakang

pribadi seperti agama, umur, status perkawinan,dan pendidikan.

Faktor latar belakang pribadi seperti agama,umur, status

perkawinan, dan pendidikan biasanya digolongkan kedalam

profil dan karakteristik wirausaha, sedangkan latar belakang

keluarga atau latar belakang sosial dan ekonomi menunjukkan

latar belakang pribadi. Agama,suku bangsa,dan latar belakang

pekerjaan menjelaskan latar belakang keluarga. Semua variabel


ini membantu untuk menganalisis latar belakang sosial

wirausaha.

b. Pengembangan Wirausaha.

Menurut Zimmer & Scarbourgh (2005), ada beberapa tahapan pokok

dalam melaukan kewirausahan, yaitu sebagai berikut.

a. Tahap imitasi dan duplikasi (imitating and duplicating). Pada

tahap pertama, yaitu proses imitasi dan duplikasi, para

wirausaha mulai meniru ide-ide orang lain, dalam menciptakan

jenis barang yang akan dihasilkan meniru yang sudah ada.

b. Tahap duplikasi dan pengembangan (duplicating and

developing).selanjutnya, pada tahap duplikasi dan pengembangan

ide-ide barunya. Dalam tahap duplikasi produk misalnya,

wirausaha mulai mengembangkan produknya melalui

diverifikasi dan diferensiasi dengan desain sendiri.

c. Tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru yang berbeda

(creating the new different). Setelah tahap menciptakan sendiri

sesuatu yang baru dan berbeda melalui ide-ide sendiri sampai

terus berkembang.

Bab 5. Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahan

a. Definisi Etika Bisnis

Kata ‘etika’ berasal dari kata yunani ethos yang ditinggali,

kandang padang rumput , kebiasaan, adat, ahlak, watak,

perasaan, sikap dan cara berpikir. Bentuk jamak ethos adalah

to etha yang berarti adat kebiasaan. Arti jamak inilah yang

digunakan Aristoteles (384-322 SM) untuk menunjuk pada


etika sebagai filsafat moral. Kata ‘moral’ sendiri berasal dari

kata latin mos (jamaknya mores)yang juga berarti kebiasaan

atau adat. “Kata moralitas” dari kata latin ‘moralis’ dan

merupakan abstraksi dari kata ‘moral’ yang menunjuk

kepada baik-buruknya suatu perbuatan. Dari asal katanya

bisa dikatakan etika sebagai ilmu yang mempelajari tentang

apa yang biasa dilakukan. Pendeknya, etika adalah ilmu yang

secara khusu menyoroti perilaku manusia dari segi moral,

bukan dari fisik, etnis dan sebagainya.

Definisi etika bisnis sendiri sangat beraneka ragam tetapi

memiliki satu pengertian yang sama, yaitu pengetahuan

tentang cara idela pengaturan dan pengelolan bisnis yang

memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara

universal dan secara ekonomi/sosial, dan penerapan norma

dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan

binis (Muslich,1998:4)

b. Tanggung jawab sosial

1. Tanggung jawab terhadap konsumsen.

a. Tanggung jawab dalam pelaksanaan produksi.

Produk yang dibuat harus memberikan jamina

keselamatan kepdan konsumen.

b. Tanggung jawab dalam pelaksanaan penjualan

Sebuah perusahan harus menyediakan petunjuk

pelaksanaan bagi karyawan bagian penjualannya, agar

tidak terlalu agresif atau melakukan promosi yang

tidak benar.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan

a. Kesempatan yang sama

Dalam hal ini perusahan tidak boleh mendiskriminasi karyawan

yang melamar kerja karena suku, agama, ras dan jenis kelaminya.

b. Konflik yang terjadi dengan PHK karyawan

Konflik terjadi setiap kali melakukan PHK, karena di satu sisi

perusahan ingin tetap survive dengan memangkas biaya, tapi disisi

lain harus ada karyawan yang dikorbankan.

c. Memuaskan karyawan

Pada umumnya perusahan hanya memusatkan pada tiga hal

pertama diatas, tetap ini sebenarnya perusahan bisa menyediakan

alternatif lai sebagai wujud tanggung jawabnya pada karyawan,

misalnya: penyedian child-care, sarana olahraga, menyediakan

training sesuai kebutuhan, outling.

3. Tanggung jawab terhadap pemegang saham

Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemiliki mereka

(pemegang saham). Manajer perusahaan memonitor keputusan-

keputusan yang diambil sehingga mereka dapat memberi bunga

yang terbaik pada pemilik.

4. Tanggung jawab terhadap kreditor

- Melapotkan kondisi keuangan sebagus mungkin untuk mendapatkan

dana dari kreditor, padahal kondisi keuangan yang sebenarnya tidak

layak menerima pinjaman.


- Melaporkan kondisi keuangan yang terbentuk sehingga akan diberi

kelonggaran pembayaran, bahkan pembebasan dari kewajiban.

5. Tanggung jawab terhadap lingkungan

- Polusi udara

Polusi udara dapat dicegah dengan menggunakan bahan-bahan

yang tidak berbahaya dalam proses produksinya.

- Polusi tanah

Sampah atau limbah produksi ada yang bisa didaur ulang ada yang

tidak. Untuk sampah yang tidak bisa didaur ulang seperti plastik,

perusahaan lebih baik menghindari penggunaan bahan-bahan yang

mengandung plastik.

6. Tanggung jawab terhadap masyarakat

Perusahaan selalu dituntut untuk selalu memberikan konstribusi yang

positif bagi masyarakat sekitar perusahaan. Dengan cara, memberikan

beasiswa, merekrut tenaga kerja dari masyarakat sekitar lokasi

perusahaan,bantuan kemanusiaan bencana alam, dan lain-lain.

Bab 6. Industrialisasi Pertanian Di Indonesia

a. Bentuk dan pengelompokan hasil-hasil pertanian di Indonesia

1. Bentuk-bentuk pertanian

Sebagian besar mata pencarian masyarakat Indonesia adalah

petani, sehingga sektor ini banyak menampung tenaga kerja dan

sebagian besar penduduk tergantung pada sektor tersebut berarti

sektor pertanian memiliki peran strategis. Oleh karena itu, sektor

pertanian perlu dikembangkan dalam struktur pembangunan


perekonomian nasional. Bentuk pertanian di Indonesia antara lain

sebagai berikut.

a. Persawahan. Persawahan adalah bentuk pertanian yang

dilakukan dilahan basah dan memerlukan banyak air, baik

sawah irigasi,sawah lebak,sawah tadah hujan, maupun sawah

pasang surut.

b. Pertanian tegalan. Pertanian tegalan adalah pertanian didaerah

dengan lahan kering yang bergantung pada pengairan air

hujan,ditanami tanaman musiman atau tahunan dan berpisah

sulit untuk dibuat dengan sistem irigasi karena permukaan

yang tidak rata.

c. Pertanian pekarangan. Pertanian perkarangan adalah pertanian

dilahan yang berada dilingkungan rumah(biasanya dipagari

dan berada disekitar rumah).

d. Ladang berpindah. Ladang berpindah adalah suatu kegiatan

pertanian yang umumnya dilakukan di lahan hasil pembukaan

hutan atau semak.

2. Pengelompokan Hasil-Hasil Pertanian

1. Hasil pertanian tanaman pangan : padi,jagung, kedelai,kacang

tanah, ubi jalar, dan ketela pohon.

2. Hasil pertanian tanaman perdagangan :

kopi,teh,kelapa,karet,kina,cengkeh,kapas,tembakau,kelapa

sawit,dan tebu.

b. Industrialisasi Pertanian

Industrialisasi pertanian adalah proses kegiatan dengan memberkan

kesempatan yang seluas-luasnya kepada para petani untuk terlibat


dalam berbagai aktivitas untuk meningkatkan nilai tambah disektor

pertanian. Oleh sebab itu, pembangunan pertanian perlu diarahkan

untuk mendorong terciptanya peningkatan pendapatan petani,

membuka kesempatan kerja, mengurang kemiskinan, dan mampu

bersaing dipasar global.

c. Permasalahan Dan Strategi Sektor Pertanian Di Indonesia

1. Permasalahan Sektor Pertanian di Indonesia

Beberapa hal yang mendasari mengapa pembangunan pertanian

di Indonesia memiliki peranan penting antara lain sebagai

berikut:

a. Sumber daya alam yang potensial baik dari segi jumlah

maupun besaranya.

b. Pangsa pasarnya dapat menunjang pendapatan nasional.

c. Pertanian dapat menunjang pangsa pasar, terutama pada

sektor ekspor nasional

d. Sebagai mata pencaharian pokok bagi sebagian besar

penduduk Indonesia terutama yang masih hidup

dipendesaan.

Berikut ini adalah permasalahan-permasalahan yang timbul disektor

pertanian berdasarkan beberapa kajian.

a. Impor tinggi

b. Petani yang terpinggirkan

c. Organisasi tani yang kurang berfungsi, terutama koperasi

petani.
d. Meningkatnya jumlah kebutuhan produksi pangan, terutama

di wilayah tradisional pertanian di Jawa bertani semakin

terbatas.

e. Perkembangan industri yang membuat pertanian yang

menggunakan irigasi secara teknis semakin berkurang.

f. Hutan-hutan tropis yang semakin berkurang karena

pengaruh pemanasan global, sehingga mengurangi pasokan

air yang dialirkan dari pengunungan ke lahan pertanian.

g. Kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan di dalam

negeri.

h. Kemampuan pertanian, ketergantungan pasokan dari

produsen pangan luar negeri yang tidak meningkatkan

kemandirian pertanian Indonesia akan menyebabkan

Indonesia semakin bergantung pada impor pangan dari luar

negeri kemudian hari.

i. Permasalahan-permasalahan lainnya, seperti infrastruktur

pertanian berupa jalan dan irigasi yang terabaikan sehingga

biaya yang harus dikeluarkan pada sektor ini lebih besar.

j. Tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa ini dalam

membangunan sektor pengolahan industri pertanian adalah

budaya industri/mengolah/ dukungan untuk industri masih

kurang.

2. Strategi Pengembangan Sektor Pertanian


Strategi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan sektor

pertanian di Indonesia menurut Pusat Penelitian Sosial Ekonomi

Pertanian (2004) antara lain sebagai berikut.

a. Harus dibuat road map (peta jalan) untuk industri berbasis agro

dan perkebunan.

b. Regionalisasi pengembangan komoditas untuk menuju skala

ekonomi dan aglomerasi.

c. Pengembangan pertanian tanaman pangan, pertenakan, industri

kecil menengah pedesaan.

d. Meningkatkn kuantitas dan kualitas infrastruktur serta social

capital untuk sektor pertanian guna meningkatkan efisiensi,

produktivitas dan inovasi.

e. Pemerintah baik pusat maupun daerah harus lebih proaktif dalam

membangun inisiatif dan tindakan untuk membuat jejaring

kerjasama usaha tani sebagai agenda pembangunan daerah.

f. Pemerintah harus berani dan tegas untuk membuka,

menciptakan, mengamankan pasar produk pertanian dan

memihak petani.

g. Dual hal terpenting dalam proses pembangunan adalah leadership

dan manajemen.

h. Sektor pertanian adalah sektor yang mencakup subsektor yang

meliputi pertanian sawah, perkebunan,perternakan,kehutanan,

perikanan, dan kelautan.

i. Menahan laju pertumbuhan penduduk agar jumlah penduduk di

Indonesia dapat terkontrol sehingga, dapat menurunkan angka

impor produk pangan Indonesia.


j. Melakukan pengurangan pada sektor-sektor lainnya dan

memperluas sektor pertanian agar sektor ini dapat memenuhi

kebutuhan pangan nasional

k. Melakukan pengurangan pada sektor-sektor lain yaitu

pengolahan industri perbankan , pertambangan, pariwisata, dan

mengurangi pekerja pada sektor pertanian hingga pada taraf

idealnya yaitu 5 persen.

BAB III. PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku

a. Pembahasan Bab 1 Tentang Definisi Kewirausahan

kewirausahaan menurut buku yang direview adalah displin ilmu, tetapi

lebih banyak dikaji dalam berbagai displin ilmu. Studi psikologi lebih

fokus pada motivasi dan karakter wirausaha, studi sosiologi lebih

memfokuskan pada lingkungan ekonomi, biaya kesempatan, teknologi

terhadap aktivitas wirausaha. Menurut buku pembanding Buku Ajar

Kewirausahaan-1, Kewirausahaan merupakan kemauan dan kemampuan

seseorang dalam menghadapi berbagai resiko dengan mengambil inisiatif

untuk menciptkan dan melakukan hal-hal baru melalui pemanfaatan

kombinasi berbagaian. Definisi kewirausahaan lebih dipertegas oleh

Blaudeu (1797) bahwa kewirausahan adalah orang-orang yang

menghadapi resiko, merencanakan, mengawasi, mengorganisasi dan

memiliki. Berdasarkan definisi kewirausahan diatas, tanpa mengecilkan


berbagai pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa

kewirausahaan adalah displin ilmu yang banyak dikaji dari segi motivasi,

karakteristik berwirausaha kemudian melahirkan kemauan/minat

mengambil inisiatif untuk menciptakan dan melakukan hal-hal baru serta

berani menghadapi resiko, menyusun strategi, menganalisisi dan

terorganisir .

b. Pembahasan Bab 2 Tentang Perbedaan Kewirausahaan dan

Kewiraswataan.

Menurut buku yang direview perbedaan antara kewirausahaan dan

kewiraswastaan. Wirausaha membutuhkan kreativitas, inovasi serta

keterampilan manajemen tingkat tinggi dan bisnis know-how. Sedangkan

wiraswasta dalam bahasa inggris dikenal sebagai “self employment” yaitu

orang-orang yang mendaptkan penghasilan langsung dari pelanggan, klien

atau organisasi lainnya. Buku Ajar Kewirausahaan-1 menjelaskan bahwa

wirausahawan adalah sebagai peranan sosial yang menjadikan ekonomi

suatu komunitas dapat berputar. Pada buku KEWIRAUSAHAAN Teori

dan Praktik perbedaan antara wirausaha dan wiraswasta terletak pada

tujuan pendidikan yang diberikan tidak salah. Jika diharapkan dari

pendidikan yang diberikan adalah sosok atau individu yang lebih

bermental baja atau lebih memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan

kecerdasan advisity (AQ)yang berperan untuk hidup (menghadapi


tantangan hidup dan kehidupan), pendidikan wirausaha yang lebih tepat.

Sebaliknya jika arah dan tujuan pendidikan adalah menghasilkan sosok

individu yang lebih lihai dalam bisnis atau uang, atau agar lebih memiliki

kecerdasan finasia (FQ)yang lebih tepat adalah pendidikan wiraswasta.

Tanpa mengurangi pendapat diatas mengenai perbedaan antara

kewirausahaan dan kewiraswastaan dapat ditarik kesimpulan bahwa

perbedaan kewirausahan atau puntujuan pendidikan dari kewirausahaan

terlihat bahwa wirausaha membutuhkan kreativitas, inovasi dan juga

keterampilan manajemen dalam mengolah suatu bisnis serta memiliki jiwa

bermental baja yang berperan untuk hidup dalam tantangan. Sedangkan

wiraswasta orang-orang yang mengandalkan pelanggan, atau klien sebagai

sumber income sangat sempit untuk berkembang sebab wiraswasta

bertujuan untuk menghasilkan sosok individu yang lihai dalam bisnis yang

digeluti.

c. Pembahasan Bab 4 Tentang Karakteristik

Buku utama menjelaskan wirausaha dalam kewirausahan industri sifat

karakteristik wirausaha menjelaskan bahwa profil industri dapat dikaji

melalui latar belakang wirausaha yang meliputi latar belakang pribadi

seperti agama, umur, status perkawinan,dan pendidikan. Faktor latar

belakang pribadi seperti agama,umur, status perkawinan, dan pendidikan

biasanya digolongkan kedalam profil dan karakteristik wirausaha,

sedangkan latar belakang keluarga atau latar belakang sosial dan ekonomi

menunjukkan latar belakang pribadi. Agama,suku bangsa,dan latar

belakang pekerjaan menjelaskan latar belakang keluarga. Pada buku

KEWIRAUSAHAAN Teori Dan Praktik bahwa karakteristik


kewirausahaan:percaya diri,berani mengambil resiko,terobsesi oleh

kesempatan,mempunyai kreativitas, sadar arus waktu, kesabaran dan

kesiapan, memiliki motif berprestasi,dan mampu mengerjakan tugas

dengan baik.dengan demikian dapat disimpulkan karateristik seorang

wiraswasta harus memiliki latar belakang pribadi bertujuan untuk

membentuk para calon kewirausahan yang berbudi, menanamkan

kebaikan, melakukan segala perbuatan atas dasar layak dipergunakan oleh

orang lain.

d. Pembahasan Bab 5 Tentang Etika Bisnis

Definisi etika bisnis sendiri sangat beraneka ragam tetapi memiliki satu

pengertian yang sama, yaitu pengetahuan tentang cara idela pengaturan

dan pengelolan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang

berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan penerapan norma

dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan binis. Etika

bisnis menurut buku pembanding buku KEWIRAUSAHAAN Teori dan

Praktik adalah bisnis adalah kode etik perilaku pengusaha berdasrkan

nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntutan dalam berusaha dan

memecahkan persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan. Lebih

dipertegas oleh Ronald J.Ebert dan Ricky M. Griffin (1987), etika bisnis

serig digunakan untuk menunjukan perilaku etika dari seseorang manajer

atau karyawan suatu organisasi. Etika bisnis sangat penting untuk

mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan. Dengan demikian, tanpa

mengurangi pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan etika bisnis

merupakan kode etik, perilaku para pengusaha berdasrkan nilai-nilai,

moral dan norma dalam mengatur dan pengelolahan bisnis. Etika


berbisnis dijadikan suatu patokan penyelesaian suatu kasus, permasalah

diperusahan dengan harapan dapat menjadi solusi yang sesuai dengan

aturan yang disepakati bersama terorganisasi dengan baik.

e. Pembahasan Bab 6 Tentang melakukan Strategi

Buku yang direview merupakan kewirausahan industri dibidang pertaniang

adapun langkah strategi yang disusun sebagai berikut;

1. Harus dibuat road map (peta jalan) untuk industri berbasis agro dan

perkebunan.

2. Regionalisasi pengembangan komoditas untuk menuju skala ekonomi dan

aglomerasi.

3. Pengembangan pertanian tanaman pangan, pertenakan, industri kecil

menengah pedesaan.

4. Meningkatkn kuantitas dan kualitas infrastruktur serta social capital untuk

sektor pertanian guna meningkatkan efisiensi, produktivitas dan inovasi.

5. Pemerintah baik pusat maupun daerah harus lebih proaktif dalam

membangun inisiatif dan tindakan untuk membuat jejaring kerjasama usaha

tani sebagai agenda pembangunan daerah.

6. Pemerintah harus berani dan tegas untuk membuka, menciptakan,

mengamankan pasar produk pertanian dan memihak petani.

7. Dual hal terpenting dalam proses pembangunan adalah leadership dan

manajemen.

8. Sektor pertanian adalah sektor yang mencakup subsektor yang meliputi

pertanian sawah, perkebunan,perternakan,kehutanan, perikanan, dan

kelautan.
9. Menahan laju pertumbuhan penduduk agar jumlah penduduk di Indonesia

dapat terkontrol sehingga, dapat menurunkan angka impor produk pangan

Indonesia.

10. Melakukan pengurangan pada sektor-sektor lainnya dan memperluas sektor

pertanian agar sektor ini dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional

11. Melakukan pengurangan pada sektor-sektor lain yaitu pengolahan industri

perbankan , pertambangan, pariwisata, dan mengurangi pekerja pada sektor

pertanian hingga pada taraf idealnya yaitu 5 persen. Sedangkan buku

pembanding buku ajar kewirausahaan-1 menjelaskan prosedur strategi

pemasaran dapat dilakukan dengan sasaran harus secara hierarkis, dari

yang paling penting hingga kesasaran yang kurang penting untuk dicapai,

sasaran sedapat mungkin dinyatakan secara kuantitatif, misalnya

pendapatan sebesar 25% pertahun atau peningkatan volume penjualan

sebanyak 15 ton per bulan, sasaran yang ditetapkan harus realitas, tidak

berdasarkan angan-angan saja dan sasaran harus konsisten, sebagai contoh

memaksimalkan penjualan dan laba secara serentak, tentunya laba hanya

dapat ditingkatkan apabila telah mampu meningkatkan penjualan. Setelah

saya cermati saya menarik kesimpulan dari prosedur strategi yang

dilaksanakan dibidang kewirausahaan industri dengan bagaiman strategi

pemasaran bahwa untuk meraih kesuksesan, seorang

kewirausahaan/entrepreneur harus cerdas dalam memikirkan strategi

berusaha, cerdas dalam memikirkan strategi pemasaran dengan demikian

ketika suatu strategi yang disusun berhasil kemungkinan besar memberikan

keuntungan disitulah dapat dikatakan seorang kewirausahan yang berhasil.


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kewirausahaan adalah displin ilmu yang dikaji dari banyak aspek.

Dimana calon kewirausahaan/entrepreneur harus mempunyai jiwa

bermental baja, berani dalam mengambil resiko. Orang-orang berminat

tinggi untuk bertumbuh dan berkembang, juga mempunyai kreativitas.

2. kewirausahan dan kewiraswastaan adalah dua hal yang

berbeda kewirausahaan terlihat bahwa wirausaha membutuhkan

kreativitas, inovasi dan juga keterampilan manajemen dalam mengolah

suatu bisnis. Berperan untuk hidup dalam tantangan. Sedangkan

wiraswasta orang-orang yang bepartokan pada pelanggan setia, atau

klien. Kurang berkembang dan berorientasi.


3. adapun karakteristik yang haru dimiliki oleh seorang wirausaha: ,

kesabaran dan kesiapan, memiliki motif berprestasi,dan mampu

mengerjakan tugas dengan baik

4. Menjalankan bisnis diperluakan suatu etika berbisnis dimana etika

berbisnis suatu kode etik perilaku terhadap atasan dengan bawah untuk

mempertahakan loyalitas perusahan juga memecahkan permasalahan

perusahan kode etik dapat dijadikan acuan.

5. Keberhasilan mencapai target suatu usaha didasari bagaimana kita

menyusun strategi artinya startegi sangat penting untuk dipikirkan

matang-matang sebelum usaha dioperasikan. Hendaklah menyusun

startegi produksi& strategi pemasaran

B. Rekomendasi

1. Jaman sekarang petani tidak dipandang sebelah mata bahkan banyak

pemuda/i ingin menjadi petani-petani muda yang berhasil buku ini

layak untuk dijadikan referensi bagi pembaca.Buku ini termasuk dalam

buku terbaik dari sekian banyak buku yang membahas tentang

kewirausahan. Buku ini mampu menarik perhatian sipembaca sebab

setiap pembahasan yang detail dan menggunakan bahasa yang mudah

dipahami. Jadi buku ini bisa menjadi referensi dalam berwirausaha

dibidang industri pertanian

2. Setelah membaca buku ini diharapakan menjadi ilmu pengetahuan

yang berguna bagi calon entrepreneur dibidang industri pertanian

sehingga turut serta memperbaiki pertumbuhan ekonomidi Indonesia


dibidang kewirausahan industri pertanian serta menciptakan lapangan

pekerjaan .

3. Buku ini sangat layak dijadikan referensi hanya saja perlu diperhatikan

dalam menggunakan tanda baca, penggunaan EYD dab ada beberapa

kata yang kurang.

Daftar Pustaka

Audretsch, D.,Thurik,R.,Verheul, I., and Wennekers, S., 2002”An Eclectic Theory Of

Entrepreneurship” EIM Bussnies And Policy Research. http://

papers.tinbergen.nl/01030.pdf,12 juni 2014, pk, 10.02.

Cantillon, R.. 1755. An Essay On Economic Theory. Auburn,alabama: Ludwig von mises

institute.

Douglas, E. J., & Shepherd, D.A 2002. “Self-Employment As A Career Choic E: Attitudes,

Entrepreneurial Intentions, And Utility Maximization Entrepreneurship: Theory & Practice,

26 (3), 81-90.

Dwi.E,kurniati .2018. kewirausahan industri.deepublish. yogyakarta.


Rukka Mohammad Ruslin. (2011), Buku Ajar Kewirausahaan. Makassar:LKPP unive.

Hasanuddin.

Rusdiana. (2018). KEWIRAUSAHAN Teori dan Praktik. Bandung : cv pustaka setia.

Schumpeter, J.A 1934. The theory of economic development. Cambridge,

MA:Harvard University Press.

UNDP.2004. “Capacity Assesment And Development In A System And Strategic

Management Context”. Techincal Advisory Paper no.3, Manajement Development And

Govermance Division). http://www.cbd.int/doc/pa/tools/ capacity %20assesment

%20and%20 development.pdf,12 junni 2014,pk.10.02.Schumpeter,

Zimmerer, T. Z., and Scarborough, N.M. 2005. Essentials of Entrepreneurship and

Small Business Management, 4th ed., Pearson Prentice Hall, Upper Saddle River, NJ.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai