Anda di halaman 1dari 3

2.

2 Klasifikasi dan Kriteria Media Pembelajaran

Klasifikasi Media Pembelajaran

Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengklasifikasi dan mengidentifikasi


media. Menurut bentuk informasi yang digunakan, dapat dipisahkan dan diklasifikasikan
media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak,
media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Klasifikasi media ini
dapat menjadi landasan untuk membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan,
bagaimana suara dan atau gambar itu diterima, apakah melalui penglihatan langsung,
proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi. Berikut beberapa klasifikasi media
pembelajaran menuurt pakar :
1. Klasifikasi media pembelajaran menurut Azhar Arshad
Klasifikasi sumber belajar tidak jauh berbeda dengan bentuknya. Klasifikasi
sumber belajar menurut Degeng dalam Azhar Arshad (2006) adalah sebagai berikut:
a. Pesan (Apa informasi yang ditransmisikan?)
b. Orang (Siapa/Apakah yang melakukan transmisi?)
c. Bahan (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)
d. Alat (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)
e. Teknik (Bagaimana informasi itu ditransmisikan?)
f. Lingkungan/Latar (Di mana ditransmisikan?)
2. Klasifikasi media pembelajaran menurut Rudy Bretz
Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu
suara, visual (berupa gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga,
Bretz membedakan antara media siar (telecommunication) dan media
rekam (recording). Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz
dikelompokkan menjasi 8 kategori: 1) media audio visual gerak, 2) media audio
visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam,
6) media semi gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.
3. Klasifikasi media pembelajaran menurut Sudjana dan Ahmad Rifa’i
Sudjana dan Ahmad Rifa’i membedakan atau mengklasifikasikan media ke
dalam empat kelompok, yaitu media grafis (dua dimensi), misalnya gambar, foto, dan
grafik. Media tiga dimensi, misalnya model susun dan model kerja. Media proyeksi,
misalnya OHP dan media lingkungan (alam).
4. Klasifikasi media pembelajaran menurut R. Murry Thomas
Menurut R. Murry Thomas media diklasifikasikan berdasarkan jenjang
pengalaman , yaitu: (1) Pengalaman dari benda asli (reliefe experience), misalnya
bola. (2) Pengalaman dari benda tiruan (sudstitude of reliefe experience) misalnya
gambar dan foto. (3) Pengalaman dari kata-kata (word only), misalnya buku dan
program radio.

5. Klasifikasi media pembelajaran menurut Soeparno


a. Klasifikasi media berdasarkan karakteristiknya, dibedakan menjadi: (a) media
yang memiliki karakteristik tunggal, misalnya radio. (b) media yang memiliki
karakteristik  ganda, misalnya film dan TV.
b. Klasifikasi media berdasarkan dimensi presentasi, yang dibedakan menjadi:  (a)
Lama presentasi yaitu presentasi sekilas, misalnya TV, dan presentasi tak sekilas,
misalnya OHP. (b) sifat presentasi yaitu presentasi kontinyu, misalnya TV, dan
presentasi tak kontinyu, misalnya OHP.
c. Klasifikasi media berdasarkan pemakainya, dapatdibedakan menjadi (a)
berdasarkan jumlah pemakai, yaitu media untuk kelas besar, kelas kecil, dan
belajar individual, (b) berdasarkan usia dan tingkat pendidikan pemakai, yaitu
media untuk TK, SD, SMP, SMU, dan PT1.   

Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran yang Baik

Untuk mendapatkan kualiatas media pembelajaran yang baik agar dapat memberikan
pengaruh yang signifikan dalam proses belajar mengajar , maka diperlukan pemilihan dan
perencanaan penggunaan media pembelajara yang baikdan tepat. Pemilihan media
pembelajaran yang tepat ini menjadikan media pembelajaran efektif digunakan dan tidak sia-
sia jika diterapkan.

Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media pembelajaran


merupakan bagian dari sistem intruksional secara keseluruhan. Maka beberpa kriteria yang
perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut :

1. Sesuai Dengan Tujuan


Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan instruksional dimana
akan lebih baik jika mengacu setidaknya dua dari tiga ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik. Hal ini bertujuan agar media pembelajaran sesuai dengan arahan dan

1
Lpmpriau. Klasifikasi Media Pembelajaran. https://lpmpriau.kemdikbud.go.id/klasifikasi-media-
pembelajaran/. Diakses pada tanggal 5 April 2021 pukull 21.30.
tidak melenceng dari tujuan. Media pembelajaran juga bukan hanya mampu
mempengaruhi aspek intelegensi siswa, namun juga aspek lain yaitu sikap dan
perbuatan.
Tidak semua materi dapat disajikan dengan gamblang melalui media
pembelajaran, terkadang harus disajikan dalam konsep atau symbol atau sesuatu yang
lebih umum baru kemudian disertakan penjelasan. Ini memerlukan proses dan
keterampilan khusus dari siswa untuk memahami hingga menganalisis materi yang
disajikan. Media pembelajaran yang dipilih hendaknya mampu diselaraskan menurut
kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami isi materi.
2. Praktis, Luwes, dan Bertahan
Media pembelajaran tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi.
Pemanfaatan lingkungan dan sesuatu yang sederhana nemun secara tepat guna akan
lebih efektif dibandingkan media pembelajaran mahal dan rumit. Simple dan mudah
dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat bertahan lama serta dapat digunakan
secara terus-menerus patut menjadi salah satu pertimbangan utama dalam memilih
media pembelajaran.
3. Mampu dan Terampil Menggunakan
Apapun media yang dipilih. guru harus mampu menggunakan media tersebut.
Nilai dan manfaat media pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana
keterampilan guru menggunakan media pembelajaran tersebut. Keterampilan
penggunaan media pembelajaran ini juga nantinya dapat diturunkan kepada siswa
sehingga siswa juga mampu terampil menggunakan media pembelajaran yang dipilih.
4. Keadaan Peserta Didik
Kriteria pemilihan media yang baik adalah disesuaikan dengan keadaan
peserta didik, baik keadaan psikologis, filosofis, maupun sosiologis anak, sebab media
yang tidak sesuai dengan keadaan anak didik tidak akan membantu banyak dalam
memahami materi pembelajaran.
5. Ketersediaan
Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan
pembelajaran, media tersebut tidak dapat di gunakan jika tidak tersedia, menurut
Wilkinson, media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut ketika
dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan guru.
Jangan sampai seorang guru menentukan dan memilih media yang tidak
tersedia di sekolahan. Jika guru tidak mampu membuat dan memproduksi media maka
pilihlah media alternative yang tersedia di sekolahan tersebut untuk menjelaskan
materi pembelajaran2.

DAFTAR PUSTAKA

2
Universitas Nurul Jadid, ‘PRINSIP & KRITERIA PEMILIHAN PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM PAITON-PROBOLINGGO Kata Pengantar’, 2018, 1–13.

Anda mungkin juga menyukai