BULA 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kemajuan tersebut para guru dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi bukan saja dapat
mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi juga bisa membuat
proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan
(guru), komponen penerima pesan (siswa), dan komponen pesan itu sendiri yang biasanya
komunikasi. Artinya, materi pelajaran atau pesan yang disampaikan guru tidak dapat diterima
oleh siswa dengan optimal, artinya tidak seluruh materi pelajaran dapat dipahami dengan baik
oleh siswa; lebih parah lagi siswa sebagai penerima pesan salah menangkap isi pesan yang
disampaikan. Untuk menghindari semua itu, maka guru dapat menyusun strategi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Sebelum beranjak ke pengertian media audio visual maka terlebih dahulu kita
mengetahui arti kata media itu sendiri. Apabila dilihat dari etimologi kata media berasal dari
bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar, maksudnya sebagai perantara atau alat menyampaikan sesuatu .
bentuk yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan informasi . Media pembelajaran sangat
beraneka ragam. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata media yang beraneka ragam
itu hampir semua bermanfaat. Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah dikenal
dewasa ini, dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah
ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru. Dari ketiga
jenis media yang ada yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran, bahwasanya media
audio-visual adalah media yang mencakup dua jenis media yaitu audio dan visual.
Jika dilihat dari perkembangan media pendidikan, pada mulanya media hanya
sebagai alat bantu guru. Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual misalnya gambar,
model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar
serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Namun, karena terlalu memusatkan
perhatian pada alat bantu visual yang dipakainya orang kurang memperhatikan aspek desain,
pengembangan, produksi dan evaluasinya. Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada
sekitar pertengahan abad ke-20, alat visual untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi
dengan audio sehingga kita kenal adanya audio-visual . Konsep pengajaran visual kemudian
berkembang menjadi audio-visual pada tahun 1940, istilah ini bermakna sejumlah peralatan
yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep gagasan dan pengalaman yang
Sebagai media pembelajaran dalam pendidikan dan pengajaran, media audio- visual
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media
auditif (mendengar) dan visual (melihat).Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu
audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk
membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan anatara gambar dan suara
membentuk karakter sama dengan obyek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori
Manfaat Mengguanakan Media Berbasis Audio-Visual (Film atau Video). Beberapa manfaat
ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam sekitar dan
bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti carakerja jantung ketika
berdenyut;
b. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat
c. Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap dan segi-segi
afektif lainnya.
e. Film dan video dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat
secaralangsung;
f. Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil,
film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan satu atau dua menit.
Media audio visual mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. Ada dua jenis
media audio visual disini yaitu audio visual gerak dan audio visual diam.
1) Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu keterampilan
4) Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni.
6) Kalau film dan video tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang
diperagakan.
1)Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu
2)Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat.
3)Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan.
a. Kelebihan video
1) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan lainnya.
2)Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapt memperoleh informasi dari ahli-
ahli/ spesialis.
3)Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga dalam waktu
5)Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan
didengar.
6)Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut, artinya kontrol
b.Kekurangan video
2) Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian bentuk
3)Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
a. Kelebihan televisi:
1)Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.
4)Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.
7)Dapat melatih guru, baik dalam pre-service maupun dalam intervice training.
sekolah
b. Kekurangan-Kekurangan Televisi:
2) Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami
4) Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa
1). Kelebihan dan kekurangan film bingkai sebagai media audio visual diam.
2) Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak;
1). Program film bingki yang terdiri dari gambar-gambar lepas mudah hilang atau tertukar
3). Penggunaan program slide suara memerlukan ruangan yang gelap, apabila tidak gelap
4). Dibangdingkan dengan gambar, foto, bagan atau papan flannel pembuatan film bingkai jauh
b. Kelemahan yang pokok dibandingkan dengan film bingkai adalah bahwa film rangkai sulit
diedit atau direvisi karena sudah merupakan satu rangkaian, sukar dibuat sendiri secara lokal
dan memerlukan peralatan laboraturium yang dapat mengubah film bingkai ke film
rangkai.[5]
Dalam proses perencanaan pembuatan media audio visual ada beberapa langkah yang harus
dikerjakan , diantaranya :
Gaya gambar yang terdapat dalam media audio visual dapat berupa film bebas ataupun yang
Gambar sketsa disini sebaiknya disesuaikan dengan materi yang akan di buat animasi
ataupun background yang digunakan. Dalam menggambar isi bisa langsung di program flash
atau dengan software lain seperti adobe photoshop, coreldraw, dan lainnya.
flash dengan cara membuka File > Import > Import to stage, lalu ppilih gambar yang akan
Pada tahapan ini terdapat hal-hal yang diperlukan untuk sebuah proses pembuatan
a) Ide cerita
Ide cerita adalah gagasan utama yang nantinya akan dijadikan sebuah scenario.
Sebelum membuat cerita film, kita harus menentukan tujuan pembuatan film. Hanya sebagai
menyampaikan pesan moral tertentu. Hal ini sangat perlu agar pembuatan film lebih terfokus,
terarah dan sesuai. Jika tujuan telah ditentukan maka semua detail cerita dan pembuatan film
akan terlihat dan lebih mudah. Jika perlu diadakan observasi dan pengumpulan data dan
faktanya. Bisa dengan membaca buku, artikel atau bertanya langsung kepada sumbernya. Ide
film dapat diperoleh dari berbagai macam sumber antara lain: Pengalaman pribadi penulis
yang menghebohkan, percakapan atau aktifitas sehari-hari yang menarik untuk difilmkan,
cerita rakyat atau dongeng, biografi seorang terkenal atau berjasa. Adaptasi dari cerita di
b) Skenario
Adalah sebuah naskah yang nantinya akan di pentaskan ataupun di gambarkan pemain
pada sebuah pertunjukan. Ada dua tugas utama penulis skenario yaitu menentukan plot yang
menarik dan menciptakan karakter yang unik. Jika penulis naskah sulit mengarang suatu
cerita, maka dapat mengambil cerita dari cerpen, novel ataupun film yang sudah ada dengan
c) Breakdown Skenario
Setelah naskah disusun maka perlu diadakan Breakdown naskah yang memuat seluruh
tiap scene harus ada. Breakdown naskah dilakukan untuk mempelajari rincian cerita yang
d) Rencana Biaya
Biaya adalah hal yang sangat vital untuk kelangsungan proses produksi sebuah pembuatan
Secara garis besar beberapa posisi yang dibutuhkan adalah Produser (promotor yang
pertama kali), penulis skenario, sutradara, cameramen, pemain, tim property dan editor.
f) Jadwal Produksi
Jadwal produksi dibuat setelah ada breakdown skenario, jadwal yang tersusun baik
akan memperlancar dan menghemat seluruh tenaga serta biaya produksi. Jadwal atau working
schedule disusun secara rinci dan detail, kapan, siapa saja , biaya dan peralatan apa saja yang
diperlukan, dimana serta batas waktunya. Termasuk jadwal pengambilan gambar juga, scene
dan shot keberapa yang harus diambil kapan dan dimana serta artisnya siapa. Lokasi sangat
menentukan jadwal pengambilan gambar. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyusun
alokasi biaya: Penggandaan naskah skenario film untuk kru dan pemain, penyediaan kaset
video, penyediaan CD blank sejumlah yang diinginkan, penyediaan property, kostum, make-
up, honor untuk pemain, konsumsi, akomodasi dan transportasi, menyewa alat jika tidak
tersedia.
g) Hunting Lokasi
Memilih dan mencari lokasi atau setting pengambilan gambar sesuai naskah. Untuk
pengambilan gambar di tempat umum, biasanya memerlukan surat ijin. Akan sangat
menggangggu jalannya shooting, jika dalam pertengahan shooting tiba-tiba diusir karena
tidak ijin terlebih dahulu. Dalam hunting lokasi perlu diperhatikan berbagai resiko, seperti
akomodasi, transportasi, keamanan saat shooting, tersedianya sumber listik,dll. Setting yang
telah ditentukan skenario harus betul-betl layak dan tidak menyulitkan pda saat produksi. Jika
Memilih dan mencari pakaian yang akan dikenakan tokoh cerita beserta propertinya.
Kostum dapat diperoleh dengan mendatangkan desainer khusus ataupun cukup membeli atau
i) Menyiapkan Peralatan
Untuk mendapatkan hasil film/video yang baik maka diperlukan peralatan yang
Clipboard.
Proyektor.
Lampu.
Kabel Roll.
TV Monitor.
Pita/Tape.
Mikrophone clip-on wireless.
Tripod Kamera.
Tripod Lampu.
j) Casting Pemain
Memilih dan mencari pemain yang memerankan tokoh dalam cerita film. Dapat
dipilih langsung ataupun dicasting terlebih dahulu. Casting dapat diumumkan secara luas atau
cukup diberitahu lewat rekan-rekan saja. Pemilihan pemain selain diperhatikan dari segi
2. Tahap Produksi
a) Tata Setting
Set construction atau tata setting merupakan bagunan latar belakang untuk keperluan
pengambilan gambar. Setting tidak selalu berbentuk bangunan dekorasi tetapi lebih
b) Tata Suara
Untuk menghasilkan suara yang baik maka diperlukan jenis mikrofon yang tepat dan
berkualitas. Jenis mirofon yang digunakan adalah yang mudah dibawa, peka terhadap sumber
suara, dan mampu meredam noise (gangguan suara) di dalam dan di luar ruangan.
c) Tata Cahaya
Penataan cahaya dalam produksi film sangat menentukan bagus tidaknya kualitas
teknik film tersebut. Seperti fotografi, film juga dapat diibaratkan melukis dengan
menggunakan cahaya. Jika tidak ada cahaya sedikitpun maka kamera tidak akan dapat
merekam objek. Penataan cahaya dengan menggunakan kamera video cukup memperhatikan
perbandingan Hi light (bagian ruang yang paling terang) dan shade (bagian yang tergelap)
agar tidak terlalu tinggi atau biasa disebut hight contrast. Sebagai contoh jika pengambilan
gambar dengan latar belakang lebih terang dibandingkan dengan artist yang sedang
Reflektor dapat dibuat sendiri dengan menggunakan styrofoam atau aluminium foil yang
ditempelkan di karton tebal atau triplek, dan ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. Perlu
diperhatikan karakteristik tata cahaya dalam kaitannya dengan kamera yang digunakan. Lebih
baik sesuai ketentuan buku petunjuk kamera minimal lighting yang disarankan. Jika melebihi
batasan atau dipaksakan maka gambar akan terihat seperti pecah dan tampak titik-titik yang
Perlu diperhatikan juga tentang standart warna pencahayaan film yang dibuat yang
disebut white balance. Disebut white balance karena memang untuk mencari standar warna
putih di dalam atau di luar ruangan, karena warna putih mengandung semua unsur warna
cahaya.
d) Tata Kostum
Pakaian yang dikenakan pemain disesuaikan dengan isi cerita. Pengambilan gambar
dapat dilakukan tidak sesuai nomor urut adegan, dapat meloncat dari scene satu ke yang lain.
Hal ini dilakukan agar lebih mudah, yaitu dengan mengambil seluruh shot yang terjadi pada
lokasi yang sama. Oleh karenanya sangat erlu mengidentifikasi kostum pemain. Jangan
mengantisipasinya maka sebelum pengambilan gambar dimulai para pemain difoto dengan
kamera digital terlebih dahulu atau dicatat kostum apa yang dipakai. Tatanan rambut, riasan,
kostum dan asesoris yang dikenakan dapat dilihat pada hasil foto dan berguna untuk shot
selanjutnya.
e) Tata Rias
Tata rias pada produksi film berpatokan pada skenario. Tidak hanya pada wajah
tetapi juga pada seluruh anggota badan. Tidak membuat untuk lebih cantik atau tampan tetapi
lebih ditekankan pada karakter tokoh. Jadi unsur manipulasi sangat berperan pada teknik tata
rias, disesuaikan pula bagaimana efeknya pada saat pengambilan gambar dengan kamera.
a) Proses Editing
Secara sederhana, proses editing merupakan usaha merapikan dan membuat sebuah
tayangan film menjadi lebih berguna dan enak ditonton. Dalam kegiatan ini seorang editor
Menganalisis skenario bersama sutradara dan juru kamera mengenai kontruksi dramatinya.
Melakukan pemilihan shot yang terpakai (OK) dan yang tidak (NG) sesuai shooting report.
Menyiapkan bahan gambar dan menyusun daftar gambar yang memerlukan efek suara.
Bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan semua materi gambar dan suara yang
Setelah film selesai diproduksi maka kegiatan selanjutnya adalah pemutaran film
tersebut secara intern. Alat untuk pemutaran film dapat bermacam-macam, dapat
menggunakan VCD/DVD player dengan monitor TV, ataupun dengan PC (CD-ROM) yang
diproyeksikan dengan menggunakan LCD (Light Computer Display). Pemutaran intern ini
berguna untuk review hasil editing. Jika ternyata terdapat kekurangan atau penyimpangan
dari skenario maka dapat segera diperbaiki. Bagaimanapun juga editor juga manusia biasa
yang pasti tidak luput dari kelalaian. Maka kegiatan review ini sangat membantu tercapainya
Setelah pemutaran film secara intern dan hasilnya dirasa telah menarik dan sesuai dengan
gambaran skenario, maka film dievaluasi bersama-sama dengan kalangan yang lebih luas.
Ahli Sinematografi.
Untuk mengupas film dari segi teknik, baik pengambilan gambar, angle, teknik lighting, dll.
Penonton/penikmat film.
Penonton biasanya dapat lebih kritis dari para ahli atau pekerja film. Hal ini dikarenakan
mereka mengupas dari sudut pandang seorang penikmat film yang mungkin masih awam
1. Audio-Visual Murni
Audio-visual murni atau sering disebut dengan audio-visual gerak yaitu media yang dapat
menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, unsur suara maupun unsur gambar
a. Film Bersuara
Film bersuara ada berbagai macam jenis, ada yang digunakan untuk hiburan seperti film
komersial yang diputar di bioskop-bioskop. Akan tetapi, film bersuara yang dimaksud dalam
pembahasan ini ialah film sebagai alat pembelajaran. Film merupakan media yang amat besar
kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Film yang baik adalah film yang
dapat memenuhi kebutuhan siswa sehubungan dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik
mengemukakan prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu : The right film in the right
Secara singkat apa yang telah dilihat pada sebuah film, vidio, ataupun televisi hendaknya
dapat memberikan hasil yang nyata kepada siswa. Film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
b.Video
Video sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer
dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta maupun fiktif, bisa bersifat
informative, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh
video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Media video
merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film yang banyak dikembangkan untuk
keperluan pembelajaran.
c. Televisi
Selain film dan video, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan
pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur gerak. Televisi dalam pengertiannya
berasal dari dua kata, yaitu tele (bahasa Yunani), yang berarti jauh, dan visi (bahasa Latin),
berarti penglihatan.
Television (bahasa Inggris) bermakna melihat jauh. Kata melihat jauh mengandung makna
bahwa gambar yang diproduksi pada satu tempat (stasiun televisi) yang dapat dilihat di
tempat lain melalui sebuah perangkat penerima yang disebut televisi minitor atau televisi set.
Televisi merupakan suatu perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan
gambar hidup yang terdiri dari gambar dan suara. Dengan demikian peranan TV baik sebagai
gambar hidup atau radio yang dapat menampilkan gambar yang dapat dilihat dan
pendidikan dan pengajaran. Banyak siaran televisi yang khusus menginformasikan atau
menyiarkan pesan-pesan materi pendidikan dan pengajaran, yang disebut televisi pendidikan
(educational television).
Menurut Darwanto (via Sukiman, 2011: 195), acara siaran pendidikan yang disiarkan
Yang menjadi sasaran acara ini adalah para murid sekolah, dari tingkat taman kanak-
kanak sampai dengan para mahasiswa di perguruan tinggi. Siaran langsung dikirim ke
sekolah-sekolah yang bersangkutan. Dengan demikian, acara siaran pendidikan jenis ini erat
sekali hubungannya dengan kurikulum sekolah yang berlaku pada tahun ajaran itu. Ini berarti
Pendidikan Nasional. Hal yang diharapkan dari siaran pendidikan untuk sekolah ini tentu saja
disesuaikan dengan landasan dan tujuan pendidikan dari negara yang bersangkutan. Karena
acara siaran pendidikan untuk sekolah mengacu kepada kurikulum, tentu akan memberikan
c) Merangsang untuk menumbuhkan hasrat dan menggali hubungan antara kegiatan belajar
Dengan adanya tujuan yang ingin dicapai seperti tersebut di atas, acara pendidikan
untuk sekolah merupakan inti dari siaran pendidikan pada umumnya. Karena itu, setiap usaha
harus diarahkan untuk mempersiapkan bahan-bahan pendidikan, agar acara itu dapat
disajikan dengan baik dan sejalan dengan landasan dan tujuan pendidikan nasional, dengan
prioritas utama menyajikan bahan-bahan yang mampu mendorong kegiatan belajar dengan
baik.
pendidikan yang termasuk dalam klasifikasi ini dilandasi oleh nilai-nilai pendidikan yang
menjadi sasaran khalayak umum. Hanya saja khalayak umum dibagi menurut tingkatan
tertentu, misalnya: usia, jenis kelamin, agama, pendidikan, dan sebagainya. Televisi sebagai
media pendidikan dan pengajaran tentu tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan dan kekurangan media televisi menurut Sanaky adalah sebagai berikut:
b) Memiliki daya tarik yang besar, karena memiliki sifat audio visual.
langsung peristiwa, suasana, dan situasi tempat, kota, daerah-daerah di belahan dunia.
Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur suara dan gambarnya berasal dari
sumber yang berbeda . Audio-visual tidak murni ini sering disebut juga dengan audio-visual
diam plus suara yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti:
Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang
lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk
media audio-visual saja atau media visual diam plus suara. Gabungan slide (film bingkai)
dengan tape audio adalah jenis system multimedia yang paling mudah diproduksi .
Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi
suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan
efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit.
Dengan menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indera siswa yang terlibat ( visual dan audio).
Dengan semakin banyaknya indera yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu
konsep. Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif
(mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu
audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk
membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
3. Cara membuat media Audio Visual terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
b. Tahap Produksi
a.Audio-Visual Murni
B. SARAN
Bagi Guru dengan adanya makalah ini diharapkan bagi tenaga pendidik untuk media
Bagi Pembaca: setelah membaca makalah ini semoga pengetahuan tentang media audio
A. BUKU
B. INTERNET
http://sharingmediapembelajaran.blogspot.com/2012/05/media-pembelajaran-
berbasisaudio.html
http://faizal-ahsan.blogspot.com/2014/09/media-pembelajaran-pembuatan-audio.html
http://arsipmakalah.blogspot.com/2008/11/macam-macammedia- pembelajaran.html/