BAB II
PEMBAHASAN
MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL
b. Kekurangan video
1) Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktekkan.
2) Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian
bentuk umpan balik yang lain.
3) Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
4) Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks
b. Kekurangan-Kekurangan Televisi:
1) Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
2) Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk
memahami pesan-pesan nya sesuai dengan kemampuan individual siswa
3) Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi tayangan TV sebelum disiarkan.
4) Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi
semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
5) Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru,
dan siswa bisa jadi bersifat pasif selama penayangan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media
auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu
audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk
membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
2. Proses Perencanaan Pembuatan Media Pembelajaran Audio Visual terdiri dari
a. Menentukan gaya gambar
b. Membuat sketsa gambar
c. Mengimpor sketsa gambar
3. Cara membuat media Audio Visual terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
a. Tahap Pra Produksi
b. Tahap Produksi
c. Tahap Pasca Produksi
4. Macam-macam Media Audio Visual
a.Audio-Visual Murni
b. Audio-Visual tidak murni
B. SARAN
Bagi Guru dengan adanya makalah ini diharapkan bagi tenaga pendidik untuk media
audiovisual sebagai bahan ajar untuk meningkatkan memanfaatkan pemebelajaran yang efektif
dalam kelas.
DAFTAR PUSTAKA
http://dalamkeajaiban.blogspot.com/2017/08/makalah-media-pembelajaran-audio-visual.html
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Video Pembelajaran
Video pembelajaran adalah media untuk mentransfer pengetahuan dan dapat
digunakan sebagai bagian dari proses belajar. Lebih interaktif dan lebih spesifik dari sebuah
buku atau kuliah, tutorial berusaha untuk mengajar dengan contoh dan memberikan
informasi untuk menyelesaikan tugas tertentu.
Menurut Cheppy Riyana (2007) media video pembelajaran adalah media yang
menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi
konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap
suatu materi pembelajaran. Video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar (audio
visual) yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan/materi pelajaran. Dikatakan
tampak dengar kerena unsur dengar (audio) dan unsur visual/video (tampak) dapat disajikan
serentak. Video yaitu bahan pembelajaran yang dikemas melalaui pita video dan dapat dilihat
melalui video/VCD player yang dihubungkan ke monitor televise (Sungkono 2003:65). Media
video pembelajaran dapat digolongkan kedalam jenis media audio visual aids (AVA) atau
media yang dapat dilihat dan didengar. Biasanya media ini disimpan dalam bentuk piringan
atau pita. Media VCD adalah media dengan sistem penyimpanan dan perekam video dimana
signal audio visual direkam pada disk plastic bukan pada pita magnetic (Arsyad 2004:36).
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Cheppy Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI.
Fiska ayunigrum. 2012. Pengembangan Media Video Pembelajaran untuk Siswa Kelas x
di SMKN 2 Godean. diakses pada tanggal 13 Maret 2014.