adalah pembalas berupa uang dan sebagainya yang dibayarkan untuk membalas jasa atau
sebagai pembayar tenaga yang sudah dikeluarkan untuk mengerjakan sesuatu.[1] Pembayaran
dapat dihitung sebagai jumlah tetap untuk setiap tugas yang terselesaikan (upah tugas atau upah
borongan) atau dalam hitungan jam atau hatian (kerja upahan) atau yang lebih mudah, yakni
dihitung berdasarkan jumlah kerja yang terselesaikan.
Upah adakah bagian pengeluaran yang terlibat dalam menjalankan sebuah usaha.
Pembayaran dengan upah berbeda dengan kerja bergaji, di mana majikan membayar dengan
jumlah teratur dalam kurun waktu tetap (seperti mingguan atau bulanan) tanpa memperhatikan
jam kerja, dengan pelaksanaan yang mengkondisikan pembayaran terhadap performa individu,
serta kompensasi berdasarkan performa perusahaan secara keseluruhan. Pegawai gajian juga
dapat menerima uang rokok atau persen yang dibayar langsung oleh pelanggan dan imbalan
kerja yang bentuknya berupa kompensasi bukan uang. Karena kerja upahan adalah bentuk kerja
terumum, istilah "upah" sering kali digunakan untuk seluruh bentuk (atau seluruh bentuk uang)
kompensasi pegawai.
https://id.wikipedia.org/wiki/Upah
Ketahuilah Jenis Komponen Upah Menurut Undang-Undang - Banyak pekerja yang selalu
menantikan tanggal pembagian upah, namun banyak pula yang bertanya-tanya dari mana take
home pay nya berasal. Dan biasanya tidak hanya karyawan baru yang bertanya hal demikian
banyak pula karyawan lama yang juga masih mempertanyakannya. Untuk itu sebaiknya
kirimkanlah slip gaji online kepada karyawan sehingga perhitungan upah yang ditransfer ke
karyawan menjadi lebih transparan. Tapi tahukah anda apa saja jenis komponen upah menurut
Undang-Undang?
Upah merupakan hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan
dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan
menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk
tunjangan bagi pekerja/buruh serta keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah
atau akan dilakukan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan
Pasal 5 Ayat 1, Upah terdiri atas komponen:
Upah tanpa tunjangan
Upah pokok dan tunjangan tetap atau
Upah pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah di atas maka coba kita bahas satu per
satu:
Upah Pokok
Upah pokok merupakan upah tanpa tunjangan yang merupakan imbalan dasar
yang dibayarkan kepada pekerja atau buruh berdasarkan tingkat maupun jenis
pekerjaannya. Besaran upah pokok ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara
kedua belah pihak yaitu pemberi kerja dan pekerja yang biasanya sudah tertuang
dalam perjanjian kerja, perjanjian kerja bersama ataupun peraturan perusahaan.
Serta diatur pula dalam Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan Pasal 94 yang menyebutkan bahwa:
“Dalam hal komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap maka
besarnya upah pokok sedikit-dikitnya 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari
jumlah upah pokok dan tunjangan tetap.”
Tunjangan Tetap
Tunjangan tetap merupakan berbagai macam bentuk tunjangan yang bersifat tetap
yang diberikan secara teratur kepada pekerja dan diberikan bersamaan dengan
upah pokok. Tunjangan tetap tidak berhubungan dengan kehadiran karyawan,
misalnya seperti tunjangan perumahan, tunjangan keluarga istri / anak dll.
Tunjangan Makan dan Tunjangan Transpor dapat dimasukkan dalam komponen
tunjangan tetap apabila pemberian tunjangan tersebut tidak dikaitkan dengan
kehadiran, dan diterima secara tetap oleh pekerja menurut satuan waktu, harian
atau bulanan.
Sumber:
Peraturan Pemerintah No 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan
Undang Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor SE-07/MEN/1990
Dalam hal komponen Upah terdiri dari Upah pokok dan tunjangan tetap
sebagaimana dimaksud, besarnya Upah pokok paling sedikit 75% (tujuh
puluh lima persen) dari jumlah Upah pokok dan tunjangan tetap, bunyi Pasal
5 ayat (2) PP tersebut.
Sementara dalam hal komponen Upah terdiri dari Upah pokok, tunjangan
tetap, dan tunjangan tidak tetap, menurut PP ini, besarnya Upah pokok paling
sedikit 75% (tujuh puluh lima persen) dari jumlah Upah pokok dan tunjangan
tetap.
Dasar Pengupahan
b. satuan hasil.
b. bagi Perusahaan dengan sistem waktu kerja 5 (lima) hari dalam seminggu,
Upah sebulan dibagi 21 (dua puluh satu).
Penetapan besarnya Upah berdasarkan satuan waktu sebagaimana
dimaksud dilakukan dengan berpedoman pada struktur dan skala Upah, yang
disusun oleh Pengusaha dengan memperhatikan golongan, jabatan, masa
kerja, pendidikan, dan kompetensi, Padal 14 ayat (1,2) PP Nomor 78 Tahun
2015.
Menurut PP ini, pengusaha wajib membayar Upah pada waktu yang telah
diperjanjikan antara Pengusaha dengan Pekerja/Buruh. Dalam hal hari atau
tanggal yang telah disepakati jatuh pada hari libur atau hari yang diliburkan,
atau hari istirahat mingguan, menurut PP ini, pelaksanaan pembayaran Upah
diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja
Bersama.