Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PRAKTEK MANDIRI SESI 3

Mengelola Adminitrasi
Karyawan Untuk
Menjadi Staff HR

D AT E : A P R I L 0 3 , 2 0 2 4
Prepared by: Muhammad Zawawi Zulfitra
PP No. 37 TAHUN 2021
Penyelenggaraan Program Jaminan Kehilangan
Pekerjaan
PP ini mengatur mengenai kepesertaan, iuran, manfaat, penyelenggaraan
program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang terintegrasi dalam suatu
sistem yang efektif, sumber pendanaan, dan sanksi administratif. JKP adalah
jaminan sosial yang diberikan kepada Pekerja/Buruh yang mengalami
pemutusan hubungan kerja berupa manfaat uang tunai, akses informasi pasar
kerja, dan pelatihan kerja. Pengusaha wajib mengikutsertakan Pekerja/Buruh
sebagai peserta dalam program JKP. Program JKP tersebut diselenggarakan
untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak pada saat Pekerja/Buruh
kehilangan pekerjaan. JKP diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan
pemerintah pusat.

SOURCE : HTTP://SURL.LI/SFIXG

SOURCE : HTTP://SURL.LI/SFIXZ
Apa Yang Dimaksud Dengan Upah?
Menurut Pasal 1 angka 30 Undang-undang Nomor 13 tahun 2013
tentang Ketenagakerjaan (UU 13/2003), Upah adalah hak
pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja yang
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,
kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk
tunjangan bagi pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Komponen Upah
Pasal 7 ayat (1) PP 36/2021 menyebut, upah terdiri atas komponen:
1. Upah tanpa tunjangan/upah pokok;
2. Upah pokok dan tunjangan tetap;
3. Upah pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap; dan
4. Upah pokok dan tunjangan tidak tetap.
Dalam hal komponen upah terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap,
maupun tunjangan tidak tetap seperti tersebut dalam poin 2, 3, dan 4 diatas,
besarnya upah pokok paling sedikit 75% dari jumlah upah pokok dan
tunjangan tetap tersebut.
Komponen Upah

APA YANG DIMAKSUD DENGAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN TUNJANGAN?


UPAH POKOK? Tunjangan adalah tambahan pendapatan di luar gaji bagi pekerja/buruh dan keluarganya
Upah Pokok adalah imbalan dasar yang atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan oleh pekerja/buruh. Surat
dibayarkan kepada pekerja menurut tingkat atau Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor SE-07/MEN/1990 Tentang Pengelompokan Upah
jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan (SE-07/MEN/1990) menyebut tunjangan dimaksudkan untuk perangsang, mendorong
berdasarkan kesepakatan. pekerja lebih berdisiplin, rajin, dan produktif.
Pendapatan Non Upah
Selain komponen upah, dikenal pula Pendapatan non-Upah
(pasal 8 ayat (1) PP 36/2021) berupa tunjangan hari raya
keagamaan (THR), insentif, bonus, uang pengganti fasilitas
kerja, dan/atau uang servis pada usaha tertentu
Pendapatan Non Upah
(pasal 8 ayat (1) PP 36/2021)
Tunjangan Hari Raya Keagamaan Uang Pengganti Fasilitas Uang Servis

Tunjangan Hari Raya Keagamaan atau biasa disebut THR adalah Uang pengganti fasilitas kerja: Uang servis pada usaha tertentu dikumpulkan
hak pendapatan pekerja berupa uang yang wajib dibayarkan oleh perusahaan dapat menyediakan fasilitas dan dikelola oleh perusahaan. Uang servis
pengusaha kepada pekerja menjelang Hari Raya Keagamaan. kerja dan/atau memberikan uang pada usaha tertentu wajib dibagikan kepada
pengganti fasilitas kerja bagi pekerja pekerja, setelah dikurangi biaya cadangan
Insentif dalam jabatan atau pekerjaan tertentu atau terhadap risiko kehilangan atau kerusakan dan
Insentif dapat diberikan oleh Pengusaha kepada pekerja dalam seluruh pekerja, dalam hal fasilitas kerja pendayagunaan peningkatan kualitas sumber
jabatan atau pekerjaan tertentu sesuai kebijakan perusahaan. tidak tersedia atau tidak mencukupi. daya manusia. Ketentuan mengenai uang
Penyediaan fasilitas kerja dan/atau servis pada usaha tertentu diatur dengan
pemberian uang pengganti fasilitas kerja Peraturan Menteri
Bonus
diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan
Bonus dapat diberikan oleh pengusaha kepada pekerja atas Perusahaan, atau Perjanjian Kerja
keuntungan perusahaan. Bonus untuk pekerja diatur dalam Bersama.
Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja
Bersama.
Continued on next page
CARA MENGHITUNG
UPAH LEMBUR
Cara Hitung Upah Lembur per
Jam Pada Hari Kerja
CONTOH : Cara Hitung Upah Lembur per Jam pada Hari
Kerja
Dea bekerja di sebuah perusahaan dengan jam kerja 8 jam per hari atau 40 jam seminggu. Pada bulan Januari, Dea
diminta untuk melakukan kerja lembur selama 2 jam per hari selama 2 hari. Gaji bulanan yang diterima Dea adalah
Rp4.600.000,00 yang termasuk di dalamnya gaji pokok dan tunjangan tetap. Berapakah upah lembur yang diterima
Dea?

Jadi, total upah lembur per jam yang diperoleh Dea adalah Rp186.126,00
Cara Hitung Upah Lembur per Jam Pada Hari Libur
CONTOH : Cara Hitung Upah Lembur per Jam pada Hari
Libur
Tian biasa bekerja selama 8 jam dalam sehari atau 40 jam seminggu. Hari Sabtu dan Minggu adalah hari istirahat Tian.
Namun, pada hari Sabtu di bulan Januari, perusahaan meminta Tian untuk bekerja selama 6 jam kerja. Gaji Bulanan
Tian adalah sebesar Rp5.200.000,00 yang terdiri dari gaji pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap. Berapakah
uang lembur yang diterima Tian?

Jadi, upah lembur yang diterima Tian dari kerja lembur pada hari libur adalah sebesar
Rp270.520,00.

Anda mungkin juga menyukai