Anda di halaman 1dari 5

Tugas 2

Mata Kuliah : Hukum KetenagaKerjaan

Nama : Adrian Bagaskara

NIM : 050531277

1. Uraikan Uraikan Dasar Hukum Upah dalam UU Ketenagakerjaan yang berlaku di


Indonesia ! Jawab :

Dasar hukum mengenai upah dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan di Indonesia dapat


ditemukan dalam beberapa pasal yang tercantum dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Berikut adalah beberapa pasal yang mengatur dasar hukum upah dalam
UU Ketenagakerjaan:

1) Pasal 77: Upah adalah hak pekerja atau buruh yang diterima dan dipertukarkan
dalam bentuk uang atau barang sesuai dengan perjanjian kerja, peraturan
perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
2) Pasal 78: Upah minimal merupakan upah terendah yang harus diberikan oleh
pengusaha kepada pekerja atau buruh. Besar upah minimal ditetapkan oleh
pemerintah berdasarkan pertimbangan pengusaha, pekerja, dan kebutuhan hidup
layak.
3) Pasal 79: Upah harus dibayar paling lambat 1 (satu) bulan sekali atau sesuai dengan
ketentuan perjanjian kerja atau peraturan perusahaan.
4) Pasal 80: Pemberian upah harus dilakukan dalam mata uang rupiah, kecuali ada
persetujuan tertulis antara pengusaha dan pekerja atau buruh untuk memberikan
upah dalam bentuk lain.
5) Pasal 81: Upah dapat terdiri dari beberapa komponen, seperti upah pokok,
tunjangan, uang lembur, tunjangan hari raya, insentif, dan tunjangan lainnya sesuai
perjanjian kerja atau peraturan perusahaan.
6) Pasal 84: Upah pokok harus mencukupi kebutuhan hidup yang layak bagi pekerja
atau buruh dan keluarganya.
7) Pasal 88: Pemberian upah tidak boleh diskriminatif, artinya tidak boleh ada
perbedaan upah berdasarkan jenis kelamin, ras, agama, suku, golongan,
kebangsaan, atau asal-usul.
8) Pasal 93: Pengusaha dilarang melakukan pemotongan atau pemungutan upah,
kecuali untuk pemotongan yang diatur dalam perjanjian kerja atau peraturan
perusahaan, serta pemotongan yang diizinkan berdasarkan undang-undang.
9) Pasal 96: Pengusaha yang tidak membayar upah kepada pekerja atau buruh sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dapat dikenai sanksi pidana dan/atau sanksi
administratif.

Pasal-pasal tersebut memberikan dasar hukum yang mengatur tentang upah, termasuk
upah minimal, pembayaran upah, komponen upah, kecukupan upah, larangan diskriminasi,
dan sanksi bagi pengusaha yang melanggar ketentuan pembayaran upah kepada pekerja
atau buruh. Penting untuk dicatat bahwa informasi ini berdasarkan pada UndangUndang
Ketenagakerjaan yang berlaku hingga September 2021, dan perubahan undang-undang
dapat terjadi setelah tanggal tersebut. Oleh karena itu, selalu disarankan untuk merujuk
pada undang-undang terkini atau mencari nasihat hukum profesional untuk informasi yang
lebih akurat dan terkini.

2. Uraikan Komponen Upah Minimun yang dipergunakan dalam sistem pengupahan di


Indonesia ! Jawab :

Dalam sistem pengupahan di Indonesia, terdapat beberapa komponen utama yang


digunakan dalam penetapan upah minimum. Berikut adalah beberapa komponen upah
minimum yang umumnya digunakan:

1) Upah Pokok: Komponen ini merupakan bagian utama dari upah minimum dan mencakup
gaji dasar yang diterima oleh pekerja atau buruh sebagai imbalan atas pekerjaan yang
dilakukan.

2) Tunjangan Kehadiran: Tunjangan kehadiran diberikan sebagai penghargaan kepada


pekerja atau buruh atas ketepatan kehadiran dan ketidakhadiran yang tidak melebihi
ketentuan yang ditetapkan.

3) Tunjangan Makan: Tunjangan makan adalah komponen upah yang diberikan sebagai
penggantian biaya makan pekerja atau buruh selama bekerja.

4) Tunjangan Transportasi: Tunjangan transportasi diberikan untuk mengganti biaya


transportasi pekerja atau buruh dalam perjalanan menuju dan dari tempat kerja.

5) Tunjangan Posisi: Tunjangan posisi atau tunjangan jabatan diberikan kepada pekerja
atau buruh yang menempati jabatan atau posisi tertentu yang memiliki tanggung jawab dan
kualifikasi lebih tinggi.
6) Tunjangan Keterampilan: Tunjangan keterampilan diberikan kepada pekerja atau buruh
yang memiliki keterampilan khusus atau sertifikasi yang relevan dengan pekerjaan yang
dilakukan.

7) Tunjangan Lainnya: Selain komponen di atas, terdapat tunjangan lainnya yang dapat
diberikan berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dan pekerja atau buruh, seperti
tunjangan hari raya, uang lembur, tunjangan kesehatan, dan tunjangan pensiun.

Penggunaan komponen upah minimum dapat bervariasi tergantung pada perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang berlaku di tempat kerja. Penting
untuk dicatat bahwa komponenkomponen tersebut dapat berbeda-beda dalam setiap sektor
atau industri, dan pengaturan lebih lanjut dapat ditentukan oleh peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja yang berlaku di masing-masing perusahaan.

Komponen Upah Minimum

Upah Minimum terdiri dari Gaji Pokok + Tunjangan Tetap

Upah Minimum terdiri atas Gaji Pokok (75% dari Upah Minimum) Tunjangan Tetap
(25% dan Upah Minimum)

Dalam Undang-Undang, ada 3 (tiga) komponen upah yaitu gaji pokok, tunjangan tetap dan
tunjangan tidak tetap. Pengertian dari gaji pokok. tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap
menurut Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE-07/Men/1990 tentang Pengelompokan
Upah dan Pendapatan Non Upah adalah sebagai berikut:

a) Gaji Pokok Gaji pokok adalah adalah imbalan dasar (basic salary) yang dibayarkan
kepada pekerja menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan
kesepakatan

b) Tunjungan Tetap Tunjangan tetap adalah pembayaran kepada pekerja yang dilakukan
secara teratur dan tidak dikaitkan dengan kehadiran pekerja atau pencapaian prestasi kerja
tertentu (penjelasan pasal 94 UU No. 13/2003) Tunjangan tetap tersebut dibayarkan dalam
satuan waktu yang sama dengan pembayaran upah pokok. seperti tunjangan isteri dan/atau
tunjangan anak, tunjangan perumahan, tunjangan daerah tertentu

c) Tunjangan Tidak Tetap Tunjangan Tidak Tetap adalah pembayaran yang secara
langsung atau tidak langsung berkaitan dengan pekerja yang diberikan secara tidak tetap
dan dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama dengan waktu pembayaran upah
pokok, seperti tunjangan transpor dan/atau tunjangan makan yang didasarkan pada
kehadiran Apabila kita merujuk ke Pasal 94 Undang-Undang (UU No.13 tahun 2003 tentang
Tenaga Kerja, komponen Upah Minimum hanya terdiri dari gaji pokok dan tunjangan
tetap Tunjangan tidak tetap tidak termasuk dalam komponen Upah Minimum.
Besarnya gaji pokok sekurang -kurangnya harus sebesar 75% dari jumlah Upah Minimum.

Pada praktiknya, acapkali jumlah tunjangan menjadi lebih besar dari gaji pokok yang
diterima oleh seorang pekerja. Hal ini tentu saja dapat menimbulkan salah pengertian di
dalam hubungan kerja yang akhirnya akan dapat mengganggu antara pengusaha dengan
pekerja Karena tunjangan yang diberikan besar maka jumlah gaji keseluruhan (take home
pay) dirasa telah melebihi Upah Minimum. padahal Upah Minimum hanya terdiri dari Gaji
pokok tunjangan tetap saja.
Sumber : Purbadi Hardjoprajitno dkk. 2020. Hukum Ketenagakerjaan. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai