Anda di halaman 1dari 2

Nama : Raudhatul Jannati Syukriah

NIM : 044039429

Mata Kuliah : Hukum Ketenagakerjaaan

1. Uraikan Dasar Hukum Upah dalam UU Ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia !


 Untuk mewujudkan cita-cita bangsa dalam mencapai kesejahteraan, masalah
ketenagakerjaan dan upah juga telah diatur sedemikian rupa dalam undang-undang.
Menurut ketentuan yang tertuang dalam bab 1 pasal 1 ayat 30 Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
2. Uraikan Komponen Upah Minimun yang dipergunakan dalam sistem pengupahan di
Indonesia !
 Komponen Upah
Penghasilan pekerja/buruh yang diperoleh dari pengusaha berdasar pada Surat Edaran
Menteri Tenaga Kerja R.I. No: SE-07/MEN/1990 terdiri atas upah dan bukan upah.
Penghasilan upah komponennya terdiri dari:
 Upah Pokok yaitu imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja/buruh menurut
tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan.
 Tunjangan Tetap yaitu suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan pekerjaan
yang diberikan secara tetap untuk pekerja/buruh dan keluarganya serta dibayarkan
dalam satuan waktu yang sama dengan pembayaran upah pokok seperti tunjangan
istri, tunjangan anak, tunjangan jabatan dan lain-lain. Tunjangan tetap
pembayarannya dilakukan secara teratur dan tidak dikaitkan dengan kehadira
pekerja/buruh atau pencapaian suatu prestasi kerja tertentu.
 Tuniangan Tidak Tetap yaitu suatu pembayaran yang secara langsung maupun
sidak langsung berkaitan dengan pekerja/buruh dan keluarganya serta dibayarkan
menurut satuan waktu yang tidak sama dengan waktu pembayaran upah pokok
senerti tunjangan transpor atau tunjangan makan apabila diberikan berdasarkan
kehadiran pekerja/buruh.
 Sementara itu, penghasilan yang bukan upah terdiri atas:
 Fasilitas yaitu kenikmatan dalam bentuk nyata/natura yang diberikan perusahaan
oleh karena hal-hal khusus atau untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh
cenerti fasilitas kendaraan, pemberian makan cuma-cuma, sarana ibadah, tempat
penitipan bayi dan lain-lain.
 Bonus yaitu pembayaran yang diterima pekerja dari hasil keuntungan perusahaan
atau karena pekerja berprestasi meningkatkan produksi dari target normal.
 Tunjangan Hari Raya (THR), gratifikasi dan pemberian keuntungan lainnya.
Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi
nenghidupan yang layak bagi kemanusiaan (Pasal 88 ayat 1 No. 13/2003).
 Kebijakanpemerintah mengenai pengupahan yang melindungi pekerja/buruh meliputi:
 upah minimum
 upah kerja lembur
 upah tidak masuk kerja karena berhalangan
 upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya
istirahat kerjanya
 upah karena menjalankan hak waktu
 bentuk dan cara pembayaran upah
 denda dan potongan upah;
 upah untuk pembayaran pesangon; dan upah untuk perhitungan pajak penghasilan.
Ketentuan dalam menetapkan besarnya upah, pengusaha dilarang membayar lebih
rendah dari ketentuan upah minimum yang telah ditetapkan pemerintah setempat
(Pasal 90 ayat 1 UU No. 13/ 2003). Apabila pengusaha memperjanjikan pembayaran
upah yang lebih rendah dari upah minimum, maka kesepakatan tersebut batal demi
hukum (Pasal 91 ayat UU No. 13/2003)
Komponen upah sendiri terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, maka besarnya
upah pokok sedikit-dikitnya 75% dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap (Pasal
94 UU No. 13/2003).Dalam praktek perusahaan wajib memiliki kerangka dasar
Sistem Pengupahan yang baku dan standar untuk dijadikan acuan dalam pembicaraan
negosiasi gaji. Pada umumnya perusahaan sektor swasta (yang belum terbuka)
memerlukan suatu filosofi upah yang kompetitif. Sedangkan untuk perusahaan
terbuka (Tbk) umumnya memerlukan filosofi yang lengkap dengan berfokus pada
keuntungan (benefit) dan kualitas kerja.

Anda mungkin juga menyukai