Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hukum Ketenagakerjaan
Disusun oleh :
Supriyadi
8111413114
M. Faishal Akbar
8111413117
Ayon Diniyanto
8111413146
8111413230
8111414203
Dosen Pengampu :
Tri Sulistiyono, S. H., M. H.
Pratama Herry Herlambang, S. H., M. H.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upah merupakan salah satu komponen yang penting dalam sebuah
hungungan kerja antara pengusaha dan pekerja. Upah pada dasarnya merupakan
hak dari seorang pekerja, karena pemberian upah merupakan suatu bentuk
apresiasi atas jasa yang diberikan oleh pekerja. Apresiasi disini bukan hanya
diartikan secara sempit atau sekedar pemberian yang diberikan atas selesainya
suatu tugas. Dalam ketenaga kerjaan upah tidak dapat diartikan sebagai apresiasi
dengan penafsiran sebagai hadiah, namun upah merupakan keadilan yang
diberikan kepada pekerja. Karakteristik upah yang membedakan dengan hadiah
adalah terletak pada penempatan tanggungjawab. Sebagai contoh upah tercipta
karean perjanjian kerja, maka jumlah upah merupakan jumlah tanggung jawab
yang harus dikerjakan oleh pekerja. Dari hubungan inilah pengusaha dan pekerja
melakukan tawar menawar besaran gaji dan tanggungjawab pekerja pada
pengusaha. Ketidak pedulian dan ketidaktahuan pekerja terhadap perjanjian kerja
akan mengakibatkan perjanjian yang tidak seimbang (inequality of bargaining
power) dimana pengusaha mempunyai kekuatan lebih untuk mempengaruhi isi
perjanjian kerja.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi ketidak seimbangan kekuatan
tawar upah pekerja diantaranya adalah penawaran dan permintaan pekerja dan
intektual pekerja. Maka untuk itu dibutuhkan pihak ketiga sebagai penyeimbang
berkaitan dengan upah dalam perjanjian kerja. pihak ketiga tersebut biasa
berbentuk dewan khusus pengawas perlindungan buruh nongovernment dan
pemerintah secara langsung.
Seiring dengan perkembangan intelektual pekerja akan sadarnya hak-hak
yang harus mereka dapat didalam perjanjian kerja maka manuntut pemerintah
sebagai regulator untuk membuat peraturan tentang pengupahan UU No. 13
Tahun 2003 menyebutkan setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan
yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (Pasal 88 ayat 1).
adanya
peraturan
pengupahan
maka
pengusaha
dalam
memberikan upah diatur secara jelas dan jika tidak sesuai maka perjanjian kerja
akan batal demi hukum sesuai isi pasal 91 UU No 13 Tahun 2003
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat diketahui rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Bagaimana situasi dan kebijakan pengupahan di Indonesia?
2. Bagaimana konsep pengupahan yang layak?
BAB II PEMBAHASAN
A. Situasi dan Kebijakan Pengupahan di Indonesia
Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada
pekerja/buruh untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan
dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu
persetujuan, atau peraturan perundang-undangan dan dibayarkan atas dasar suatu
perjanjian kerja antara pengusaha dengan pekerja/buruh termasuk tunjangan, baik
untuk sendiri maupun keluarga (PP. No 8 Th 81). Upah adalah penghailan dalam
bentuk uang dan bentuk lainyang dapat dinilai dengan uang yang diterima tenaga
kerja secara teratur (PP. No. 33. Th. 77)
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tinggi atau rendahnya upah
adalah sebagai berikut :
1. Penawaran dan permintaan
Suatu penawaran dari tenaga kerja tinggi karena mempunyai keahlian/skill,
sedang permintaan untuk rekrutannya sedikit maka upah yang ditawarkan
cenderung tinggi, tetapi apabila penawaran rendah/under skill sedang
permintaan banyak, upah cenderung rendah.
2. Organisasi serikat pekerja
DAFTAR PUSTAKA
Tjandraningsih, Indrasari dan Herawati Rina. 2009. Menuju Upah Layak: Survei
Upah Buruh Tekstil dan Garmen di Indonesia. Jakarta: Akatiga.
Soedarjadi. 2008. Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia. Yogyakarta : Pustaka
Yustisia
Wijayanti, Astri. 2009. Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi. Jakarta : Sinar
Grafika
Perundang-undangan :
Keputusan Menakertrans No. 102/Men/VI/2004
Keputusan Men. Naker No. 150/Men/2000
Konvensi ILO Nomor 131 dan Rekomendasi Nomor 135 Tahun 1970 tentang
enetapan Upah Minimum di negara berkembang
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1981
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977
Undang-undang No 13 tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan