Anda di halaman 1dari 4

Contoh Kasus Hubungan Industrial

KASUS PT. SEOK HWA INDONESIA DI SUBANG YANG TAK SANGGUP BAYAR THR

Tanggal Kejadian : 20 Juni 2016


Pihak Yang Terlibat : 1). Pihak PT.Seok Hwa Indonesia selaku unsur pengusaha.
2). Pihak Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan buruh
PT.Seok Hwa Indonesia selaku unsur pekerja.
3). Pihak Ketua DPRD Kab.Subang, Beni Rudiono, Plt. Bupati Subang Hj.
Imas Aryumningsih, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Disnakertras), Kusman Yuhana selaku unsur pemerintah.
Lokasi : Jl. Raya Sadang Subang K. 126 Blok. 3 RT/RW: 016/05 Desa Lengkong
Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Indonesia 41272.
Phone : (0260) 7490870-3 Fax (0260) 7490869.

Tanggal 20 Juni 2016


Buruh PT SEOK HWA INDONESIA di Kabupaten Subang, setelah mereka melakukan semua
kewajibannya kepada perusahaan, menjelang hari raya Idul Fitri dimana karyawan perusahaan lain
tengah bersiap menerima THR, karyawan perusahaan ini siap-siap gigit jari karena perusahaan
sudah mengatakan angkat tangan dan tak akan membayarkan THR. Hal itu tertera dalam secarik
pengumuman tertanggal 20 Juni 2016 yang ditandatangani Mr.KIM MIN HO sang presiden Direktur
perusahaan. Dalam secarik pengumunan itu tertulis, selain tidak akan memberikan THR,
perusahaan ini kadang-kadang membayarkan gaji mundur dan kadang dibayarkan dua kali
sekaligus dengan alasan kurangnya hasil dan target. Begitu pula dengan THR tahun 2016 ini,
perusahaan tidak memiliki uang untuk melakukan pembayaran THR (tidak ada pembagian
tunjangan hari raya idul fitri tahun 2016), seperti tertera dalam surat pengumuman tersebut.
Perlu di ketahui PT SEOK HWA INDONESIA merupakan pabrik pembuatan sarung tangan yang
berasal dari Korea Selatan.

Dengan adanya pengumuman tersebut, ratusan buruh PT SEOK HWA INDONESIA


melakukan aksi mogok kerja. Sementara itu mengetahui kejadian ini konsulat cabang Federasi
Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) langsung mengambil tindakan. Pertama, FSPMI
melayangkan surat kepada Muspida Subang yang isinya berupa himbauan kepada Muspida untuk
segera menindaklanjuti kejadian ini dan khusus kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Subang dihimbau untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai lembaga
negara yang terkait langsung dengan ketenagakerjaan dengan segera karena ratusan buruh tidak
mendapatkan haknya. Menurut ketua FSPMI Suwira, harus ada pembuktian secara perdata kalau
memang perusahaan tidak mampu membayar THR. Itu pun harus diberitahukan oleh perusahaan
kepada Dinas Tenaga Kerja dan serikat pekerja. Hal itu dimaksudkan agar Pemda Subang bisa
mengambil langkah-langkah penyelesaian sebelum mendekati hari raya. Perlu diketahui, bahwa
pengajuan kepada Dinas terkait ketidakmampuan perusahaan akan pemberian THR terhadap
pekerjanya harus di sampaikan minimal 2 bulan sebelum batas waktu pembayaran THR di
berikan, ujarnya. Dan apabila itu sudah di lakukan, maka kami sebagai serikat pekerja bisa
memakluminya, tapi dengan tidak membiarkan perusahaan untuk tetap tidak membayar THR,
karena masih ada upaya lain yang perusahaan bisa lakukan dengan meminta kebijakan kepada
pemerintah untuk mencari solusi terkait THR yang harus di berikan, jelasnya. Setelah
melayangkan surat, FSPMI dengan serikat pekerja lainnya akan menggelar aksi lanjutan
memperjuangkan hak para buruh tersebut.

Tanggal 29 Juni 2016


Dari 31.000 perusahaan di Jawa Barat, baru satu perusahaan yang dilaporkan karyawannya
ke Kementrian Tenaga Kerja RI karena tidak membayar Tunjangan Hari Raya. Perusahaan tersebut
yaitu PT SEOK HWA INDONESIA. "Dari ribuan perusahaan baru satu yang diadukan sama
karyawannya karena tidak bayar THR, dan perusahaan itu ternyata mau bangkrut,"ujar Deddy
Mizwar usai menggelar sidak THR di salah satu pabrik garmen di Jalan Soekarno Hatta, Kota
Bandung, Rabu 29 Juni 2016.
Selain perusahaan tersebut, pihaknya belum menerima laporan lainnya. Namun jika dalam
sidak serentak yang dilakukan perugas pengawas disnaker didapati perusahaan yang belum
membayar THR, maka perusahaan tersebut akan dikenai saksi. "Denda 5 persen, sampai
penghentian kegiatan. Saya kira tidak ada yang berani main-main soal ini (THR), kecuali ada
musyawarah dengan karyawan,"ucap dia. Menurut Deddy, jika hanya satu perusahaan di Jabar
yang tidak membayar THR, berarti situasi di Jabar kondusif. Selin itu, iklim investasi di Jabar pun
cukup menguntungkan. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar, Ferry Sofwan
mengatakan, pihaknya baru menerima laporan dari Subang saja terkait perusahaan yang tidak
membayarkan THR karyawan. Perusahaan tersebut ternyata kondisinya tengah pailit. "Awalnya
gajinya 50 persen, THR enggak. Plt. Bupati Subang sudah panggil perusahaan dan bernegosiasi,
hasilnya upah bulanan tetap dan THR dibayarkan 50 persen,"ujar dia.
Pihaknya akan memantau terus perjalannnya. Hingga akhirnya THR karyawan dibayarkan.
Menurut dia, jika ada perusahaan yang terlambat membayar THR akan didenda 5 persen dari
jumlah keseluruhan THR yang harus dibayarkan. Denda tersebut akan kembali ke karyawan.
"Lainnya teguran lisan, tertulis, sampai sanksi keras menghentikan kegiatan pabrik. Kalau
penghentian, kan semua lini di perusahaan berhenti,"ucap dia.

Tanggal 30 Juni 2016


Nasib buruh PT Seok Hwa Indonesia, Cipeundeuy akhirnya menemui titik terang. Setelah
negosiasi alot dari pagi hingga sore hari antara pihak perusahaan dengan perwakilan buruh dalam
hal ini PUK SPAI FSPMI akhirnya diperoleh beberapa kesepakatan. Dalam negosiasi tersebut pihak
perusahaan akhirnya bersedia membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) 100% untuk seluruh
karyawan pada tanggal 1 Juli mendatang. Sedangkan untuk upah akan dibayarkan dengan cara
dicicil beberapa bulan ke depan.
Berikut hasil kesepakatan kedua belah pihak :
1. Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) 100 % untuk seluruh tenaga kerja dan akan
dibayarkan tanggal 1 Juli 2016 dan untuk pekerja harian lepas, THR akan dibayarkan secara
cash.
2. Gaji bulan Juni akan dibayarkan tanggal 30 Juli 50% dan tanggal 22 Agustus atau paling
lambat tanggal 30 Agustus 50%.
3. Gaji bulan Juli akan dibayarkan 30 Agustus 50%, untuk sisanya sebesar 50% akan dibayar
dicicil sebesar 10% setiap tanggal 5 setiap bulannya mulai bulan September s/d Januari
2017.
4. Gaji bulan selanjutnya yaitu bulan Agustus dan seterusnya akan dibayarkan seperti biasa
pada tanggal 5 dengan jumlah 100% upah setiap bulannya.
5. Tenaga kerja agar bekerja seperti biasa sehingga perusahaan bisa kembali berproduksi dan
mampu memenuhi kewajibannya.
Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh presiden direktur PT Seok Hwa Indonesia Kim Min Ho
dan Ketua PUK SPAI FSPMI PT Seok Hwa Indonesia, Sukiman. Sebagai saksi pada kesepakatan
tersebut Kadisnaker Subang, Sekretaris Disnaker Subang, Pengawas Ketenagakerjaan Subang,
Sekretaris DPC SBSI dan Ketua KC FSPMI Kab. Subang.
Menurut Ketua KC FSPMI Kab. Subang, Wira, jika saja pinjaman perusahaan kepada pihak Bank
Hana bisa segera direalisasikan, berdasarkan kesepakatan maka upah pekerja juga akan dibayar
semua, tidak dicicil lagi. Namun sementara menunggu proses pencairan dana tersebut, upah
pekerja dibayar dengan cara dicicil.

Kesimpulan
Dari contoh diatas dapat dilihat hubungan industrial dari 3 unsur pengusaha, pekerja dan
pemerintah yang terlibat, ketika sebuah perusahaan sedang mengalami masalah dengan para
karyawannya, pemerintahlah yang menjadi penengah antara mereka dalam mencari jalan keluar
hingga akhirnya berakhir dengan damai. Hubungan industrial dari contoh diatas yaitu pekerja
bergantung kepada pemerintah ketika para buruh tidak dapat mendapatkan hak mereka berupa
gaji dan THR maka mereka mengadu kepada DISNAKERTRANS selaku pemerintah, dan perusahaan
bergantung kepada karyawannya, ketika para buruh mogok kerja maka perusahaan akan merugi
karena tidak dapat beroperasi secara normal.

http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2016/06/29/perusahaan-di-kabupaten-
subang-dilaporkan-karena-tak-bayar-thr-373344
http://m.galamedianews.com/daerah/97284/perusahaan-tak-bayar-thr-karyawan-datangi-
pemkab-subang.html
http://www.kotasubang.com/8618/akhirnya-buruh-dan-pengusaha-pt-seok-hwa-sepakati-
hal-berikut
http://jabar.tribunnews.com/2016/06/22/pabrik-di-subang-ini-nyatakan-tak-sanggup-
bayar-thr

Anda mungkin juga menyukai