Anda di halaman 1dari 2

Aplikasi Spesifikasi dari Jalan Pintas dalam Organisasi

Orang-orang dalam organisasi selalu menilai satu sama lain. Manajer harus menilai kinerja
pekerjaannya. Kita mengevaluasi seberapa banyak usaha yang diberikan rekan kerja kita dalam pekerjaan
mereka. Anggota tim segera menilai orang baru. Dalam banyak kasus, penilaian kita memiliki konsekuensi
penting bagi organisasi.(Robbin dan Judge,2015 hal 108)

Wawancara Kerja sedikit orang yang direkrut tanpa wawancara. Namun, pewawancara membuat
penilaian perseptual yang sering kali tidak akurat dan menggambarkan kesan awal yang dengan cepat
mengakar. Riset menunjukkan kita membentuk kesan atas orang lain dalam 10 detik, berdasarkan
pandangan pertama. Riset terbaru mengidentifikasikan bahwa intuisi individual kita mengenai sebuah
kandidat pekerjaan tidak dapat diandalkan dalam memprediksi kinerja, tetapi bahwa mengumpulkan
masukan dari banyak evaluator independen dapat menjadi lebih prediktif. (Robbin dan Judge,2015 hal 108)

Ekspektasi Kinerja Orang-orang mencoba untuk memvalidasi persepsi mereka mengenai realita bahkan
ketika hal-hal ini salah. Intilah prediksi pemenuhan diri dan efek Pygmalion menjelaskan bagaimana
perilaku seorang individu ditentukan oleh ekspetasi orang lain. Jika seorang manajer mengekspentasikan
hal-hal besar dari pekerjaannya, mereka tidak mungkin mengecewakannya. (Robbin dan Judge,2015 hal
109)

Evaluasi Kinerja Kita akan mendiskusikan evaluasi kinerja pada bab 17, tetapi ingatlah bahwa itu sangat
tergantung pada proses perseptual. Masa depan seorang pekerja sangat terikat dengan penilaian-promosi,
kenaikan gaji, dan kelanjutan pekerjaan adalah beberapa hasilnya. Meskipun penilaian bisa jadi objektif
(misalnya, seorang agen penjualan dinilai berdasarkan berapa dolar yang dihasilkannya dari penjualan di
wilayahnya), banyak perjaan dinilai secara subjektif. Evaluasi subjektif, meskipun kala perlu, adalah
problematik karena kesalahan yang kita diskusikan-presepsi selektif, efek kontras, efek halo, dan
seterusnya. (Robbin dan Judge,2015 hal 109)

Hubungan antara Presepsi dan Pengambilan Keputusan Individual

Individu mengambil keputusan, pilihan yang dibuat dari dua atau lebih alternatif. Manajer puncak
menentukan sasaran organisasi mereka, produk atau jasa apa yang akan ditawarkan, cara terbaik apa untuk
mendanai operasional, atau dimana lokasi sebuah pabrik manufaktur baru. Manajer level menengah dan
lebih rendah menetapkan jadwal produksi, memilih pekerja-pekerja baru, dan bagaimana mengalokasikan
kenaikan gaji.organisasi telah mulai memberdayakan pekerja nonmanajernya dengan otoritas pengambilan
keputusan yang sejarahnya dikususkan bagi manajer saja. Oleh karena itu pengambilan keputusan individu
perlu didalam organisasi. (Robbin dan Judge,2015 hal 109)

Pengambilan keputusan terjadi sebagai reaksi atas masalah. Yaitu, sebuah perbedaan antara situasi
sekarang dan yang diinginkan. Yang mengharuskan kita mempertimbangkan alternatif-alternatif tindakan.
Jika mobil anda mogok dan anda mengandalkannya untuk berangkat kerja. Anada memiliki masalah yang
membutuhkan keputusan anda. Sayangnya, kebanyakan masalah tidak datang dengan label yang rapi
sebagai “masalah”. Masalah bagi seseorang bisa jadi merupakan kondisi yang menyenangkan bagi orang
lain. (Robbin dan Judge,2015 hal 109)

Setiap keputusan membutuhkan kita untuk menginterprestasi dan mengevaluasi informasi. Kita
umumnya menerima data dari banyak sumber yang perlu kita saring proses, dan interprestasi. Data mana
yang relevan bagi keputusan dan mana yang tidak persepsi. Kita juga perlu mengembangkan alternatif-
alternatif dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya.(Robbin dan Judge,2015 hal 109)

Anda mungkin juga menyukai