Anda di halaman 1dari 9

Aset, Maret 2013, hal. 33-41 Vol. 15 No.

1
ISSN 1693-928X

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Individu dalam


Organisasi

SIGIT RIYADI
TANTRI WIDIASTUTI

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala


Jalan Sriwijaya No. 32 & 36 Semarang 50242
Email : sigit.kidung@yahoo.com

Diterima 8 Februari 2013; disetujui 12 Maret 2013

Abstract. This study aimed to analyze the influence of Variabels of individual,


psychological, and organization on the behavior of individuals in Mataram Sakti of
Branch Mijen. The population in this study was 40 people that is the whole staff and all
population was sampled. The analytical tool used in this study was multiple linear
regression. The results showed that the individual, psychological, and organizational
significantly influence the behavior of individuals in Mataram Sakti of Branch Mijen.

Keywords: Organization, Individuals, Psychology, Behavior of Individuals.

PENDAHULUAN baik, terlebih dahulu kita harus memahami


karakteristik yang melekat pada individu.
Latar Belakang. Pemahaman atas Menurut Suwarto (1998) variabel individual
perilaku individu sangatlah penting, dengan meliputi kemampuan dan ketrampilan, latar
memahami perilaku individu yang lain, belakang, dan faktor demografi. Dalam hal
seperti rekan kerja, atasan, bawahan, baik di ini istilah Kemampuan dan Ketrampilan
lingkungan organisasi maupun di digunakan secara bergantian. Kemampuan
lingkungan masya-rakat umum maka kita biasanya diacu sebagai Kemampuan mental
akan dapat berfikir, bersikap dan bertindak (Intelengensi), sedangkan Ketrampilan
dengan tepat, sehingga komunikasi akan adalah Ketrampilan fisik. Menurut Winardi
ber-langsung secara efektif dan efisien. (2004) tiga kelompok variabel yang secara
Dengan begitu maka tujuan organisasi akan langsung mempengaruhi perilaku individu
dapat tercapai. Kemampuan menghadapi atau apa yang dilakukan seorang karyawan
dan menang-gulangi individu secara efektif yaitu variabel individual, variabel
dalam organisasi kerja, memerlukan suatu psikologikal, dan variabel keorganisasian.
kerangka kerja untuk memahami perilaku- Dealer MATARAM SAKTI mijen
nya. Kerangka kerja memberikan dasar semarang merupakan perusahaan yang
untuk mengetahui mengapa individu bergerak dalam bidang jasa bengkel dan
berperilaku seperti yang mereka kerjakan. penjualan sepeda motor yang
Tidak ada kerangka kerja yang dapat mengkhususkan dirinya dalam bidang
memberi jawaban dan ramalan yang service motor dan penjualan sepeda motor.
sempurna. Tetapi kerangka kerja yang Berdasarkan data yang diperoleh di
sistematis dan logis dapat mempraktekkan MATARAM SAKTI mijen, diketahui
pemikiran tentang apa yang harus kita cari, bahwa perilaku individu dalam organisasi
apabila kita berusaha memahami perbedaan mengalami perubahan, beberapa fenomena
prestasi individu para karyawan. Untuk yang berkaitan dengan perilaku individu
dapat memahami perilaku individu dengan yang pernah terjadi pada Dealer Mataram
Vol. 15 No. 1, 2013 Aset

Sakti mijen antara lain yang berkaitan seringnya karyawan ijin tidak masuk kerja.
dengan penurunan kualitas pelayanan, Berikut adalah data mengenai karyawan di
penurunan pendapatan perusahaan dan MATARAM SAKTI mijen.

Tabel 1
Data Ketidakhadiran dan Pelanggaran Jam Kerja
di Yamaha Mataram Sakti Cabang Mijen
Tahun Ijin Tanpa Ijin Ijin Pulang Ijin dengan
Keterangan Masuk Awal Keterangan
Siang
2009 4 orang 4 orang 5 orang 6 orang
2010 6 orang 7 orang 4 orang 6 orang
2011 9 orang 7 orang 6 orang 8 orang
Sumber : Yamaha Mataram Sakti Cabang Mijen Periode Tahun 2009 - 2011

Dengan adanya fenomena tersebut dapat organisasi di dealer Mataram Sakti mijen
dikatakan bahwa perilaku individu semarang.
karyawan Mataram Sakti Cabang Mijen 3. Bagaimana pengaruh variabel organisasi
mengalami penurunan. Karena meningkat- terhadap perilaku individu dalam
nya absensi hal ini dapat mempengaruhi organisasi di dealer Mataram Sakti mijen
prestasi individu yang tidak menguntungkan semarang.
di dalam organisasi serta produktifitas di 4. Bagaimana pengaruh variabel individu,
dalam organisasi. Sikap, kepribadian dan variabel psikologi, dan variabel
persepsi karyawan yang rendah menyebab- organisasi secara bersama – sama
kan ketidakdisiplinan karyawan tersebut. terhadap perilaku individu dalam
Kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki organisasi di dealer Mataram Sakti mijen
oleh masing-masing individu karyawan, semarang.
psikologis karyawan dan organisasi di dalam Tujuan Penelitian. Melalui penelitian
perusahaan menentukan tingkat kepuasan ini tujuan umum yang hendak dicapai adalah
dalam diri individu sehingga akan untuk mengetahui dan menganalisa perilaku
mengarahkan perilakunya kearah yang lebih individu yang menyebabkan terjadinya
baik. Timbulnya fenomena ini menunjukan penurunan prestasi kerja di dealer Mataram
bahwa faktor individu, psikologis dan Sakti Cabang mijen.
organsasi belum terintegrasi dengan baik.
Oleh karena itu, apabila kondisi itu tidak TINJAUAN TEORETIS
segera ditangani dengan baik maka akan
dapat menurunkan perilaku individu yang Perilaku Individu (Y). Pemahaman
baik, pada akhirnya akan menghambat atas perilaku individu sangatlah penting.
tujuan organisasi. Dengan memahami perilaku individu yang
Perumusan Masalah. Berdasarkan lain, seperti rekan kerja, atasan, bawahan,
latar belakang diatas maka dapat baik di lingkungan organisasi maupun di
dirumuskan permasalahan dalam penelitian ling-kungan masyarakat umum maka kita
ini adalah sebagai berikut : akan dapat berfikir, bersikap dan bertindak
1. Bagaimana pengaruh variabel individu dengan tepat, yang dengan demikian maka
terhadap perilaku individu dalam komunikasi akan berlangsung secara efektif
organisasi di dealer Mataram Sakti mijen dan efisien. Dengan begitu maka tujuan
semarang. organisasi akan dapat tercapai. Robert
2. Bagaimana pengaruh variabel psikologis Kwick (1974), menyatakan bahwa perilaku
terhadap perilaku individu dalam adalah tindakan atau perbuatan suatu
organisme yang dapat diamati dan bahkan

34
Vol. 15 No. 1, 2013 Aset

dapat dipelajari. (dikutip dari Notoatmodjo, sesuatu tentang jiwa, baik gejalanya, proses
2003). Skinner (1938) merumuskan bahwa terjadinya, maupun latar belakang kejadian
perilaku merupakan respon atau reaksi tersebut. Psikologi memiliki berbagai
seseorang terhadap stimulus/ rangsangan macam cabang ilmu pengetahuan dan salah
dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi satunya adalah psikologi perkembangan.
melalui proses adanya organisme. Dan Psikologi perkembangan adalah ilmu yang
kemudian organisme tersebut merespon, mempelajari perkembangan manusia dan
maka teori Skinner ini disebut “S-O-R” atau faktor-faktor yang membentuk perilaku
stimulus-organisme-respon. sejak lahir sampai lanjut usia. Pada setiap
Menurut Gibson (1985) perilaku proses perkembangan terdapat perpaduan
individu adalah sesuatu yang dikerjakan antara dorongan mempertahankan diri dan
orang. Seperti berbicara dengan manager, dorongan mengembangkan diri.
mendengarkan saran rekan sekerja, Variabel Psikologi (X2) menurut
menyusun laporan, mengetik memo, Khaerul Umam (2010) psikologi merupakan
menempatkan unit yang siap ke dalam ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur,
gudang, dll. Menurut Winardi (2004) tiga menjelaskan dan kadang-kadang mengubah
kelompok variabel yang secara langsung perilaku manusia. Adapun dimensi dari
mempengaruhi perilaku individu atau apa variabel psikologi sebagai berikut :
yang dilakukan karyawan meliputi variabel 1. Ilmu pengetahuan yang berusaha
individual, variabel psikologis, dan variabel mengukur perilaku manusia.
keorganisasian. Menurut Khaerul Umam 2. Ilmu pengetahuan yang berusaha
(2010) Perilaku individu dalam organisasi menjelaskan perilaku manusia.
adalah sikap dan tindakan (tingkah laku) 3. Ilmu pengetahuan yang mengubah
seorang manusia (individu) dalam organisasi perilaku manusia.
sebagai ungkapan dari kepribadian, persepsi, Organisasi (X3). Menurut Robbins
dan sikap jiwanya, yang bisa berpengaruh (1994) mengatakan, bahwa organisasi
terhadap prestasi (kerja) dirinya dan adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan
organisasi. Adapun dimensi dari perilaku secara sadar, dengan sebuah batasan yang
individu adalah: relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas
1. Sikap dasar yang relatif terus menerus untuk
2. Tindakan (tingkah laku) seorang manusia mencapai suatu tujuan bersama atau
di dalam organisasi sekelompok tujuan. Menurut John D.Millet
Individu (X1) . Menurut Anwar . P (dalam Sutarto, 2002) Organisasi adalah
(2010) individu yang normal adalah individu kerangka struktur dalam mana pekerjaan
yang memiliki integritas yang tinggi antara dari banyak orang dilakukan untuk
fungsi psikis (rohani) dan fisiknya pencapaian maksud bersama. Sebagai
(jasmaniah). Dengan adanya integritas yang demikian adalah sistem pengenai penugasan
tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka pekerjaan diantara kelompok-kelompok
individu tersebut memiliki konsentrasi diri orang yang mengkhususkan diri dalam
yang baik. Adapun dimensi dari individu tahap-tahap khusus dari suatu tugas
adalah : bersama. Organisasi selain dipandang
1. Individu yang memiliki integritas yang sebagai wadah kegiatan orang juga
tinggi dipandang sebagai proses, yaitu menyoroti
2. Fungsi psikis (rohani). interaksi diantara orang-orang yang menjadi
3. Fungsi fisiknya (jasmaniah). anggota organisasi. Keberhasilan suatu
Psikologis (X2). Psikologi berasal dari organisasi ditentukan oleh kualitas
kata Yunani yaitu “psyche” yang artinya sumberdaya manusia yang saling
jiwa, dan “logos” yang artinya adalah ilmu berinteraksi dan mengembangkan organisasi
pengetahuan. Jadi secara etimologi, psiko- yang bersangkutan. Organisasi dalam
logi adalah ilmu yang membahas segala meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam

35
Vol. 15 No. 1, 2013 Aset

rangka mengoptimalkan kinerja pegawai unik. Kerangka teoretis dalam penelitian ini
tidak terlepas dari pemberdayaan potensi mengacu pada konsep Suwarto (1998),
yang ada. bahwa Variabel-variabel yang secara
Adapun dimensi dari organisasi adalah : langsung mempengarahui perilaku individu
1. Kerangka struktur dan perihal yang dilaksanakan oleh para
2. Tujuan bersama pegawai/karyawan yang bersangkutan.
3. Sistem penugasan pekerjaan. Variabel-variabel yang dimaksud yaitu
Kerangka Teoretis. Setiap individu variabel individu, variabel organisasi, dan
adalah unik, yang berbeda antara individu variabel psikologis. Adapun kerangka
yang satu dengan individu yang lain. teoretis penelitian ini dapat digambarkan
Dengan demikian perilakunya juga akan pada Gambar 1.

Gambar 1
Kerangka Teoretis Suwarto

Variabel Individu
X1 Ha 1
Perilaku Individu
Variabel psikologi dalam Organisasi
X2 Ha 2 Y
Variabel Organisasi
X3 Ha 3

Ha 4
Sumber : Suwarto (1998)

Hipotesis. Hipotesis yang diajukan organisasi di dealer Mataram Sakti


dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: mijen semarang.
Ha1 : Variabel individu (X1) berpengaruh
positif terhadap perilaku individu (Y) METODE PENELITIAN
dalam organisasi di dealer Mataram
Sakti mijen semarang. Pendekatan Penelitian. Pendekatan
Ha2 : Variabel psikologis (X2) penelitian ini menggunakan pendekatan data
berpengaruh positif terhadap kuantitatif. Data kuantitatif menunjukkan
perilaku individu (Y) dalam jumlah atau banyaknya sesuatu (Indriantoro,
organisasi di dealer Mataram Sakti 1999)
mijen semarang. Jenis Penelitian. Penelitian ini bersifat
Ha3 : Variabel Organisasi (X3) berpenga- kausal komparatif yaitu kausalitas yang
ruh positif terhadap perilaku individu menunjukan arah hubungan antara variabel
(Y) dalam organisasi di dealer bebas dan terikat. Dengan kata lain
Mataram Sakti mijen semarang. mempertanyakan sebab akibat (Kuncoro,
Ha4 : Variabel individual (X1), Variabel 2003).
psikologis (X2), dan Variabel Variabel Penelitian. Variabel adalah
organisasi (X3), secara bersama - nilai dari suatu obyek yang mempunyai
sama berpengaruh positif terhadap variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
perilaku individu (Y) dalam

36
Vol. 15 No. 1, 2013 Aset

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya b. Tujuan bersama


(Indriantoro dan Supomo, 1999). c. Sistem penugasan pekerjaan.
Variabel dependen dalam penelitian ini Populasi dan Sampel. Populasi dan sampel
yaitu perilaku individu (Y).Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
independen dalam penelitian ini yaitu: 1. Populasi
Variabel individu (X1), variabel psikologi Populasi adalah jumlah dari semua
(X2), dan variabel organisasi (X3). objek atau individu yang akan diteliti,
Definisi Operasional. Definisi opera- dimana objek tersebut memiliki karakteristik
sional merupakan penjabaran suatu Variabel tertentu, jelas dan lengkap (Setiawan, 2005).
ke dalam indikator-indikator. Dengan Adapun yang dijadikan sebagai populasi
adanya definisi operasional pada variabel adalah seluruh karyawan di dealer Mataram
yang dipilih dan digunakan dalam penelitian Sakti cabang Mijen yang berjumlah 40
maka akan mudah diukur variabel tersebut karyawan.
adalah sebagai berikut: 2. Sampel
1. Perilaku Individu Sampel adalah bagian dari jumlah dan
Adapun indikator dari perilaku individu karakteristik yang dimiliki oleh populasi
sebagai berikut : tersebut (Sugiyono, 2005). Karena jumlah
a. Sikap adalah pernyataan evaluative populasi sedikit maka sampel dalam
baik yang menguntungkan atau tidak penelitian ini menggunakan keseluruhan
tentang obyek, orang atau peristiwa populasi yang ada yaitu 40 karyawan.
(Robbin, 1999). Adapun penjelasan Teknik Pengambilan Sampel. Karena
dari sikap adalah : semua populasi dijadikan sampel maka
 Pernyataan evaluative (menilai) penelitian ini tidak menggunakan teknik
yang menguntungkan di perusaha- pengambilan sampel.
an. Teknik Pengumpulan Data. Metode
 Pernyataan evaluative (menilai) pengumpulan data adalah informasi yang
yang tidak menguntungkan di relevan dengan persoalan yang dihadapi.
perusahaan. Adapun pengumpulan data yang digunakan
b. Tindakan (tingkah laku) seorang dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu
manusia di dalam organisasi. pengumpulan data yang diperoleh melalui
2. Variabel Individu permintaan keterangan kepada pihak yang
Adapun indikator dari variabel individu memberikan jawaban, yang diajukan melalui
sebagai berikut : kuesioner yang sudah penulis sediakan.
a. Individu yang memiliki integritas yang Jenis dan Sumber Data. Data Primer,
tinggi adalah data yang penulis peroleh langsung
b. Fungsi psikis (rohani). dari responden yaitu pada karyawan
c. Fungsi fisiknya (jasmaniah). Mataram Sakti Cabang Mijen dengan
3. Variabel Psikologis menggunakan daftar pertanyaan yang telah
Adapun indikator dari variabel psikologi disediakan (kuesioner).
sebagai berikut : Teknik Analisis Data. Alat analisis
a. Ilmu pengetahuan yang berusaha data yang digunakan pada penelitian ini
mengukur perilaku manusia. adalah regresi linier berganda. Dalam
b. Ilmu pengetahuan yang berusaha analisis regresi selain mengukur kekuatan
menjelaskan perilaku manusia. hubungan antara dua Variabel atau lebih
c. Ilmu pengetahuan yang mengubah juga menunjukkan arah hubungan antara
perilaku manusia. Variabel dependen dengan Variabel
4. Variabel Organisasi independent. (Ghozali, 2005).
Adapun indikator dari variabel Persamaan regresi linier berganda
organisasi sebagai berikut : adalah sebagai berikut:
a. Kerangka struktur Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

37
Vol. 15 No. 1, 2013 Aset

β0 : intercept/konstanta perilaku individu dalam orgnisasi (Y) di


Keterangan: Mataram Sakti Cabang Mijen. Koefisien
Y : Perilaku Individu determinasi kemampuan variabel indepen-
X1 : Variabel Individu den dalam menjelaskan variabel dependen,
X2 : Variabel Psikologi dalam penelitian ini, kemampuan variabel
X3 : Variabel Organisasi individu, psikologis dan organisasi dalam
Β1 : koefisien regresi Variabel Individu menjelaskan variabel perilaku individu.
β2 : koefisien regresi Variabel Psikologi
β3 : koefisien regresi Variabel HASIL DAN PEMBAHASAN
Organisasi
e : nilai residual (sisa) Analisis Regresi Linier Berganda.
Uji hipotesis digunakan untuk menge- Analisis ini bertujuan untuk memprediksi
tahui pengaruh masing-masing variabel besar variabel dependen (Perilaku Individu)
bebas pada variabel terikat. Uji t digunakan dengan menggunakan data variabel
untuk menentukan tingkat signifikan penga- independen yaitu (individu, psikologis, dan
ruh masing-masing variabel independen organisasi ) yang sudah diketahui besarnya.
terhadap variabel dependen, apabila nilai t Metode regresi yang digunakan adalah:
hitung berada pada daerah terima Ho, t Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e
hitung > t tabel berarti Ha diterima dan Ho Keterangan :
ditolak, artinya ada pengaruh yang Y : Perilaku Individu
signifikan individu (X1), psikologis (X2), β0 : intercept/konstanta
dan organisasi (X3) secara parsial terhadap X1 : Variabel Individu
perilaku individu dalam organisasi (Y) di X2 : Variabel Psikologi
Mataram Sakti Cabang Mijen. Sedangkan X3 : Variabel Organisasi
uji F digunakan untuk menentukan tingkat Β1 : Koefisien regresi Variabel Individu
signifikansi pengaruh seluruh variabel β2 : Koefisien regresi Variabel Psikologi
independen secara simultan terhadap β3 : Koefisien regresi Variabel Organisasi
variabel dependen.yaitu apabila nilai F e : Nilai residual (sisa)
hitung > F tabel berarti Ha diterima dan Ho Adapun tabel rekapitulasi pengaruh
ditolak, artinya ada pengaruh yang Variabel X1, X2, X3 terhadap Y adalah
signifikan antara individu, psikologis dan pada Tabel 2.
organisasi secara bersama-sama terhadap

Tabel 2
Analisis Regresi Linier Berganda
a
Coefficients

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2.072 1.424 1.455 .154

Individu .254 .106 .315 2.383 .023 .866 1.154


Psikologi .288 .110 .343 2.622 .013 .887 1.127
Organisasi .292 .118 .312 2.474 .018 .954 1.048
a. Dependent Variabel: Prl_Indvidu

Sumber : Hasil Output SPSS 16.0, 2013

38
Vol. 15 No. 1, 2013 Aset

Dari hasil perhitungan dengan program kerjanya di dalam perusahaan. Sedangkan


SPSS 16,0 maka diperoleh hasil persamaan menurut Thoha (1988) individu membawa
regresi sebagai berikut : ke dalam tatanan organisasi, jikalau
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e karakteristik individu berinteraksi dengan
Y= 2,072 + 0,254 X1 + 0,288 X2 + 0,292 X3 organisasi maka akan terwujudlah perilaku
Dari analisis regresi diatas dapat dijelaskan individu dalam organisasi.
bahwa : Hasil penelitian uji t menunjukan, nilai
1. Nilai konstanta sebesar 2,072 menyatakan individu 0,254 ditunjukkan sebesar β =
bahwa jika tidak dipengaruhi oleh 0,254 bahwa faktor Individu (X1) pengaruh
individu, psikologis, dan organisasi maka positif dan signifikan terhadap Perilaku
perilaku individu bernilai positif Individu dalam organisasi di Mataram Sakti
2. Koefisien regresi X1 sebesar 0,254 Cabang Mijen. Hal ini menunjukan bahwa
menyatakan bahwa jika variabel individu baik buruknya perilaku seseorang dalam
tinggi atau meningkat sedangkan variabel pekerjaan dipengaruhi oleh faktor yang ada
lain tetap (konstan) maka perilaku dalam dirinya, seperti sikap, persepsi, dan
individu akan meningkat. kepribadian yang dimilikinya. Semakin baik
3. Koefisien regresi X2 sebesar 0,288 sikap dan persepsinya yang muncul
menyatakan bahwa jika variabel mengenai suatu obyek yang berkaitan
psikologis tinggi atau meningkat dengan pekerjaan yang dilakukan maupun di
sedangkan variabel lain tetap (konstan) perusahaan dimana ia bekerja, maka akan
maka perilaku individu akan meningkat. semakin baik perilakunya dalam bekerja.
4. Koefisien regresi X3 sebesar 0,292 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
menyatakan bahwa jika variabel yang dilakukan oleh Sarpin (2008) bahwa
organisasi tinggi atau meningkat makna dari temuan perilaku pembelajaran
sedangkan variabel lain tetap (konstan) individu penguasaan aspiratif sebagai
maka perilaku individu akan meningkat. perilaku individu yang memiliki kemampuan
Dari hasil persamaan regresi diatas dapat memahami keiinginan atau gairah yang kuat
diketahui bahwa variabel yang paling disertai harapan untuk mencapai prestasi
berpengaruh meningkatkan perilaku individu dalam proses kerja diperusahaan.
di dalam organisasi di Mataram Sakti Mijen Pengaruh Psikologis (X2) terhadap
adalah variabel organisasi, variabel Perilaku Individu (Y) dalam Organisasi.
psikologis kemudian variabel individu. Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang
Pengaruh Individu (X1) terhadap berusaha mengukur, menjelaskan dan
Perilaku Individu (Y) dalam Organisasi. kadang-kadang mengubah perilaku manusia.
Suatu organisasi, baik pemerintah maupun Para psikolog memfokuskan diri dalam
swasta dalam mencapai tujuan yang mempelajari dan berupaya memahami
ditetapkan harus melalui sarana dalam perilaku individual, Khaerul Umam (2010).
bentuk organisasi yang digerakkan seke- Oleh karena itu psikologi berupaya untuk
lompok orang yang berperan aktif sebagai memahami perilaku individu.
pelaku dalam upaya mencapai tujuan Dari hasil perhitungan uji t, nilai
perusahaan/organisasi bersangkutan. Ter- psikologis 0,288 ditunjukkan sebesar β =
capainya tujuan organisasi/perusahaan hanya 0,288 yang dapat diartikan bahwa psikologis
dimungkinkan karena upaya para pelaku mempunyai nilai positif dan signifikan
yang terdapat pada organisasi/perusahaan dibanding dengan individu. Hal ini dapat
tersebut. Dalam hal ini terdapat hubungan diartikan bahwa jika psikologis karyawan
yang erat antara individu dengan organisasi baik dalam arti memiliki pola pikir yang
atau perusahaan, dengan kata lain bila positif maka perilaku individunya di
individu (karyawan) baik, maka kemung- Mataram Sakti Cabang Mijen akan semakin
kinan besar perilakunya di perusahaan juga baik. sehingga mengurangi sikap atau
baik sehingga akan meningkatkan prestasi perilaku – perilaku negatif di dalam

39
Vol. 15 No. 1, 2013 Aset

organisasi dan tiap individu dapat menaati menanggulangi individu secara efektif dalam
peraturan yang telah di atur oleh organisasi organisasi kerja, memerlukan suatu kerangka
demi tercapainya tujuan organisasi. Hasil kerja untuk memahami perilaku. Menurut
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang Suwarto (1988) variabel – variabel yang
dilakukan oleh Ryski (2006) bahwa secara langsung mempengaruhi perilaku
organisasi merupakan variabel yang individu dan perihal yang dilaksanakan oleh
mempengaruhi perilaku individu. para pegawai/karyawan yaitu variabel
Pengaruh Organisasi (X3) terhadap individu, variabel psikologi, dan variabel
Perilaku Individu (Y) dalam Organisasi. organisasi
Organisasi adalah seluruh orang – orang Individu (X1), psikologis (X2), dan
yang melaksanakan fungsi – fungsi yang orgnaisasi (X3), secara bersama-sama
berbeda tetapi saling berhubungan dan mempunyai pengaruh positif dan signifikan
dikoordinasikan agar supaya sebuah tugas terhadap Perilaku Individu di dalam
atau lebih dapat diselesaikan (Daniel organisasi di Mataram Sakti Cabang Mijen,
E.Griffiths) dalam Sutarto, 2002. Menurut ditunjukan oleh nilai β = 9,968. Nilai ini
Thoha (1988) jikalau karakteristik organisasi menunjukan individu, psikologis, dan
berinteraksi dengan individu maka organisasi secara bersama-sama berpengaruh
terwujudlah perilaku individu dalam positif dan signifikan terhadap perilaku
organisasi. individu dalam organisasi di Mataram Sakti
Dari hasil perhitungan uji t, nilai Cabang Mijen.
organasasi 0,292 ditunjukkan sebesar β =
0,292 yang dapat diartikan bahwa organisasi SIMPULAN
mempunyai nilai positif dan signifikan
dibanding dengan variabel individu dan Kesimpulan. Berdasarkan hasil pene-
variabel psikologis. Hal ini dapat diartikan litian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
bahwa jika organisasi dapat menerapkan berikut:
peraturan – peraturan yang membimbing 1. Individu berpengaruh positif terhadap
individu kearah yang lebih maka akan dapat perilaku individu dalam organisasi di
meningkatkan prestasi kerjanya sehingga Mataram Sakti Cabang Mijen. Artinya
perilaku individunya di Mataram Sakti apabila individu di dalam organisasi baik
Cabang Mijen akan semakin baik. Hasil maka perilaku individunya akan baik.
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang 2. Psikologis berpengaruh positif terhadap
dilakukan oleh Ovy Natali (2008), yang perilaku individu dalam organisasi di
mengatakan bahwa organisasi berpengaruh Mataram Sakti Cabang Mijen. Artinya
positif terhadap perilaku individu dalam apabila karyawan mampu mengontrol
organisasi. psikologinya maka perilakunya juga akan
Pengaruh Individu (X1), Psikologis baik dalam memahami dan mematuhi
(X2), dan Organisasi (X3) terhadap peraturan yang telah ditetapkan
Perilaku Individu (Y) dalam Organisasi. organisasi.
Pemahaman atas perilaku individu sangatlah 3. Organisasi berpengaruh positif terhadap
penting. Dengan memahami perilaku perilaku individu dalam organisasi di
individu yang lain, seperti rekan kerja, Mataram Sakti Cabang Mijen. Artinya
atasan, bawahan, baik di lingkungan apabila organisasi mampu memberikan ,
organisasi maupun di lingkungan peraturan-peraturan dan penempatan
masyarakat umum maka kita akan dapat individu yang tepat pada bidangnya maka
berfikir, bersikap dan bertindak dengan perilaku individu di dalam organisasi juga
tepat, yang dengan demikian maka akan baik.
komunikasi akan berlangsung secara efektif 4. Individu, Psikologis dan Organisasi
dan efisien, sehingga tujuan organisasi dapat secara bersama-sama berpengaruh positif
tercapai. Kemampuan menghadapi dan terhadap perilaku individu dalam

40
Vol. 15 No. 1, 2013 Aset

organisasi di Mataram Sakti Cabang nampak bagaimana dapat memberikan


Mijen. Artinya apabila semua variabel psikologis yang sehat yang dapat
tersebut dapat terpenuhi dalam individu di meningkatkan kepribadian karyawan
organisasi maka akan memberikan menjadi lebih baik di bidangnya secara
perilaku yang baik yang dapat menunjang efektif.
prestasi kerja dan kinerja yang optimal di 3. Karena nilai koefisien determinasi pada
Mataram Sakti Cabang Mijen. Sehingga penelitian ini kecil, dan jumlah sampel
tujuan organisasi dapat tercapai. yang kecil pula maka untuk penelitian
Saran. Berdasarkan hasil dari penelitian lebih lanjut, perlu diperluas dan diteliti
ini, maka saran-saran yang dapat penulis lagi dengan jumlah sampel yang lebih
berikan adalah sebagai berikut : banyak, variabel lain yang belum diteliti
1. Dalam penelitian ini individu ternyata atau pada lokasi penelitian yang berbeda.
berpengaruh terhadap perilaku individu,
sehingga hendaknya pemimpin dapat DAFTAR PUSTAKA
mengembangkan dan mengarahkan
kemampuan individu, seperti halnya Gibson. 1985. Organisasi. Edisi Kelima. PT.
perilaku dalam bekerja yang diharapkan Gelora Aksara Pratama. Jakarta
akan dapat meningkatkan prestasi kerja Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Utuk
individu di Mataram Sakti Cabang Mijen, Bisnis dan Ekonomi. PT. Gelora Aksara
Pratama. Jakarta.
serta perlu kebijakan yang mengakomo-
Mangkunegara. 2005. Manajemen Sumber Daya
dasi tentang peningkatan kemampuan Manusia. Pt. Refika Aditama. Bandung
karyawan meliputi kepribadian, sikap dan Novyanti, Rika. Studi Kasus Pengaruh Iklim
persepsi terhadap rekan kerja. Untuk Organisasi, Komunikasi, dan Komitmen
meningkatkan perilaku individu yang Terhadap Perilaku Individu Dosen Negri di
baik di Mataram Sakti Cabang Mijen Banjarmasin POLIBIS Jurnal Ekonomi dan
dapat dilakukan dengan mengadakan In Bisnis, Volume 6, No. 2 September 2008-
House Training, kegiatan diklat dan ISSN 1412-6435
workshop, ataupun kegiatan lain yang Raha, Sitti. Pembelajaran Individu pada
sejenis. Perusahaan Publik di Indonesia Identifikasi
2. Perlu adanya kebijakan dengan mem- Variabel Pembelajaran. No.
43/DIKTI/KEO/2008.
berikan kenaikan pangkat, tunjangan-
Sarpin, Saleh. Faktor Individu dan Budaya
tunjangan, dan prestasi bagi karyawan Organisasi Sebagai Pembentuk Perilaku
tentang pemahaman psikologis bagi Kerja Pengaruhnya Terhadap Kinerja Jurnal
karyawan di Mataram Sakti Cabang Emisi Vol. 1, No. 2 Oktober 2008.
Mijen, misalnya seorang pemimpin Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen.
menciptakan iklim yang dapat membuat Edisi Pertama. Prenada Media. Jakarta
anggota merasa nyaman. Anggota Soehardi, Sigit. 2003. Perilaku Organisasi.
hendaknya mendapat inspirasi sehingga Yogyakarta
merasakan adanya harapan dan Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. CV Andi
ketersediaan dalam organisasi dimana ia Offset Yogyakarta.
bekerja. Untuk meningkatkan perilaku Sutarto. 1979. Dasar – Dasar Organisasi. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.
Individu yang baik di Mataram Sakti
Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. CV
dapat dilakukan dengan memberikan Pustaka Setia. Bandung.
balas jasa/ imbalan yang sebanding Winardi J. 2004. Managemen Perilaku
dengan Perilakunya di dalam Organisasi. Organisasi. Edisi Revisi Cetakan Ke 3.
Kepemimpinan dan pengambilan kepu- Kencana Prenada Media Grup. Jakarta
tusan merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Efektifitas pemimpin akan

41

Anda mungkin juga menyukai