1
ISSN 1693-928X
SIGIT RIYADI
TANTRI WIDIASTUTI
Sakti mijen antara lain yang berkaitan seringnya karyawan ijin tidak masuk kerja.
dengan penurunan kualitas pelayanan, Berikut adalah data mengenai karyawan di
penurunan pendapatan perusahaan dan MATARAM SAKTI mijen.
Tabel 1
Data Ketidakhadiran dan Pelanggaran Jam Kerja
di Yamaha Mataram Sakti Cabang Mijen
Tahun Ijin Tanpa Ijin Ijin Pulang Ijin dengan
Keterangan Masuk Awal Keterangan
Siang
2009 4 orang 4 orang 5 orang 6 orang
2010 6 orang 7 orang 4 orang 6 orang
2011 9 orang 7 orang 6 orang 8 orang
Sumber : Yamaha Mataram Sakti Cabang Mijen Periode Tahun 2009 - 2011
Dengan adanya fenomena tersebut dapat organisasi di dealer Mataram Sakti mijen
dikatakan bahwa perilaku individu semarang.
karyawan Mataram Sakti Cabang Mijen 3. Bagaimana pengaruh variabel organisasi
mengalami penurunan. Karena meningkat- terhadap perilaku individu dalam
nya absensi hal ini dapat mempengaruhi organisasi di dealer Mataram Sakti mijen
prestasi individu yang tidak menguntungkan semarang.
di dalam organisasi serta produktifitas di 4. Bagaimana pengaruh variabel individu,
dalam organisasi. Sikap, kepribadian dan variabel psikologi, dan variabel
persepsi karyawan yang rendah menyebab- organisasi secara bersama – sama
kan ketidakdisiplinan karyawan tersebut. terhadap perilaku individu dalam
Kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki organisasi di dealer Mataram Sakti mijen
oleh masing-masing individu karyawan, semarang.
psikologis karyawan dan organisasi di dalam Tujuan Penelitian. Melalui penelitian
perusahaan menentukan tingkat kepuasan ini tujuan umum yang hendak dicapai adalah
dalam diri individu sehingga akan untuk mengetahui dan menganalisa perilaku
mengarahkan perilakunya kearah yang lebih individu yang menyebabkan terjadinya
baik. Timbulnya fenomena ini menunjukan penurunan prestasi kerja di dealer Mataram
bahwa faktor individu, psikologis dan Sakti Cabang mijen.
organsasi belum terintegrasi dengan baik.
Oleh karena itu, apabila kondisi itu tidak TINJAUAN TEORETIS
segera ditangani dengan baik maka akan
dapat menurunkan perilaku individu yang Perilaku Individu (Y). Pemahaman
baik, pada akhirnya akan menghambat atas perilaku individu sangatlah penting.
tujuan organisasi. Dengan memahami perilaku individu yang
Perumusan Masalah. Berdasarkan lain, seperti rekan kerja, atasan, bawahan,
latar belakang diatas maka dapat baik di lingkungan organisasi maupun di
dirumuskan permasalahan dalam penelitian ling-kungan masyarakat umum maka kita
ini adalah sebagai berikut : akan dapat berfikir, bersikap dan bertindak
1. Bagaimana pengaruh variabel individu dengan tepat, yang dengan demikian maka
terhadap perilaku individu dalam komunikasi akan berlangsung secara efektif
organisasi di dealer Mataram Sakti mijen dan efisien. Dengan begitu maka tujuan
semarang. organisasi akan dapat tercapai. Robert
2. Bagaimana pengaruh variabel psikologis Kwick (1974), menyatakan bahwa perilaku
terhadap perilaku individu dalam adalah tindakan atau perbuatan suatu
organisme yang dapat diamati dan bahkan
34
Vol. 15 No. 1, 2013 Aset
dapat dipelajari. (dikutip dari Notoatmodjo, sesuatu tentang jiwa, baik gejalanya, proses
2003). Skinner (1938) merumuskan bahwa terjadinya, maupun latar belakang kejadian
perilaku merupakan respon atau reaksi tersebut. Psikologi memiliki berbagai
seseorang terhadap stimulus/ rangsangan macam cabang ilmu pengetahuan dan salah
dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi satunya adalah psikologi perkembangan.
melalui proses adanya organisme. Dan Psikologi perkembangan adalah ilmu yang
kemudian organisme tersebut merespon, mempelajari perkembangan manusia dan
maka teori Skinner ini disebut “S-O-R” atau faktor-faktor yang membentuk perilaku
stimulus-organisme-respon. sejak lahir sampai lanjut usia. Pada setiap
Menurut Gibson (1985) perilaku proses perkembangan terdapat perpaduan
individu adalah sesuatu yang dikerjakan antara dorongan mempertahankan diri dan
orang. Seperti berbicara dengan manager, dorongan mengembangkan diri.
mendengarkan saran rekan sekerja, Variabel Psikologi (X2) menurut
menyusun laporan, mengetik memo, Khaerul Umam (2010) psikologi merupakan
menempatkan unit yang siap ke dalam ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur,
gudang, dll. Menurut Winardi (2004) tiga menjelaskan dan kadang-kadang mengubah
kelompok variabel yang secara langsung perilaku manusia. Adapun dimensi dari
mempengaruhi perilaku individu atau apa variabel psikologi sebagai berikut :
yang dilakukan karyawan meliputi variabel 1. Ilmu pengetahuan yang berusaha
individual, variabel psikologis, dan variabel mengukur perilaku manusia.
keorganisasian. Menurut Khaerul Umam 2. Ilmu pengetahuan yang berusaha
(2010) Perilaku individu dalam organisasi menjelaskan perilaku manusia.
adalah sikap dan tindakan (tingkah laku) 3. Ilmu pengetahuan yang mengubah
seorang manusia (individu) dalam organisasi perilaku manusia.
sebagai ungkapan dari kepribadian, persepsi, Organisasi (X3). Menurut Robbins
dan sikap jiwanya, yang bisa berpengaruh (1994) mengatakan, bahwa organisasi
terhadap prestasi (kerja) dirinya dan adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan
organisasi. Adapun dimensi dari perilaku secara sadar, dengan sebuah batasan yang
individu adalah: relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas
1. Sikap dasar yang relatif terus menerus untuk
2. Tindakan (tingkah laku) seorang manusia mencapai suatu tujuan bersama atau
di dalam organisasi sekelompok tujuan. Menurut John D.Millet
Individu (X1) . Menurut Anwar . P (dalam Sutarto, 2002) Organisasi adalah
(2010) individu yang normal adalah individu kerangka struktur dalam mana pekerjaan
yang memiliki integritas yang tinggi antara dari banyak orang dilakukan untuk
fungsi psikis (rohani) dan fisiknya pencapaian maksud bersama. Sebagai
(jasmaniah). Dengan adanya integritas yang demikian adalah sistem pengenai penugasan
tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka pekerjaan diantara kelompok-kelompok
individu tersebut memiliki konsentrasi diri orang yang mengkhususkan diri dalam
yang baik. Adapun dimensi dari individu tahap-tahap khusus dari suatu tugas
adalah : bersama. Organisasi selain dipandang
1. Individu yang memiliki integritas yang sebagai wadah kegiatan orang juga
tinggi dipandang sebagai proses, yaitu menyoroti
2. Fungsi psikis (rohani). interaksi diantara orang-orang yang menjadi
3. Fungsi fisiknya (jasmaniah). anggota organisasi. Keberhasilan suatu
Psikologis (X2). Psikologi berasal dari organisasi ditentukan oleh kualitas
kata Yunani yaitu “psyche” yang artinya sumberdaya manusia yang saling
jiwa, dan “logos” yang artinya adalah ilmu berinteraksi dan mengembangkan organisasi
pengetahuan. Jadi secara etimologi, psiko- yang bersangkutan. Organisasi dalam
logi adalah ilmu yang membahas segala meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam
35
Vol. 15 No. 1, 2013 Aset
rangka mengoptimalkan kinerja pegawai unik. Kerangka teoretis dalam penelitian ini
tidak terlepas dari pemberdayaan potensi mengacu pada konsep Suwarto (1998),
yang ada. bahwa Variabel-variabel yang secara
Adapun dimensi dari organisasi adalah : langsung mempengarahui perilaku individu
1. Kerangka struktur dan perihal yang dilaksanakan oleh para
2. Tujuan bersama pegawai/karyawan yang bersangkutan.
3. Sistem penugasan pekerjaan. Variabel-variabel yang dimaksud yaitu
Kerangka Teoretis. Setiap individu variabel individu, variabel organisasi, dan
adalah unik, yang berbeda antara individu variabel psikologis. Adapun kerangka
yang satu dengan individu yang lain. teoretis penelitian ini dapat digambarkan
Dengan demikian perilakunya juga akan pada Gambar 1.
Gambar 1
Kerangka Teoretis Suwarto
Variabel Individu
X1 Ha 1
Perilaku Individu
Variabel psikologi dalam Organisasi
X2 Ha 2 Y
Variabel Organisasi
X3 Ha 3
Ha 4
Sumber : Suwarto (1998)
36
Vol. 15 No. 1, 2013 Aset
37
Vol. 15 No. 1, 2013 Aset
Tabel 2
Analisis Regresi Linier Berganda
a
Coefficients
38
Vol. 15 No. 1, 2013 Aset
39
Vol. 15 No. 1, 2013 Aset
organisasi dan tiap individu dapat menaati menanggulangi individu secara efektif dalam
peraturan yang telah di atur oleh organisasi organisasi kerja, memerlukan suatu kerangka
demi tercapainya tujuan organisasi. Hasil kerja untuk memahami perilaku. Menurut
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang Suwarto (1988) variabel – variabel yang
dilakukan oleh Ryski (2006) bahwa secara langsung mempengaruhi perilaku
organisasi merupakan variabel yang individu dan perihal yang dilaksanakan oleh
mempengaruhi perilaku individu. para pegawai/karyawan yaitu variabel
Pengaruh Organisasi (X3) terhadap individu, variabel psikologi, dan variabel
Perilaku Individu (Y) dalam Organisasi. organisasi
Organisasi adalah seluruh orang – orang Individu (X1), psikologis (X2), dan
yang melaksanakan fungsi – fungsi yang orgnaisasi (X3), secara bersama-sama
berbeda tetapi saling berhubungan dan mempunyai pengaruh positif dan signifikan
dikoordinasikan agar supaya sebuah tugas terhadap Perilaku Individu di dalam
atau lebih dapat diselesaikan (Daniel organisasi di Mataram Sakti Cabang Mijen,
E.Griffiths) dalam Sutarto, 2002. Menurut ditunjukan oleh nilai β = 9,968. Nilai ini
Thoha (1988) jikalau karakteristik organisasi menunjukan individu, psikologis, dan
berinteraksi dengan individu maka organisasi secara bersama-sama berpengaruh
terwujudlah perilaku individu dalam positif dan signifikan terhadap perilaku
organisasi. individu dalam organisasi di Mataram Sakti
Dari hasil perhitungan uji t, nilai Cabang Mijen.
organasasi 0,292 ditunjukkan sebesar β =
0,292 yang dapat diartikan bahwa organisasi SIMPULAN
mempunyai nilai positif dan signifikan
dibanding dengan variabel individu dan Kesimpulan. Berdasarkan hasil pene-
variabel psikologis. Hal ini dapat diartikan litian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
bahwa jika organisasi dapat menerapkan berikut:
peraturan – peraturan yang membimbing 1. Individu berpengaruh positif terhadap
individu kearah yang lebih maka akan dapat perilaku individu dalam organisasi di
meningkatkan prestasi kerjanya sehingga Mataram Sakti Cabang Mijen. Artinya
perilaku individunya di Mataram Sakti apabila individu di dalam organisasi baik
Cabang Mijen akan semakin baik. Hasil maka perilaku individunya akan baik.
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang 2. Psikologis berpengaruh positif terhadap
dilakukan oleh Ovy Natali (2008), yang perilaku individu dalam organisasi di
mengatakan bahwa organisasi berpengaruh Mataram Sakti Cabang Mijen. Artinya
positif terhadap perilaku individu dalam apabila karyawan mampu mengontrol
organisasi. psikologinya maka perilakunya juga akan
Pengaruh Individu (X1), Psikologis baik dalam memahami dan mematuhi
(X2), dan Organisasi (X3) terhadap peraturan yang telah ditetapkan
Perilaku Individu (Y) dalam Organisasi. organisasi.
Pemahaman atas perilaku individu sangatlah 3. Organisasi berpengaruh positif terhadap
penting. Dengan memahami perilaku perilaku individu dalam organisasi di
individu yang lain, seperti rekan kerja, Mataram Sakti Cabang Mijen. Artinya
atasan, bawahan, baik di lingkungan apabila organisasi mampu memberikan ,
organisasi maupun di lingkungan peraturan-peraturan dan penempatan
masyarakat umum maka kita akan dapat individu yang tepat pada bidangnya maka
berfikir, bersikap dan bertindak dengan perilaku individu di dalam organisasi juga
tepat, yang dengan demikian maka akan baik.
komunikasi akan berlangsung secara efektif 4. Individu, Psikologis dan Organisasi
dan efisien, sehingga tujuan organisasi dapat secara bersama-sama berpengaruh positif
tercapai. Kemampuan menghadapi dan terhadap perilaku individu dalam
40
Vol. 15 No. 1, 2013 Aset
41