Anda di halaman 1dari 5

Penyediaan Dua Jembatan Untuk Aspirasi Mahasiswa Dan Aspirasi Ukm-Hmj

Badan eksekutif mahasiswa atau sering disebut dengan BEM adalah salah satu
organisasi tertinggi dengan ranah eksekutif di suatu perguruan tinggi. BEM di selenggarakan
oleh mahasiswa aktif untuk melaksanakan kegiatan dalam berbagai keahlian. Majelis
permusyawaratan mahasiswa atau sering disebut MPM adalah organisasi tertinggi sejajar
dengan BEM dengan ranah legislatif dan yudikatif di suatu perguruan tinggi. MPM
diselenggarakan oleh mahasiswa aktif juga dengan fungsi untuk mengawasi kinerja atau
mengawasi program kerja dari BEM.

Dengan munculnya MPM ini sempat terjadi konflik antara organisasi mahasiswa di
politeknik dan menjadi ketidak jelasan untuk penyampaian aspirasi mahasiswa. Pada BEM
terdapat menteri advokasi dan pada MPM sendiri terdapat komisi advokasi dan aspirasi.
Dengan adanya kedua organisasi ini dan adanya komisi sekaligus menteri advokasi maka
membuat ormawa (ukm dan hmj) sekaligus mahasiswa umum kebingungan menyampaikan
aspirasi terkait masalah kampus. Dengan adanya dualisme aspirasi ini membuat aspirasi yang
masuk terpecah, sebagian tersampaikan pada MPM dan sebagian tersampaikan pada BEM.

Terjadinya dual fungsi pada ormawa tertinggi ini diakibatkan oleh ketidakjelasan
tugas dan fungsi pokok setiap ormawa ini pada AD/ART atau pun perundang-undangan.
Ketidakjelasan ini berdampak pada program kerja BEM khususnya pada kemetntrian aspirasi
karena jika mereka salah mengambil ranah aspirasi maka akan menyebabkan konflik dengan
MPM dan sebaliknya jika komisi aspirasi pada MPM mengambil ranah aspirasi yang salah
akan menyebabkan konflik. Seharusnya antara BEM dan MPM ini harus saling bersinergi
satu sama lain karena kedua elemen ini saling berhubungan untuk membangun perguruan
tinggi semakin maju.

Disini ditegaskan bahwa yang menyebabkan adanya dualisme jembatan aspirasi


adalah AD/ART dan perundang-undangan tugas dan fungsi pokok setiap ormawa (BEM dan
MPM). Jika pada peraturan disebutkan atau dijelaskan porsi masing-masing terkait aspirasi
maka mahasiswa, ukm dan hmj tidak akan kebingungan untuk menyampaikan aspirasinya.
Aspirasi disini sangatlah penting untuk mendukung hak dari setiap mahasiswa, jika tidak
adanya wadah aspirasi ditakutkan hak mahasiswa diambil alih sepenuhnya oleh kelembagaan
atau perguruan tinggi.
Jika pada BEM dan MPM sudah mengerti ranah aspirasi yang sebenarnya maka
aspirasi akan berjalan dengan lancar. Sebelum itu haruslah ada sosialisai terlebih dahulu
terkait ranah aspirasi yang sebenarnya agar pengaspirasi tidak kebingungan. Untuk
penyampaian aspirasi seharusnya bisa menggunakan sistem aspirasi online, sehingga
mahasiswa atau pun ukm-hmj tidak perlu datang atau menemui pihak BEM untuk
menyampaikan aspirasi, dan untuk ke akuratan data pun lebih terjamin karena bukti aspirasi
dapat terlampir dan bukan hanya sekedar omongan dari muut ke mulut.

Anda mungkin juga menyukai