Anda di halaman 1dari 13

Perlindungan Hukum kepada Anak sebagaiKorban Tindak Pidana

Kekerasan seksual di Prov. Banten

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna melanjutkan
penyusunan Skripsi pada Program Studi Hukum
Fakultas Hukum Universitas Bina Bangsa

Oleh :
Tiara Dini Haryani
NIM : 12011800064

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2021
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 3

C. Rumusan Masalah....................................................................................... 3

D. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3

E. Manfaat Penelitian ........................................................................... .......... 4

F. Kerangka Teori ........................................................................................... 4

G. Metode Penelitian ....................................................................................... 5

H. Sistematika Penulisan ................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 11


A. Latar Belakang Masalah
Anak adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai calon generasi penerus
bangsa yang masih dalam masa perkembangan fisik dan mental. Anak memiliki hak
asasi sejak dilahirkan, sehingga tidak ada manusia atau pihak lain yang boleh
merampas hak tersebut.1Anak merupakan tunas, potensi, dan generasi penerus cita-
cita bangsa yang memiliki peran strategis dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara di masa yang akan datang. tumbuh dan berkembang secara
optimal, baik fisik maupun mental. Secara sosial dan spiritual. 
Dalam buku yang ditulis oleh John Gray yang berjudul Childrens are from
Heavens menjelaskan bahwa dilahirkan anakanak baik dan tidak berdosa. Kita
sebagai manusia harus dimilikinya tanggung jawab untuk didukungnya mereka
sehingga tertarik keluar potensi dan bakatnya. Oleh karena itu, anak-anak
dibutuhkannya kita (maksudnya orang yang disekitarnya berada) untuk mendidik
mereka atau dibuat mereka lebih baik. Bergantung terhadap dukungan yang kita
berikan untuk anak tumbuh dan berkembang.
Pernyataan John Gray itu ditegaskan yaitu anak yang dari lahi memiliki
keterbatasannya karena kodrat dari anak tersebut sehingga menjadi tidak berdaya, dan
penentunya orang dewasa pada cerah atau nasibnya suram dan masa depan anak.
Terdapat dilindunginya anak terdapat beberapa alasan, yaitu yang pertama anak
adalah penerus generasi bangsa, ditangan merekalah masa depan bangsa indonesia ini
dipertaruhkan, yang kedua anak adalah bagian dari secara kodrat masyarakat memiliki
sifat yang sehingga terlindungi harus yang lemah.2
Menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Undang - Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dalam ketentuan
Pasal 1 butir 1 menyebutkan bahwa “anak adalah seseorang yang belum berusia 18
(delapan belas) tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan”.3Semua anak
yang lahir di dunia ini memiliki martabat dan harus dijunjung tinggi oleh pemerintah
atau orang lain.Hak setiap anak harus diberikan tanpa permintaan terlebih dahulu dari
anak tersebut. Salah satu perlindungan yang diberikan adalah perlindungan hukum
terhadap anak yang mengalami beberapa bentuk kekerasan. Kekerasan yang dialami
1
Irsan Koesparmono, 2006 Hukum Perlindungan Anak, Jakarta: UPN, h.2.
2
Anonim, 2011, Varia Peradilan Majalah Hukum, No 308, XXVI, h.6
3
Pih.kemlu, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN
ANAK, BAB I Ketentuan Umum (Pasal
1)https://pih.kemlu.go.id/files/UUNo23tahun2003PERLINDUNGANANAK.pdf. Diunduh Pada 06 Juni 2021 pukul
9:34 WIB

1
2

anak dapat berdampak negatif bagi masa depan anak. Oleh karena itu, perlu adanya
pemberian perlindungan hukum bagi anak yang menjadi korban kekerasan dan
memberikan perlindungan hukum bagi anak dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Berdasarkan data Lembaga Perlindungan Anak (LPA), pada semester I tahun
ini ada sebanyak 45 kasus kekerasan terhadap anak yang tersebar di provinsi Banten.
Didominasi kasus kejahatan seksual mencapai 50 persen pada Tahun 20194 dan pada
Tahun 2020 lalu sudah tercatat 35 kasus kejahatan seksual mendominasi dengan
persentasi 95 persen. Ketua LPA Banten Uut Lutfi mengatakan dari tahun ke tahun
kasus kejahatan seksual yang diterima LPA terus meningkat. Bukan hanya jumlah
kasusnya tetapi juga pelakunya. Yang menjadi perhatian bersama yaitu pelaku
merupakan orang terdekat korban. Mulai dari ayah kandung, guru, tokoh agama dan
Para pelaku kejahatan seksual terhadap anak pun tak hanya kategori dewasa.
Beberapa pelaku berusia di bawah 18 tahun. Dan angka kasus kekerasan seksual anak
meningkat drastis dari tahun ke tahun.5
Pada zaman modern ini kita mengetahui bahwa manusia telah mengalami
perkembangan fisik, pikiran maupun sifatnya. Perkembangan pikiran maupun sifatnya
ini ada menuju arah yang positif dan arah yang negative. Pikiran dan sifat negative
inilah yang sangat memperihatinkan. Kerap kali kita mendengar bahwa anak terkena
dampak dari pikiran dan sifat negative seseorang. Dampak tersebut salah satunya
yang sering kitadengar adalah kekerasan yang terjadi pada anak. Kekerasa terhadap
anak merupakan suatu perilaku yang sangat tidak manusiawi yang dilakukan
seseorang mengingat bahwa anak adalah manusia yang memiliki keterbatasan dan
anak harus mendapatkan perlindungan dari semua elemen masyarakat. Dan selain itu
anak juga harus mendapatkan perlindungan dari hukum yang ada
Oleh karena itu peran masyarakat sangat penting terhadap perlindungan anak
dan juga kebijakan pemerintah yang diwujudkan dengan adanya peraturan perundang-
undangan merupakan suatu cara untuk melindungi anak dari korban kekerasan ini.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
lebih mendalam dalam bentuk proposal skripsi dengan judul :
4
Merdeka.com. https://www.merdeka.com/peristiwa/kasus-kekerasan-seksual-anak-di-provinsi-banten-terus-
meningkat.html. Diunduh pada 6 Juni 2021 pukul10:32 WIB
5
tayang di Kompas.com dengan judul "35 Kasus Kekerasan Terhadap Anak Terjadi di Banten, 95 Persen Kasus
Kejahatan Seksual"  https://regional.kompas.com/read/2020/07/26/22471201/35-kasus-kekerasan-terhadap-
anak-terjadi-di-banten-95-persen-kasus-kejahatan. Diunduh pada 11 juni 2021 pukul 10:02 WIB
3

“Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Pelaku Tindak Pidana


Kekerasan anak Prov. Banten”

B. Indetifikasi Masalah
Dari latar belakang yang disampaikan di atas, beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Anak merupakan salah satu pihak yang rentan mengalami tindakan


kekerasan.
2. Perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban pelaku tindak pidana
kekerasan.
3. Lembaga Perlindungan Anak (LPA), mencatat ada sebanyak 45 kasus
kekerasan terhadap anak yang tersebar di provinsi Banten. Didominasi kasus
kejahatan seksual mencapai 50 persen.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalahan yang ditemukan dalam permasalahan


yang disampaikan di atas, maka yang menjadi permasalahan yang akan diangkat
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ada berapa tingkat angka kekerasaan seksual terhadap anak di Provinsi
Banten ?
2. Mengapa seorang anak yang menjadi korban kekerasan harus mendapatkan
perlindungan hukum ?
3. Bagaimana tinjauan hukum terhadap anak yang menjadi korban tindak pidana
kekerasan ?

D. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui ada berapa tingkat angka kekerasaan terhadap anak di
Provinsi Banten.
2. Untuk mengetahui perlunya memberikan pelindungan hukum terhadap anak
yang menjadi korban kekerasan.
3. Untuk mengatahui bagaimana perlindungan hukum terhadap anak yang
4

menjadi korban kekerasan yang sesuai dengan Undang-undang di Indonesia.

E. Manfaat Penelitian
Terdapat 2 (dua) kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini, yaitu
kegunaan secara teoritis dan kegunaan secara praktis antara lain :
1. Kegunaan secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemikiran bagi ilmu hukum pidana khususnya mengenai perlindungan hukum
terhadap anak yang menjadi korban tindak pidana kekerasan.
2. Kegunaan secara praktis, penelitian ini diharapkan memberikan masukan
kepada para penegak hukum dan masyarakat bahwasannya perlindungan anak
adalah tanggung jawab kita bersama yang merupakan masa depan Bangsa
Indonesia.

F. Kerangka Teori
Kerangka teori ini menggunakan teori perlindungan hukum, dengan alasan
bahwa hukum melindungi kepentingannya dengan memberikan kekuasaan kepada
seseorang dan melakukan tindakan sesuai dengan kepentingannya, dan kepentingan
tersebut merupakan objek dari hak.

Teori perlindungan hukum menurut Fitzgerald menjelaskan bahwa “hukum


bertujuan mengintegrasikan dan mengkoordinasikan berbagi kepentingan dalam
masyarakat dengan cara membatasi berbagai kepentingan tersebut karena dalam
suatu lalulintas kepentingan, perlindungan terhadap kepentingan tersebut hanya
dapat dilakukan dengan cara membatasi kepentingan di lain pihak”.6 Kepentingan
hukum adalah mengurusi hak dan kepentingan manusia, sehingga hukum memiliki
otoritas tertinggi untuk menentukan kepentingan manusia yang perlu diatur dan
dilindungi. Perlindungan hukum harus melihat tahapan yakni perlindungan hukum
lahir dari suatu ketentuan hukum dan segala peraturan hukum yang diberikan oleh
masyarakat yang pada dasarnya merupkan kesepakatan masyarakat tersebut untuk
mengatur hubungan perilaku antara anggota-anggota masyarakat dan antara
perseorangan dengan pemerintah yang dianggap mewakili kepentingan

6
Landasan teori dan penjelasan konsep. diunduh dari http://repository.untag-sby.ac.id/446/3/BAB%20II.pdf
pada 11 Juni 2021 pukul 12:03 WIB
5

masyarakat.7
Pound mengklasifikasikan kepentingan-kepentingan yang dilindungi oleh
hukum dalam 3 (tiga) kategori pokok, meliputi kepentingan-kepentingan umum
(public interests), Kepentingan-kepentingan kemasyarakatan (social interests),
kepentinga-kepentingan pribadi (private interests).8
Perlindungan hukum merupakan adanya upaya melindungi kepentingan
seseorang dengan cara mengalokasikan suatu Haknya. perlindungan akan harkat
dan martabat, serta pengakuan terhadap hak asasi manusia yang dimiliki oleh
subyek hukum berdasarkan ketentuan hukum. Perlindungan hukum dapat
dibedakan menjadi perlindungan hukum preventif dan perlindungan hukum
represif. Dalam perlindungan preventif yaitu berupa perlindungan diberikan oleh
pemerintah dengan tujuan untuk mencegah suatu pelanggaran, sedangkan
perlindungan represif yaitu berupa sanksi seperti denda, penjara, dan hukuman
tambahan yangakan diberikan apabila terjadi suatu pelanggaran.
Fungsi teori perlindungan hukumdalam penulisan ini adalah untuk
melindungi hak-hak anak dari tindakan kekerasan yang mereka alami terutama anak
yang masih dalam usia dibawah umur sehingga diperlukannya perlindungan dan
pemahaman terkait pentingnya anak untuk masa depan generasi bangsa indonesia.

G. Metode Penelitian
Metodologi penelitian hukum menurut Agus Budianto adalah seperangkat
kaidah atau aturan yang tersusun dalam satu sistem, yang menentukan apa yang
boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh manusia sebagai masyarakat dalam
kehidupan bermasyarakatnya, yang bersumber baik dari masyarakat sendiri maupun
dari sumber lain yang diakui berlakunya oleh otoritas tertinggi dalam masyakarat
tersebut serta benar-benar diberlakukan oleh warga masyarkat tersebut (sebagai satu
keseluruhan) dalam kehidupannya, dan jika kaidah tersebut dilanggar akan
memberikan kewenangan bagi otoritas tertinggi untuk menjatuhkan sanksi yang
sifatnya eksternal.9 Sehubungan dengan penelitian hukum yang akan dilakukan
penulis, maka metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

7
Landasan Teori dan Konsep. diunduh dari http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/449/6/File%203%20BAB%20II
%20Landasan%20Teori.pdf pada 11 Juni 2021 pukul 12:13 WIB
8
Ibid http://repository.untag-sby.ac.id/446/3/BAB%20II.pdf
9
Dr. Agus Budiono, Slide Kuliah Metode Penelitian Hukum di Magister Kenotariatan Universitas Pelita Harapan,
(Jakarta: Universitas Pelita Harapan,2016), hal 49
6

1. Tipe/Jenis Penelitian
Dalam Ilmu Hukum mengenal dua jenis penelitian, yaitu penelitian hukum
normatif dan penelitian hukum empiris. Jenis penelitian yamg digunakan dalam
metode penelitian ini adalah jenis penelitian normatif karena dikaji dan diteliti
melalui peraturan perundang-undangan tertulis dengan melihat bentuk peraturan
perundang-undangan dan menelah materi muatannya.10

2. Sifat Penelitian
Sifat penelitian yang penulis gunakan adalah sifat penelitian kualitatif
deskriptif. Menurut Zainudin Ali, bahwa Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang mengungkapkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
teori-teori hukum yang menjadi objek penelitian. Demikian juga hukum dalam
pelaksanaannya di dalam masyarakat yang berkenan dengan objek penelitian.
Dalam penelitian ini, penulis ingin menemukan dan memahami gejala-gejala
yang diteliti dengan cara penggambaran yang jelas untuk mendekati objek
penelitian maupun permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya.11

3. Sumber Data
Adapun bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini bahan hukum
sekunder, berupa buku-buku hukum (text book), jurnal-jurnal hukum, karya
tulis hukum atau pandangan ahli hukum yang termuat dalam media massa.
Perlunya penelitian hukum normatif dengan cara mengkaji dan meneliti
peraturan perundang-undangan dengan megunakan bahan hukum skunder agar
dapat mengetahui perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban dari
kekerasan yang terdapat di dalam peraturan perundang-undangan. Jenis
datayang dipergunakan dalam penelitian hukum ini adalah data sekunder yang
mencakup :

a. Bahan hukum primer


Bahan hukum primer terdiri atas peraturan perundang-undangan,
yurisprudensi, atau putusan pengadilan. Bahan hukum primer adalah bahan

10
Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, UI-Press, Jakarta, h. 15
11
Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, hlm.105.
7

hukum yang bersifat otoritatif yang artinya mempunyai otoritas. Bahan


hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
1) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak.
3) Undang-Undang Nomor 31 tahun 2014 tentang perubahan atas
undang-undang nomor 13 tahun 2006 tentang perlindungan saksi dan
korban.

b. Bahan hukum sekunder


Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang dapat memberikan
penjelasan terhadap bahan hukum primer. Bahan hukum sekunder tersebut
seperti buku-buku ilmiah yang terkait dan Hasil penelitian.

c. Bahan Hukum Tersier


Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang dapat memberikan
penjelasan terhadap bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder.
Bahan hukum tersier tersebut adalah kamus, jurnal-jurnal, ensiklopedia,
indeks kumulatif dan sebagainya.

4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan bahan yang digunakan adalah melalui studi kepustakaan
atau melalui penelusuran literatur yang berhubungan dengan penelitian, yaitu
dengan mengumpulkan dan mempelajari buku-buku, jurnal-jurnal, menggali asas-
asas, norma, kaidah dari peraturan perundang-undangan, hasil-hasil penelitian
serta bahan-bahan hukum yang tersedia dimedia internet.

5. Analisis Data
Dari semua bahan hukum yang sudah terkumpul, baik bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder, maupun bahan hukum tersier akan dianalisis secara deskriptif,
dengan logika deduktif. Bahan hukum tersebut akan diuraikan untuk mendapatkan
penjelasan yang sistematis. Pendeskripsian dilakukan untuk menentukan isi atau
makna bahan hukum disesuaikan dengan topik permasalahan yang ada. Dari data
yang sudah terkumpul, baik yang diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan
8

maupun penelitian lapangan kemudian dilakukan analisis deskriptif kualitatif yaitu


analisis yang menggambarkan keadaan sebenarnya mengenai fakta-fakta tertentu.

H. Sistematika Penulisan
Penyusunan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan sistematika
penulisannya sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang penelitian,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran,
metodologi penelitian, serta sistematika penelitian.

BAB II : PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI


KORBAN KEKERASAN MENURUT UNDANG-UNDANG
NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN
ANAK
Dalam bab ini berisikan uraian tentang tinjauan umum tentang
anak yang menguraikan tentang perlindungan anak, hak-hak anak,
dan hukum perlindungan anak.

BAB III : KAJIAN TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR


31
TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-
UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG
PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN, LEMBARAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR
293.
Dalam bab ini berisi tentang hasil yang telah di dapatkan oleh
peneliti dalam penulisan proposal skripsi diantaranya adalah
gambaran umum mengenai Undang-Undang Nomor 31 tahun 2014
tentang perubahan atas undang-undang nomor 13 tahun 2006
tentang perlindungan saksi dan korban dalam lembaran negara
republik Indonesia tahun 2014 nomor 293. Tambahan lembaran
9

negara republik indonesia nomor 5602.

BAB IV : PENUTUP
Sebagai penutup dalam penulisan skripsi ini disampaikan tentang
kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian sebagai jawaban
terhadap rumusan masalah dalam penelitian dan sekaligus
memberikan saran-saran yang berkaitan dengan hasil penelitian.
DAFTAR PUSAKA

A. BUKU/LITERATUR :
Irsan Koesparmono, 2006 Hukum Perlindungan Anak, Jakarta: UPN, h.2.

Anonim, 2011, Varia Peradilan Majalah Hukum, No 308, XXVI, h.6

Dr. Agus Budiono, Slide Kuliah Metode Penelitian Hukum di Magister Kenotariatan
Universitas Pelita Harapan, (Jakarta: Universitas Pelita Harapan,2016), hal 49

Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, UI-Press, Jakarta, h. 15

Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, hlm.105.

B. Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak.
Undang-Undang Nomor 31 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor
13 tahun 2006 tentang perlindungan saksi dan korban.

C. Internet
Pih.kemlu, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG
PERLINDUNGAN ANAK, BAB I Ketentuan Umum (Pasal
1)https://pih.kemlu.go.id/files/UUNo23tahun2003PERLINDUNGANANAK.pdf. Diunduh Pada
06 Juni 2021 pukul 9:34 WIB

Merdeka.com. https://www.merdeka.com/peristiwa/kasus-kekerasan-seksual-anak-di-
provinsi-banten-terus-meningkat.html. Diunduh pada 6 Juni 2021 pukul10:32 WIB

tayang di Kompas.com dengan judul "35 Kasus Kekerasan Terhadap Anak Terjadi di Banten,
95 Persen Kasus Kejahatan Seksual"
https://regional.kompas.com/read/2020/07/26/22471201/35-kasus-kekerasan-terhadap-
anak-terjadi-di-banten-95-persen-kasus-kejahatan. Diunduh pada 11 juni 2021 pukul 10:02
WIB

10
11

Landasan teori dan penjelasan konsep. diunduh dari http://repository.untag-


sby.ac.id/446/3/BAB%20II.pdf pada 11 Juni 2021 pukul 12:03 WIB

Landasan Teori dan Konsep. diunduh dari http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/449/6/File


%203%20BAB%20II%20Landasan%20Teori.pdf pada 11 Juni 2021 pukul 12:13 WIB

Ibid http://repository.untag-sby.ac.id/446/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai