Anda di halaman 1dari 2

Studi Kasus 1

Kemenkeu Pecat 2 Pegawai yang


Jadi Tersangka Suap Dealer Jaguar-
Bentley
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberi sanksi kepada dua
dari empat pegawainya yang jadi tersangka kasus dugaan suap terkait
restitusi pajak PT WAE. Sementara, dua orang lainnya yang jadi tersangka
masih diperiksa.

"Dua di antaranya, yaitu ketua tim JU (Jumari) dan anggota tim MNF (M Naim
Fahmi) telah dijatuhi hukuman disiplin. Sedangkan dua, saudara YD (Yul
Dirga) dan saudara HS (Hadi Sutrisno) ini masih proses," kata Inspektur
Jenderal Kemenkeu Sumiyati di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada,
Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2019).

Jumari merupakan Ketua Tim Pemeriksa Pajak PT WAE sementara Naim


adalah anggota timnya. Kemudian, Yul merupakan Kepala Kantor Pelayanan
Pajak Penanaman Modal Asing Tiga, Kanwil Jakarta Khusus sedangkan Hadi
merupakan supervisor tim pemeriksa pajak PT WAE.

Sumiyati mengatakan pihak Itjen Kemenkeu awalnya telah menerima


informasi dugaan suap ini dari sistem whistleblowing sistemnya atau WiSe.
Pada saat bersamaan, Sumiyati mengatakan KPK juga menyampaikan ke
pihaknya soal informasi dugaan suap yang sama sehingga dilakukan
penyelidikan yang berujung pada penetapan lima orang tersangka.

"Ini kami terima informasinya pada bulan September 2018 kemudian ternyata
tidak lama kemudian KPK juga menginformasikan kepada kami bahwa KPK
menerima informasi terkait kasus ini juga. Oleh karena itu akhirnya kami
bersama-sama dengan KPK terus menindaklanjuti informasi tersebut,"
ucapnya.

Dia menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kasus ini


merupakan bentuk pengkhianatan. Kasus dugaan suap ini juga dianggap
memalukan bagi institusi.

"Ibu Menteri Keuangan selalu menyampaikan pesan bahwa apabila masih


ada oknum yang tidak berintegritas dalam menjalankan tugasnya itu adalah
suatu pengkhianatan. Tidak hanya memalukan pelaku, keluarganya namun
juga institusi Kementerian Keuangan," ucap Sumiyati.

Dia berharap sudah banyak langkah pencegahan korupsi yang dilakukan


Kemenkeu. Sumiyati juga meminta tak ada pihak yang mencoba melanggar
aturan terkait pajak.
"Kami minta kepada semua jajaran di lingkungan Kementerian Keuangan
tidak ada lagi yang mencoba, melakukan pekerjaan atau coba-coba
melanggar atau mencederai integritas. Kepada semua wajib pajak kami minta
dukungannya untuk tidak mengganggu integritas jajaran Kementerian
Keuangan, mari patuhi aturan yang ada," tuturnya.
Sebelumnya, ada lima orang yang ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam
kasus ini. Mereka ialah:

Tersangka pemberi:
1. DM (Darwin Maspolim) Komisaris Utama PT. WAE (sebelum Tahun 2017)
dan Komisaris PT. WAE (sejak Tahun 2017)

Tersangka penerima:
1. YD (Yul Dirga) Kepala Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing
Tiga, Kanwil Jakarta Khusus, Penyidik Pegawai Negeri Sipil
2. HS (Hadi Sutrisno) Supervisor Tim Pemeriksa Pajak PT WAE di Kantor
Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Tiga
3. JU (Jumari), Ketua Tim Pemeriksa Pajak PT WAE
4. MNF (M Naim Fahmi), Anggota Tim Pemeriksa Pajak PT WAE

"Tersangka DM, pemilik saham PT WAE diduga memberi suap sebesar Rp


1,8 miliar untuk YD, HS, JU dan MNF agar menyetujui pengajuan restitusi
pajak PT WAE tahun pajak 2015 sebesar Rp 5,03 miliar dan tahun pajak
2016 sebesar Rp 2,7 miliar," ujar Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.

Dia mengatakan PT WAE merupakan perusahaan penanaman modal asing


yang menjalankan bisnis dealer hingga servis berbagai merek mobil. Merek
mobil yang dimaksud yakni Jaguar, Bentley, Land Rover, dan Mazda.

"PT WAE merupakan perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) yang


menjalankan bisnis sebagai dealer dan pengelola layanan sales, services,
spare part dan body paint untuk mobil merek Jaguar, Bentley, Land Rover
dan Mazda," papar Saut.

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-4667294/kemenkeu-pecat-2-pegawai-yang-jadi-tersangka-
suap-dealer-jaguar-bentley

Anda mungkin juga menyukai