Siapa yang tidak tahu dengan lembaga kepemerintahan ini yaitu lembaga
Legislatif ? lembaga legislative merupakan salah satu cabang kekuasaan
pemerintah yang mempunyai tugas dan wewenang dalam merumuskan dan
membuat Undang-Undang suatu negara. Lembaga legislatif yang ada di negara
Indonesia meliputi MPR, DPR, DPD, DPRD I, DPRD II. Itu merupakan lembaga
legislatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Setelah tahu lembaga
legislatif dalam ruang lingkup pemerintahan, sekarang lembaga legislatif dalam
kehidupan kampus itu seperti apa?.
Kita pasti kenal dengan organisasi BEM yaitu organisasi yang cara kerja
nya sama dengan lembaga eksekutif di pemerintahan. BEM merupakan lembaga
Executor yang ada di dunia kampus. Pada kehidupan pemerintahan juga
membutuhkan peran lembaga Legislatif untuk menjamin kedinamisan suatu
sistem. kita pasti kenal dengan organisasi yang sama cara kerja nya dengan
lembaga Legislatif pemerintahan, yaitu Senat Mahasiswa yang dimana
mempunyai tugas dan wewenang hampir sama dengan lembaga Legislatif
pemerintahan. Senat Mahasiswa merupakan lembaga Legislator yang ada di
dunia Kampus. Lembaga ini merupakan perwakilan mahasiswa yang
berkedudukan sebagai lembaga tinggi Universitas yang mempunyai fungsi
utama diantaranya meliputi Fungsi Pengawasan, Fungsi Advokasi dan Aspirasi,
Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran. Fungsi pengawasan berfungsi untuk
mengawasi kegiatan yang diselenggarakan oleh BEM dan UPK. Fungsi Advokasi
berfungsi menampung aspirasi mahasiswa. Fungsi Legislasi berfungsi dalam
merumuskan aturan-aturan serta arahan-arahan yang berlaku di suatu
Universitas. Yang terakhir Fungsi Anggaran berfungsi dalam menganggarkan
dana yang diberikan oleh Universitas.
Seperti yang kalian ketahui begitu banyak dan kompleks nya lembaga
Legislatif Mahasiswa di suatu Universitas yang seharusnya menjalankan fungsi
Check and Balance terhadap BEM, namun dilihat dari realita di lapangan
kebanyakan mahasiswa berpendapat dari sudut pandang mereka seolah-olah
lembaga Legislatif Mahasiswa itu tidak pernah kelihatan kerjanya atau bisa
dibilang miskin peran tidak seperti BEM yang selalu aktif dan terlihat di mata
Mahasiswa kebanyakan. Padahal Lembaga Legislatif Mahasiswa memegang
kunci regulasi tatanan kemahasiswaan, sehingga seharusnya dinamisasi
mahasiswa yang nantinya direpresentasikan dalam gerakan eksekutif
mahasiswa tetap terjaga. Ketika BEM merasa kesulitan dalam menjalankan
proker atau kebijakannya, maka lembaga Legislatif seharusnya bisa mencarikan
treatment nya, yaitu dengan melakukan preasure sebagai representasi aspirasi
suara Mahasiswa dan merekomendasikannya kepada lembaga Eksekutif
Mahasiswa selaku executornya.