Anda di halaman 1dari 6

PERBEDAAN SENAT MAHASISWA DAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

Ditinjau berdasarkan tugas pokok dan fungsinya

Oleh: Achmad Nosi Utama

Sebelum saya menulis ini lebih jauh, saya akan menerangkan dahulu, bahwa saya bukan hanya
berteori, berargumen, atau menulis semata, tanpa pengalaman nyata. Tapi yang saya sampaikan
dalam tulisan ini merupakan pengalaman nyata yang pernah saya alami.

Selama menjadi mahasiswa tepatnya hingga saat ini, saya sudah pernah menjadi bagian dari
kedua organisasi/lembaga tersebut.

Pertama, saya pernah menjadi perangkat muda departemen hukum dan kebijakan publik di
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum 2013 atau disingkat BEM FH 2013. Kemudian di
tahun selanjutnya, saya menjadi kepala divisi Aksi Propaganda Isu dan Opini, Kementerian Sosial
Politik, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Diponegoro 2014 atau
disingkat BEM KM Undip 2014 sekaligus sebagai anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh
Indonesia atau disingkat BEM SI. Di Tahun 2015, saya diberi amanah menjadi ketua komisi 6
Senat Mahasiswa Universitas Diponegoro 2015.

Sebelum membahas lebih jauh, saya ingin meluruskan, bahwa saya bercerita tentang
pengalaman saya tersebut, bukan bermaksud untuk pamer atau sombong. Namun, secara murni
saya ingin menyampaikan kepada pembaca, tentang apa yang menjadi perbedaan Senat
Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa, berdasarkan tugas pokok dan fungsi dari kedua
organisasi/lembaga tersebut.

Berdasarkan pengalaman saya, pertanyaan yang paling mendasar yang sering ditanyakan oleh
mahasiswa adalah “Kenapa sih, senat tuh gak kelihatan kerjanya ?” atau “Ngapain aja sih senat
itu ?”. Saya katakan saat ini, bahwa wajar sekali hal itu menjadi pertanyaan. Alasannya
sederhana, BEM itu membuat kegiatan dan melaksakan kegiatan. Maka dia disebut Badan
Eksekutif. Artinya, ia merupakan lembaga eksekutif, atau pelaksana kegiatan. Kegiatan tersebut
biasanya bersifat kepanitiaan, atau kegiatan lain yang langsung dapat dilihat dan dirasakan oleh
mahasiswa. Berbeda sekali dengan Senat Mahasiswa atau saya singkat SM. SM itu pada
hakikatnya merupakan lembaga legislatif. Lembaga legislatif itu merupakan lembaga pembuat
peraturan, dan tidak tepat jika dipersamakan dengan BEM, yang bertindak selaku lembaga
pelaksana kegiatan.

Secara fungsi, senat memiliki tiga fungsi, yaitu fungsi pengawasan, fungsi anggaran, dan fungsi
legislasi. Fungsi pengawasan merupakan peran senat dalam mengawasi kegiatan yang
diselenggarakan oleh lembaga pelaksana kegiatan. Yaitu menilai, apakah pelaksanaan kegiatan
sudah sesuai atau belum, dengan rencana awal yang disusun dalam program kerja dari lembaga
pelaksana kegiatan, contohnya BEM. Kemudian, fungsi anggaran merupakan fungsi senat untuk
melakukan pembagian dana yang berasal dari fakultas atau universitas secara proporsional,
kepada lembaga pelaksana kegiatan, atau sebagai hak dari senat untuk mengetahui pembiayaan
lembaga pelaksana dalam menyelenggarakaan kegiatan. Terakhir adalah fungsi legislasi. Saya
katakan bahwa fungsi terakhir ini merupakan jantungnya senat, selaku lembaga legislatif. Dalam
fungsi ini, senat memiliki kewenangan untuk membuat peraturan yang akan dipakai oleh
mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan. Contoh dari peraturan tersebut adalah peraturan
tentang pemilihan raya di Universitas. Dalam fungsi legislasi ini, terkandung beberapa peran
senat. Peran tersebut yaitu sebagai lembaga yang menerima aspirasi dari mahasiswa, dan
lembaga yang melakukan bantuan advokasi bagi mahasiswa.

Sesungguhnya, dari ketiga fungsi senat tersebut, apabila senat sungguh- sungguh dalam bekerja,
dan mempublikasikan diri, maka saya meyakini bahwa senat juga dapat diketahui kinerjanya oleh
banyak mahasiswa layaknya BEM, meskipun mungkin tidak 100 % se ngeboom BEM. Hal
tersebut sesuai dengan yang sudah saya sampaikan, bahwa senat bukanlah lembaga pelaksana
kegiatan layaknya BEM. Namun, merupakan lembaga pembuat peraturan (legislatif).

Contoh hal-hal yang dapat membuat kegiatan senat diketahui oleh banyak mahasiswa adalah
dengan peran senat sebagai lembaga penerima aspirasi mahasiswa, sesungguhnya senat dapat
membuat kegiatan rutin serap aspirasi bagi mahasiswa dengan publikasi yang luas, atau senat
dapat hadir dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa, untuk mendengkan secara
langsung keluhan atau aspirasi dari mahasiswa. Hal ini sudah saya terapkan dalam
kepemimpinan saya sebagai ketua komisi, yaitu dengan membuat program kerja blusukan.

Kemudian, sebagai lembaga pembuat peraturan, senat juga harus produktif dalam membuat
peraturan, dan senat dapat membuat website yang khusus berisi tentang senat. Isi utama dari
website tersebut adalah apa-apa saja yang telah dilakukan oleh senat, juga berisi tentang
seluruh peraturan yang telah dibuat oleh senat, yang mana mahasiswa dapat langsung
membaca, mengetahi dan dapat mendownload peraturan-peraturan yang dibuat oleh senat
(contohnya website www.setneg.goid ). Tak lupa, website tersebut harus disosialisasikan dan
dipublikasikan secara masiv, serta dalam website itu juga harus diberikan ruang untuk kritik dan
saran bagi seluruh mahasiswa khususnya dan seluruh masyarakat pada umumnya.

Itu hanyalah beberapa contoh, bagaimana cara membuat kinerja senat diketahui oleh banyak
mahasiswa namun tidak menyimpang dari fungsinya. Sebagai penutup saya ingin
menyampaikan, bahwa baik itu Senat ataupun BEM, pada hakikatnya adalah pemimpin
mahasiswa dan merupakan representasi dari mahasiswa dalam suatu Universitas di Indonesia,
khususnya di kampus saya tercinta, Universitas Diponegoro. Itulah perbedaan Senat dan BEM
ditinjau dari tugas pokok dan fungsinya.

Di penutup ini, saya menghimbau kepada seluruh anggota/fungsionaris/pengurus/apa saja


sebutannya, yang mana mahasiswa tersebut masuk sebagai bagian dalam lembaga Senat atau
BEM, untuk senantiasa bersemangat dalam melaksanakan tugas, amanah, dan jadilah contoh
yang baik bagi seluruh masyarakat. Perbedaan fungsi, kedudukan, atau apapun itu, bukanlah
penghambat Senat dan BEM untuk bersatu padu membangun Indonesia yang lebih baik. Karena
pada hakikatnya, Indonesia dibangun atas dasar perbedaan .

===============
https://achmadnosiutama.blogspot.co.id/2015/05/perbedaan-senat-mahasiswa-dan-badan.html

29 komentar:

Aisyah Arminia10 Oktober 2015 16.44


Jadi, senat mahasiswa dan DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) itu sama? cuma beda
penyebutan istilah atau emang berbeda tugas pokok dan fungsinya?

Balas
Balasan
melky321 qwer32118 Januari 2016 12.34
iya, itu hanya beda penyebutan nama/istilah

Balas

Hendra Wiranto9 November 2015 15.48


ijin Share sahabat..
http://bemstmikbinaadinata.blogspot.co.id/

Muhammad Syaifudin17 April 2016 15.28


maaf pak mau tanyak apakah sama senat mahsiswa dengan gubernur mahasiswa.? terimakasi

Balasan
Nosi Utama23 Mei 2016 19.46
Maaf baru bales mas. Baru buka blog soalnya.
Sepengetahuanku, beda mas. Karena gubernur mahasiswa itu berada di bidang organisasi
eksekutif. Jadi kalau mau disamakan, gubernur mahasiswa justru bisa disamakan atau serupa
dengan dengan Ketua BEM. Kalau Senat Mahasiswa itu berada di bidang legislatif, bukan
eksekutif mas.

Balas
wira Yoga18 Agustus 2016 14.16
Permisi kak.. Mau tanya, jika lembaga legislatif bertugas membuat peraturan lalu sejauh mana
dan peraturan jenis apa saja yg bisa diataur oleh lembaga legislatif? Terimakasih banyak kak.
Mohon sarannya.

Balas
Balasan
Nosi Utama2 September 2016 10.29
Menurut hemat saya, Senat bisa membuat segala jenis peraturan yang berkaitan dengan
kemahasiswaan, selama tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi. Contohnya,
Peraturan Senat Mahasiswa Undip tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Rektor Nomor 4
Tahun 2014 tentang Organisasi Kemahasiswaan. Kemudian, selain tidak boleh bertentangan
dengan peraturan yang lebih tinggi, Peraturan Senat Mahasiswa harus mendapat persetujuan
dari pihak yang berwenang di kampus. Contohnya, mendapat persetujuan dari rektor atau wakil
rektor bidang kemahasiswaan.

Balas
Mar Wiyah14 September 2016 08.39
terimakasih untuk penjelasannya.
tapi saya masing bingung dengan keberadaan BEM FAKULTAS.
Ditempat saya kuliah HIMA, ORMAWA, tidak sejalan dengan BEM F.
saya ambil contoh, disetiap tahun ajaran baru ada yg namnya PKK(Pengenlan kehidupan
Kampus). ditingkat jurusan masih ada yg namanya Perpeloncoan. nah alhamdulilah ditahun ini
PKK FAKULTAS Sudah bersih dr perpeloncoan. tapi memang banyak oknum2 yg tidak setuju dgn
statement anti perpeloncoan.Yg indin saya tanyakan mas
apakah bisa badan eksekutif dikudeta oleh HIMA DAN ORMAWA?
tolong responnya ya ...
terimakasih

Balas
Balasan
Nosi Utama23 Januari 2017 10.09
Silahkan buka di peraturan rektor mengenai organisasi mahasiswa. Di peraturan itu seharusnya
dicantumkan bagaimana proses pemberhentian ketua atau pengurus HIMA atau ormawa.
Pemberhentian yang dilakukan tentunya pemberhentian untuk pengurus ya, bukan
pemberhentian atau pe non aktifan organisasi mahasiswa yang bersangkutan. karena kalau pe
non aktifan organisasi mahasiswa yang bersangkutan, hemat saya prosesnya dapat dilakukan
namun dengan proses yang panjang. Karena organisasi itu dibentuk oleh fakultas atau
universitas. Jadi jika ingin dinon aktifkan, tentunya menjadi wewenang fakultas atau universitas
melalui surat keputusan. semoga bermanfaat

Balas
Natasya6 Desember 2016 23.15
Lalu dari pengalaman yang telah ditulis oleh penulis ada hal yang ingin saya tanyakan yakni
bagaiman menyelesaikan konflik yang seringkali muncul pada organisasi BEM dan Senat?? atau
bagaimana menyelaraskan keduanya??

Balas
Balasan
Nosi Utama23 Januari 2017 10.17
konflik itu sesuatu yang biasa. Cara yang menurut saya baik adalah mengadakan pertemuan rutin
antara BEM dan Senat, dan membahas penyelesaian atas konflik tersebut. Pertemuan dapat
dilakukan antar ketua, atau dilingkup yang lebih kecil, yaitu antar anggota atau antar kepada
bidang. Dalam pertemuan itu tentunya ditegaskan bahwa harus meminimalkan ego masing-
masing organisasi demi kepentingan yang lebih besar. Karena skala prioritas dan keharmonisan
antar organisasi sangatlah penting untuk mencapai tujuan yang besar. Tujuan itu tentunya demi
kebahagiaan sebesar- besarnya bagi manusia. Jangan sampai ego dan konflik menjadikan tujuan
besar tidak tercapai.

Balas
Anonim9 Januari 2017 17.57
Gue mau tanya bang. gue kan bukan anggota hima dll. tapi disini gue memperhatikan tugas bem
dan "rektor" kampus itu ada Permasalahan yg harusnya bisa diselesaiakan dengan simple, tapi
ini malah dibikin ribet. Apa gue bisa ikut turut serta 'menyadarkan' pelaku? melalui cara apa?
sidang kampus? atau apa bang? gue maba pula. mohon pencerahannya dan maaf kalau ada
perkataan yg salah, sama2 belajar disini. terima kasih :)

Balas
Balasan
Nosi Utama23 Januari 2017 10.22
Cari ketua BEM atau HIMA atau DPM atau Senat. Sampaikah keluh kesahmu. Jangan takut
dengan mereka, karena mereka adalah ketua organisasi dan sudah menjadi kewajiban mereka
untuk menjadi penyambung lidah mahasiswa. Ingat, mereka itu bekerja demi kebahagiaan dan
peningkatan kualitas mahasiswa dan mengawal kebijakan universitas, yang dalam hal ini
termasuk rektor, dekan, dan sebagainya. Bukan untuk dilayani atau ditakuti.

Balas
Ade Saputra Chaerulloh14 Februari 2017 12.04
wah sangat bermanfaat :)
mampir kesini hhe
https://semastimra.wordpress.com

Balas
Agung Sudarsono27 April 2017 06.07
Idem �

Balas
Anonim2 Juni 2017 23.12
Mohon maaf bang mau bertaNya, kenapa mau menjadi seNat dan Bem,eMang apa untuNgnya
baNg? Sedangkan tugas kuliah pun Banyak apalagi kalau sudah semester 6 keatas...

Balas
Balasan
Nosi Utama11 Juni 2017 11.49
Pertama, di dalam bem dan senat banyak kegiatan yang membutuhkan kreatifitas berfikir dan
kreatifitas bertindak untuk mengatasi suatu masalah. Dengan mengikuti bem dan senat, kita
akan terbiasa berhadapan dengan permasalahan yang beragam, dan akhirnya kita dituntut untuk
mengatasi masalah itu. Sehingga, ketika sudah lulus kuliah dan punya pengalaman organisasi
bem dan senat, ketika dihadapkan pada masalah yang beragam, kita bisa lebih siap
menghadapinya dan lebih cepat menemukan solusi penyelesaiannya.

Kedua, melatih manajemen waktu yang efektif dan efisien. Dengan banyaknya tugas kuliah,
ditambah urusan organisasi yang banyak, ditambah kalau punya pacar, maka tentu harus
meluangkan waktu untuk si dia, itu semua akan memacu kita untuk berfikir tentang bagaimana
mengatur waktu agar semua urusan bisa terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, kita
dituntut untuk berfikir kreatif untuk menemukan solusinya. Dan ketika kita sudah bisa
menemukan solusi, maka kita telah berhasil membuat manajemen waktu yang baik dalam hidup
kita.

Ketiga, menantang diri sendiri. Menguji seberapa tangguh diri kita dalam menghadapi beragam
problem. Tujuannya agar kita bisa melampaui keterbatasan kita. Kita upgrade mental kita dalam
menghadapi masalah.

Keempat, pengabdian. Mengikuti bem dan senat, secara langusung menjadikan diri kita sebagai
pengabdi bagi kepentingan masyarakat banyak. Banyak manfaat baik yang bisa kita berikan
untuk masyarakat kalau kita begabung di bem dan senat. Karena sebagian besar program kerja
bem dan senat memang ditujukan untuk mengembangkan masyarakat menjadi lebih baik.

Kelima, persiapan menghadapi seleksi kerja pasca kuliah. Pengalaman organisasi menambah nilai
plus kita dalam mencari kerja pasca kuliah.

Itu untungnya menurut hemat saya hehe

Balas
Erna14 Juni 2017 15.03
Maaf saya mau nanya. Biasanya kalau menjadi anggota BEM itu masa kerjanya berapa tahun ya?
Satu tahun apa selama menjadi mahasiswa di universitas terswbut? Terimakasih

Balas
Balasan
Nosi Utama16 Juni 2017 10.11
Masa kerja anggota BEM itu satu tahun. Kecuali, di perguruan tinggi kamu ada peraturan lain
yang mengatur kalau masa kerja BEM lebih dari satu tahun atau kurang dari satu tahun. Sekian

Anda mungkin juga menyukai