Anda di halaman 1dari 12

Organisasi Bagi Mahasiswa

Menjadi seorang mahasiswa bukanlah hal mudah, namun bisa dipermudah jika kita mau untuk
menjalaninya dengan baik. Caranya, kita harus menjalankan kewajiban kita sebagai mahasiswa
dengan semestinya. Menjadi mahasiswa jangan hanya sebatas mahasiswa biasa. Kita harus
mengikuti arus pergaulan kampus, tentunya pergaulan yang memberikan dampak positif bagi
perkuliahan kita.

Di kampus, kita harus bisa membiasakan diri untuk menunjukkan rasa sosial yang tinggi. Itu
semua bisa diwujudkan dengan bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di kampus.
Disana kita bisa menunjukkan bahwa kita mampu memberikan dampak yang baik di lingkungan
kampus. Kita harusnya bisa menjadi contoh bagi rekan-rekan kita yang lain maupun junior yang
akan bergabung nantinya.

Organisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan mahasiswa yang menimba
ilmu di kampus. Organisasi sebetulnya sangat penting untuk kebaikan kita sebagai mahasiswa,
namun kesadaran berorganisasi itu sangat minim dewasa ini. Sudah semakin berkurang
tampaknya mahasiswa yang berminat untuk bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di
kampus. Padahal, dengan berorganisasi kita mampu menemukan jati diri kita sesungguhnya
sebagai kaum intelektual. Tidak hanya sekedar duduk dan mendengarkan dosen memberi
perkuliahan, tetapi kita juga bisa merasakan kepuasan menjadi seorang pemimpin pada sebuah
organisasi.

Dalam berorganisasi, kita bisa mengenal dunia kampus lebih luas. Misalnya, kita adalah seorang
mahasiswa yang tidak terbiasa dengan pidato ataupun sering gugup ketika berbicara di depan
orang ramai, dengan berorganisasi kita akan dibina untuk hal itu. Setidaknya, keluar dari
organisasi tersebut kita mampu untuk berbicara secara terbuka di depan orang banyak.

Aspek utama yang harus kita miliki dalam berorganisasi yaitu mental. Jika kita sudah punya
mental untuk berlabuh pada sebuah organisasi, maka akan mudah bagi kita untuk melanjutkan
perjalanan selanjutnya. Setelah itu barulah kita melaksanakan pembinaan dalam organisasi
tersebut dengan baik. Berbeda dengan orang yang tidak pernah berorganisasi, jangankan untuk
berbicara di depan orang ramai, berdiskusi dengan ruang lingkup yang kecilpun tidak sanggup
rasanya untuk berpendapat.

Betapa pentingnya organisasi tidak mampu kita ukur secara formal, namun bisa kita rasakan
dengan perasaan. Dahulunya kita hanyalah seorang yang pendiam dan jarang bergaul, setelah
mencoba untuk berorganisasi maka kita bisa untuk mengeluarkan pendapat dan berbicara dengan
tenang. Kita tidak lagi merasakan gugup atau gemetar melihat kumpulan orang yang akan
mendengar apa yang akan kita ucapkan.
Penulis sendiri dahulunya tidak memiliki skill untuk berbicara sedikitpun. Namun, setelah
merasakan hidup berorganisasi, maka terasa sangat membantu disaat perkuliahan. Biasanya
penulis hanya duduk-duduk dan mengobrol di belakang, namun setelah berorganisasi penulis
lebih tertarik untuk duduk di bagian depan dan bertanya jawab dengan dosen bersama teman-
teman lainnya. Itulah kira-kira gambaran yang mungkin bisa memotivasi mahasiswa di
lingkungan kita ini memanfaatkan organisasi agar mampu menemukan jati dirinya sebagai
mahasiswa.

Seorang mahasiswa akan mengarungi perjalanan panjang untuk meraih mimpinya sebagai
seorang sarjana, kemudian mendapatkan pekerjaan yang layak tentunya. Begitulah kira-kira
keinginan semua mahasiswa yang berjuang keras melewati perjalanan panjangnya selama duduk
di bangku perguruan tinggi. Perjalanan panjang itu tidak boleh disia-siakan, karena kita harus
bisa memanfaatkan segala hal yang baik untuk memberi hasil positif bagi diri kita sendiri. Akan
lebih baik jika kita juga mampu memberikan dampak positif bagi orang lain.

Bagi mahasiswa yang belum menemukan jati dirinya sebagai seorang mahasiswa, maka
berusahalah untuk bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Semua itu akan berguna
untuk kelangsungan perkuliahan dan mampu menjalin persahabatan antara sesame mahasiswa di
kampus. Janganlah menjadi mahasiswa seperti batu yang terselip dalam pondasi, yang hanya
bertahan pada satu tempat berdiam. Sama halnya dengan mahasiswa yang hanya duduk di
bangku kuliah tanpa memberikan umpan balik dalam perkuliahan.
Mungkin kita pernah mendengar istilah “mahasiswa kupu-kupu” yang artinya mahasiswa
tersebut hanya datang untuk perkuliahan semata. Sementara untuk informasi lainnya yang ada di
kampus tidak ia hiraukan jika tidak ada sangkut pautnya dengan mata kuliah. Sebaiknya, kita
jangan mencontoh mahasiswa yang demikian. Hendaknya kita bisa menjadi mahasiswa sejati dan
mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan kita dengan berorganisasi di kampus.

MENAKAR PENTINGNYA ORGANISASI MAHASISWA

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,
dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan
secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi Sedangkan organisasi mahasiswa
yaitu organisasi yang berisikan mahasiswa1. Kemudian organisasi mahasiswa dibedakan menjadi
2 yaitu internal dan eksternal kampus. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah
wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan
kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian,
mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetatman, teknologi dan/atau kesenian serta
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.

Artinya dengan definisi tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung jawab dari organisasi
mahasiswa yang secara perlahan harus kita penuhi sebagai beban moral dalam memperjuangan
apa yang digariskan para pendahulu republik Indonesia. Menjawab pertanyaan seberapa penting
organisasi mahasiswa terdapat  berbagai metode. Dalam kesempatan ini penulis mencoba
menggunakan 3 pisau analisa singkat, yang pertama secara yuridis, filosofis, dan terakhir
sosiologis.

Secara yuridis ( peraturan Perundang-undangan ) organisasi mahasiswa telah memiliki payung


hukum yang menjamin keberadannya yaitu PP NO. 60 tahun 1999 tt Perguruan Tinggi yang
kemudian secara teknis dilindungi Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia NOMOR 155 /U/1998. Banyak hal yang dijelaskan dalam peraturan tersebut baik
kedudukun, fungsi, tanggung jawab, hingga mengenai persoalaan pendanaan yang dapat berasal
dari kampus atau sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan Perundang-undangan.
Hal ini berakibat bahwa secara konstitusional organisasi mahasiswa di akui dan memiliki hak-
hak serta kewajiban yang melekat sesuai peraturan tersebut.

Metode kedua yaitu pembedahan secara filosofis, persoalan fakta sejarah bahwa mahasiswa
melalui organisasinya telah berkontribusi dalam pengawalan proses perubahan bangsa rasanya
tak perlu banyak kita bahas. Penulis justru ingin mengemukakan apa yang dicetuskan oleh Paulo
Freire (1921-1997) salah seorang tokoh pendidikan asal Amerika Latin. Paulo freire dalam
konsepnya berusaha merubah sistem pendidikan gaya Bank yang banyak diterapkan di banyak
negara maju (lebih lanjut silakan cari tt Pailo Freire) menuju sistem pembelajaran pemecahan
masalah. Bahwa sistem pendidikan dimana pengajar lebih tau, pembelajaran hanya proses
transfer ilmu dan pembelajaran teks book sangatlah tidak cocok dengan Negara-negara
berkembang. Hal ini dikarenakan metode tersebut cenderung menciptakan pola pikir yang
mekanis dan memposisikan diri menjadi tenaga kerja siap pakai. Seharusnya sistem pendidikan
yang dibangun juga melibatkan peserta didik sebagai bagian pokok ( subjek pembelajaran ) yang
memiliki peran yang sama dalam ruang pendidikan. Dan hal yang dibicarakan dalam kelas
haruslah mengenai persoalan terdekat dari peserta didik. Dengan melihat hal tersebut jelaslah
ormawa merupakan lingkungan yang sesuai menurut konsep poulo freire dimana kita belajar
langsung mengenau tata kelola administrasi, manajemen organisasi, manajemen konflik, yang
kemudian menciptakan mental dan jiwa organisasi yang kuat.

Pisau analisa terakhir yaitu pembedahan secara sosiologis atau kemanfatan untuk masyarakat
banyak. Menilik kembali pada landasan operasional Organisasi mahasiswa yaitu Tri Dharma
perguruan tinggi dalam poin tiga kita temukan “pengabdian masyarakat”, kemudian hal inilah
yang menjadi ruh dalam proses penyusunan program-program kerja organisasi. Maka banyak
kita temukan di berbagai organisasi yang memasukan program pengabdian masyarakat bahkan
membentuk divisi khusus di dalamnya. Mungkin persoalannya kemudian seperti apa bentuk
pengabdian tersebut apakah telah mencapai tahapan pemberdayaan berkelanjutan atau masih
bersifat sporadik “datang –tinggal - kembali tahun depan”.

Terlepas dari argumen apapun yang kita bangun mengenai pentingnya organisasi mahasiswa,
rasanya kritik otokritik tetap perlu dilakukan guna mengukur tahapan kerja-kerja organisasi yang
telah kita lakukan, seberapa besar manfaat yang telah kita lakukan bagi mahasiswa, kampus,
bahkan Bangsa dan Negara. Seberapa sering kita turun dalam persoalan realitas kehidupan di
sekitar kita, anak putus sekolah, penggusuran, teknologi pertanian, kurang gizi dan berbagai
persoalan dekat lainnya. Atau mungkin kita masih masih berkutat pada konflik-konflik internal
yang melelahkan belum juga melakukan komunikasi, kordinasi, bahkan konsolidasi.

Manfaat Berorganisasi Bagi Mahasiswa

Beberapa manfaat berorganisasi bagi mahasiswa, yaitu:

1.      Memperluas pergaulan

2.      Meningkatkan wawasan/pengetahuan

3.      Membentuk pola pikir yang lebih baik

4.      Menjadi kuat dalam menghadapi tekanan

5.      Meningkatkan kemampuan berkomunikasi

6.      Melatih leadership (kepemimpinan)

7.      Belajar mengatur waktu

8.      Memperluas jaringan (networking)

9.      Mengasah kemampuan social

10.  Ajang latihan dunia kerja yang sesungguhnya

Tips agar organisasi bermanfaat

Beberapa tips bisa Anda jadikan pegangan dalam memilih organisasi, agar organisasi itu sesuai
dan bermanfaat bagi Anda, antara lain:

1.      Lihat visi dan misi organisasi itu

2.      Pelajari jenis kegiatan yang dilakukan. Apakah sesuai dengan minat, kemampuan dan
waktu luang Anda?
3.      Posisi apa saja yang ada dalam organisasi itu. Sesuaikan posisi yang Anda inginkan.
Pelajari kemungkinan Anda menduduki posisi itu.

4.      Setelah bergabung tunaikan hak dan kewajiban Anda dengan bersemangat. Coba paling
tidak 3 bulan

5.      Jika selama 3 bulan Anda merasakan manfaatnya maka teruskan, dan jika tidak bermanfaat
segeralah mundur dan cari organisasi lain yang lebih sesuai.

Manfaat Ikut Organisasi Mahasiswa di Kampus

Dengan mengikuti organisasi mahasiswa, manfaatnya banyak sekali untuk masa depan kamu.
Dengan catatan, kamu berperan sebagai partisipan aktif, bukan sebagai anggota yang sekedar
terdaftar namanya saja dan jarang mengikuti kegiatan yang diadakan. Kalau hanya namanya
yang terdaftar, kamu akan melewatkan kesempatan-kesempatan untuk mempelajari soft skills
yang nantinya berguna di dunia kerja. Lalu kalau ikut, keuntungan apa yang kamu peroleh? Soft
skills seperti apa yang dapat kamu pelajari? Apa manfaatnya di dunia kerja nanti? Nah di bawah
ini dijelaskan beberapa diantaranya:

1.      Melatih Leadership

Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kamu urus seperti acara-acara
organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota
organisasi ataupun orang-orang di luar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kampus
umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut
organisasi. Mereka lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat di hadapan orang lain
ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika organisasi sedang
mengadakan suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasanya mengarahkan teman-
teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar atau tidak sadar, kamu akan
terperangah bahwa sesungguhnya kamu mampu melakukannya. Di dunia kerja, keterampilan
leadership ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali di lowongan-lowongan kerja memasukkan
leadership sebagai salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya, meskipun untuk posisi level
staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa
dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan
rekan dalam bekerja. Atasan juga lebih senang karena tidak harus mengarahkan kamu terus
menerus.

2.      Belajar Mengatur Waktu


Dengan ikut organisasi, memang waktu yang biasa kamu gunakan untuk belajar dan
mengerjakan tugas akan berkurang. Sementara itu, kuantitas tugas kuliah tetap sama saja antara
kamu yang ikut organisasi dan teman-teman lain yang tidak ikut organisasi. Agar keduanya dapat
berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang terbengkalai, manajemen waktu yang baik mutlak
harus kamu lakukan. Mungkin pada awalnya, kamu akan sedikit kewalahan membagi waktu
untuk kuliah dan organisasi. Tapi, lama-lama kamu akan semakin terbiasa. Selanjutnya,
kebiasaan ini dapat terus terbawa sepanjang sisa hidup kamu. Setelah bekerja di kantor nanti,
kamu akan lebih terlatih dalam mengelola tugas-tugas yang jumlahnya tidak sedikit dan
menetapkan prioritas tugas mana yang harus lebih dulu dikerjakan.

3.      Memperluas Jaringan atau Networking

Di dalam organisasi akan banyak orang baru yang kamu kenal. Teman-teman mahasiswa
seangkatan, senior, mahasiswa dari jurusan lain, orang lain atau praktisi di bidang organisasi atau
jurusan yang kamu pilih, dan sebagainya. Mereka ini (bisa juga disebut sebagai jaringan) jangan
diremehkan, karena merupakan aspek yang penting, terutama bagi fresh graduate dan mereka
yang sedang mencari pekerjaan. Dari mereka, kamu akan dapat memperoleh informasi mengenai
lowongan pekerjaan. Entah itu dari kantor tempat mereka bekerja atau dari informasi yang
mereka miliki. Dan menurut kebiasaan di berbagai perusahaan, rekomendasi kandidat dari
karyawan yang sudah bekerja di perusahaan tersebut biasanya prosesnya bisa lebih cepat, karena
mereka telah memiliki gambaran dari karyawan dalam tersebut mengenai kamu sebagai calon
karyawan baru.

4.      Mengasah Kemampuan Sosial

Mereka yang tergabung dalam organisasi, umumnya secara sosial juga lebih aktif dibanding
mereka yang tidak ikut organisasi. Jika ikut organisasi, kamu juga akan terlatih berinteraksi
dengan berbagai macam tipe orang. Tidak hanya teman-teman satu jurusan, tapi juga dengan
teman-teman dari program studi yang lain. Dengan ini, tentu akan semakin memperluas
pemahaman kamu akan berbagai karakteristik orang. Sesuai pengetahuan umum, manusia adalah
individu unik. Semakin luas pergaulan kamu, maka pemahaman kamu akan manusia dapat
semakin kaya. Saat bekerja nanti, keterampilan ini akan sangat membantu. Kamu akan lebih
berpengalaman berinteraksi dengan berbagai karakter rekan kerja, sehingga nantinya akan
memudahkan kinerjanya kamu.

5.      Problem Solving dan Manajemen Konflik


Banyak berinteraksi dengan orang dengan berbagai karakteristiknya, merupakan hal yang lumrah
jika satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, di mana
deadline yang mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif atau sukanya menjatuhkan rekan
kerja di depan atasan, dan lainnya yang rentan menimbulkan konflik. Jika sudah terbiasa
mengatasi masalah dan konflik, kamu tidak akan kaget lagi dan sudah terbayang hal-hal yang
sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan masalah agar tidak sampai menurunkan perfoma
kerja.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi mahasiswa berperan sebagai
ajang simulasi atau latihan dunia kerja yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena bangku
sekolah atau perkuliahan tidak mengajari kemampuan-kemampuan yang tergolong soft skills
seperti ini. Saat berada di dalam kelas, kita sebatas mendapat pengetahuan teknis akan suatu
disiplin ilmu. Di buku-buku teks yang banyak dijual di pasaran sebenarnya banyak
mencantumkan teori-teori dan tips-tips praktis mengenai soft skills ini. Namun jika tidak
dipraktekkan ke dalam bentuk perbuatan nyata atau benar-benar melakukannya, ya sama saja
nihil. Karena berkaitan dengan soft skills ini, ada perbedaan mendasar antara tahu teori dan
mampu mempraktekkannya ke dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kantor. Berdasarkan
pengalaman para recruiter perusahaan, seringkali memiliki riwayat organisasi memang
merupakan nilai tambah bagi calon pegawai baru. Seperti poin-poin mengenai manfaat
organisasi di atas, kebanyakan perusahaan berpendapat bahwa calon pegawai yang memiliki
pengalaman organisasi lebih terlatih jiwa kepemimpinannya, memiliki manajemen waktu yang
lebih baik, jaringannya yang lebih luas, keterampilan interpersonalnya juga lebih baik, serta
pemilihan solusi dan pemecahan masalah yang lebih baik dan lebih terlatih menyelesaikan
konflik jika dibanding mereka yang tidak memiliki pengalaman organisasi.

Sumber :

http://intelektualmoeda.blogspot.com/2011/11/pentingnya-organisasi-bagi-mahasiswa.html

http://www.facebook.com/notes/bem-upn-veteran-jakarta/menakar-pentingnya-organisasi-
mahasiswa/157873747597559  

http://uripsantoso.wordpress.com/2011/12/04/manfaat-organisasi-bagi-mahasiswa/

http://www.binuscareer.com/Article.aspx?id=r4YXgd82%2FR3zTdk8%2BP8U2Q%3D%3D

Diposkan oleh Tugas Kampus di 16.42 


Pentingnya berorganisasi

13NOV

Pada dasarnya Manusia tidak bisa hidup sendiri di dunia ini. Dia harus berinteraksi dengan orang
lain. Mengapa demikian? Karena manusia itu makhluk sosial. Dia secara individual merupakan
bagian dari orang lain. Maka, mau tidak mau kita sebagai manusia harus selalu bersama dengan
orang lain.

Salah satu cara berhubungan dengan orang lain adalah melalui Organisasi. Melalui organisasi,
kita mampu mengolah diri dengan benar, baik secara naluriah maupun fitrah.
Bukti telah banyak di depan mata. Orang-orang yang sukses sebagai pemimpin, pengusaha, atau
status sosial yang mapan lainnya, pasti dulunya mereka pernah mengenyam pahit manisnya
berorganisasi. Mereka banyak makan asam garam dalam organisasi itu. Sebut saja Gus Dur salah
satunya.

Mengapa organisasi demikian penting bagi kita, terutama di zaman yang mendunia (global) saat
ini? Itu tidak lain karena dalam berorganisasi kita akan terasah dan terlatih untuk hidup
berjamaah dengan orang lain, baik suka maupun duka. Di suatu organisasi itulah tercampur
secara alamiah berbagai perilaku dan sifat masing-masing anggota. Ada yang egois, namun ada
pula yang sosial. Ada yang pendiam, tapi ada pula yang cerewetnya minta ampun.

Nah, dalam kebersamaan di organisasi itulah, akan terbentuk secara alami manusia yang
sempurna dalam arti psikologis. Yakni, manusia yang mampu kapan saatnya menempatkan
posisi dirinya sebagai individu dan kapan pula dia harus lebih mementingkan kepentingan
organisasi demi kepentingan bersama pula.

Untuk mencapai nikmatnya manfaat berorganisasi itu memang butuh proses yang panjang dan
lama. Tidak bisa kita hanya berorganisasi dalam beberapa bulan lalu menuntut kematangan
pribadi seperti yang diuraikan tersebut.

Oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana cara-cara berorganisasi yang baik. Berikut
beberapa cirinya. Pertama, organisasi harus memiliki anggota yang jelas identitas dan
kuantitasnya. Untuk saat ini, setiap organisasi yang modern pasti menuntut para anggotanya
memiliki KTA (kartu tanda anggota). Maka, tidak dibenarkan istilah ”Romli” atau “rombongan
liar” yang merupakan kumpulan dari ”Talap” alias “anggota gelap” dari sebuah ”OTB” singkatan
dari “organisasi tanpa bentuk”.

Kedua, organisasi harus memiliki pula identitas yang jelas tentang keberadaannya dalam
masyarakat. Artinya, jelas di mana alamat kantornya. Tampak pula aktivitas sehari-hari kantor
tersebut dalam menjalankan roda organisasi. Ada pula nama, lambang, dan tujuan organisasi
yang termuat dalam AD (anggaran dasar) dan ART (anggaran rumah tangga).

Demikian pula struktur organisasinya. Masih banyak lagi yang bisa membuktikan keberadaan
organisasi itu di mata masyarakat. Jika identitas tak jelas, maka jangan salahkan masyarakat bila
menaruh curiga terhadap organisasi itu.

Ketiga, organisasi harus memiliki pemimpin serta susunan manajemen yang juga jelas
pembagian tugasnya. Masing-masing bagian, divisi, maupun seksi juga aktif memainkan
perannya. Jadi, sangat ganjil dan dipastikan ”sakit parah” jika organisasi itu yang tampak paling
aktif adalah ketuanya sehingga tampak seperti pertunjukan sirkus one man show dalam
manajemen organisasi itu.

Keempat, dalam setiap aktivitas organisasi harus mengacu pada manajemen yang sehat.
Misalnya, ada tiga tahapan dalam menjalankan roda organisasi, yaitu planning (peren-canaan),
action (pelaksanaan), dan evaluation (penilaian). Ketiga tahapan itu selalu dimusyawarahkan dan
melibatkan sebanyak mungkin anggotanya, terutama saat melewati tahap action.

Dalam manajemen itu, yang juga harus mendapat perhatian serius adalah administrasi. Surat
bernomor, kop surat, dan ciri-ciri administrasi lainnya yang lazim ada di sebuah organisasi.

Kelima, organisasi harus mendapat tempat di hati masyarakat sekitarnya. Artinya, organisasi itu
dirasakan benar manfaatnya bagi masyarakat. Maka, kegiatan organisasi dituntut untuk
mengakar kepada kebutuhan anggota khususnya, bahkan untuk masyarakat di sekelilingnya.

Jika kelima syarat organisasi sehat itu sudah ada, maka janganlah ragu untuk berkiprah di
organisasi itu. Ikutlah secara aktif di dalam organisasi itu apa pun peran atau tugas yang
diberikan ketua atau atasan langsung Anda. Ingatlah, sekecil apa pun peranan Anda di suatu
organisasi dan Anda berhasil menjalankan amanat itu, berarti Anda memiliki andil dalam
menghidupkan organisasi tersebut. Anda harus bangga bahwa ternyata Anda masih bermanfaat
bagi organisasi. Itu juga berarti Anda bermanfaat bagi orang lain yang ada di organisasi. Kalau
Anda sukses menjalankan tugas yang kecil tadi, pasti pemimpin Anda akan memberikan amanat
yang makin besar dari waktu ke waktu. Bahkan, bukan suatu hal yang mustahil jika nanti Anda
sendirilah yang memimpin organisasi itu. Modal pengalaman memimpin organisasi tadi pasti
akan bermanfaat bagi Anda dalam terjun di organisasi kemasyarakatan yang lebih besar.
Percayalah!

Akhirnya, selamat berhikmat dalam organisasi. Semoga Anda menuai manfaat dari hikmat
berorganisasi itu kelak bila hidup di tengah-tengah masyarakat, baik lingkup desa, kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, negara, bahkan tingkat dunia. Amin.
sumber: http://www.cahyanuaink.blogspot.com/

Pidato 1
Tujuan : Mempengaruhi

Berbagai Manfaat aktif berorganisasi

Assalamu’alaikum wr.wb

Selamat pagi teman-teman, semoga kita semua diberikan rahmat oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Kali ini saya akan membahas mengenai pentingnya berorganisasi.

Kegiatan utamma seorang mahasiswa adalah belajar. Mendapatkan nilai yang baik sebagai hasil
belajar sungguh-sungguh. Nilai yang baik juga merupakan bentuk pertanggungjawaban kita
kepada kedua orang tua. Bukan begitu? Namun, bukan berarti hanya buku-buku saja teman kita.
Selain belajar  formal di suatu ruang berbentuk kotak, kita juga butuh berorganisasi .

Organisasi merupakan suatu kegiatan yang “sebaiknya” wajib diikuti oleh setiap mahasiswa.
Dapat kita lihat dengan mudah, bahwa yang mengikuti berbagai kegiatan, yang aktif dalam suatu
organisasi  sebenarnya mahasiswa yang sama. Dari sini, kita tahu bahwa tidak semua mahasiswa
gemar  berorganisasi. Padahal, organisasi memiliki banyak manfaat untuk menunjang kehidupan
mahasiswa ketika terjun di masyarakat. Organisasi dapat mengasah softskill untuk menunjang
nilai-nilai kita.

Sebenarnya, kampus merupakan miniature negara. Mahasiswa yang aktif dalam organisasi
berpeluang lebih besar akan turut serta dalam pembangunan negara nantinya. Berorganisasi
memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah menambah keterampilan dan pengalaman baru.
Contonya saat mahasiswa mengikuti organisasi perfilman di kampus. Ia yang sebelumnya tidak
tahu sama sekali tentang pembuatan fil dan para pekerja di balik layar, setelah mengikuti
organisasi mendapat keterampilan membuat film dan itu menjadi suatu pengalaman baru
baginya. Belum lagi ia dapat bertemu teman-teman baru yang sama-sama tertarik atau mencoba
mendalami dunia perfilman. Jika pada suatu hari ia menjadi sutradara sungguhan di luar, ia
mengenal banyak orang. Sebenarnya jalan menuju jabatan sutradara ditunjang oleh teman-
temannya. Contoh lain adalah BEM. Lembaga tertinggi sebagai miniatur badan tinggi negara.
Bayangkan, jika kita ingin menjadi seorang presiden . Untuk menjadi seorang presiden, apa yang
kita butuhkan? Kita harus tahu apa tujuan negara. Kita harus tahu apa yang sebenarnya
diinginkan rakyat. Pada saat kita butuh jawaban atas segala pertanyaan rakyat, mungkin kita
teringat sesuatu dan berkata “o iya, saya penya teman yang dulu satu organisasi, satu pandangan,
dan satu tujuan dengan saya. Saya bisa bertukar informasi dan sharing dengannya”.

Teman-teman, belajar saja tidak cukup. Kita butuh bersosialisasi dan berorganisasi sebagai bekal
kita ketika terjun di negara yang sesungguhnya. Dengan berorganisasi, kita dapat peka terdapat
keadaan sosial. Di lapangan, mengandalkan nilai saja tidak cukup. Butuh softskill yang terasah
untuk menunjang nilai kita. Untuk itu, janganlah kita bersikap apatis dengan kegiatan yang ada.
Jelas kan bahwa softskill dibutuhkan ?? Oleh karena itu, marilah kita asah softskill untuk
menunjuang kemampuan.
Pidato 2

Tujuan : Menginformasikan

Menangis itu Sehat!

Asslamualaikum wr.wb. Selamat pagi teman-teman, semoga kita selalu berada dalam kondisi
yang sehat, semangat, dan senang dalam menjalankan segala aktivitas.

Teman-teman, siapa diantara kalian yang sering menangis? Mungkin bagi perempuan  menangis
adalah hal yang biasa dilakukan sebagai bentuk ekspresi perasaan diri. Mungkin sangat sedih,
marah, atau bahkan menangis sebagai ekspresi senang dan terharu. Berbeda dengan kaum adam.
Menurut mereka, menangis adalah tindakan konyol dan hanya dilakukan oleh seseorang yang
lemah. Benarkah demikian? Jawabannya tentu tidak teman-teman. Malah Rasulullah SAW
mudah menitikan air mata. Ternyata menangis juga memiliki efek baik bagi kesehatan.

Hasil penelitian terbaru sejumlah ahli dari Universitas Indiana, Amerika Serikat menunjukkan
menangis memiliki efek baik bagi kesehatan. Penelitian melibatkan 150 pemain sepakbola
kampus. Menurut penelitian, mereka yang mengekspresikan kesedihan karena kekalahan dengan
menangis memiliki kesehatan mental yang lebih baik. Tak hanya itu, mereka yang menangis juga
memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, dibandingkan yang tidak pernah menangis.

Secara keseluruhan, para pria memang memiliki rasa segan untuk menunjukkan perasaan. Ini
terkait dengan gender. Namun, mereka yang berusaha terlihat tegar dan lebih ekspresif secara
emosional memiliki keunggulan mental.

Sekian informasi yang dapat saya sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum wr.wb

Pembuka pidato

Contoh-Contoh Pembukaan Pidato


Contoh pendahuluan Pidato 1
Segala puji bagi Allah yang menguasai seluruh alam. Semoga rahmat dan salam dicurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad Saw. kepada keluarga dan sahabatnya seluruhnya.

Contoh pendahuluan Pidato 2
Segala puji bagi Allah yang menguasai seluruh alam. Sahmat dan salam semoga tetap dilimpahkan
kepada seorang Nabi yang tidak akan ada Nabi sesudahnya, Nabi Muhammad Saw. , kepada keluarga
dan sahabatnya seluruhnya.
Contoh pendahuluan Pidato 3
Segala puji bagi Allah yang menguasai seluruh alam. Sahmat dan salam semoga tetap dicurahkan
kepada penghulu semua utusan, penghulu dan pimpinan kita, Nabi Muhammad Saw. , kepada keluarga
dan sahabatnya seluruhnya.

Contoh pendahuluan Pidato 4
Yang terhormat Bapak / Ibu Guru
Yang saya banggakan teman – teman semua

Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua

Pertama – tama marilah kita panjatkan segala puji syukur kita kehadirat Tuhan YME karena dengan
rahmat-Nya kita masih dapat dipertemukan di ruangan ini dalam keadaah sehat tanpa suatu kekurangan
apapun.

Bapak / Ibu Guru dan teman – teman semua, pada kesempatan yang baik ini perkenankanlah saya
mengajak Bapak / Ibu Guru serta teman – teman semua untuk selalu menjaga kesehatan tubuh kita
karena dengan tubuh yang sehat kita dapat melakukan aktivitas kita dengan baik pula.

Contoh pendahuluan Pidato 5
Bismillaahirrahmaanirraahiim

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh

Yth. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta selaku Ketua Senat,

Yang kami hormati, Semua Anggota Senat Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Yang kami hormati, segenap staf pengajar di lingkungan Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Yang kami muliakan, para tamu undangan,

Serta hadirin yang berbahagia.

Terlebih dahulu, marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha
Penyayang yang telah menganugerahkan berbagai kenikmatan kepada kita, terlihat dengan
kesehatan, kesempatan, dan kebahagiaan yang kita rasakan hari ini. Tanpa kemurahan-Nya,
mustahil semua ini dapat kita nikmati. Selanjutnya, perkenankan pada kesempatan yang
berbahagia ini, kami memberi sambutan mewakili rekan-rekan wisudawan, baik Program Sarjana
Strata 1 maupun Program Pascasarjana Strata 2.

Hadirin yang kami muliakan...

Anda mungkin juga menyukai