Anda di halaman 1dari 2

Judul: Mengenal Organisasi dan Tumbuhlah Disana

Nama: Fathia Seha Destiana

Asal Himpunan: HIMADIKMATIKA IPI Garut

Organisasi yang menurut bahasa Yunani adalah organon yang memiliki arti alat, organisasi juga
bisa di artikan sebagai kumpulan orang dalam suatu wadah yang memiliki visi dan misi yang
sama. Kita tahu sebagai mana yang ada di kehidupan nyata seperti di tingkat pendidikan mulai
dari SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, dan Universitas. banyak pula organisasi yang berada di
masyarakat seperti LSM dan lain sebagainya. Pada guratan tulisan ini, saya akan berfokus pada
organisasi kemahasiswaan jenjang kuliah. Sebagai seorang mahasiswa, kita tidak hanya dituntut
untuk belajar teapi juga ber organisasi. Faktanya tidak sedikit lembaga pendidikan setingkat
universitas yang mengajak kepada mahasiswanya untuk aktif ber organisasi, tentu saja hal
tersebut memiliki tujuan agar setiap mahasiswa bisa menemukan jati dirinya sebagai kaum
intelektual. Tetapi nahasnya, ada saja pemikiran bahwasannya organisasi hanya mengganggu
waktu akademik, membelah fokus dan sebagainya. Sayang, saya akan patahkan argumen
tersebut. Jika waktu belajar beriringan dengan organisasi dapat dilihat dan dirasa keistimewaan
disana. Ketika kita berorganisasi dikampus, kita bisa mengenal berbagai macam aspek yang ada
dikampus bahkan keluar kampus. Misalnya, ketika berorganisasi kita terbiasa dengan berbicara
ataupun pidato didepan orang banyak yang ilmu tersebut tidak sepenuhnya kita dapatkan di
kelas dan juga seperti keikutsertaan dalam sebuah kepanitiaan akan menambah pengalaman dan
jaringan kita. Jika ditanya seberapa penting organisasi? Memang tidak bisa saya ukur secara
formal tapi ini berbicara akan dampak yang didapat oleh orang tersebut. Tentu setiap orangnya
akan mendapat rentang value berbeda. Tapi, mereka bicara hal baik yang didapatnya, itu sudah
cukup mematahkan argumen organisasi hanya menghalangi akademik. Selain itu, kita bisa
membangun relasi yang baik terhadap lembaga-lembaga diluar kampus. Mengapa demikian ?
karena ketika kita berorganisasi pastinya akan banyak berinteraksi dengan orang-orang diluar
kampus seperti untuk mengajukan proposal bantuan ataupun sponsor , nah hal inilah salah satu
pondasi untuk membangun relasi dengan orang-orang diluar kampus maupun didalam kampus.
Bicara mengenai organisasi mahasiwa secara yuridis ( peraturan Perundang-undangan ) telah
memiliki payung hukum yang menjamin keberadannya yaitu PP NO. 60 tahun 1999 tentang
Perguruan Tinggi yang kemudian secara teknis dilindungi Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia NOMOR 155 /U/1998. Dalam peraturan ini dibahas tetang
fungsi, kedudukan, tanggung jawab maupun pendanaan nya. Bertemunya kita dengan banyak
orang baru dan belajar bagaimana cara menghadapi orang khususnya dosen dengan watak yang
berbeda-beda. Organisasi melatih mental untuk menjadi pemimpin serta hal-hal kecil seperti
membuat proposal, surat undangan, dll dan juga memiliki kedekatan emosional dengan berbagai
kolega organisasi kita. Berdasarkan pengalaman tersebutlah saya tidak meng amini
bahwasannya argumen organisasi yang hanya menyita waktu akademik saja. Organisasi
kemahasiswaan juga bermanfaat bagi kita sebagai objek untuk mempraktekkan manajemen
waktu, keikutsertaan kita terhadap sebuah organisasi tentu tidak akan mengurangi tugas yang
diberikan dosen di kelas sedangkan waktu kita telah banyak tersita untuk belajar dan
berorganisasi. Dari sinilah kita dituntut bisa mempraktekkan manajemen waktu yang baik agar
kedua komponen ini bisa berjalan dengan baik sehingga apa yang menjadi goals kita sebagai
mahasiswa intelektual untuk mendapatkan IP tinggi pun bisa kita raih sedangkan organisasi
kemahasiswaan yang pada dasarya memberikan kita ilmu berupa melatih mental, membangun
jaringan, serta mengasah kemampuan problem solving bisa kita dapatkan dengan baik. Dengan
kemampuan manajemen waktu yang baik kita bisa mendapatkan keduanya. Dapat disimpulkan
bahwa organisasi mahasiswa berperan sebagai ajang simulasi atau latihan dunia kerja yang
sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena bangku sekolah atau perkuliahan tidak mengajari
kemampuan-kemampuan yang tergolong soft skills seperti ini. Saat berada di dalam kelas, kita
sebatas mendapat pengetahuan teknis akan suatu disiplin ilmu saja. Di buku-buku teks yang
banyak dijual di pasaran sebenarnya banyak mencantumkan teori-teori dan tips-tips praktis
mengenai soft skills ini. Tapi, tidak dengan aksi nyata, terjun dalam sebuah masalah dan
mencoba keluar dari sana dengan membuat keputusan terbaik disaat genting. Disini begitu
transparant apa yang menjadi bobot dari guratan ini, dengan mengetahui teori dan
berkemampuan mempraktekkannya ke dalam kehidupan sehari-hari, itulah bekal sesungguhnya
manusia dalam menjalani kehidupan di dunia yang keras ini. Berdasarkan informasi yang tak
asing didengar, seringkali memiliki riwayat organisasi memang merupakan nilai tambah bagi
calon pegawai baru disebuah instansi maupun perusaan., kebanyakan perusahaan berpendapat
bahwa calon pegawai yang memiliki pengalaman organisasi lebih terlatih jiwa
kepemimpinannya, memiliki manajemen waktu yang lebih baik, memiliki jaringan yang lebih
luas, keterampilan interpersonalnya juga lebih baik, serta pemilihan solusi dan pemecahan
masalah yang lebih baik dan lebih terlatih menyelesaikan konflik jika dibanding mereka yang
tidak memiliki pengalaman organisasi. Terlepas dari manfaat organisasi kemahasiswaan yang
telah saya paparkan, sebaiknya kita juga bisa memilah mana organsisai yang berjalan sesuai
dengan kaedahnya, dan melihat apa yang mendorong diri untuk terus larut. Sesuatu yang baik,
dimulai dari niat dan rencana yang baik.

Anda mungkin juga menyukai