Beranda ▼
S u n d a y, 2 7 D e c e m b e r 2 0 1 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mereka. Organisasi sangat penting ada dalam setiap perguruan tinggi karena dengan adanya
sehingga setiap aspirasi dan kreatifitas setiap mahasiswa tidak ada yang terbuang sia-sia.
Setiap organisasi diatur oleh sebuah aturan yang telah dibuat oleh semua anggota organisasi
tersebut dan peraturan itu akan dijalankan oleh setiap anggotannya bagi pelanggar aturan akan
dikenakan sanksi yang telah disepakati oleh setiap anggota dan didalam sebuah organisasi ada
pengurus yang memimpin organisasi agar sebuah organisasi dapat menjalankan tugas-
tugasnya.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang
orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi,
terpimpin, dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya, sarana prasarana, data dan lain
sebagaiannya yang digunakan secara efesien dan efektif untuk mencapai tujuan
Artinya dengan defenisi tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung jawab dari
organisasi mahasiswa yang secara perlahan harus kita penuhi sebagai beban moral dalam
memperjuangkan apa yang digariskan para pendahulu republik Indonesia.Menjawab
Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan
tinggi yang mempunyai identitas diri.Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai
insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswaan
B.Rumusan masalah
semata
Dengan bergabung aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang bersifat intramaupun eksra
kampus berefek pada perubahan yang signifikan terhadap wawasan, cara berpikir, pengetahuan
dan ilmu-ilmu sosialisasi, kepemimpinan serta manajemen kepemimpinan yang notabene tidak
diajarkan dalam kurikulum normatif Perguruan Tinggi. Namun dalam ber-organisasilah dapat
diraih dengan memanfaatkan statusnya sebagai mahasiswa.
Pemahaman arti penting sebuah organisasi dan aktifitas organisasi mahasiswa adalah salah satu
persoalan yang pertama-tama harus diluruskan.Adanya anggapan bahwa berorganisasi berarti
berdemonstraasi, atau berorganisasi khususnya dikampus tidak lebih dari sekedar membuang
sebagian waktu, energi, ajang mencari kawan atau mencari jodoh merupakan bukti adanya kesalah
pemerintah negara dalam penyelenggaraan negara yang semestinya dilakukan oleh aparatur
negara. Maka organisasi mahasiswa harus meng-adopsi prinsip-prinsip pemerintahan layaknya
dalam sebuak negara dikolaborasikan dengan prinsip sebagai organisasi pengkaderan dan
perjuangan.
Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu diperguruan
tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai
insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut
terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab
· Merupakan jembatan antara dunia teoritis dan dunia empiris dalam arti pemetaan
Peran dan posisi mahasiswa dalam prespektif kehidupan berbangsa dan bernegara,
merupakan diskurus yang menarik sepanjang dinamika kehidupan mahasiswa. Hampir
menjadi kenyataan yang lazim bahwa gerakan mahasiswa terutama didunia ketiga
memainkan peran yang sangat aktif pada posisi sentral di dalam perubahan sosial-politik
dan hampir taksatupun penguasa di negara-negara berkembang yang mengabaikan posisi
sosialdan pentingnya representasi politik serta dampak aspirasi dari golongan muda
berpendidikan tinggi ini. Sehingga pemerhati sosial tidak mengbaikan fungsi mereka
dalam sistem sosial politik baik di negeri maju maupun berkembang, termasuk di
indonesia[1].
C.Tujuan Penulisan
Melatih Leadership
Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kamu urus seperti acara-acara
organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota organisasi
ataupun orang-orang diluar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kampus umumnya
memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut
organisasi.Merekalebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat dihadapan orang lain
ataupun menggerakan dan mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika organisasi sedang
mengadakan suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasannya mengarahkan teman-
teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar atau tidak sadar, kamu akan
terperangah bahwa kamu sesungguhnya mampu melakukannya.Di dunia keterampilan leadership
ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali dilowongan-lowongan kerja memasukan leadership sebagai
salh satu kriteria untuk calon karyawan barunnya, meskipun untuk posisi level staf yang
sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa dipandang lebih
memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam bekerja.
Atasan juga akan lebih senang karena tidak harus mengarahkan kamu terus menerus.
D.Manfaat Penulisan
Potensi kita tau adalah sesuatu yang tersimpan, sesuatu yang perlu untuk digali dan
dikembangkan, baik itu yang baik maupun yang buruk. Potensi mahasiswa sebagai mahasiswa
antara lain adalah kritis. Kritis itu adlah tanggap terhadap masalah dan berusaha menyelesaikan
masalah dengan pemikiran-pemikiran yang benar. Selain kritis mahasiswa juga punya potensi
idealis, idealis disini karena mahasiswa sebagai manusia-manusia yang di didik dalm suasana
kampus yang ideal. Masyarakat sekitar mereka yang idealis ataupun sejak kecil mereka belum
pernah merasakan realism kehidupan. Mahasiswa juga memilki potensi sebagai penggerak yang
mahasiswa juga berlaku sebagai control social ataupun pelurus nilai-nilai luhur yang hendak
dicapai. Yang kedua mahasiswa memiliki peran sebagai Iron stock (persediaan besi), maksudnya
bahwa pemuda memilki potensi ilmu, memilki kreatifitas, bakat kepemimpinan adalah asset buat
masa depan sebagai generasi yang akan meneruskan pergerakan pemerintahan. Selainitu
mempunyaio juga peran sebagai Agen of change (pembawa perubahan). Ini dikarenakan
mahasiswa mempunyai kombinasi-kombinasi potensi seperti kritis, idealis, kreatif dan independen
maka gerakan mereka membawa sebuah perubahan ke arah yang lebih baik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang
terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono (1978) Mahasiswa
adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi
dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.
calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan nantinya
Dari pendapat diatas bisa dijelaskan bahwa mahasiswa adalah suatu yang disandang oleh
seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang nantinya diharapkan menjadi calon-
calon intelektual.
Namun jika kita mendefenisikan mahasiswa secara sederhana, maka kita akan menfikirkan
peranannya yang nyata dalam perkembangan arus bangsa.Ketika kita mencoba menyederhanakan
peran mahasiswa ketika kita mengambil defenisi ‘setiap orang yang belajar di perguruan tinggi’,
defenisi itu akan mempersempit makna atau esensi dari mhasiswa itu sendiri. Mengigat sejarah
tepat waktu. Sehingga segala energi dikerahkan untuk mendapat gelar sarjan atau diploma
sesegera mungkin. Tak ayal lagi tren study oriented mewabah dikalangan mahasiswa. Pertanyaan
adalah, apakah cukup dengan bekal ilmu yang dipelajari di bangku kuliah dan indeks prestasi yang
tinggi untuk mengarungi kehidupan pasca wisuda? Ternyata tidak. Dunia kerja yang akan digeluti
oleh alumnus perguruan tinggi tidak bisa diarungi dengan dua modal itu saja. Ada elemen yang
harus dipertimbangkan, yakni kemampuan soft skill. Kemampuan ini terkait dengan kemampuan
berkomunikasi dan bahasa, bekerja dalam satu team, serta kemampuan di pimpin dan memimpin.
1. Peran moral
Mahasiswa yang dalam kehidupnya tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan
yang baik berarti telah meninggalkan amanah dan tanggung jawab sebagai akum
terpelajar. Jika hari ini kegiatan mahasiswa berorientasi pada hedonisme (hura-hura dan
kesenangan) maka berarti telah berda persimpangan jalan. Jika mahasiswa hari ini lebih
suka mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin pacaran tanpa tahu dan mau
ambil tahu tentang perubahan di negeri ini adalah potret “generasi yang hilang “yaitu
generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang
2. Peran social
Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain
solidaritas sosial. Solidaritas sosial yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat kelompok,
namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan
keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak dapat melihat penderitaan orang lain,
tidak bisa melihat penderitaan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum yang tertindas
dan dibiarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan
memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada siapa saja yang
memerlukannya.
3. Peran akademik
Sesibuk apapun mahasiswa, turun kejalan, turun kerakyat dengan aksi sosialanya,
sebanyak apapun agenda aktifitasnya jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa
bahwa adlah insan akademik. Mahasiswa dengan segala aktifitasnya harus tetap
menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi
4. Peran politik
Peran politik adalah peran yang paling berbahaya karena disini mahasiswa berfungsi
sebagai presseur group ( group penekan ) bagi pemerintah yang zalim. Oleh karena itu
pemerintah yang zalim merancang sedemikian rupa agar mahasiswa tidak mengambil
peran yang satu ini. Pada masa orde baru di mana daya kritis rakayat itu di pasung,
siapa yang berbeda pemikiran dengan pemerintah langsung di cap sebagai makar dan
kejahatan terhadap negara. Mahasiswa alah kaum terpelajar dinamis yang penuh
dengan kreativitas. Mahasiswa adlah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat.
Sekarang mari kita pertanyakan pada diri kita yang yang memegang label Mahasiswa,
sudah seberapa jauh kita mengambilperan pada dalam diri kita dan lingkungan.Oleh
karena itu Mahasiswaharus tetap menjaga idealismenya sebagai age kontrol sosial
(agent of social control) dan agen perubahan sosial (agent of social change).
Sejak era pra kemerdekaan sampai era reformasi, mahasiswa mampu mengambil peran
Dasar pikir perguruan tinggi dipandang sebagai institusi independen, merupakan hal yang
menguatkan pemahaman kita bahwa didalamnya terisi oleh para intelektual bangasa dan calon-
calon pemimpin masa depan yang mempunyai spefikasi ilmu masing-masing, di STMIK Indonesia
Padang ada mahasiswa jurusan Sistem Informasi. Tuntutan atau tanggung jawab ilmu pengetahuan
yang didapatkan dari sebuah perguruan tinggi membawa kita ke pertarungan sesungguhnya
realitas dalam bermasyarakat nantinya.
Proses pembelajaran disekolah-sekolah maupun diperguruan tinggi di tujukan untuk
membeali diri pelajar untuk dapat menjawab tuntutan yang ada di masyarakat pada umumnya
yakni melalui transformasi keilmuan dapat teercipta pemberdayaan masyarakat, partisipasi aktif
dalm proses pembangunan dan peningkatan taraf hidup berbangsa dan bernegara.
dalam memberikan tawaran solusi dari sebuah masalah yang dihadapi, peningkatan SDM,ataupun
yang lain.
Sebagai mahasiswa kita mempunyai peran yang double,pertama sebagai kaum terpelajar
yang kedua sebagai anggota dari masyarakat.Oleh karena itu dengan sendirinya tanggungjawabnya
juga menjadi lebih besar karena memainkan dua peran sekaligus. Mahasiswa mempunyai kekuatan
dalam daya nalar dan keilmuannya menyelesaikan permasalahan bangsa. Namun, unsur penting
dari ilmu dan daya pikir itu adalah identitas nilai moral yang harus di junjung tinggi. Seperti yang
disampaikan oleh KH. Idham Cholid, bahwa ilmu bukan untuk ilmu, tapi ilmu untuk diamalkan.
Perguruan tinggi adalah institusi yang tidak sekedar untuk kuliah, mencatat pelajaran, pulang dan
tidur. Tapi harus dipahami bahwa perguruan tinggi adalah tempat penggemblengan mahasiswa
Pengagasan terhadap terminologi perguruan tinggi tidak akan bisa dilepaskan dari
suplemen utama yaitu, mahasiswa. Stigma yang muncul dalm diskursus perguruan tinggi selama
ini cendrung berpusat pada kehidupan mahasiswa. Hal ini sebagai konsekuensi logis agresitifitas
mereka dalam merespon gejala sosial ketimbang kelompok lain dari sebuah sistem civitas
akademika.
Indonesia dengan pembangunan sebagai ideologinya telah memenjarakan mahasiswa dalam sekat
dukungan penerapan konsep NKK/BKK itu, pada sisi lain mahasiswa dikungkung dunia isolasi
hingga tercerabut dari realitas sosial yang melingkupinya. Akibatnya, mahasiswa mengalami
kegamangan atas dirinya maupun peran-peran kemasyarakatan yang semestinya diambil.
Mahasiswa pun tidak lagi memiliki kesadaran kritis dan bahkan sebaliknya bersikap opolitis.
Melihat realitas seperti itu perlu ditumbuhkan kesadaran kritis mahasiswa dalam
merespon gejala sosial yang dihadapinya, karena disamping belum tersentuh kepentingan
praktis, mahasiswa lebih relatif tercerahkan (well informed) dan potensi sebagai kelompok
dinamis yang diharapkan mampu mempengaruhi atau menjadi penyuluh pada basis
masyarakat baik dalam lingkup kecil maupun secara luas. Dengan tataran ideal seperti itu,
semestinya mahasiswa dapat mengambil peran kemasyarakatan yang lebih bermakna bagi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
kelompok untuk mencapai tujuan bersama, sebuah organisasi dibentuk sebagai wadah dari apirasi
mahasiswa. Setiap organisasi memiliki visi dan misi untuk mencapai suatu tujuan organisasi
tersebut. Setiaporganisasi memilki manfaat yang sangat banyak sekali untuk mengembangkan pola
pikir mahasiswa, dimana mahasiswa dituntut untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang telah
diberikan, setiap mahasiswa dituntut untuk disiplin, dan dengan kedisiplinan mahasiswa tersebut
dalam mengikuti sebuah organisasi sudah dapat dipastikan bahwa ketika mereka telah keluar dari
organisasi mereka pasti memilki soft skill, seperti bisa mengatur waktunya lebih baik, dapat
memimpin sebuah rapat dll. Itu sebabnya mengapa sebuah organisasi sangat dibutuhkan oleh
setiap mahasiswa, karena dengan mengikuti organisasi mahasiswa memilki pengalaman yang
B.SARAN
Mahasiswa ini, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan, dan setelah
DAFTAR PUSTAKA
10 referensi
Buku 5 buah
Dll 5
http://intelektualmoeda.blogspot.com/2011/11/pentingnya-organisasi-bagi-mahasiswa.html
http://www.binuscareer.com
http://tkampus.blogspot.com/2012/04/pentingnya-organisasi-bagi-mahasiswa.html
http://zaldym.wordpress.com/2010/07/13/peran-dan-funsi-organisasi-mahasiswa/
sumber:http://windidwifirlyani.blogspot.com/2011/09/organisasi-dan-metode.html
http://cl512.wordpress.com/2012/07/03/identitas-dan-peran-mahasiswa-dalam-kehidupan-
sosial/
Seputar informasi at 02:21
Share
No comments:
Post a Comment
‹ Home ›
View web version
Powered by Blogger.
About Me
Seputar informasi
View my complete profile