Anda di halaman 1dari 14

Informasi Terbaru

Informasi seputar Sistem Informasi

Beranda ▼

S u n d a y, 2 7 D e c e m b e r 2 0 1 5

Makalah Peran Organisasi Bagi mahasiswa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi adalah sebuah wadah untuk para mahasiswa mengekspresikan aspirasi

mereka. Organisasi sangat penting ada dalam setiap perguruan tinggi karena dengan adanya

organisasi di setiap perguruan tinggi akan banyak menampung kreatifitas mahasiswanya

sehingga setiap aspirasi dan kreatifitas setiap mahasiswa tidak ada yang terbuang sia-sia.

Setiap organisasi diatur oleh sebuah aturan yang telah dibuat oleh semua anggota organisasi

tersebut dan peraturan itu akan dijalankan oleh setiap anggotannya bagi pelanggar aturan akan

dikenakan sanksi yang telah disepakati oleh setiap anggota dan didalam sebuah organisasi ada

pengurus yang memimpin organisasi agar sebuah organisasi dapat menjalankan tugas-

tugasnya.

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang

orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi,

terpimpin, dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya, sarana prasarana, data dan lain

sebagaiannya yang digunakan secara efesien dan efektif untuk mencapai tujuan

organisasi.Sedangkan organisasi mahasiswa yaitu organisasi yang berisikan

mahasiswa.Kemudianorganisasi mahasiswa dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan eksternal


kampus. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana

pengembangan diri mahasiswa kearah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawan


serta integritas kepribadian untuk menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat

yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan,


mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan,teknologi dan kesenian serta

mengupayakan penggunaanya untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat dan


memperkaya kebudayaan nasional.

Artinya dengan defenisi tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung jawab dari

organisasi mahasiswa yang secara perlahan harus kita penuhi sebagai beban moral dalam
memperjuangkan apa yang digariskan para pendahulu republik Indonesia.Menjawab

pertanyaan seberapa penting organisasi mahasiswa terdapat berbagai metode.Dalam


kesempatan ini penulis mencoba menggunakan 3 pisau analisa singkat, yang pertama secara
yuridis, filosofis, dan terakhir sosiologis.

Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan
tinggi yang mempunyai identitas diri.Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai
insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswaan

tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan


tanggung jawab individual baik sebagai hamba tuhan maupun sebagai warga bangsa dan
negara.

B.Rumusan masalah

MENGAPA ORGANISASI PENTING BAGI MAHASISWA

Mahasiswa yang aktif berorganisasi secara konsisten semata-mata memilki pemahaman


bahwa organisasi kemahasiswaaan merupakan sebuah sarana yang efektif dalam mengkader
dirinya sendiri untuk kedepan.Sebagian di antaranya masih mempunyai keyakinan pandangan
bahwa kampus merupakan tempat menimba ilmu yang tidak terbatas hanya kepada pelajaran

semata
Dengan bergabung aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang bersifat intramaupun eksra
kampus berefek pada perubahan yang signifikan terhadap wawasan, cara berpikir, pengetahuan
dan ilmu-ilmu sosialisasi, kepemimpinan serta manajemen kepemimpinan yang notabene tidak
diajarkan dalam kurikulum normatif Perguruan Tinggi. Namun dalam ber-organisasilah dapat
diraih dengan memanfaatkan statusnya sebagai mahasiswa.
Pemahaman arti penting sebuah organisasi dan aktifitas organisasi mahasiswa adalah salah satu
persoalan yang pertama-tama harus diluruskan.Adanya anggapan bahwa berorganisasi berarti
berdemonstraasi, atau berorganisasi khususnya dikampus tidak lebih dari sekedar membuang
sebagian waktu, energi, ajang mencari kawan atau mencari jodoh merupakan bukti adanya kesalah

pahaman tentang presepsisebagian mahasiswa tentang organisasinya sendiri.


Berdasarkan hal tersebut maka organisasi mahasiswa dituntut untuk terus meningkatkan kualitas
dirinya. Dan peningkatkan pelayanan terhadap masyarakat mahasiswa. Sebagai miniatur

pemerintah negara dalam penyelenggaraan negara yang semestinya dilakukan oleh aparatur
negara. Maka organisasi mahasiswa harus meng-adopsi prinsip-prinsip pemerintahan layaknya
dalam sebuak negara dikolaborasikan dengan prinsip sebagai organisasi pengkaderan dan
perjuangan.

Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu diperguruan
tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai
insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut
terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab

individual sebagai hamba Tuhan sebagai warga bangsa dan negara.


Bagaimana bentuk peran mahasiswa?

· Peran dalam memperdalam dan mengembangkan diri dalam pembidangan keilmuan

yang ditekuninya ssehingga dapat memiliki kemampuan untuk memikul tanggung


jawab intelektualnya.

· Merupakan jembatan antara dunia teoritis dan dunia empiris dalam arti pemetaan

dan pemecahan masalah-masalah kehidupan sesuai dengan bidangnya.


· Merupakan dinamisator perubahan masyarakat menuju perkembangan yang lebih

baik. (agen perubahan).


· Sekaligus merupakan kontrol terhadap perubahan sosial yang sedang dan akan
berlangsung.

Potret peran Mahasiswa dalam pentas sejarah indonesia

Peran dan posisi mahasiswa dalam prespektif kehidupan berbangsa dan bernegara,
merupakan diskurus yang menarik sepanjang dinamika kehidupan mahasiswa. Hampir
menjadi kenyataan yang lazim bahwa gerakan mahasiswa terutama didunia ketiga

memainkan peran yang sangat aktif pada posisi sentral di dalam perubahan sosial-politik
dan hampir taksatupun penguasa di negara-negara berkembang yang mengabaikan posisi
sosialdan pentingnya representasi politik serta dampak aspirasi dari golongan muda
berpendidikan tinggi ini. Sehingga pemerhati sosial tidak mengbaikan fungsi mereka
dalam sistem sosial politik baik di negeri maju maupun berkembang, termasuk di
indonesia[1].

C.Tujuan Penulisan

Melatih Leadership
Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kamu urus seperti acara-acara
organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota organisasi
ataupun orang-orang diluar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kampus umumnya

memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut
organisasi.Merekalebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat dihadapan orang lain
ataupun menggerakan dan mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika organisasi sedang
mengadakan suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasannya mengarahkan teman-
teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar atau tidak sadar, kamu akan
terperangah bahwa kamu sesungguhnya mampu melakukannya.Di dunia keterampilan leadership
ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali dilowongan-lowongan kerja memasukan leadership sebagai

salh satu kriteria untuk calon karyawan barunnya, meskipun untuk posisi level staf yang
sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa dipandang lebih
memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam bekerja.
Atasan juga akan lebih senang karena tidak harus mengarahkan kamu terus menerus.

D.Manfaat Penulisan

Potensi kita tau adalah sesuatu yang tersimpan, sesuatu yang perlu untuk digali dan
dikembangkan, baik itu yang baik maupun yang buruk. Potensi mahasiswa sebagai mahasiswa
antara lain adalah kritis. Kritis itu adlah tanggap terhadap masalah dan berusaha menyelesaikan
masalah dengan pemikiran-pemikiran yang benar. Selain kritis mahasiswa juga punya potensi
idealis, idealis disini karena mahasiswa sebagai manusia-manusia yang di didik dalm suasana
kampus yang ideal. Masyarakat sekitar mereka yang idealis ataupun sejak kecil mereka belum
pernah merasakan realism kehidupan. Mahasiswa juga memilki potensi sebagai penggerak yang

independen. Independen maksudnya mahasiswa mampu bergerak sendiri, mahasiswa sebagai


memiliki ilmu-ilmu yang variatif bisa saling berkoordinasi membentuk sebuah gerakkan yang
mandiri tanpa campur tangan oknum lain termasuk pemerintah. Selain itu mahasiswa juga
memilki kreatifitas, daya juang yang tinggi dan lain-lain.
Setelah kita lihat potensi, mari kita lihat beberapa peran seorang mahasiswa sebagai
elemen pemuda. Pemuda mempunyai paling tidak tiga peran yang pertama Guardian value
(penjaga nilai), maksudnya mahasiswa dengan potensi idealisme, kritis dan daya juang tinggi

mahasiswa juga berlaku sebagai control social ataupun pelurus nilai-nilai luhur yang hendak
dicapai. Yang kedua mahasiswa memiliki peran sebagai Iron stock (persediaan besi), maksudnya
bahwa pemuda memilki potensi ilmu, memilki kreatifitas, bakat kepemimpinan adalah asset buat
masa depan sebagai generasi yang akan meneruskan pergerakan pemerintahan. Selainitu
mempunyaio juga peran sebagai Agen of change (pembawa perubahan). Ini dikarenakan
mahasiswa mempunyai kombinasi-kombinasi potensi seperti kritis, idealis, kreatif dan independen
maka gerakan mereka membawa sebuah perubahan ke arah yang lebih baik
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengembangan organisasi kemahasiswaan

a. Tujuan pendidikan tinggi


- Menyiapakan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memilki
kemampuan akademi atau professional menerapkan IPTEK dan kesenian
- Mengembangkan IPTEK dan kesenian untuk meningkatkan taraf kehidupan

masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional


b. Organisasi kemahasiswaan
Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana
pengembangan diri mahasiswa yang diharapkan dapat meningkatkan penalaran dan

keilmuan serta arah profesi mahasiswa menampung kebutuhan, menyalurkan minat,


dan kegemaran serta meningkatkan kesejahteraan.
c. Unit kegiatan mahasiswa (UKM)
Berfungsi sebagai wahana dan sarana pengembangan kegiatan ekstrakurikuler di
tingkat universitas,terutama yang berkaitan dengan pengembangan bakat dan minat.
UKM yang disahkan :
- Mapala wirasta
- PLM
- Mahesa (Musik)
- Futsal
- Volley ball
- Paduan suara
- Cemara
- Catur
- Bulu tangkis
- Menwa

- LDK (lembaga dakwah kampus)


- KSR (korps suka relawan)
- Pramuka
- Panca silat
d. Badan eksekutif mahasiswa (BEM)
Berfungsi sebagai organisasi pelaksana kegiatan pengembangan kemahasiswaan di
tingkat universitas dan merupakan coordinator kegiaatan pengembangan
kemahasiswaan lingkungan universitas Klasifikasi BEM : BEM universitas
: BEM fakultas

B.Peran dan tanggung jawab mahasiswa

A. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang
terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono (1978) Mahasiswa
adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi
dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.

Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya


karena ikatan dengan Perguruan Tinggi.Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau
cendikiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai
predikat.
Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan insan-insan

calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan nantinya

menjadi calon-calon intelektual.

Dari pendapat diatas bisa dijelaskan bahwa mahasiswa adalah suatu yang disandang oleh

seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang nantinya diharapkan menjadi calon-
calon intelektual.

Namun jika kita mendefenisikan mahasiswa secara sederhana, maka kita akan menfikirkan

peranannya yang nyata dalam perkembangan arus bangsa.Ketika kita mencoba menyederhanakan

peran mahasiswa ketika kita mengambil defenisi ‘setiap orang yang belajar di perguruan tinggi’,

defenisi itu akan mempersempit makna atau esensi dari mhasiswa itu sendiri. Mengigat sejarah

panjang mahasiswa dalam peranannya membnagun bangsa, seorang Indonesianis,Ben Anderson

menyatakan bahwa, “Sejarah Indonesia adalah Sejarah pemudanya”.

Fenomena mahalnya biaya pendidikan, menuntut mahasiswa untuk menyelesaikan studi

tepat waktu. Sehingga segala energi dikerahkan untuk mendapat gelar sarjan atau diploma

sesegera mungkin. Tak ayal lagi tren study oriented mewabah dikalangan mahasiswa. Pertanyaan

adalah, apakah cukup dengan bekal ilmu yang dipelajari di bangku kuliah dan indeks prestasi yang

tinggi untuk mengarungi kehidupan pasca wisuda? Ternyata tidak. Dunia kerja yang akan digeluti

oleh alumnus perguruan tinggi tidak bisa diarungi dengan dua modal itu saja. Ada elemen yang

harus dipertimbangkan, yakni kemampuan soft skill. Kemampuan ini terkait dengan kemampuan

berkomunikasi dan bahasa, bekerja dalam satu team, serta kemampuan di pimpin dan memimpin.

B. Peran dan posisi mahasiswa

1. Peran moral
Mahasiswa yang dalam kehidupnya tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan

yang baik berarti telah meninggalkan amanah dan tanggung jawab sebagai akum

terpelajar. Jika hari ini kegiatan mahasiswa berorientasi pada hedonisme (hura-hura dan

kesenangan) maka berarti telah berda persimpangan jalan. Jika mahasiswa hari ini lebih

suka mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin pacaran tanpa tahu dan mau
ambil tahu tentang perubahan di negeri ini adalah potret “generasi yang hilang “yaitu

generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang

pemuda dan mahasiswa.

2. Peran social

Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain

solidaritas sosial. Solidaritas sosial yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat kelompok,

namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan

keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak dapat melihat penderitaan orang lain,

tidak bisa melihat penderitaan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum yang tertindas

dan dibiarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan

memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada siapa saja yang

memerlukannya.

3. Peran akademik

Sesibuk apapun mahasiswa, turun kejalan, turun kerakyat dengan aksi sosialanya,

sebanyak apapun agenda aktifitasnya jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa

bahwa adlah insan akademik. Mahasiswa dengan segala aktifitasnya harus tetap

menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi

orang yang berhasil.Maka sebagai seorang anak berusahalah semaksimal mungkin


untuk dapat mewujudkan keinginan itu, untuk mengukir masa depan yang cerah dan
membahagiakan orang tua.

4. Peran politik

Peran politik adalah peran yang paling berbahaya karena disini mahasiswa berfungsi

sebagai presseur group ( group penekan ) bagi pemerintah yang zalim. Oleh karena itu

pemerintah yang zalim merancang sedemikian rupa agar mahasiswa tidak mengambil

peran yang satu ini. Pada masa orde baru di mana daya kritis rakayat itu di pasung,

siapa yang berbeda pemikiran dengan pemerintah langsung di cap sebagai makar dan

kejahatan terhadap negara. Mahasiswa alah kaum terpelajar dinamis yang penuh

dengan kreativitas. Mahasiswa adlah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat.

Sekarang mari kita pertanyakan pada diri kita yang yang memegang label Mahasiswa,

sudah seberapa jauh kita mengambilperan pada dalam diri kita dan lingkungan.Oleh

karena itu Mahasiswaharus tetap menjaga idealismenya sebagai age kontrol sosial

(agent of social control) dan agen perubahan sosial (agent of social change).

Sejak era pra kemerdekaan sampai era reformasi, mahasiswa mampu mengambil peran

strtegis bagi perubahan sosial, politik dan ekonomi.

C. Tanggung jawab sosial mahasiswa

Dasar pikir perguruan tinggi dipandang sebagai institusi independen, merupakan hal yang

menguatkan pemahaman kita bahwa didalamnya terisi oleh para intelektual bangasa dan calon-

calon pemimpin masa depan yang mempunyai spefikasi ilmu masing-masing, di STMIK Indonesia

Padang ada mahasiswa jurusan Sistem Informasi. Tuntutan atau tanggung jawab ilmu pengetahuan

yang didapatkan dari sebuah perguruan tinggi membawa kita ke pertarungan sesungguhnya
realitas dalam bermasyarakat nantinya.
Proses pembelajaran disekolah-sekolah maupun diperguruan tinggi di tujukan untuk

membeali diri pelajar untuk dapat menjawab tuntutan yang ada di masyarakat pada umumnya

yakni melalui transformasi keilmuan dapat teercipta pemberdayaan masyarakat, partisipasi aktif

dalm proses pembangunan dan peningkatan taraf hidup berbangsa dan bernegara.

Yang menjadi tugas sahabat-sahabati adalah mengamalkan ilmu yang sahabat-sahabati


dapatkan dikampus nantinya untuk kepentingan dalam bermasyarakat.Baik dalam hal ikut andil

dalam memberikan tawaran solusi dari sebuah masalah yang dihadapi, peningkatan SDM,ataupun

yang lain.

Sebagai mahasiswa kita mempunyai peran yang double,pertama sebagai kaum terpelajar

yang kedua sebagai anggota dari masyarakat.Oleh karena itu dengan sendirinya tanggungjawabnya

juga menjadi lebih besar karena memainkan dua peran sekaligus. Mahasiswa mempunyai kekuatan

dalam daya nalar dan keilmuannya menyelesaikan permasalahan bangsa. Namun, unsur penting

dari ilmu dan daya pikir itu adalah identitas nilai moral yang harus di junjung tinggi. Seperti yang

disampaikan oleh KH. Idham Cholid, bahwa ilmu bukan untuk ilmu, tapi ilmu untuk diamalkan.

Perguruan tinggi adalah institusi yang tidak sekedar untuk kuliah, mencatat pelajaran, pulang dan

tidur. Tapi harus dipahami bahwa perguruan tinggi adalah tempat penggemblengan mahasiswa

dalam melakukan kontempelasi dan penggambaran intelektual agarmempunyai idealisme dan

komitmen perjuangan sekaligus tuntuttan perubahan.

Pengagasan terhadap terminologi perguruan tinggi tidak akan bisa dilepaskan dari

suplemen utama yaitu, mahasiswa. Stigma yang muncul dalm diskursus perguruan tinggi selama

ini cendrung berpusat pada kehidupan mahasiswa. Hal ini sebagai konsekuensi logis agresitifitas

mereka dalam merespon gejala sosial ketimbang kelompok lain dari sebuah sistem civitas

akademika.

Akan tetapi fenomena yang berkembang menunjukkan bahwa derap modernisasi di

Indonesia dengan pembangunan sebagai ideologinya telah memenjarakan mahasiswa dalam sekat

institusionalisasi, transpolitisasi dan depolitisasi dalam kampus. Keberhasilan upaya dengan

dukungan penerapan konsep NKK/BKK itu, pada sisi lain mahasiswa dikungkung dunia isolasi

hingga tercerabut dari realitas sosial yang melingkupinya. Akibatnya, mahasiswa mengalami
kegamangan atas dirinya maupun peran-peran kemasyarakatan yang semestinya diambil.

Mahasiswa pun tidak lagi memiliki kesadaran kritis dan bahkan sebaliknya bersikap opolitis.

Melihat realitas seperti itu perlu ditumbuhkan kesadaran kritis mahasiswa dalam

merespon gejala sosial yang dihadapinya, karena disamping belum tersentuh kepentingan

praktis, mahasiswa lebih relatif tercerahkan (well informed) dan potensi sebagai kelompok
dinamis yang diharapkan mampu mempengaruhi atau menjadi penyuluh pada basis

masyarakat baik dalam lingkup kecil maupun secara luas. Dengan tataran ideal seperti itu,

semestinya mahasiswa dapat mengambil peran kemasyarakatan yang lebih bermakna bagi

kehidupan kamus dan masyarakat

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Oganisasi mahasiswa merupakan sekumpulan mahasiswa yang membentuk sebuah

kelompok untuk mencapai tujuan bersama, sebuah organisasi dibentuk sebagai wadah dari apirasi

mahasiswa. Setiap organisasi memiliki visi dan misi untuk mencapai suatu tujuan organisasi

tersebut. Setiaporganisasi memilki manfaat yang sangat banyak sekali untuk mengembangkan pola

pikir mahasiswa, dimana mahasiswa dituntut untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang telah

diberikan, setiap mahasiswa dituntut untuk disiplin, dan dengan kedisiplinan mahasiswa tersebut
dalam mengikuti sebuah organisasi sudah dapat dipastikan bahwa ketika mereka telah keluar dari

organisasi mereka pasti memilki soft skill, seperti bisa mengatur waktunya lebih baik, dapat

memimpin sebuah rapat dll. Itu sebabnya mengapa sebuah organisasi sangat dibutuhkan oleh
setiap mahasiswa, karena dengan mengikuti organisasi mahasiswa memilki pengalaman yang

sangat berguna didunia kerja yang akan segera mereka jalani.

B.SARAN

Dengan membaca dan memahami makalah tentang Pentingnya Organisasi bagi

Mahasiswa ini, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan, dan setelah

membaca makalah ini semoga menyadari akan pentingnya organisasi.

DAFTAR PUSTAKA

10 referensi

Buku 5 buah

Dll 5

http://intelektualmoeda.blogspot.com/2011/11/pentingnya-organisasi-bagi-mahasiswa.html

http://www.binuscareer.com

http://tkampus.blogspot.com/2012/04/pentingnya-organisasi-bagi-mahasiswa.html

http://zaldym.wordpress.com/2010/07/13/peran-dan-funsi-organisasi-mahasiswa/

sumber:http://windidwifirlyani.blogspot.com/2011/09/organisasi-dan-metode.html

http://cl512.wordpress.com/2012/07/03/identitas-dan-peran-mahasiswa-dalam-kehidupan-

sosial/
Seputar informasi at 02:21

Share

No comments:

Post a Comment

‹ Home ›
View web version

Powered by Blogger.

About Me

Seputar informasi
View my complete profile

Anda mungkin juga menyukai