Anda di halaman 1dari 2

Menjadi mahasiswa adalah idaman setiap generasi muda.

Dengan berstatus mahsiswa


banyak kesempatan akan diperoleh untuk mengenbangkan potensi diri. Untuk dapat
menjadi mahasiswa tentu tidak mudah selain kepintaran juga dibutuhkan ekonomi yang
memadai. Mahasiwa seakan langsung mendapatkan status terhormat dalam masyarakat
sebagai intelektual muda yang energik.
Semasa menjadi mahasiswa kita akan diperkenalkan berbagai macam ilmu pengalama
baru yang dahulunya belum didapakan sebelum menjadi mahasiswa. Ilmu yang
didapatkan tentunya akan bertambah sesuai dengan jenis pendidikan yang diambil.
Tetapi yang lebih penting adalah pengalaman-pengalaman baru yang akan menjadi
cikal bakal pembentukan karakter sebagai generasi muda cerdas.
Mahasiswa akan dilatih untuk bersikap, bertindak, berkomunikasi dengan benar,
menghargai orang lain, melakukan lobi-lobi serta membiasakan diri untuk mengabdikan
ilmu dan pengalaman tersebut kepada masyarakat paska ,enjadi mahasiswa. Berbagai
embel-embel melekat ditubuh mahasiswa sebagai bentuk penghargaan masyarakat
terhadapa kekeloporan yang menjadi identitas perjuangan mahasiswa. Mulai dari
agenda of change, social control, moral forece, kaum intelektual dan sebagainya.
Embel-embel tersebut tentunya tidak dating begitu saja, tetapi diberikan lewat proses
panjuang yang melewati berbagai periode pergerakan bangsa yang selalu melibatkan
mahasiswa dan pemuda.
Mahasiswa selalu menjadi pilar utama dalam setiap perubahan yang ada di negeri ini.
Sejarah mencatat bagaimana semangat pemuda mendesak soekarno hatta untuk
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia 17 Agustua 1945, sebagai pelopor Orde Baru
lewat aksinya menumbangkan kekuasaan Soekarno tahun 1966, sampai menumbangkan
rezim otoritarian Soeharto Mei 1998. Wajar bila hariman siregar tokoh malaria
mengatakan bahwa kekuatan mahasiswa adalah pilar ke lima demokrasi.
Mana yang lebih penting dari semua iru adalah sikap kepekaan yang harus dimiliki
setiap mahasiswa melihat gejala-gejala sosial yang cendrung menyudutkan kepentingan
masyarakat. Keelokaan ini harus secara nyata dilakukan sebagai tanggung jawab mereka
mewakili kaum muda tersisik yang telah mendapat legitimasi penghargaan dengan
berbagai embel-embel dari masyarakat.
Banyak persoalan uang harus menjadi sorotan mahasiswa dalam rangka mewujudkan
perannya sebagai agen perubah terhadap kebikakan salah yang dilakukan penguasa
terhadap rakyatnya. Mahasiswa harus melakukan advokasi terhadap penindasan yang
dilakukan oleh kekuasaan yang zalim terhadap rakyatnya. Menurut Arbi Sanit ada
beberapa hal yang menyebabkan mahasiswa harus peka terhadap permasalahan sosial
di masyarakat di antaranya pertama, mahasiswa sebagai kelompok masyarakat yang
memperoleh pendidikan terbaik mempunyai pandangan luas untuk bergerak di antara
lapisan masyarakat. Masyarakat terlanjur percaya dengan kemampuan mahasiswa
menjadi agenda pelopor perubahan dikomunitas mereka berada.
Dengan lamanya pendidikan yang dilalui, mahasiswa juga memiliki proses sosialisasi
politik terpanjang diantara angkatan muda lainnya. Dengan demikian mahasiswa akan
mudah berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Diharapkan mahasiswa dapat menjadi
problem solver terhadap permasalahaan yang mendera masyarakat. Kedua, kehidupan
di kampus membentuk gaya hidup unik dikalangan mahasiswa. Mereka diajarkan untuk
berakulturasi dengan sosial budaya yang belum mereka kenal. Mereka menemukan
akan disuguhkan oleh budaya baru untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman
mereka. Ketiga, mahasiswa sebagai kalangan kaum muda sebab mahasiswa akan
memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan struktur ekonomi dan memiliki
keistimewaan tertentu dalam masyarakat. Keempat, mahasiswa sering terlibat dalan
pwmikiran perbincangan dan penelitian membahas masalah masyarakat yang
menumgkinkan mereka tampil dalan forum ilmiah yang kemudian mengangkatnya ke
jenjang karir sesuai dengan sidang keahliannya.
Mahasiswa harus memiliki akselerasi dalam menentukan strategi gerakan memaknai
kepekaan masalah sosial tadi. Sebaiknya mahasiswa memilih wilayah transformatif dan
misi korektif. Maka untuk mewujudkan misi tersebut yang harus dilakukan mahasiswa
secara pribadi adalah memiliki paradigma yang perspektif motivasi tinggi untuk maju,
potensi sebagai pelaku perubahan sosial, disiplin dan etos kerja yang tinggi komitmen
kebersamaan yang tinggi dan mencerninkan manusia modern yang berbudaya.
Untuk melakukan sebuah perubahan tidak cukup dengan mengandalkan kemampuan
pribadi tetapi yang lebih penting perlu ditunjukan oleh kemampuan dalam membangun
organisasi yang solid. Menurut Agussalim Sitompul, yang perlu diagendakan mahasiswa
secara institusi adalah pertama, Studying bahwa mahasiswa harus melakukan
pengkajian penelitian dan pembangunaan secara intensiaf sesuai dengan tuntutan
zaman, waktu, keadaan, dan tantangan mahasiswa hari ini. Kedua, Capacity Building,
yaitu penguatan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai potensi dasar yang
memungkinkan mahasiswa untuk tetap eksis. Ketiga, Voicing yaitu bagaimana
mahasiswa melakukan interaksi secara eksternal dengan lingkungannya. Keempat,
Nertworking, yaitu kemampuan mahasiswa mencari patner dalam memainkan peranya
untuk ikut peka dengan kondisi sosial masyarakat.
Dengan telah dilakukanya keempat agenda tadi maka mahasiswa akan mampu
mewujudkan tanggung jawabnya dalam menciptakan masyarakat adil dan makmur dan
sejahtera. Sudah sepatutnya dipersiapkan kapasitas dan kapabilitis sedini mungkin.
Membaca, menulis dan diskusi adalah kunci sukses intelektual mahasiswa dalam
mengawalkan perubahan.

http://revimartadasta.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai