Anda di halaman 1dari 3

GERAKAN MAHASISWA

I Made Subrata
PS.KM Fak. Kedokteran Universitas Udayana

1. Mahasiswa
Mahasiswa merupakan bagian dari lapisan masyarakat terdidik yang
mendapat kesempatan menikmati dan mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Mahasiswa merupakan generasi muda yang mana memiliki perkembangan usia
yang secara emosional selalu bergejolak menuju kematangan serta berproses
menemukan jati diri, dan memiliki jiwa yang masih bersih yang belum banyak
dicemari kepentingan-kepentingan pragmatis, dan cara berpikirnya selalu
beorientasi pada nilai-nilai kebenaran dan ideal.
Sesuai dengan karakter diatas yang berorientasi pada nilai-nilai ideal dan
kebenaran membuat mahasiswa menjadi peka dan peduli terhadap persoalan-
persoalan yang terjadi di lingkungannya terutama yang menyangkut bentuk-bentuk
pelanggaran dan penyelewengan yang selalu merugikan masyarakat. Dalam
konteks inilah, mahasiswa sering berperan mewarnai perkembangan masyarakat,
perubahan sosial maupun politik. Gerakan sosial mahasiswa memiliki peran sebagai
pengawal kebenaran dan kontrol sosial terhadap lingkungan sosial dan
penyelenggaraan pemerintahan pada suatu wilayah maupun negara. Dinamika
pergerakan mahasiswa merupakan suatu pergerakan yang terus bergulir dari masa
ke masa. Gerakan Mahasiswa mulai memainkan peranan dalam sejarah sosial sejak
berdirinya universitas di Bologna, Paris dan Oxford pada abad ke-13.
2. Sejarah Pergerakan Mahasiswa Indonesia
Sejarah panjang keberadaan Indonesia sekarang ini sering dipahami oleh masyarakat
Indonesia sebagai suatu proses perjuangan yang cukup panjang dari sebuah keluarga. Sejarah
Indonesia yang panjang tersebut sering dianalog dengan sebuah perjalanan yang sudah
barang tentu tidak harus dibayangkan lurus. Pembentukan Indonesia sekarang ini dimulai
dengan pergerakan generasi muda yang dimotori oleh mahasiswa yang dimulai oleh
keberadaan sejumlah titik yang merupakan tonggak sejarah. Tonggak sejarah pergerakan
yang merupakan penanda yang sangat penting dari suatu perjalanan adalah angkatan-
angkatan yang memiliki karakteristik dan corak tersendiri. Angkatan tersebut dalam proses
perjuangan panjang dimulai dari angkatan 1908, angkatan 1928, angkatan 1945, angkatan
1966, angkatan 1971 dan angkatan 1998 yang mana hampir semua pergerakan dari masing
angkatan tersebut dimotori oleh mahasiswa yang merupakan bagian dari Agent of Change.
Setelah 18 tahun masa reformasi berjalan, banyak sekali pertanyaan dan kegundahan
yang terjadi dalam pikran rakyat terhadap aktivisme gerakan Mahasiswa. Slogan atau Mitos
mahasiswa sebagai agent of change sangat jauh dari realita yang ada sekarang ini. Aktivitas
mahasiswa sekarang ini lebih banyak dan bangga jadi peserta tepuk tangan di acara-acara TV,
pengembira dalam acara-acara serimonial, duduk manis di pusat perbelanjaan atau di tempat
nongkrong modern yang mana semua aktivitas tersebut sangat jauh dari hiruk pikuk
kesusahan dan kesulitan hidup rakyat kecil. Di sana mereka dapat leluasa berbicara tentang
mode pakaian, artis, film terbaru dan populer dan selalu mencibir setiap kali ada demo yang
memacetkan jalan yang memperjuangkan hak masyarakat kecil dan terpinggirkan. Sehingga
kehidupan para mahasiswa pada era tahun 80-an kembali lagi di jaman sekarang ini yang
sering dibuat jargon oleh masyarakat umum bahwa mahasiswa tidak lebih sebagai “menara
gading” yang kehidupannya sangat rapuh.

Di bagian lain kehidupan gerakan mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan lebih


cenderung tersandera dalam isu-isu elit yang lebih membuat mahasiswa menghayal masa lalu
yang tidak pernah mereka alami. Mereka seringkali terjebak pada romantisme masa lalu
yang mereka dapatkan dari berbagai media. Mereka dibuat seperti seorang ABG yang
ditinggal kekasih. Prestasi bagi mereka adalah ketika berhasil mencapai IPK tinggi, membuat
event besar dengan mendatangkan artis terkenal. Itulah kebanggaan mereka yang semua itu
merupakan kegiatan yang masih jauh dari kenyataan yang akan mereka hadapi setelah keluar
dari kehidupan kampus. Apakah seperti itu tujuan dan fungsi mahasiswa menuntut ilmu yang
tinggi dan mahal? Kalau kita bercermin kembali kepada tujuan dan fungsi mahasiswa dan
organisasi kemahasiswaan prinsip dasarnya adalah mendidik dan mengasah intelektual muda
yang nantinya mau dan mampu memperjuangkan hak dan kehidupan rakyat. Ada pertanyaan
besar dalam benak dan pikiran kita semua berapa banyak organisasi mahasiswa sekarang ini
sensitif mendengar, melihat permasalahan sosial yang terjadi di sekitar mereka? Dan berapa
banyak juga aktivitas organisasi mahasiswa yang masih berjalan di rel awal tujuan dan fungsi
organisasi tersebut? Pertanyaan inilah yang perlu dijawab oleh kita semua dalam bentuk
karya da kerja nyata ditengah-tengah kehidupan sosial masyarakat. Barulah keberadaan
organisasi mahasiswa memiliki arti di mata rakyat.

Dalam menjawab tantang tersebut, di jaman modern sekarang ini mahasiswa yang
merapakan insan intelektual yang merupakan harapan bangsa yang nantinya akan mengambil
alih semua tanggung jawab bangsa segera harus berbenah diri. Adapun langkah yang bisa
dilakukan, kita harus memanfaatkan ruang dan kemampuan kita semua untuk mendengar dan
melihat fenomena yang terjadi dilingkungan kita, terutama permasahan yang dialami oleh
masyarakat. Semua itu bisa dikerjakan dengan melakukan suatu pergerakan ilmiah dengan
mengadakan diskusi ilmiah, dialog publik, seminar, audiensi yang mengambil topik tentang
fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat terutama yang sesuai dengan keilmuan kita.
Kita selaku insan terdidik harus mmampu memposisikan diri dalam permasalahan ini. Kita
tidak perlu turun kejalanan seperti era tahun-tahun sebelumnya karena sekarang ini sudah
banyak ruang dan media yang dapat dimanfaatkan didalam kita berjuang memprjuangkan
idealisme dan kebenaran tersebut, namun kita harus cerdas dan bertanggung jawab.

Demikian sekilas tentang pergerakan mahasiswa, semoga ada mamfaatnya.

Daftar Pustaka
Anwar, Yozar. 1982. Protes Kaum Muda!. Jakarta: PT Variasi Jaya.

Budiman, Arief. 1983 Peranan Mahasiswa sebagai Inteligensia, dalam Aswab


Mahasin dan Ismet Natsir (peny.) Cendekiawan dan Politik, LP3ES.

Prasetyantoko, A. dan Wahyu Indriyo, Wahyu. 2001. Gerakan Mahasiswa dan


Demokrasi di Indonesia. Jakarta: Yayasan Hak Azasi Manusia,
Demokrasi dan Supremasi Hukum

Anda mungkin juga menyukai