– BEM atau Badan Eksekutif Mahasiswa merupakan organisasi yang kegiatannya sangat
direkomendasikan untuk diikuti oleh mahasiswa. Sesuai dengan namannya, Badan Eksekutif Mahasiswa
sebagai organisasi mahasiswa untuk tingkat Universitas ataupun institute. Tugas Dari BEM tersebut pun
melingkupi banyak hal. Mulai melaksanakan program kerja (proker) yang ada di kampus hingga menjadi
perwakilan aspirasi mahasiswa.
Nah buat kamu calon mahasiswa mungkin asing dengan istilah organisasi ini. Mungkin kamu juga
bertanya-tanya dalam hati, apa sih itu bem?. Atau buat mahasiswa baru yang masih binggung ingin
mengikuti organisasi apa saja, kamu bisa spoiler tentang BEM ini. Organisasi BEM memiliki beberapa
departemen loh. Sebagai lembaga eksekutif, kehadiran organisasi ini tidak lain dan tidak bukan sebagai
wadah aspirasi mahasiswa.
Setidaknya disitulah kamu sebagai mahasiswa bebas berkreasi dan berpendapat. Misalnya melakukan
perubahan, mengasah emosional, peradigma, mengembangkan intelektual hingga nilai-nilai religus pun
juga bisa. Setiap organisasi pasti memiliki susunan pengurus. Nah di Badan Eksekutif Mahasiswa inilah
terdapat beberapa organisasi intra kampus, seperti unit kegiatan mahasiswa, senat mahasiswa dan
himpunan mahasiswajurusan.
Istilah senat mahasiswa yang merupakan bagian dari BEM sebagai Badan Perwakilan Mahasiswa
tertinggi. Tentu saja mereka telah di akui dan memiliki keweangan. Adapun tugas dan peran BEM dalam
pengertian BEM. Penasaran bukan?
organisasi mahasiswa intra kampus yang merupakan lembaga eksekutif tingkat universtas dan institut.
Tahukah kamu jika setiap BEM di beberapa universita memiliki visi misi.
visi misi inklusif, berprinsip entrepreneur, impactful, peduli terhadap lingkungan dan berwawasan.
Sedikit berbeda dengan pendapat BEM dari Universitas Widuri yang menyampaikan bahwa BEM
harusnya dipimpin oleh presiden mahasiswa, dengan menjalankan tugas-tugasnya. Jika ada presiden
mahasiswa, maka juga didampingi oleh wakil presiden mahasiswa.
Nah, layaknya susunan organisasi pada umumnya. Jika ada presiden, maka akan ada anggota kabinet-
kabinet yang membantu kelancaran menjalan tugas-tugas bem.
Kementerian luar
Kementerian dalam
Kementrian pendidikan
Kementrian olahraga
Kementrian agama
Tentu saja tidak semua BEM dari perguruan tinggi harus ada semua kementrian tersebut. Semua
tergantung dari kebutuhan atau kebijakan dari BEM itu sendiri.
Tahukah kamu jika pengertian BEM tidak semata-mata pengertian secara teoritis saja. Itu sebabnya
dalam realita di lapangan, setiap anggota bem tidak akan dijelaskan pengertian BEM secara teoritis.
Tetapi juga harus memiliki karakteristik dan sikap. Diantarannya harus memiliki sifat kekeluargaan,
membina dan mampu mendisiplinkan anggotanya.
Bahkan membina dan meningkatkan disiplin perilaku saja tidak cukup. Tugas senat mahasiswa pun
mampu membentuk norma perliku yang baik dan taat pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Tanggungjawab
besar seorang senat mahasiswa yang tidak kalah keren adalah, dituntut untuk mampu meyikapi dan
mensukseskan program Tridharma perguruan tinggi lewat berbagai cara. Mulai secara ko kurikuler
hingga ekstrakulikuler.
Adapun sifiat dasar dari pengertian BEM, yaitu bersifat independen dan demokratis. Kedua sifat ini
harus berjalan seiring dan sehaluan agar program-program yang dijalankan tetap berjalan lancar.
Memang penting menciptakan organisasi yang demokratis. Hal ini sesuai dengan gelora mahasiswa yang
butuh ruang untuk mengekpresikan diri menyalurkan pendapat.
Belum afdol jika pengertian BEM hanya di artikan sebagai satu sisi saja. Ternyata organisasi ini memiliki
fungsinya. Dalam ini berarti senat mahasiswa yang menjalankan BEM. Ada beberapa fungsi,
diantarannya sebagai sarana tempat untuk menampung aspirasi dan keluhan.
Jadi segala keluhan dan aspirasi mahasiwa bisa disampaikan ke BEM terlebih dahulu, kemudian nantinya
akan disampaikan ke Direktorat Pelayanan Kegiatan Mahasiswa. Jadi ada jalurnya agar aspirasi ingin
disampaikan ke pihak kampus.
Sebagai lembaga tinggi mahasiswa yang akan mengakomodir seluruh kepentingan mahasiswa di
kampus.
Sebagai social control dalam melihat setiap kebijakan baik dalam lembaga kampus maupun dalam
pemerintahan Republik Indonesia ( regional dan nasional )
Terkait teknis bagaimana cara menyamakan persepsi dalam menghadap permasalahan di kampus. Tentu
saja semua kembali dan diserahkan ke masing-masing kampus. Ada yang dilakukan dengan cara diskusi,
evaluasi atau dengan musyarah.