Anda di halaman 1dari 32

Perlindungan, Pengupahan, dan

Kesejahteraan

BAB X
Landasan Teori
• Pekerja atau buruh setiap orang yang bekerja dengan menerima upah
atau imbalan dalam bentuk lain (pasal 1 ayat 3 UU No. 13 th 2003)
• Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum,
atau badan-badan yang lainnya yang memperkerjakan tenaga kerja
dengan membayar upah imbalan dalam bentuk lain (pasal 1 ayat no. 4 UU
No. 13 th 2003)
• Perlindungan dalam KBBI berasal dari kata per.lin.dung.an yang artinya 1.
tempat berlindung; 2. hal ( perbuatan dan sebagainya) memperlindungi;
adalah memberikan perlindungan.
Dalam hal ini perlindungan pekerja/buruh adalah perbuatan, yang mana melalui pembuatan
Undang-Undang yang dapat memberikan perlindungan bagi pekerja/buruh;
• Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang
menjamin seluruh rakyat agar dapat memnuhi kebutuhan dasar hidupnya
yang layak (pasal 1 UU no. 40 th 2004)
• Perlindungan ( pasal 67~87)
• Pengupahan (pasal 88~98)
• Kesejahteraan (pasal 99~101)
PERLINDUNGAN
Perlindungan
Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
a. Keselamatan dan Kesehatan kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama. (pasal 86 ayat 1)

Yang dilindungi :
• Penyandang cacat
• Anak
• Perempuan
• Waktu kerja
Pekerja Penyandang Disabilitas
Pengusaha yang memperkerjakan tenaga kerja penyandang cacat wajib
memberikan perlindungan sesuai dengan jenis dan derajat
kecacatannya. (pasal 67 ayat 1)
Bentuk perlindungan hukum terhadap pekerja penyandang cacat ;
• Ada dalam pasal 5 “setiap warga negara memiliki kesempatan yang
sama tanpa deskriminasi untuk memperoleh pekerjaan” dan 6 “setiap
pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa
deskriminasi dari pengusaha”.
• Pasal 11 UU no. 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas “ Hak
pekerjaan, kewirausahaan dan koperasi.”
Pekerja Anak
• Batas anak yang boleh dipekerjakan usia 13~15tahun
• Bentuk pekerjaan yang diperbolehkan
1. Pekerjaan ringan
Anak usia 13~15thn diperbolehkan melakukan pekerjaan ringan sepanjang tidak
mengganggu perkembangan dan Kesehatan fisik, mental, dan sosial. (pasal 69 ayat 1)
2. Pekerjaan dalam rangka bagian kurikulum Pendidikan atau pelatihan (pasal 70
ayat 1-3)
Dengan ketentuan :
- usia paling sedikit 14 tahun
- diberi petunjuk kerja tentang cara pelaksanaan pekerjaan serta mendapat
bimbingan dan pengawasan dalam melaksanakan pekerjaan
- Diberi perlindungan keselamatan kerja
3. Pekerjaan untuk mengembangkan bakat dan minat (pasal 71)
Persyaratan untuk memperkerjakan anak usia
13~15 tahun (pasal 69 ayat 2)
a) Izin tertulis dari orang tua atau wali
b) Perjanjian kerja antara pengusaha dengan orang tua atau wali
c) Waktu kerja maksimum 3jam perhari
d) Dilakukan pada waktu siang hari dan tidak mengganggu waktu sekolah
e) Keselamatan dan Kesehatan kerja
f) Adanya hubungan kerja yang jelas
g) Menerima upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
*ketentuan a,b,f , dan g dikecualikan bagi anak yang bekerja pada
usaha keluarganya. (pasal 69 ayat 3)
Pekerjaan yang dilarang
• Siapapun dilarang memperkerjakan dan melibatkan anak pada pekerjaan-
pekerjaan terburuk. (pasal 74 ayat 1~3)
a. segala pekerjaan dalam bentuk perbudakan atau sejenisnya
b. segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan, atau menawarkan
anak untuk pelacuran, produksi pornografi, pertunjukan porno, dan perjudian.
c. segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan, atau melibatkan
anak untuk produksi dan perdagangan minuman keras, markotika,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
d. semua pekerjaan yang membahayakan kesehan, keselamatan, dan
moral anak.
* jenis-jenis pekerjaan yang dimaksud dalam huruf d ditetapkan dengan
keputusan Menteri (Keputusan Menteri No : KEP. 235/MEN/2003)
Pekerja Perempuan
• Perlindungan pekerja Wanita yang bekerja dimalam hari ( pasal 76
ayat 1 ~5)
• Cuti haid/tidak wajib kerja saat masa haid merasakan sakit (pasal 81)
• Perlindungan berupa jaminan perlindungan fungsi reproduksi
perempuan meliputi pemberian istirahat pada saat hamil dan
melahirkan ( pasal 82 ayat 1& 2)
• Pemberian fasilitas untuk menyusui anaknya ( pasal 83)
• Perlindungan keselamatan dan Kesehatan kerja ( pasal 86 ayat 1~3)
• Perlindungan jaminan kesejahteraan dan jaminan sosial tenaga kerja
(pasal 99 sampai dengan pasal 101)
Waktu kerja
• Ketentuan jam kerja (pasal 77 ayat 2)
- 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja
dalam 1 minggu.
- 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja
dalam 1 minggu.
* kecuali sektor usaha atau pekerjaan tertentu diatur dalam Kepmenakertrans No. 223
• Waktu istirahat
Setiap pekerja berhak atas jam istirahat antara jam kerja dalam sehari, sekurang-
kurangnya ½ jam setelah bekerja terus menerus dan waktu istirahat tersebut tidak
termasuk jam kerja (pasal 79)
• Waktu Ibadah (pasal 80)
• Hari Libur
Pekerja tidak wajib bekerja pada hari-hari libur resmi ataupun hari libur yang ditetapkan
perusahaan. (pasal 85 ayat 1~4)
• Cuti
1) Cuti Tahunan
dalam bekerja selama satu tahun, karyawan berhak mendapatkan
libur paling sedikit 12 hari. Merujuk pada pasal 79 ayat 2

2) Istirahat Panjang
tercantum dalam pasal 79 ayat 2, merupakan hak bagi karyawan
didapatkan setelah bekerja selama 6 tahun secara terus-menerus pada
perusahaan yang sama dan berlaku untuk setiap kelipatan masa kerja 6
tahun secara terus-menerus. Lama istirahat sekurang-kurangnya 2
bulan dan dilaksanakan pada tahun ke tujuh dan ke delapan ( masing-
masing 1 bulan)
3) Cuti sakit
Karyawan berhak mendapatkan cuti sakit dan memiliki surat
keterangan sakit dari dokter.( pasal 81 dan 93 ayat 2)
4) Cuti Bersalin/ Keguguran
• Bagi karyawan yang hamil berhak mendapatkan cuti selama 1,5 bulan
sebelum kelahiran dan 1,5 bulan setelah kelahiran (pasal 82 ayat 1)
• Bagi karyawan yang mengalami keguguran berhak memeperoleh
istirahal selama 1,5 bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter
kandungan atau bidan.
5) Alasan penting
Jangka waktu cuti berdasarkan alas an penting dapat dilihat dalam
pasal 93 ayat 2. Umumnya berkaitan dengan alas an mendesak seperti ;
menikah, ada keluarga yang meninggal, menikahkan anak, dll.
• Catatan :
Bagi Perusahaan yang melanggar tentang hak cuti karyawan akan
dikenakan sanksi :
1) Sanksi Pidana : Pasal 183-189
2) Sanksi Administratif : Pasal 190
PENGUPAHAN
Pengupahan
• UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) telah memberikan amanat yang berbunyi sebagai
berikut: “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.”
• “Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (UU No.13 tahun 2003 pasal 88 ayat
1)
”Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau
peraturan perundangundangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan
keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan”.
(UU No. 13 Tahun 2003 pasal 1 ayat 30)
Kebijakan Pengupahan (pasal 88 ayat 3)
a. Upah minimum;
b. Upah kerja lembur;
c. Upah tidak masuk kerja karena berhalangan;
d. Upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya;
e. Upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya;
f. Bentuk dan cara pembayaran upah;
g. Denda dan potongan upah;
h. Hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;
i. Struktur dan skala pengupahan yang proporsional;
j. Upah untuk pembayaran pesangon;
k. Upah untuk perhitungan pajak penghasilan.
Upah minimum
• Upah minimum berdasarkan wilayah provinsi atau kabupaten/kota
• Upah minimum berdasarkan sektor pada wilayah provinsi atau
kabupaten/kota
(Pasal 89 ayat 1)
Mekanisme penetapan upah minimum
Berdasarkan pasal 89
Setiap wilayah  diberikan hak untuk menetapkan kebijakan
Upah minimum mereka sendiri baik  di tingkat provinsi dan
tingkat Kabupaten/kotamadya.
• Upah minimum dipertimbangkan berdasarkan standar angka
kebutuhan layak (KHL)
• KHL dihitung dengan mempertimbangkan besaran kebutuhan untuk
tempat tinggal dan kebutuhan pokok sehari-hari yang berlaku di suatu
daerah.
• KHL dilakukan oleh dewan pengupahan provinsi atau kabupaten.
Ketentuan pengupahan
• Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum (pasal 90 ayat 1)
*bagi pengusaha yang tidak mampu membayar upah minimum dapat melakukan penangguhan. Ketentuan
penangguhan ada pada Kepmenakertrans No. KEP 231/MEN/2003 tentang cara penangguhan pelaksanaan
upah minimum.
• pengaturan pengupahan yang ditetapkan atas kesepakatan antara pengusaha dan pekerja/serikat tidak boleh
lebih rendah dari ketentuan pengupahan yang ditetapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (pasal
91 ayat 1)
• Pengusaha harus Menyusun struktur dan skala upah dengan memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja,
Pendidikan, dan kompetensi. ( pasal 92 ayat 1)
* kejelasan mengenai struktur upah dijelaskan lebih lanjut pada Permenaker no. 1 tahun 2017 tentang
struktur dan skala upah
Komponen upah
• Jika komponen upah terdiri dari upah pokok dan upah tunjangan
tetap maka besarnya upah pokok sedikit-dikitnya 75% (tujuh puluh
lima persen) dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap. (pasal 94)
NO WORK NO PAY
• Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan. (pasal 93 ayat 1)
Kecuali ;
a. pekerja/buruh sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan;
b. pekerja/buruh perempuan yang sakit pada hari pertama dan kedua masa haidnya sehingga tidak dapat
melakukan pekerjaan;
c. pekerja/buruh tidak masuk bekerja karena pekerja/buruh menikah, menikahkan, mengkhitankan,
membaptiskan anaknya, isteri melahirkan atau keguguran kandungan, suami atau isteri atau anak atau
menantu atau orang tua atau mertua atau anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia;
d. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang menjalankan kewajiban terhadap negara;
e. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena menjalan-kan ibadah yang diperintahkan
agamanya;
f. pekerja/buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan tetapi pengusaha tidak
mempekerjakannya, baik karena kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat dihindari
pengusaha;
g. pekerja/buruh melaksanakan hak istirahat;
h. pekerja/buruh melaksanakan tugas serikat pekerja/serikat buruh atas persetujuan pengusaha; dan i.
pekerja/buruh melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaan.
Lama cuti yang diberikan berdasarkan alasan cutinya:
a. pekerja/buruh menikah, dibayar untuk selama 3 (tiga) hari;
b. menikahkan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;
c. mengkhitankan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari
d. membaptiskan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;
e. isteri melahirkan atau keguguran kandungan, dibayar untuk selama 2
(dua) hari;
f. suami/isteri, orang tua/mertua atau anak atau menantu meninggal
dunia, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;
g. anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, dibayar untuk
selama 1 (satu) hari
*cuti-cuti yang disebutkan di atas diluar dari cuti tahunan yang diberikan perusahaan
Sistem pembayaran upah untuk buruh yang sakit
a. untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% (seratus perseratus)
dari upah;
b. untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% (tujuh puluh lima
perseratus) dari upah;
c. untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% (lima puluh perseratus)
dari upah;
d. untuk bulan selanjutnya dibayar 25% (dua puluh lima perseratus)
dari upah sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh
pengusaha. (pasal 93 ayat 3)
Pelanggaran dan Denda (Pasal 95 ayat 1-4)
1) Pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja/buruh karena kesengajaan
atau kelalaiannya dapat dikenakan denda.
2) Pengusaha yang karena kesengajaan atau kelalaiannya mengakibatkan
keterlambatan pembayaran upah, dikenakan denda sesuai dengan
persentase tertentu dari upah pekerja/buruh.
(Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1981 tentang Perlindungan Upah/ Pasal 55 PP no
78 tahun 2015 tentang Pengupahan)

3) Pemerintah mengatur pengenaan denda kepada pengusaha dan/atau


pekerja/buruh, dalam pembayaran upah.
4) Dalam hal perusahaan dinyatakan pailit atau dilikuidasi berdasarkan
peraturan perundan-gundangan yang berlaku, maka upah dan hak-hak
lainnya dari pekerja/buruh merupakan utang yang didahulukan pem-
bayarannya.
Tuntutan pembayaran upah pekerja/buruh dan segala pembayaran
yang timbul dari hubungan kerja menjadi kadaluwarsa setelah
melampaui jangka waktu 2 (dua) tahun sejak timbulnya hak.
(pasal 96)
Pasal 97
Ketentuan mengenai penghasilan yang layak, kebijakan pengupahan, kebutuhan
hidup layak, dan perlindungan pengupahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88,
penetapan upah minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89, dan pengenaan
denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur
dengan Peraturan Pemerintah.

Diubah Diubah

PP No. 8 Tahun 1981   PP No. 78 Tahun 2015  PP No. 36 Tahun 2021 


tentang Perlindungan Upah tentang Pengupahan tentang Pengupahan
KESEJAHTERAAN
Fasilitas kesejahteraan untuk karyawan
1. Setiap pekerja/buruh dan keluarganya berhak untuk memperoleh
jaminan sosial tenaga kerja ( pasal 99)
2. Untuk meningkatkan kesejahteraan bagi pekerja/buruh dan
keluarganya, pengusaha wajib menyediakan fasilitas kesejahteraan.
Fasilitas kesejahteraan disesuaikan dengan kemampuan dan ukuran
perusahaan serta kebutuhan pekerja (pasal 100)
3. Untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh, dibentuk
koperasi pekerja/buruh dan usahausaha produktif di perusahaan.
( pasal 101)
Jaminan Sosial

Bentuk-bentuk Jaminan Sosial


1) Kesehatan
2) Jaminan kecelakan kerja
3) Jaminan hari tua
4) Jaminan Pensiun
5) Jaminan Kematian

Sumber :
Undang-Undang no 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang no 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU Nomor 24/2011)
Peraturan Pemerintah Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian (PP Nomor 44/2015)
Fasilitas kesejahteraan untuk karyawan
1. Pelayanan keluarga berencana
2. Tempat penitipan anak
3. Perumahan pekerja/buruh
4. Fasilitas beribadah
5. Fasilitas olah raga
6. Fasilitas kantin
7. Fasilitas kesehatan
8. Fasilitas rekreasi.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai