© FH UI 2015
PENDAHULUAN
Definisi HAPER: Menurut Sudikno Mertokusumo, HAPER adalah hukum yang mengatur
mengenai bagaimana cara menjamin ditaatinya hukum perdata materiil dengan perantaraan
hakim menegakkan hukum perdata materiil
Sifat HAPER: Inisiatif berasal dari seseorang atau beberapa orang yang merasa haknya
dilanggar
Ciri-ciri HAPER: yang berkepentingan hanya dua / beberapa orang yang bersangkutan /
terkait dalam kasus (saksi tidak boleh / tidak bisa ikut campur dalam kasus perdata seseorang
lain)
Sumber HAPER:
HIR (Herziene Inlands Reglement)S. 1941:44 atau RID (Reglemen Indonesia yang
Diperbaharui)
Rbg (Reglement Buitengewesten) S. 1927:229
UU No 48/2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
UU ttg Peradilan Umum No 2/1986 jo UU No 8/ 2004 Jo. UU No. 49 tahun 2009 ttg
perubahan kedua
UU ttg Mahkamah Agung No 14/1985 jo UU No 5/ 2004 Jo. UU No. 3 tahun 2009
tentang perubahan kedua.
UU 51 / 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
UU No 20/ 1947 tentang Peradilan Ulangan.
Pengadilan Niaga : UU No 37/2004 tentang Kepailitan dan PKPU
Arbitrase : UU No 30/ 1999 Tentang Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
Class Action : Perma No. 1/2002 Tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok
Mediasi : Perma No. 2/ 2003 dihapuskan dengan Perma No. 1 / 2016
Gijzeling / Penyanderaan : Perma No. 1 / 2000 Tentang Lembaga Paksa Badan
Asas HAPER:
1. Hakim bersifat menunggu
1
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
2
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
Tahapan beracara:
Segi Administratif
o Dari sisi penggugat
- Mengajukan gugatan
- Membayar ongkos perkara
- Menerima tanda bukti pembayaran
- Mendapatkan nomor register perkara
o Dari sisi pengadilan
- Panitera menerima perkara yang diajukan lalu memberi nomor register perkara
- Panitera menyampaikan kepada ketua pengadilan
- Ketua pengadilan menentukan majelis hakim
- Majelis hakim menentukan hari sidang pertama
- Panitera membuat surat panggilan
- Juru Sita menyampaikan surat panggilan kepada para pihak
Segi Yudisial
Proses jalannya persidangan
Gugatan Mediasi Jawaban Rekonpensi Replik Duplik Pembuktian
Kesimpulan (tidak wajib) Putusan
[dalam teori, seharusnya kesimpulan diberikan setelah replik dan duplik, namun dalam
praktik, kesimpulan diberikan setelah pembuktian]
Terbagi atas 4 tahap:
o Tahap hari sidang pertama
o Tahap jawab menjawab
o Tahap Pembuktian
o Tahap putusan hakim dan pelaksanaannya
3
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
4
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
KOMPETENSI PENGADILAN
Pasal 118 ayat (1) HIR: Kompetensi Relatif, Cara mengajukan gugatan, cara menghadap
Kompetensi:
Absolut kewenangan mengadili antara berbagai macam badan peradilan (Pasal 134
HIR)
Relatif kewenangan mengadili antara pengadilan yang setingkat dan sejenis (Pasal
118 ayat (1) HIR)
Kompetensi Relatif:
1. Asas “actor sequitur forum rei” gugatan diajukan ke PN di wilayah hukum tergugat
bertempat tinggal
2. Bila Tergugat lebih dari satu orang, maka:
a. Apabila kedudukan para tergugat sejajar penggugat bisa memilih di mana
ia akan mengajukan gugatannya
b. Apabila kedudukan para tergugat tidak sejajar (contoh: pengutang utama dan
penanggung / penjamin) gugatan diajukan ke PN di wilayah hukum
pengutang utama bertempat tinggal
3. Jika domisili Tergugat tidak diketahui diajukan ke PN dimana penggugat bertempat
tinggal
Jika gugatan mengenai benda tetap gugatan diajukan ke PN dimana barang tetap
/ tanah tersebut terletak (Forum Rei Sitae). Berlaku ketika:
a. Domisili tergugat tidak diketahui
b. Barang tetap / tanah menjadi obyek yang dipersengketakan (bukan hanya
sekedar jaminan)
Contoh: A dan B mengadakan perjanjian sewa-menyewa. A menyewakan kantornya
di daerah Tangerang Selatan kepada B. Setelah beberapa bulan, B tidak pernah lagi
membayar uang sewa. Setelah dilakukan somasi, tetap saja B tidak bayar. Oleh
karena itu, A menggugat B.
Domisili A = Jakarta Selatan
5
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
Domisili B = Bogor
Kemana A harus menggugat?
Perlu diketahui bahwa dalam kasus di atas, kantor A sebagai benda tetap bukanlah
obyek gugatan, melainkan wanprestasi yang dilakukan oleh B. Sehingga A menggugat
ke PN Bogor.
4. Gugatan dapat diajukan ke PN yang dipilih oleh para pihak dalam perjanjian / dengan
suatu akta asas kebebasan berkontrak dalam perjanjian dan perjanjian yang sah
memiliki daya berlaku seperti UU (Pasal 1338 KUHPer) asas pacta sunt servanda
Cara Mengajukan Gugatan
Lisan (untuk yang buta huruf : Pasal 120 HIR)
Tertulis
Cara Menghadap
Proses Partij Materiil (tanpa kuasa)
Proses Partij Formil (dengan kuasa khusus, Pasal 123 ayat (1) HIR)
GUGATAN – PERMOHONAN
Perbedaan gugatan dengan permohonan: Dalam perkara gugatan ada suatu sengketa atau
konflik yang harus diselesaikan dan diputus oleh Pengadilan. Ada satu orang yang merasa
haknya dilanggar. Nanti hakim akan menghasilkan putusan hakim. Dalam kasus
permohonan, tidak ada sengketa, dan hasil dari permohonan adalah penetapan hakim.
Definisi Gugatan
- Sudikno Mertokusumo : Tuntutan hak yang mengandung sengketa
- Darwin Prints: suatu upaya atau tindakan untuk menuntut hak / memaksa pihak lain
untuk melaksanakan tugas / kewajibannya guna memulihkan kerugian yang diderita
oleh Penggugat melalui suatu putusan pengadilan.
Kaidah Hukum
Putusan MA – RI No. 4 K/Sip/1958 tanggal 13 Desember 1958: Syarat mutlak untuk menuntut
seseorang di pengadilan adalah adanya perselisihan hukum antara kedua belah pihak
Perselisihan hukum berkaitan dengan hubungan hukum kalau A dan C memiliki
perselisihan, maka yang berhak menggugat C itu adalah A, bukan kakaknya A atau kerabat
A.
6
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
Penggugat: seseorang atau badan hukum yang merasa bahwa haknya dilanggar
Tergugat: seseorang atau badan hukum yang dirasa telah melanggar hak
Turut Tergugat: seseorang / badan hukum yang demi formalitas gugatan harus
dilibatkan sebagai pihak yang tunduk dan taat pada putusan Ingat! Putusan perdata
berlaku bagi orang yang namanya disebut di dalam putusan.
Contoh: A beli tanah dari B, tapi B tidak memberikan tanahnya. Ternyata tanahnya
punya C. Maka A adalah penggugat, B tergugat, dan C adalah turut tergugat.
Kenapa harus menggugat C juga? Karena apabila A menang, kalau hanya menggugat
B, tanahnya tidak bisa menjadi milik A karena tanahnya bukan milik B, melainkan C.
7
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
Pencabutan Gugatan
Pasal 271 Rv: diperbolehkan, asalkan dilakukan sebelum tergugat memberikan jawaban.
Pencabutan Gugatan tidak berarti bahwa kasus yang ada itu selesai.
Kalau pencabutan gugatan dilakukan setelah ada jawaban dari tergugat harus ada
persetujuan tergugat ada berita acara pencabutan gugatan.
Gugatan Provisionil
Meminta diputuskan terlebih dahulu walaupun perkara belum selesai (sebelum pembuktian).
Contoh : gugatan perceraian, minta diputuskan terlebih dahulu mengenai masalah kedudukan
anak hanya untuk sementara, masih bisa berubah.
Produk gugatan provisionil: putusan sela (putusan provisionil).
Gugatan provisionil bukan gugatan sendiri, melainkan ada di gugatan awal juga.
8
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
Permohonan Insidentil
Permohonan masuknya pihak ketiga di tengah-tengah persidangan hakim setuju atau tidak
disampaikan melalui putusan sela.
Surat Gugatan
Berdasarkan Pasal 8 ayat (3) RV dan yurisprudensi, format gugatan secara garis besar terdiri
dari:
1. Persona standi in judicio
a. Kompetensi
b. Para pihak
c. Kualitas para pihak
2. Posita sebagai dasar gugatan / fundamenteum petendi.
Para penggugat menguraikan:
a. Kejadian / peristiwa
b. Pokok Sengketa (Wanprestasi / PMH)
c. Penjelasan duduk perkara
d. Adanya hubungan hukum
- Posita Wanprestasi:
Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya
Melaksanakan apa yang dijanjikan namun tidak sesuai
Melaksanakan namun tidak tepat waktu
Melaksanakan apa yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan
- Posita PMH:
Perbuatan pasif atau aktif
Melawan hukum:
o Bertentangan dengan hak subyektif orang lain
o Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku
o Bertentangan dengan kesusilaan
o Bertentangan dengan kepatutan, ketelitian, dan kehati-hatian
Kesalahan sengaja atau lalai
Kerugian materiil atau immateriil
Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian
3. Petitum apa yang diminta oleh Penggugat untuk dikabulkan oleh putusan Hakim
9
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
Posita dan petitum harus saling berhubungan! Contoh: dalam Posita harus diterangkan
adanya kerugian immateriil, baru dalam petitum, Penggugat bisa meminta Hakim agar
kerugian immateriil itu diberikan ganti-rugi.
MEDIASI
Sifat Mediasi : tertutup keuntungan bagi mereka yang punya badan usaha yang
bersengketa.
Para pihak wajib untuk menghadiri mediasi, walaupun hanya melalui media komunikasi audio-
visual.
Mediator:
- Hakim: tempat di Pengadilan, biaya tidak ada
- Non-Hakim dan Non-Pengadilan : tempat di luar, biayanya ditanggung bersama atau
sesuai kesepakatan
Alasan pihak diperbolehkan tidak hadir:
Kondisi kesehatan
Di bawah pengampuan
Domisili di luar negeri
Menjalankan tugas negara dan profesi yang tidak dapat ditinggalkan
Mediator tidak bisa menjadi saksi dan catatan mediator tidak bisa dijadikan alat bukti dalam
proses persidangan selanjutnya.
Kaukus:
Mediasi harus aktif “mendengarkan” bukan untuk menjawab menghasilkan win-win
solution
10
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
4. Jika pada waktu mencoba memperdamaikan kedua belah pihak itu perlu dipakai seorang
juru bahasa, maka dalam hal itu hendaklah dituruti peraturan pasal berikut.
SEMA No. 2 Tahun 2003 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, mencabut SEMA no. 1
Tahun 2002
Isi pokok: semua perkara perdata yang diajukan ke pengadilan wajib untuk
diselesaikan melalui perdamaian dengan bantuan mediator (Pasal 2)
Hakim wajib:
o menunda proses persidangan perkara itu untuk memberikan kesempatan para
pihak menempuh proses mediasi (Pasal 3 ayat (2))
o memberikan penjelasan kepada para pihak soal prosedur dan biaya mediasi
(Pasal 3 ayat (3))
Jika mediasi tidak menghasilkan kesepakatan hakim melanjutkan penyelesaian
perkara (Pasal 12 ayat (2))
Tempat penyelesaian mediasi: (Pasal 15)
o di salah satu ruang pengadilan tingkat pertama : tidak dikenakan biaya
o di luar pengadilan + mediator di luar pengadilan : dipungut biaya
11
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
SURAT KUASA
Dasar Hukum
Pasal 1792 – 1819 BW
Pasal 123 HIR
Pengertian
Pasal 1792 BW: perjanjian / persetujuan pemberian kuasa, di mana seseorang memberikan
kekasaan kepada seorang lain yang menerimanya untuk dan atas namanya
menyelenggarakan suatu urusan berlaku syarat sahnya perjanjian (Pasal 1320 BW)
sepakat, cakap, hal tertentu, sebab yang halal
12
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
Sebagai kuasa penggugat belum jelas nomor perkaranya, jadi pada saat memasukkan
gugatan, harus disebutkan dengan jelas hutang piutang dengan siapa, jumlahnya berapa,
dasar perjanjian utang piutangnya.
Kuasa harus punya license untuk beracara dari pengadilan, kalau tidak punya license akan
dipidana. dalam Pasal 31 dan Pasal 3 UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat.
Hak-hak
Hak substitusi Pasal 1803 BW : memindahkan kuasa kepada orang lain
Hak honorarium Pasal 1808, Pasal 1794 BW pada dasarnya, pemberian kuasa
terjadi dengan Cuma-Cuma, kecuali diperjanjikan sebaliknya. Pemberi kuasa wajib
mengembalikan persekot dan biaya yang telah dikeluarkan oleh penerima kuasa untuk
melaksanakan kuasanya, begitu pula membayar upahnya bila tentang hal ini telah
diadakan perjanjian.
13
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
Hak retensi Pasal 1812 BW menahan milik si pemberi kuasa hingga kepadanya
dibayar lunas segala apa yang dituntutnya sebagai akibat pemberian kuasa
Materai bukti pembayaran pajak dan kewajiban pembuat perbuatan hukum tertulis kepada
negara (UU No. 13 Tahun 1985)
JAWABAN
Kapan jawaban dimulai? Karena ada 2 kemungkinan
- Tidak masuk ke tahap jawaban kapan hal ini memungkinkan?
Bila mediasi tercapai / berhasil
- Masuk ke tahap jawaban Saat mediasi tidak berhasil dimulai dengan jawaban
dari tergugat.
Mengapa putusan mediasi memiliki kekuatan hukum tetap (yang sama dengan putusan
hakim)? Punya kekuatan eksekusi (eksekutorial) tidak perlu ada upaya hukum lagi.
Setelah menyampaikan hasil mediasi kepada majelis Hakim maka sidang dilanjutkan ke
tahap jawab menjawab.
Hakim akan menunda persidangan, mengatakan kapan sidang berikutnya akan dilakukan,
dan menyampaikan bahwa jawaban akan dimulai dari jawaban tergugat.
Apa saja yang tercantum dalam jawaban tergugat?
- Eksepsi tangkisan tergugat; tidak langsung mengenai pokok perkara
Dasar hukum: Pasal 133, 134, 136 HIR
Begitu membaca surat gugatan, harus cermat apakah ada yang bisa diajukan
eksepsi.
Kalau tidak ada yang bisa dieksepsi, tergugat jangan coba-coba mengajukan eksepsi.
Dalam praktik, pengacara tergugat selalu mengajukan eksepsi untung-untungan,
entah diterima atau ditolak.
Ada 2 macam:
o Eksepsi prosesuil Tangkisan terhadap proses.
Menuju pada tuntutan tidak diterimanya suatu gugatan berdasarkan alasan-
alasan di luar pokok perkara.
Berkaitan dengan syarat formil gugatan.
Contoh:
Kewenangan absolut (134 HIR) dan kewenangan relatif
Kalau absolut kalau kewenangan pengadilannya tidak sejenis dan tidak
setingkat PN, PA, PTUN
14
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
- Rekonpensi gugatan balik dari tergugat terhadap penggugat dalam suatu proses
perkara yang berjalan
Mengapa dibuka kemungkinan adanya rekonpensi? Untuk penyederhanaan
penyelesaian perkara, menghindari adanya suatu putusan yang saling bertentangan
15
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
Kalau eksepsi mengenai kompetensi relatif Diputus bersama-sama dengan putusan pokok
perkara (putusan akhir).
16
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
Kalau eksepsi mengenai kompetensi absolut Hakim bisa ex officio menyatakan dirinya
tidak berwenang untuk memeriksa perkara.
Setelah Tergugat menyampaikan jawaban Hakim akan menunda pemeriksaan perkara
(biasanya 1 minggu, kecuali ada hal-hal lain) Hakim menyampaikan kapan sidang
berikutnya akan diadakan.
REPLIK
Dalil-dalil yang dikemukakan Penggugat, yang merupakan sanggahan atau penolakan atas
sebagian atau seluruh dalil-dalil yang dikemukakan Tergugat dalam jawabannya +
memperkuat dalil-dalil dalam Surat Gugatan yang pernah diajukan
Memberi tanggapan atas jawaban Tergugat: Mengakui, menyangkal, mendiamkan
Setelah Replik diberikan kepada Hakim, maka sidang ditunda lagi selama 1 minggu
DUPLIK
Tergugat akan memperkuat dalil yang dikemukakan dalam jawaban dan berusaha
mematahkan dalil-dalil yang ada dalam Replik Penggugat.
KESIMPULAN
Dalam praktek, biasanya kesimpulan setelah pembuktian. Isinya? Resume dari gugatan,
replik, dan resume dari bukti-bukti Penggugat.
Dalam praktik, Kesimpulan dimasukkan oleh para pihak secara bersama-sama setelah para
pihak mengajukan alat-alat bukti.
Kalau dalam teori, kesimpulan diberikan setelah duplik.
17
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
18
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
SURAT KUASA
Nama : Prawira
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Jalan Narogong Raya No. 55, Depok
Dengan ini menerangkan bahwa dalam hal ini memilih domisili hukum di kantor kuasanya dan
memberikan kuasa kepada:
Baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, untuk selanjutnya disebut sebagai --------
---------------------------------------------------------------------------------------------- PENERIMA
KUASA.
KHUSUS
untuk dan atas nama Pemberi Kuasa sebagai Penggugat mengajukan gugatan
WANPRESTASI/PERBUATAN MELAWAN HUKUM ke Pengadilan Negeri ......................
kepada:
Selanjutnya dalam menjalankan kuasa ini, Penerima Kuasa berhak untuk menghadap
pejabat-pejabat yang berwenang di Lingkungan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,
melakukan dan menerima segala pembayaran, membuat, dan menerima kuitansi
pembayaran; menghadap hakim dan pembesar instansi pemerintah; Penerima kuasa
boleh berperkara ke muka Pengadilan Negeri Selatan, membuat, menandatangani
dan mengajukan surat gugatan, Replik, Kesimpulan, menerima Jawaban, Duplik dan
kesimpulan, mengajukan dan menolak alat bukti surat, saksi-saksi, menerima dan
menolak perdamaian, menerima salinan putusan, mengajukan permohonan-
permohonan, mengajukan permohonan eksekusi atas putusan perkara ini,
mengajukan upaya hukum.
Kuasa ini diberikan dengan hak substitusi, hak honorarium, dan hak retensi.
19
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
materai 600
ttd ttd.
ttd.
Ronald,S.H.
20
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
Dengan hormat,
Ridwan Bangun, S.H., M.H. dan Tri Sutrisno, S.H., M.H., penasehat hukum di Kantor Hukum
JT Law, beralamat di Plaza Sentral Lt. 12, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 55, Jakarta Selatan,
berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 4 Januari 2017, bertindak untuk dan atas nama Fitri
dan Fitriana, beralamat di Pondok Duta No.23, Depok, untuk selanjutnya disebut sebagai
Penggugat.
Penggugat dengan ini mengajukan gugatan terhadap Firman, bertempat tinggal di Jl.
Kenanga, No.2, Cileungsi, Kab. Bogor, untuk selanjutnya disebut sebagai Tergugat.
21
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
2. Bahwa terhadap rumah di Jl. Paledang No.20, Kel. Kedung Halang, Kec. Ciparigi,
Bogor tersebut, Penggugat secara melawan hukum menggunakan rumah tersebut untuk
disewakan kepada Bapak Bejo sejak bulan Desember 2015.
3. Bahwa perbuatan Tergugat tersebut memenuhi pasal 1365 Kitab Undang-undang
Hukum Perdata, karena merupakan suatu perbuatan melawan hukum mengingat
perbuatan tersebut dilakukan tanpa alas hak yang sah baik dalam bentuk perjanjian
tertulis maupun tidak tertulis, serta menimbulkan kerugian bagi pemilik sah dari rumah
dan tanah tersebut, sehingga perbuatan tergugat tidak dapat dibenarkan secara hukum.
4. Bahwa akibat perbuatan Tergugat, maka Penggugat mengalami kerugian baik secara
materiil maupun immateriil sebesar Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah), dengan
rincian sebagai berikut:
- Materiil
a. Keuntungan Sewa Rumah sejak Desember 2015 Rp450.000.000,-
hingga Juni 2017
b. Pembayaran PBB Tahun 2015 dan 2016 Rp50.000.000,-
- Immateriil
Penderitaan dan kesengsaraan akibat kehilangan warisan Rp500.000.000,-
sebagai kenangan dari orangtua Penggugat
5. Bahwa untuk menjamin agar gugatan ini tidak sia-sia dan guna menghindari usaha
Tergugat I, II dan II untuk mengalihkan hartanya pada pihak lain, maka Penggugat
mohon agar dapat dilakukn sita jaminan terhadap:
6. Bahwa karena gugatan ini didukung oleh bukti-bukti otentik maka penggugat mohon
agar putusan perkara ini dapat dijalankan lebih dulu walaupun ada banding, kasasi
maupun verzet (uit voerbaar bij voorraad).
7. Bahwa Penggugat membebankan adanya uang paksa/dwangsom yang harus dibayar
oleh Tergugat bila lalai dalam melaksanakan putusan atas perkara ini yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap, yaitu sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta) per hari.
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka Penggugat dengan segala kerendahan
hati memohon agar Pengadilan Negeri Bogor berkenan untuk memutuskan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan secara hukum Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum;
22
Disusun oleh Dominique Virgil – Jessica Lokollo
© FH UI 2015
Atau apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon diberikan putusan yang seadil-adilnya
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (ex aquo et bono).
Hormat kami,
Kuasa Hukum Penggugat
23