Anda di halaman 1dari 4

Pengusaha Membayar Upah Karyawan dibawah UMK,

Apakah Ada Sanksi?

Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester


Mata Kuliah Indonesian and Scientific Writing

Oleh:
Nurrahmi Diatri
2202210182
Manajemen E

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Bahaudin Mudhary Madura

2023
Pemerintah menetapkan upah minimum untuk setiap daerah yang dikenal dengan Upah
Regional Indonesia (UMR). Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa karyawan menerima gaji
yang adil dan cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Untuk pengertian upah itu sendiri adalah
hak pekerja/buruh untuk menerima dan menyatakan dalam bentuk uang dari si pemilik sebagai
kesepkatan atas pekerjaan yang telah atau akan dilakukan, dari tunjangan bagi pekerja/buruh dan
keluarganya (Suprianto, 2021).
Dalam bisnis mesti ada tantangan yang dihadapi tetapi, pengusaha juga harus memperhatikan
orang orang yang sudah membantunya seperti pekerja. Pekerja juga manusia yang membutuhkan
uang untuk biaya hidupnya. jika pengusaha tidak menaruh simpati kedapanya, tentu saja mereka
akan merasa tertindas. Oleh karena itu, upah sangat mempengaruhi kehidupan manusia. pada
umumnya si pemilik tidak diperbolehkan untuk membayar karyawan mereka kurang dari upah
minimum yang ditentukan. Pasal 81 ayat 25 UU Cipta Kerja jelas mengatur hal tersebut. Pengusaha
dan karyawan/buruh di perusahaan korporasi dapat menyepakati upah.
Namun demikian, Gaji yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara pemberi kerja dan pekerja
tidak boleh kurang dari gaji yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Hal ini
menunjukkan bahwa pengaturan gaji antara pemberi kerja dan pekerja harus lebih tinggi dari upah
minimum kabupaten atau kota yang ditetapkan gubernur atau upah minimum provinsi. Perjanjian
dapat dinyatakan batal dan pengaturan pengupahan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku (Mariska, 2023).
Oleh karena itu, Banyak karyawan bertanya-tanya apakah majikan dapat membayar
kompensasi kepada anak di bawah umur. Hal ini disebabkan banyak pekerja yang mendapatkan
upah minimum atau kurang dari seseorang yang seumuran di bidangnya seharusnya Pekerja
seringkali menerima berbagai upah di lokasi yang sama. Tentu saja, jika muncul pertanyaan, apakah
legal bagi bisnis untuk membayar upah di bawah umur? Perusahaan sering memanfaatkan
ketidaktahuan karyawan tentang hukum untuk meningkatkan keuntungan mereka. Perusahaan
biasanya memberikan upah pekerja untuk remaja karena berbagai alasan, salah satunya adalah
pendapatan mereka yang tidak menentu (Kuncoro & Artiani, 1998).

Selain itu para pengusaha tidak boleh membayar upah pekerjanya kurang dari gaji minimum,
menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (“UU
Ketenagakerjaan”). Namun, pemberi kerja dapat menunda pembayaran upah minimum. Gubernur
menetapkan penangguhan, yang dapat berlangsung hingga 12 bulan. Pengusaha harus
memberlakukan persyaratan upah minimum yang baru setelah izin penangguhan berakhir. Jelas,
korporasi melanggar aturan yang mengatur standar upah jika membayar karyawan berdasarkan
pendapatan mereka. Perusahaan yang melakukan hal tersebut berisiko mendapat hukuman minimal
Rp 100 juta dan paling banyak Rp 400 juta, serta minimal satu tahun penjara dan maksimal empat
tahun.

Kemudian, Pasal 91 UU Ketenagakerjaan memperkuat hal tersebut dengan menyatakan bahwa


kesepakatan pengupahan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang bersangkutan
tidak boleh lebih rendah dari penetapan gaji yang diputuskan berdasarkan kesepakatan antara
pengusaha dan pekerja. Majikan diharapkan untuk membayar gaji karyawan sesuai dengan batasan
legislatif yang berlaku, dan kontrak antara karyawan dan majikan tidak dapat dilaksanakan jika
mereka mengesahkannya. Secara umum, kesepakatan gaji yang dibuat oleh pekerja dan pemberi
kerja tidak boleh kurang dari upah minimum yang ditetapkan pemerintah. Dalam peraturan
gubernur masing-masing provinsi yang menjadi pedoman, ketentuan gaji seringkali dijabarkan
secara rinci (Saptohutomo, 2023).
Nah, penting bagi pengusaha untuk memperhatikan aturan mengenai pemberian upah kerja
bagi karyawannya. Selayaknya, memberikan upah kerja sesuai Undang-Undang yang berlaku dan
tidak membayar gaji perusahaan di bawah UMR. Proses biaya dan distribusi gaji karyawan sendiri
biasanya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Apalagi untuk perusahaan besar dengan
karyawan yang berjumlah puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan.
DAFTAR PUSTAKA
Kuncoro, H., & Artiani, L. E. (1998). STUDI KELAYAKAN KEBIJAKSANAAN
PENYESUAIAN UPAH. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, XIII(1).
Mariska. (2023, ferbruary 15). Upah Dibawah Standar Minimum? Ini Langkah Hukum Yang Bisa
Dilakukan. Diambil kembali dari kontrak hukum: https://kontrakhukum.com/article/upah-
dibawah-standar-minimum/
Saptohutomo, A. P. (2023, january 2). Perppu Cipta Kerja: Pengusaha Bayar Upah Pekerja di
Bawah Minimum Terancam 4 Tahun Penjara. Diambil kembali dari Kompas.com:
https://nasional.kompas.com/read/2023/01/02/18590881/perppu-cipta-kerja-pengusaha-
bayar-upah-pekerja-di-bawah-minimum-terancam-4#:~:text=Menurut%20Pasal
%20185%20Perppu%20Cipta,dan%20paling%20banyak%20Rp400.000.000
Suprianto, T. (2021, january 21). Pengusaha Membayar Upah di Bawah UMP/UMK? Begini
Penjelasan Hukumnya! (S. Faridah, & Z. ‘. Fadhlika, Penyunting) Diambil kembali dari
Heylaw Edu: https://heylawedu.id/blog/pengusaha-membayar-upah-di-bawah-ump-umk

Anda mungkin juga menyukai