Anda di halaman 1dari 6

Contoh Perhitungan Uang Pesangon Karyawan Terbaru

gadjian.com/blog/2021/03/26/contoh-perhitungan-uang-pesangon-karyawan-uu-cipta-kerja/

Radika K Cahyadi March 26, 2021

HR dan pengusaha wajib tahu ketentuan uang pesangon karyawan menurut Omnibus
Law yang berbeda dari peraturan lama. Kabar baiknya, aturan terbaru ini meringankan
kewajiban perusahaan membayar pesangon.

Meski demikian, tidak berarti pemerintah ingin mendorong pengusaha melakukan


pemutusan hubungan kerja (PHK). Peraturan perundang-undangan tetap
mengamanatkan agar setiap pengusaha sedapat mungkin menghindari PHK atau
menjadikannya hanya sebagai pilihan terakhir ketika tidak ada opsi lain.

Jadi, apa yang berubah?

UU Cipta Kerja No 11 Tahun 2020 memang tidak mengubah ketentuan besaran uang
pesangon berdasarkan masa kerja karyawan sebagaimana yang telah diatur dalam UU
Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003. Namun, aturan terbaru tersebut memperkecil faktor
kali pesangon menurut jenis alasan PHK.

Jika sebelumnya, aturan faktor kali pesangon adalah 1 hingga 2 kali ketentuan, maka di
aturan terbaru menjadi 0,5 hingga 2 kali ketentuan. Artinya, ini memungkinkan
perusahaan membayar pesangon karyawan PHK setengah dari ketentuan lama. Contoh
perhitungannya akan diuraikan di bawah.

Namun, sebelum membahas contoh perhitungan uang pesangon terbaru, mari kita lihat
lebih dulu aturan pesangon Omnibus Law. UU Cipta Kerja Poin 44 tentang perubahan
Pasal 156 UU Ketenagakerjaan mengatur ketentuan uang pesangon, uang penghargaan
masa kerja, dan uang penggantian hak.

Aturan Pesangon Menurut UU Cipta Kerja

Uang pesangon

Masa kerja Pesangon

< 1 tahun 1 bulan upah

1 tahun sampai < 2 tahun 2 bulan upah

2 tahun sampai < 3 tahun 3 bulan upah

3 tahun sampai < 4 tahun 4 bulan upah

1/6
4 tahun sampai < 5 tahun 5 bulan upah

5 tahun sampai < 6 tahun 6 bulan upah

6 tahun sampai < 7 tahun 7 bulan upah

7 tahun sampai < 8 tahun 8 bulan upah

8 tahun atau lebih 9 bulan upah

Uang penghargaan masa kerja (UPMK)

Masa kerja UPMK

3 tahun sampai < 6 tahun 2 bulan upah

6 tahun sampai < 9 tahun 3 bulan upah

9 tahun sampai < 12 tahun 4 bulan upah

12 tahun sampai < 15 tahun 5 bulan upah

15 tahun sampai < 18 tahun 6 bulan upah

18 tahun sampai < 21 tahun 7 bulan upah

21 tahun sampai < 24 tahun 8 bulan upah

24 tahun atau lebih 10 bulan upah

Uang penggantian hak (UPH) meliputi:


a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur

b. Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ke tempat


pekerja/buruh diterima bekerja

c. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau
perjanjian kerja bersama

2/6
Sementara itu, aturan faktor kali uang pesangon UU Cipta Kerja dijelaskan secara rinci
dalam PP No 35 Tahun 2021. Berikut ini ketentuan yang dirangkum dari Pasal 41 hingga
57.

Baca Juga: Apa Perbedaan Uang Kompensasi dan Pesangon?

Aturan Faktor Kali Uang Pesangon UU Cipta Kerja


1. Pengusaha membayar pesangon 0,5 kali ketentuan apabila PHK karena:

a. Pengambilalihan perusahaan yang mengakibatkan perubahan syarat kerja, dan


pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja;

b. Perusahaan melakukan efisiensi karena mengalami kerugian;

c. Perusahaan tutup akibat kerugian terus menerus atau tidak secara terus menerus
selama 2 tahun;

d. Perusahaan tutup yang disebabkan keadaan memaksa (force majeure);

e. Perusahaan dalam keadaan penundaan kewajiban pembayaran utang karena


mengalami kerugian;

f. Perusahaan pailit;

g. Pekerja/buruh melakukan pelanggaran dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan,


atau perjanjian kerja bersama, dan telah diberi surat peringatan pertama, kedua, dan
ketiga.

2. Pengusaha membayar pesangon 0,75 kali ketentuan apabila PHK karena force
majeure yang tidak mengakibatkan perusahaan tutup.

3. Pengusaha membayar pesangon 1 kali ketentuan apabila PHK karena:

a. Penggabungan, peleburan, atau pemisahan perusahaan, dan pekerja/buruh atau


pengusaha tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja;

b. Pengambilalihan perusahaan;

c. Perusahaan melakukan efisiensi untuk mencegah kerugian;

d. Perusahaan tutup yang bukan disebabkan oleh kerugian;

e. Perusahaan dalam keadaan penundaan kewajiban pembayaran utang bukan karena


mengalami kerugian;

f. Pekerja/buruh mengajukan PHK karena pengusaha melakukan perbuatan terhadap


pekerja/buruh yang disebutkan Pasal 36 (menganiaya, menghina secara kasar,
mengancam, dan seterusnya).

3/6
4. Pengusaha membayar pesangon 1,75 kali ketentuan apabila PHK karena
pekerja/buruh memasuki usia pensiun.

5. Pengusaha membayar pesangon 2 kali ketentuan apabila PHK karena:

a. Pekerja/buruh sakit berkepanjangan atau cacat akibat kecelakaan kerja dan tidak
dapat bekerja setelah 12 bulan.

b. Pekerja/buruh meninggal dunia, pesangon diberikan kepada ahli waris.

Sedangkan jika PHK karena alasan lain di luar yang disebut di atas, maka pengusaha
tidak wajib membayar pesangon karyawan. Misalnya PHK karena:

a. Pekerja mengundurkan diri secara sukarela (resign)

b. Pekerja melakukan tindak pidana yang membuatnya ditahan pihak berwajib atau
menjalani hukuman pidana sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan selama 6 bulan

c. Pekerja melakukan pelanggaran bersifat mendesak yang diatur dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.

Tiga Langkah Sederhana Cara Hitung Pesangon Karyawan


Pertama, hitung masa kerja karyawan di perusahaan tersebut. Masa kerja PKWTT
dihitung sejak berakhirnya masa percobaan kerja (probation) sampai berakhirnya
hubungan kerja. Jika perjanjian kerja dilakukan secara lisan, maka masa kerja dihitung
sejak keluar surat pengangkatan atau penetapan karyawan.

Kedua, hitung besaran uang pesangon, UPMK, dan UPH berdasarkan ketentuan di atas.
Upah sebulan yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah upah pokok dan
tunjangan tetap yang diterima karyawan. Tunjangan tetap adalah tunjangan yang
diberikan secara teratur dan tidak berubah-ubah, misalnya tunjangan jabatan, tunjangan
komunikasi, tunjangan daerah, dan seterusnya.

Ketiga, gunakan aturan faktor kali sesuai alasan PHK untuk mendapatkan jumlah
pesangon yang seharusnya diterima karyawan.

Contoh Perhitungan Uang Pesangon Karyawan


Seorang karyawan di-PHK karena alasan perusahaan melakukan efisiensi akibat
mengalami kerugian selama pandemi COVID-19. Gaji pokok karyawan tersebut adalah
Rp7.000.000, tunjangan jabatan Rp1.000.000, tunjangan makan Rp500.000, dan masa
kerja 5 tahun 5 bulan. Sedangkan cuti yang belum diambil 8 hari.

Pesangon

4/6
Upah sebagai dasar perhitungan (upah pokok + Rp7.000.000 + = Rp8.000.000
tunjangan tetap) Rp1.000.000

Masa kerja 5 tahun 5 bulan (berhak 6 bulan 6 x Rp8.000.000 =


upah) Rp48.000.000

PHK alasan efisiensi karena mengalami 0,5 x =


kerugian (0,5 kali ketentuan pesangon) Rp48.000.000 Rp24.000.000

UPMK

Masa kerja 5 tahun 5 bulan (berhak 2 bulan 2 x Rp8.000.000 =Rp16.000.000


upah)

PHK alasan efisiensi karena mengalami 1 x Rp16.000.000 =Rp16.000.000


kerugian (1 kali ketentuan UPMK)

UPH

Cuti belum diambil 8 hari (1 bulan = 25 hari 8/25 x =Rp2.560.000


kerja) Rp8.000.000

Dengan demikian, karyawan berhak menerima pesangon, UPMK, dan UPH sebesar:
Rp24.000.000 + Rp16.000.000 + Rp2.560.000 = Rp42.560.000.

Apabila PHK didasari alasan efisiensi untuk mencegah kerugian (perusahaan belum
mengalami kerugian) maka uang pesangon dibayarkan 1 kali ketentuan yakni
Rp48.000.000, bukan 0,5 kali (Rp24.000.000). Sehingga, total yang akan diterima
karyawan PHK adalah Rp66.560.000.

Contoh perhitungan uang pesangon di atas hanya berlaku untuk hubungan kerja PKWTT.
Sedangkan hubungan kerja PKWT tidak mengenal pesangon, melainkan uang
kompensasi dengan perhitungan yang berbeda.

Hitung pesangon karyawan harus dilakukan secara teliti, apalagi dalam menghitung
penggajian karyawan. HR dapat melakukan perhitungan upah secara cepat dengan
tingkat akurasi yang tinggi dengan HR software Indonesia, Gadjian yang efisien dan
andal dengan berbagai fitur.

Aplikasi Gadjian berbasis cloud mengotomatiskan tugas-tugas rutin HR dan Finance


dalam mengelola administrasi karyawan dan penggajian sehingga menghemat waktu dan
biaya pekerjaan.

5/6
Gadjian dapat menghitung online gaji karyawan setiap bulan tanpa repot, termasuk
tunjangan, lembur, bonus, THR, BPJS, dan PPh 21. Anda tak perlu menghabiskan waktu
berhari-hari menghitung manual dengan Excel yang melelahkan dan tinggi risiko human
error.

Ingin bayar gaji karyawan? Gadjian juga bisa. Fitur Mandiri Cash Management (MCM)-
Gadjian memungkinkan Anda membayar gaji seluruh karyawan hanya dengan sekali klik
di dashboard. Selain cepat dan praktis, transaksi ini dapat dilakukan di mana saja dengan
aman.

Coba gratis atau daftar Gadjian sekarang, dan nikmati kemudahan kelola payrolldan
administrasi karyawan secara otomatis.

6/6

Anda mungkin juga menyukai