gadjian.com/blog/2021/07/28/rumus-menghitung-lembur-karyawan-terbaru/
Meski hukum ketenagakerjaan Indonesia telah mengatur soal kerja lembur secara rinci,
kenyataan di lapangan masih jauh dari praktik ideal. Tidak sedikit perusahaan yang
bertahun-tahun menerapkan jam kerja lembur melebihi ketentuan maksimal yang diatur
UU, namun tidak pernah menjadi masalah serius yang berujung gugatan karyawan ke
pengadilan hubungan industrial.
Alasannya, pengusaha dan karyawan menyepakatinya, serta kedua pihak merasa sama-
sama diuntungkan. Karyawan mendapat tambahan penghasilan bulanan yang cukup
berarti di luar upah, sementara pengusaha dapat mengejar target laba.
Namun, itu hanya berlaku untuk lembur di hari kerja, tidak termasuk lembur di hari libur
resmi dan istirahat mingguan. Di luar hari kerja, batas waktu lembur adalah 11 jam sehari
untuk karyawan dengan 6 hari kerja, dan 12 jam sehari untuk karyawan dengan 5 hari
kerja.
Jadi, jika Anda mempekerjakan karyawan untuk lembur harian, sebaiknya hitung batas
waktu kerja lembur mingguan, kemudian dibagi jumlah hari. Sebagai contoh, jika 5 hari
kerja, Anda dapat menggunakan pola jam lembur maksimal 4-4-4-4-2 (18 jam). Atau, jika
6 hari kerja, maka dapat menerapkan pola 3-3-3-3-3-3 (18 jam).
Selain itu, lembur hanya dapat dilakukan di luar waktu kerja. Menurut UU, waktu kerja
adalah 7 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 6 hari kerja, atau 8 jam sehari dan 40
jam seminggu untuk 5 hari kerja. Apabila perusahaan menerapkan aturan jam kerja shift,
maka akumulasi setiap shift tidak boleh melebihi 40 jam seminggu.
1/3
Berikut ini ketentuan upah sebulan yang dijadikan dasar perhitungan upah lembur:
1. Jika komponen upah terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap, maka dasar
perhitungan upah lembur adalah 100% dari upah.
2. Jika komponen upah terdiri atas upah pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan
tidak tetap, dan apabila upah pokok ditambah tunjangan tetap kurang dari 75%
dari keseluruhan upah, maka dasar perhitungan upah lembur adalah 75% dari
keseluruhan upah.
3. Jika upah dibayar harian, maka upah sebulan adalah upah sehari dikalikan 25
(untuk 6 hari kerja) atau upah sehari dikalikan 21 (untuk 5 hari kerja).
4. Jika upah dibayarkan berdasarkan satuan hasil, maka upah sebulan adalah upah
rata-rata dalam 12 bulan terakhir.
5. Jika upah yang dibayarkan lebih rendah dari upah minimum, maka dasar
perhitungan upah lembur adalah upah minimum setempat.
2/3
Jam 2 x upah 4 x upah sejam 2 x upah
ke-7 sejam sejam
Jam 4 x upah
ke-12 sejam
Dengan demikian, cara menghitung uang lembur karyawan adalah dengan menerapkan
rumus di atas. Anda dapat menggunakan kolom Excel untuk menghitungnya secara
manual. Sebagai contoh, apabila seorang karyawan (5 hari kerja) bekerja lembur pada
hari Sabtu selama 10 jam, maka perhitungan upahnya adalah:
Apabila karyawan tersebut bekerja lembur 4 jam di hari Senin (hari kerja), maka
perhitungan upahnya adalah:
3/3