gadjian.com/blog/2021/03/05/aturan-karyawan-kontrak-pkwt-pp-uu-cipta-kerja/
March 5, 2021
Klaster ketenagakerjaan merupakan bagian isi Omnibus Law yang paling banyak
mendapat sorotan media dan menarik perhatian publik, mengingat aturan tersebut
menyangkut nasib pengusaha dan pekerja Indonesia. Salah satu yang penting dari
klaster tersebut adalah aturan karyawan kontrak PKWT.
PP UU Cipta Kerja tentang PKWT, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan
Pemutusan Hubungan Kerja tersebut menjelaskan aturan PKWT terbaru, yang berlaku
sejak diterbitkan pada Februari 2021 menggantikan aturan sebelumnya di UU
Ketenagakerjaan.
Berikut ini aturan mengenai karyawan kontrak menurut PP PKWT, dari soal perjanjian
kerja hingga kompensasi.
1/4
Kontrak PKWT minimal harus memuat:
Contoh pekerjaan PKWT adalah proyek tender barang, pekerjaan pabrik untuk
memenuhi pesanan dalam jangka waktu tertentu, pekerjaan agrobisnis yang terkait
musim, dan proyek pembangunan gedung.
Ketentuannya, karyawan hanya boleh bekerja kurang dari 21 hari dalam sebulan. Apabila
karyawan bekerja 21 hari atau lebih selama 3 bulan berturut-turut, maka perjanjian kerja
harian lepas tidak berlaku lagi dan status karyawan demi hukum berubah menjadi
karyawan PKWTT.
2/4
pekerja. Ketentuannya, jangka waktu keseluruhan PKWT beserta perpanjangan kontrak
tidak melebihi 5 tahun.
Dalam aturan terbaru, tidak ada ketentuan mengenai pembaharuan kontrak PKWT. Di
aturan sebelumnya (UU No 13 Tahun 2003), maksimal jangka waktu PKWT dapat dibuat
untuk 2 tahun, perpanjangan maksimal 1 tahun, dan pembaruan maksimal 2 tahun
setelah melewati masa tenggang 30 hari.
Jika pekerjaan yang diperjanjikan dalam PKWT dapat diselesaikan lebih cepat dari waktu
yang disepakati, maka kontrak otomatis putus saat selesainya pekerjaan. Sebaliknya, jika
pekerjaan belum selesai dalam waktu yang disepakati, maka kontrak dapat diperpanjang
sampai batas waktu tertentu hingga pekerjaan selesai.
1. PKWT selama 12 bulan secara terus menerus diberikan sebesar 1 bulan upah
3/4
2. PKWT selama 1 bulan atau lebih namun kurang dari 12 bulan dihitung secara
proporsional dengan rumus masa kerja dibagi 12 dikalikan 1 bulan upah.
3. PKWT lebih dari 12 bulan dihitung dengan rumus masa kerja dibagi 12 dikalikan 1
bulan upah.
Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum jangka waktu PKWT
berakhir, pengusaha wajib memberikan uang kompensasi yang dihitung berdasarkan
masa PKWT yang telah dijalani pekerja. Ketentuan ini juga berlaku jika pekerjaan selesai
sebelum jangka waktu berakhir.
4/4