Anda di halaman 1dari 4

Aturan Karyawan Kontrak Menurut UU Cipta Kerja

gadjian.com/blog/2021/03/05/aturan-karyawan-kontrak-pkwt-pp-uu-cipta-kerja/

March 5, 2021

Klaster ketenagakerjaan merupakan bagian isi Omnibus Law yang paling banyak
mendapat sorotan media dan menarik perhatian publik, mengingat aturan tersebut
menyangkut nasib pengusaha dan pekerja Indonesia. Salah satu yang penting dari
klaster tersebut adalah aturan karyawan kontrak PKWT.

Omnibus Law ketenagakerjaan merevisi ketentuan PKWT di UU No 13 Tahun 2003


melalui pengubahan, penghapusan, dan penambahan pasal. Meski demikian, aturan
mengenai karyawan kontrak hanya dijelaskan secara garis besar di UU Cipta Kerja No
11 Tahun 2020. Ketentuan secara rinci ada di Peraturan Pemerintah (PP) No 35 Tahun
2021 sebagai aturan pelaksanaan UU Cipta Kerja.

PP UU Cipta Kerja tentang PKWT, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan
Pemutusan Hubungan Kerja tersebut menjelaskan aturan PKWT terbaru, yang berlaku
sejak diterbitkan pada Februari 2021 menggantikan aturan sebelumnya di UU
Ketenagakerjaan.

Berikut ini aturan mengenai karyawan kontrak menurut PP PKWT, dari soal perjanjian
kerja hingga kompensasi.

Perjanjian kerja untuk karyawan kontrak


Kontrak PKWT dibuat berdasarkan atas jangka waktu atau selesainya suatu pekerjaan
tertentu. Perjanjian kerja harus dibuat tertulis menggunakan bahasa Indonesia dan huruf
latin, tidak boleh secara lisan. Selain itu, PKWT juga wajib dicatatkan di instansi
ketenagakerjaan setempat paling lama 3 hari kerja sejak penandatanganan.

1/4
Kontrak PKWT minimal harus memuat:

1. Nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha


2. Nama, jenis kelamin, umur, dan alamat pekerja
3. Jabatan atau jenis pekerjaan
4. Tempat pekerjaan
5. Besaran dan cara pembayaran upah
6. Hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan syarat kerja yang diatur dalam peraturan perusahaan
atau peraturan kerja bersama
7. Mulai dan jangka waktu berlakunya PKWT
8. Tempat dan tanggal PKWT
9. Tanda tangan para pihak dalam PKWT

Jenis pekerjaan untuk karyawan kontrak


Karyawan PKWT tidak dapat dipekerjakan untuk pekerjaan yang bersifat tetap dan terus
menerus, melainkan hanya terbatas untuk pekerjaan yang menurut jenis, sifat, atau
kegiatannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu:

1. Pekerjaan yang sekali selesai atau sementara sifatnya


2. Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu tidak terlalu lama
3. Pekerjaan yang bersifat musiman
4. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk
tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan
5. Pekerjaan yang jenis atau kegiatannya bersifat tidak tetap

Contoh pekerjaan PKWT adalah proyek tender barang, pekerjaan pabrik untuk
memenuhi pesanan dalam jangka waktu tertentu, pekerjaan agrobisnis yang terkait
musim, dan proyek pembangunan gedung.

PKWT untuk pekerjaan harian


Karyawan kontrak juga dapat dipekerjakan untuk pekerjaan tertentu yang waktu dan
volumenya berubah-ubah, dengan pembayaran upah yang didasarkan pada kehadiran
karyawan. PKWT semacam ini dibuat sebagai perjanjian kerja harian.

Ketentuannya, karyawan hanya boleh bekerja kurang dari 21 hari dalam sebulan. Apabila
karyawan bekerja 21 hari atau lebih selama 3 bulan berturut-turut, maka perjanjian kerja
harian lepas tidak berlaku lagi dan status karyawan demi hukum berubah menjadi
karyawan PKWTT.

PKWT berdasarkan jangka waktu


Kontrak PKWT berdasarkan ‘jangka waktu’ dapat dibuat untuk paling lama 5 tahun.
Apabila jangka waktu berakhir dan pekerjaan belum selesai, maka dapat dilakukan
perpanjangan PKWT dengan jangka waktu sesuai kesepakatan antara pengusaha dan

2/4
pekerja. Ketentuannya, jangka waktu keseluruhan PKWT beserta perpanjangan kontrak
tidak melebihi 5 tahun.

Dalam aturan terbaru, tidak ada ketentuan mengenai pembaharuan kontrak PKWT. Di
aturan sebelumnya (UU No 13 Tahun 2003), maksimal jangka waktu PKWT dapat dibuat
untuk 2 tahun, perpanjangan maksimal 1 tahun, dan pembaruan maksimal 2 tahun
setelah melewati masa tenggang 30 hari.

PKWT berdasarkan selesainya pekerjaan tertentu


Kontrak PKWT yang didasarkan atas ‘selesainya pekerjaan tertentu’ dibuat berdasarkan
kesepakatan para pihak tentang:

1. Ruang lingkup dan batasan suatu pekerjaan dinyatakan selesai


2. Lamanya waktu penyelesaian pekerjaan

Jika pekerjaan yang diperjanjikan dalam PKWT dapat diselesaikan lebih cepat dari waktu
yang disepakati, maka kontrak otomatis putus saat selesainya pekerjaan. Sebaliknya, jika
pekerjaan belum selesai dalam waktu yang disepakati, maka kontrak dapat diperpanjang
sampai batas waktu tertentu hingga pekerjaan selesai.

Masa kerja karyawan kontrak


PKWT tidak dapat mensyaratkan adanya masa percobaan kerja (probation). Jika tetap
disyaratkan, maka masa percobaan batal demi hukum dan dianggap sebagai bagian dari
masa kerja karyawan kontrak. Dengan demikian, masa kerja karyawan kontrak di
perusahaan dihitung sejak terjadinya hubungan kerja berdasarkan PKWT sampai
perpanjangan kontrak berakhir.

Kewajiban pembayaran kompensasi bagi karyawan kontrak


Berbeda dari aturan sebelumnya, UU Cipta Kerja mewajibkan pengusaha untuk
memberikan uang kompensasi sebagai bentuk pesangon atau penghargaan masa kerja
bagi karyawan kontrak pada saat berakhirnya PKWT. Ketentuannya, karyawan minimal
telah bekerja 1 bulan secara terus menerus.

Apabila kontrak diperpanjang, maka uang kompensasi diberikan sebelum perpanjangan


PKWT. Selanjutnya, uang kompensasi berikutnya diberikan pada saat selesai masa
perpanjangan. Namun, pemberian uang kompensasi ini tidak berlaku bagi tenaga kerja
asing PKWT.

Perhitungan uang kompensasi


Besaran uang kompensasi karyawan PKWT disesuaikan berdasarkan masa kerja,
dengan perhitungan sebagai berikut:

1. PKWT selama 12 bulan secara terus menerus diberikan sebesar 1 bulan upah

3/4
2. PKWT selama 1 bulan atau lebih namun kurang dari 12 bulan dihitung secara
proporsional dengan rumus masa kerja dibagi 12 dikalikan 1 bulan upah.
3. PKWT lebih dari 12 bulan dihitung dengan rumus masa kerja dibagi 12 dikalikan 1
bulan upah.

Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum jangka waktu PKWT
berakhir, pengusaha wajib memberikan uang kompensasi yang dihitung berdasarkan
masa PKWT yang telah dijalani pekerja. Ketentuan ini juga berlaku jika pekerjaan selesai
sebelum jangka waktu berakhir.

4/4

Anda mungkin juga menyukai