Jam kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang hari
dan/atau malam hari. Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur jam
kerja bagi pekerja di sektor swasta. Sedangkan, untuk pengaturan mulai dan berakhirnya waktu
jam kerja diatur sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam Perjanjian Kerja, Peraturan
Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
Dalam Undang-Undang No.13 tahun 2003 Pasal 77 ayat 1 mewajibkan setiap perusahaan
untuk mengikuti ketentuan jam kerja yang telah diatur dalam 2 sistem yaitu:
Kedua sistem jam kerja yang berlaku memberikan batasan jam kerja yaitu 40 (empat
puluh) jam dalam 1 (satu) minggu. Apabila jam kerja dalam perusahaan melebihi ketentuan
tersebut, maka waktu kerja yang melebihi ketentuan dianggap sebagai lembur, sehingga pekerja
berhak atas upah lembur.
• Status Karyawan
• Kontrak Kerja/Perjanjian Kerja adalah suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha
secara lisan dan/atau tulisan, baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak
tertentu yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban pekerja dan perusahaan.
Dalam kontrak kerja, pekerja dapat mengetahui status kerja. Status kerja diatur dalam
Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Cuti
Berdasarkan Undang-undang no. 13 tahun 2003 Pasal 79 ayat (2), pekerja yang telah bekerja
minimal selama 12 bulan atau 1 (satu) tahun berturut-turut berhak untuk mendapatkan cuti
sekurang-kurangnya 12 hari. Namun, perusahaan dapat menyesuaikan ketentuan cuti pekerja
berdasarkan Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan (PP), atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
yang telah disepakati oleh perusahaan dan pekerja.
Sakit
Apabila karyawan tidak dapat melakukan pekerjaannya dikarenakan sakit, pengusaha tetap
wajib membayar upah/gajinya. Di Indonesia tidak terdapat waktu maksimal karyawan diberikan
izin sakit. Karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit selama 2 hari berturut-turut atau lebih
harus menyertakan surat keterangan sakit dari dokter. tanpa keterangan resmi tersebut karyawan
akan dianggap mangkir dan diperhitungkan sebagai cuti tahunan.
Apabila sakit yang diderita karyawan cukup parah sehingga memerlukan waktu yang lama
untuk kembali bekerja, akan dilakukan penyesuaian terhadap upah yang diterimanya:
Peraturan Lembur