Anda di halaman 1dari 4

AURELIA HOTEL

Jln. .......................

PERJANJIAN KERJA

Pada hari ini, Selasa tanggal Dua Bulan Januari Tahun Dua Ribu Delapan Belas, telah
terjadi Kesepakatan Kerja Antara :
1. Pimpinan Perusahaan :
Nama :
Alamat :
Jabatan :
Dalam perjanjian kerja untuk waktu tertentu ini disebut sebagai Pihak Pertama

2. Karyawan :
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Jabatan :
Dalam perjanjian kerja untuk waktu tertentu ini disebut sebagai Pihak Kedua
Setelah diadakan pembicaraan dan penjajakan sebagaimana mestinya maka dicapai suatu
kesepakatan kedua belah pihak untuk mengadakan ikatan kerja dalam bentuk Perjanjian
Kerja (PK), berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor :
KEP.100/MEN/VI/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu,
dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
KETENTUAN UMUM

Pihak Pertama akan mempekerjakan Pihak Kedua dan Pihak Kedua sepakat untuk bekerja
pada Pihak Pertama sebagai : Pemberi Kerja dengan jangka waktu selama Satu Tahun.
Terhitung mulai tanggal 02 Januari 2018 dengan upah sebesar Rp. 2.337.220/bulan. Dan
tambahan lain yang bersifat tidak mengikat berupa:
Tunjangan jabatan Rp. - /hari
Premi Rp. - /hari

Pasal 2

Selama perjanjian kerja ini berlangsung apabila ada Surat Keputusan dari Menteri Tenaga
Kerja dan atau Gubernur/Bupati/Wali Kota daerah setempat perihal Ketentuan Upah
Minimum yang baru, maka Upah Pekerja akan disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku.
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN

Pihak Pertama Berhak menuntut ganti rugi kepada Pihak Kedua karena kerusakan yang
diakibatkan karena tidak menaati kewajiban sebagai pekerja, baik karena unsur
kesengajaan maupun karena kelalaiannya.

Pasal 4

Dengan persetujuan kedua pihak, Pihak Pertama berwenang untuk memutasikan/


memindahkan Pihak Kedua, ke bagian lain jika diperlukan dengan penyesuaian upah
tanpa mengurangi upah yang telah diperjanjikan.

Pasal 5

Pihak Pertama berkewajiban untuk menyediakan jenis pekerjaan beserta upah yang telah
disepakati bersama serta menjalankan segala bentuk kewajiban sesuai Undang-undang
Ketenagakerjaan yang berlaku.

Pasal 6

Pihak Kedua berkewajiban untuk menjalankan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dengan


penuh rasa tanggung jawab, fokus pada pekerjaannya dan tidak menjalankan untuk
perusahaan lain serta mematuhi segala Peraturan Perusahaan yang berlaku.

Pasal 7
WAKTU KERJA DAN WAKTU ISTIRAHAT
Waktu kerja dumulai dari pukul : 08.00 s/d 15.00 dan istrahat 1 jam.
Dengan ketentuan :
7 (tujuh) jam/hari dan 40 (empat puluh) jam/minggu untuk waktu kerja 6 (enam) hari
dalam 1 minggu. Dan istirahat 1 (satu) hari.
- Tidak termasuk waktu istirahat sekurang-kurangnya 1 (satu) jam dan sudah termasuk waktu
kerja lembur tetap sebagai kelebihan 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari.
- Perbandingan waktu kerja dengan waktu istirahat 2 : 1 untuk 1 periode kerja dengan
ketentuan maksimum 14 hari terus-menerus dan istrahat maksimum 5 hari dengan upah
tetap dibayar.
- Waktu yang dipergunakan pekerja/buruh dalam perjalanan dari tempat tinggal yang diakui
oleh perusahaan ke tempat kerja adalah termasuk waktu kerja apabila perjalanan
memerlukan waktu 24 jam atau lebih.

Pasal 9

1) Istirahat antar jam kerja, diberikan kepada Pihak Kedua sekurang-kurangnya


setengah jam setelah bekerja selama 4 (empat) jam terus-menerus dan waktu
istirahat tersebut tidak termasuk jam kerja.
2) Cuti tahunan diberikan kepada Pihak Kedua sekurang-kurangnya 12 (dua belas) hari
kerja setelah pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan
secara terus-menerus.
3) Istirahat mingguan diberikan kepada Pihak Kedua dengan ketentuan 1 (satu) hari
untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 2 (dua) hari untuk 5 (lima) hari
kerja dalam 1 (satu) minggu.

Pasal 10

Bagi pekerja perempuan diberikan waktu istirahat sbb:


a. Istirahat haid selama 2 (dua) hari dengan surat keterangan dokter.
b. istirahat melahirkan dengan ketentuan 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan
setelah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan.
c. Istirahat keguguran 1,5 bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter kandungan
atau bidan.

Pasal 11

Setiap pekerja yang menggunakan hak Selama waktu istirahat sebagaimana diperjanjikan
berhak mendapat upah penuh sesuai perjanjian kerja.

Pasal 12
PENGUPAHAN

(1) Perhitungan upah kerja lembur didasarkan pada upah bulanan.


(2) Upah sejam dihitung 1/173 (satu per seratus tujuh puluh tiga) dari upah sebulan.

Pasal 13

Dalam hal ketentuan pengupahan, Pihak Kesatu berpedoman pada ketentuan


sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

“ Ketentuan lain dapat diatur lebih lanjut sesuai kesepakatan antara Kedua
Pihak sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku ”

Selain ketentuan waktu kerja umum. (7/40 atau 8/40), perusahaan wajib membayar
upah kerja lembur setelah 7 (tujuh) jam kerja dengan perhitungan sbb:
a. Untuk waktu kerja 9 jam 1 hari, wajib membayar upah kerja lembur sebesar 3 ½ x
upah sejam.
b. Untuk waktu kerja 10 jam 1 hari, wajib membayar upah kerja lembur sebesar 5 ½ x
upah sejam.
c. Untuk waktu kerja 11 jam 1 hari, wajib membayar upah kerja lembur sebesar 7 ½ x
upah sejam.
Demikian Perjanjian Kerja ini dibuat dengan sebenar-benarnya oleh kedua belah pihak
dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun, setelah dibacakan dan
dimengerti maka ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Pihak Pertama Pihak Kedua

Meterai 6000

Anda mungkin juga menyukai