Anda di halaman 1dari 4

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu 1

DEPO GRESIK

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


No: /PKWT/SMG-TG/XII/2023

Yang bertandatangan di bawah ini :


1. Rohmat Ubaidilah; Asisten Manager SDM; bertindak sebagai wakil secara sah untuk dan atas nama PT. Semanggi Tiga,
yang beralamat di Jl. Merak Raya Q-III/12 Rewwin, Waru-Sidoarjo yang didirikan dengan Akte Notaris Djunaidi Gunawan,
S.H. No. 2 tanggal 8 Januari 2004, dalam kapasitas sebagai Pemberi Kerja yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama : .........................................................................................................................................................
Jabatan : .........................................................................................................................................................
Tempat/tgl lahir : .........................................................................................................................................................
Alamat : .........................................................................................................................................................
No. KTP : .........................................................................................................................................................
bertindak atas nama pribadi, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA.

Bahwa Pihak Pertama telah mengumumkan lowongan kerja dan Pihak Kedua telah melamar pekerjaan untuk lowongan
tersebut, setelah dilakukan serangkaian test dan wawancara, Pihak Kedua dinyatakan diterima. Pada hari ini sepakat dan setuju
untuk membuat serta mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, yang mana Pihak Pertama memberikan
kesempatan kerja sebagai ______________ kepada Pihak Kedua untuk kebutuhan yang ada di Pihak Pertama, dimana Pihak
Kedua menerima serta sanggup melaksanakan kerja yang diberikan oleh Pihak Pertama dengan syarat-syarat yang diatur
dengan ketentuan sebagai berikut :
PASAL 1
KETENTUAN UMUM

1. Pihak Kedua bersedia menerima untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan oleh Pihak Pertama.
2. Pihak Kedua bersedia dimutasi atau dialihtugaskan di seluruh lokasi perusahaan yang memiliki kerjasama pekerjaan (atau
biasa disebut sebagai perusahaan mitra kerja Pihak Pertama), sesuai dengan kebutuhan dan perintah Pihak Pertama.
3. Sejak ditanda tanganinya Pejanjian ini maka Pihak Kedua secara hukum merupakan Tenaga Kerja Pihak Pertama dan
Pihak Kedua membebaskan Pihak Pertama dari semua tuntutan yang menjadi tanggung jawab dan atau kewajiban pihak-
pihak lain yang pernah memiliki hubungan kerja dan atau ikatan perjanjian dengan Pihak Kedua (bila ada).
4. Sejak ditanda tanganinya Pejanjian ini maka Pihak Kedua secara hukum telah menerima hak dan kewajiban-kewajibannya
dari Pihak Pertama pada perjanjian kerja sebelumnya.
5. Selama bekerja Pihak Kedua bersedia memenuhi dan mentaati segala peraturan yang diberlakukan oleh Pihak Pertama
dan/atau perusahaan mitra kerja dimana Pihak Kedua ditempatkan oleh Pihak Pertama. Pihak Kedua bertanggungjawab
penuh atas tugas dan pekerjaan tersebut sesuai dengan uraian tugas yang diberikan perusahaan mitra kerja Pihak Pertama.
6. Apabila dalam kurun waktu perjanjian kerja belum berakhir akan tetapi tidak ada pekerjaan sehingga Pihak Kedua terpaksa
tidak dipekerjakan maka Pihak Kedua setuju dan bersedia untuk dibayar sesuai dengan jumlah hari bekerja tanpa menuntut
sisa hari dari jangka waktu perjanjian kerja.
7. Dengan ditandatanganinya Perjanjian ini maka secara hukum Pihak Kedua hanya memiliki hubungan hukum dengan Pihak
Pertama, dan Pihak Kedua tidak akan menuntut kepada Pihak Pertama dan atau perusahaan mitra kerja Pihak Pertama
segala hak atau permasalahan lainnya yang belum terselesaikan terkait hubungan kerja antara Pihak Kedua dengan pihak
lain manapun yang ada sebelum Perjanjian ini.
8. Penolakan oleh Pihak Kedua atas mutasi atau pemindahan penempatan yang diperintahkan oleh Pihak Pertama dapat
diartikan bahwa Pihak Kedua telah mengajukan pengunduran diri dari Perjanjian ini.
9. Pihak Kedua bersedia melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan rajin, jujur, disiplin dan penuh rasa tanggung jawab
serta sesuai ketentuan yang diatur dalam peraturan Pihak Pertama dan peraturan dari perusahaan mitra kerja Pihak
Pertama.
10. Pihak Kedua tidak akan melakukan unjuk rasa/mogok kerja tanpa seijin Pihak Pertama. Apabila Pihak Kedua melanggar
ketentuan ini maka hal tersebut dapat diartikan bahwa Pihak Kedua mengundurkan diri dari perjanjian ini pada saat itu
juga.
PASAL 2
STATUS PIHAK KEDUA
1. Dalam Perjanjian Kerja ini status Pihak Kedua adalah Pekerja Waktu Tertentu.
2. Pihak Kedua bersedia dan sanggup melaksanakan pekerjaan tersebut sampai waktu yang sudah ditentukan oleh Pihak
Pertama.
3. Pihak Kedua dilarang merangkap bekerja di tempat lain selama mengikatkan diri dalam perjanjian ini.

PASAL 3
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Perjanjian ini berlaku dari tanggal 01 Desember 2023 sampai dengan 31 Januari 2024 dan dapat diperpanjang sesuai
kesepakatan Para Pihak.
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu 2

PASAL 4
SISTEM JAM KERJA
Pihak Kedua dalam bekerja diatur sesuai tempat bagian dan mengikuti alur kerja Pemberi Kerja dimana Pihak Kedua
ditempatkan kerja yaitu baik secara Shift dengan jadwal diatur oleh Pihak Pertama dan/atau mengikuti tempat dan bagian
dimana Pihak Kedua ditugaskan.
PASAL 5
HAK KARYAWAN
1. Pihak Pertama memberikan imbalan dan Pihak Kedua sepakat untuk menyetujui bahwa imbalan Pihak Kedua yang
dibayarkan adalah sebagai berikut :

Upah adalah sebesar : Rp 4.372.031,-


2. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat bahwa pembayaran imbalan dilakukan pada tanggal 5 setiap bulan dengan melalui
transfer pada rekening milik Pihak Kedua di Bank yang telah ditentukan pihak Pertama.
3. Jika pihak kedua tidak hadir kerja, maka tidak akan diperhitungkan untuk pengupahannya (no work no pay).
4. Pihak Pertama memberikan tunjangan Hari Raya Keagamaan sesuai dengan yang diberikan oleh Pemberi Kerja apabila
masa kerja telah mencapai 1 tahun dan/atau lebih, namun apabila belum mencapai akan dibayarkan secara proporsional
sesuai ketentuan Pemberi Kerja.
5. Pihak Kedua bersedia melepaskan haknya kepada Pihak Pertama, berkaitan dengan pemberlakuan UMK berjalan, upah
lembur dan/atau uang kompensasi lainnya setelah kontrak berakhir, sebagaimana ditentukan oleh Pemberi Kerja.

PASAL 6
KEWAJIBAN KARYAWAN
1. Pihak Kedua wajib tepat waktu masuk kerja, istirahat maupun saat pulang kerja sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan perusahaan dimana Pihak Kedua bekerja.
2. Pihak Kedua bersedia mentaati ketentuan dan peraturan, juga perintah kerja baik lisan maupun tulisan yang telah
ditetapkan oleh Pihak Pertama dan perusahaan Pemberi Kerja.
3. Pihak Kedua tidak akan meninggalkan tempat kerja pada waktu jam kerja tanpa seizin atasan.
4. Pihak Kedua bersedia dirolling dan atau dimutasi, jika dikehendaki oleh Pihak Pertama.
5. Pihak Kedua bertanggungjawab serta memelihara dengan baik atas barang atau alat yang digunakan sehubungan dengan
pekerjaan masing-masing, termasuk apabila Pihak Kedua melakukan kecerobohan atau tindakan yang disengaja dan/atau
tidak disengaja yang dapat merusakkan barang-barang milik Pemberi Kerja atau Pihak Pertama, Pihak Kedua bersedia
melakukan penggantuan baik dalam bentuk uang atau penggantian barang yang sama.
6. Pihak Kedua dilarang berpindah kerja ke bagian lain tanpa seizin Pihak Pertama.
7. Pihak Kedua bersedia dan melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan oleh Pihak Pertama dan/atau Pemberi Kerja
dengan sebaik-baiknya, disiplin, jujur dan bertanggung jawab.
8. Dalam melaksanakan tugas pekerjaannya Pihak Kedua wajib mentaati segala perintah, petunjuk instruksi dari Pihak
Pertama dan/atau Pemberi Kerja atau orang yang ditunjuk sebagai atasannya di bagian masing-masing baik secara lisan
maupun secara tertulis.
9. Pihak Kedua wajib berperilaku baik, berpakaian seragam, mengenakan kartu pengenal diri yang asli, tidak bertato, dan bagi
pekerja laki-laki rambut rapi (tidak panjang), tidak memakai anting-anting.
10. Pihak Kedua dilarang melakukan jual beli hasil produksi perusahaan Pemberi Kerja.
11. Pihak Kedua dilarang menggunakan alat-alat kerja milik Pemberi Kerja untuk kepentingan pribadi

PASAL 7
PAJAK PENGHASILAN
Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk membayarkan Pajak Penghasilan yang timbul akibat pembayaran-pembayaran
kepada Pihak Kedua sesuai dengan aturan undang-undang perpajakan yang berlaku.

PASAL 8
BPJS KETENAGAKERJAAN dan BPJS KESEHATAN
1. Untuk melindungi Pihak Kedua dalam menjalankan pekerjaan, maka Pihak Kedua diikutkan Program BPJS
Ketenagakerjaan yang terdiri dari Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT),
Jaminan Pensiun, dan Progam BPJS Kesehatan.
2. Pihak Kedua berkewajiban membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan Jaminan Hari Tua sebesar 2% (dua per seratus) dari
upah yang dipotongkan dari upah Pihak Kedua oleh Pihak Pertama sesuai PP No.14/1993 tentang Penyelenggaraan
Program BPJS Ketenagakerjaan.
3. Pihak Kedua berkewajiban membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan Jaminan Pensiun sebesar 1% (satu per seratus) dari
upah yang dipotongkan dari upah Pihak Kedua oleh Pihak Pertama.
4. Pihak Kedua berkewajiban membayar iuran BPJS Kesehatan sebesar 1% (satu per seratus) dari upah yang dipotongkan
dari upah Pihak Kedua oleh Pihak Pertama.
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu 3

PASAL 9
PERINGATAN DAN SANKSI
1. Pihak Pertama berhak memberikan Peringatan dan Sanksi kepada Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran terhadap
Kewajiban dan Larangan Pihak Kedua yang telah ditentukan berdasarkan Peraturan Perusahaan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku berupa:
1. Surat Peringatan
2. Mutasi
3. Skorsing
4. Pemutusan Hubungan Kerja
2. Pemberian Sanksi kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas dilakukan oleh Pihak Pertama dengan
ketentuan sebagaiamana diatur dalam Peraturan Perusahaan.
3. Pengenaan sanksi secara tertulis dapat berupa peringatan pertama, peringatan kedua, peringatan ke tiga dan pemutusan
perjanjian kerja sesuai dengan bobot dari kesalahan atau pelanggran yang dilakukan pihak Kedua.

PASAL 10
GANTI RUGI
1. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan/investigasi dari Pihak Pertama dan/atau bersama Perusahaan Pemberi kerja, Pihak
Pertama dinyatakan terbukti melakukan tindakan yang merugikan Pihak Pertama maupun Perusahaan Pemberi kerja, maka
Pihak Kedua wajib mengganti kerugian tersebut menurut ketentuan tentang tuntutan ganti rugi yang berlaku pada Pihak
Pertama maupun Perusahaan Pemberi kerja, sekalipun Pihak Kedua tidak Iagi bekerja pada Pihak Pertama namun kerugian
yang terjadi tersebut adalah akibat kelalaian dan kesalahan yang dilakukan oleh Pihak Kedua.
2. Pihak Kedua akan membebaskan Pihak Pertama dan Perusahaan Pemberi kerja, dari segala tuntutan ganti kerugian dan
terhadap semua klaim, permintaan, kehilangan, kerusakan, biaya, tanggung jawab dan pengeluaran (termasuk namun tidak
terbatas pada jasa biaya kepengacaraan) dalam bentuk atau karakter apapun, yang timbul dari kerugian aktual atau diduga
keras sebagai kerugian, kecelakaan atau kerusakan yang terjadi pada orang, firma atau badan usaha Iain atau terhadap harta
yang timbul dari atau dalam hubungannya dengan pekerjaan yang dikerjakan oleh Pihak Kedua sehubungan dengan
perjanjian ini.
PASAL 11
INFORMASI RAHASIA DAN KEPEMILIKAN
1. Pihak Kedua wajib menjaga semua informasi, data dan dokumen rahasia milik Pihak Pertama maupun Perusahaan Pemberi
kerja yang diterima oleh Pihak Kedua, untuk tidak diberitahukan, disebar luaskan dan/atau digandakan untuk kepentingan
pihak ketiga.
2. Seluruh barang yang disediakan oleh Pihak Pertama maupun Perusahaan Pemberi Kerja bagi keperluan Pihak Kedua dalam
melaksanakan perjanjian ini sepenuhnya adalah milik Pihak Pertama maupun Perusahaan Pemberi kerja dan pada saat
pekerjaan telah selesai dilaksanakan atau perjanjian telah berakhir maka Pihak Kedua berkewajiban untuk mengembalikan
seketika semua fasilitas tersebut kepada Pihak Pertama maupun Perusahaan Pemberi kerja dan dituangkan dalam Berita
Acara yang digunakan untuk keperluan tersebut.
3. Para Pihak setuju untuk memperlakukan segala informasi sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini secara rahasia
(“Informasi”) dan karenanya pihak yang menerima informasi (“penerima informasi”) tidak dibenarkan memberitahukan
informasi tersebut kepada pihak ketiga dengan cara apapun tanpa persetujuan tertulis dari pihak pemberi informasi
(“pemberi informasi”). Ketentuan ini berlaku baik selama perjanjian ini berlangsung maupun setelah perjanjian ini berakhir
atau diakhiri.
PASAL 12
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA
1. Perjanjian Kerja ini berakhir bila Perusahaan Pemberi Kerja menghentikan pemborongan pekerjaan (sampai dengan
habisnya Jangka Waktu Kontrak Perpanjangan maupun secara sewaktu-waktu) dan atau mengembalikan Pihak Kedua
kepada Pihak Pertama, baik berdasarkan Perjanjian Kerja maupun pemutusan hubungan karena hal lain, termasuk jika
Perusahaan Pemberi Kerja menilai kinerja dan/atau attitude Pihak Kedua dinilai tidak baik, tanpa harus mengeluarkan
uang kompensasi dalam bentuk apapun.
2. Jika terjadi perekrutan karyawan oleh pihak lain kepada pihak Kedua selama masa perjanjian kerja ini, maka pihak Kedua
tidak dapat memutuskan hubungan kerja sepihak dengan pihak Pertama dan hak-hak pihak Kedua tidak akan diberikan
sama sekali.
3. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat bahwa Pihak Kedua akan melepaskan hak Pihak Kedua terkait dengan
perhitungan lembur dan uang kompensasi saat kontrak berakhir, kecuali terkait dengan lembur dan uang kompensasi
dipersyaratkan oleh Pemberi Kerja kepada Pihak Pertama dalam perjanjian kerja sama.
4. Bilamana Pihak Kedua bermaksud mengakhiri hubungan kerja sebelum perjanjian ini berakhir, maka Pihak Kedua wajib
menyampaikan secara resmi dalam tenggang waktu 1 (satu) bulan sebelumnya dan Pihak kedua wajib melakukan alih
pekerjaan kepada Pihak Pertama dalam hal pengunduran dirinya disetujui oleh Pihak Pertama.
5. Apabila pihak kedua tidak melakukan prosedur sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 (tiga) pasal ini, hak-hak pihak kedua
tidak akan diberikan sama sekali.
6. Perjanjian Kerja ini dapat berakhir apabila :
a. Pihak Kedua meninggal dunia.
b. Sudah memasuki usia pensiun (56 th)
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu 4

c. Pihak Kedua mengundurkan diri.


d. Pihak Kedua tidak mampu melaksanakan tugas/pekerjaan dengan baik, berdasarkan penilaian dari Pihak Pertama
maupun pihak Pemberi Kerja, termasuk karena sakit yang berkelanjutan selama 7 hari berturut-turut yang dibuktikan
oleh surat keterangan dari dokter (beserta diagnose dan copy resep obat).
e. Tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari berturut-turut tanpa ada keterangan yang bisa dipertanggungjawabkan.
f. Tidak masuk kerja selama 12 (dua belas) hari kerja secara acak dalam waktu 1 (satu) tahun tanpa ada keterangan yang
bisa dipertanggungjawabkan.
g. Pihak Kedua melanggar perjanjian kerja yang telah ditandatangani dan/atau melanggar Peraturan Perusahaan PT
Semanggi Tiga dan/atau melanggar tata tertib perusahaan Pemberi Kerja.
h. Pihak Kedua mencuri, menggelapkan barang milik Pihak Pertama maupun Pemberi Kerja dimana Pihak Kedua
ditempatkan, Pihak Kedua mabuk, judi, mengkonsumsi obat-obatan terlarang, minum-minuman keras dan melakukan
perbuatan asusila.
i. Pihak Kedua memberikan keterangan palsu atau dipalsukan.
j. Pihak Kedua terbukti dengan sengaja dan/atau karena kecerobohannya mengakibatkan rusaknya barang milik Pihak
Pertama dan/atau Pemberi Kerja.
k. Pihak Kedua terbukti dengan sengaja membocorkan rahasia Perusahaan yang diketahuinya kepada pihak lain.
l. Pihak Kedua menolak perintah yang layak dari Pihak Pertama dan/atau Pemberi Kerja.
m. Pihak Pertama mengalami force majeur atau situasi yang di luar kemampuan PT Semanggi Tiga maupun pihak
perusahaan Pemberi Kerja.
n. Diberhentikannya Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan Pihak Pertama, yaitu PT Semanggi Tiga dengan
Perusahaan Pemberi Kerja,
o. Melanggar Kewajiban Karyawan seperti yang tercantum dalam ketentuan pasal 6 Perjanjian Kerja ini atau telah
mendapatkan Surat Peringatan Tertulis sampai dengan ke III.

PASAL 13
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk selalu mengupayakan agar tidak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja,
namun dalam hal Pemutusan Hubungan Kerja tersebut tidak dapat dihindarkan, maka maksud Pemutusan Hubungan Kerja
tersebut akan dirundingkan oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
2. Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak menghasilkan kesepakatan, Pihak Pertama berhak untuk
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dan Pihak Kedua wajib untuk melakukan Pengunduran Diri.
3. Ayat 1 (satu) dan 2 (dua) tersebut tidak berlaku dalam kasus pelanggaran integritas secara otomatis dilakukan pemutusan
hubungan kerja.
PASAL 14
LAIN-LAIN
1. Segala perselisihan yang berkaitan dengan hubungan kerja antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua wajib diselesaikan oleh
Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila ada hal-hal yang belum terpenuhi, dan apabila dikehendaki oleh kedua belah pihak akan dibuatkan addendum
untuk mengatur ketentuan tersebut secara kekeluargaan dengan baik.

Demikian perjanjian kerja ini dibuat dan telah dibaca dengan teliti serta dimengerti dan dipahami dan sanggup untuk
melaksanakan ketentuan-ketentuan sesuai yang tercantum dalam peraturan perusahaan, tata tertib yang tidak terpisahkan
dengan perjanjian ini, dalam keadaan sehat wal’afiat tanpa paksaan dari pihak manapun dan perjanjian ini telah ditandatangani
di atas kertas bermaterai cukup pada hari dan tanggal sebagaimana disebut pada awal perjanjian ini, dalam rangkap dua dan
mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi kedua belah pihak, dengan mengacu pada pasal 1338 KUH Perdata tentang
kebebasan untuk berkontrak dan/atau membuat perjanjian.

Dibuat di : Surabaya, 01 Desember 2023

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Materai 10.000

ROHMAT UBAIDILAH ..................................................

Anda mungkin juga menyukai