Anda di halaman 1dari 5

SURAT PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

Nomor : /pt./SPKWT/IV/2020

Pada hari ini Selasa tanggal Empat Belas bulan April tahun Dua ribu dua puluh, kami
yang bertanda tangan di bawah ini :

I. Nama :
Jabatan : Direktur
Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. disebut PIHAK PERTAMA.

II. Nama :
Tempat / Tanggal Lahir :
Alamat :
No Telp. :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.
MENYATAKAN
Bahwa untuk menunjang pelaksanaan kegiatan usaha PT. Cahaya Abadi Lestari maka
Pihak Kedua mengikatkan diri kepada Pihak Pertama sebagai Karyawan.
Setelah mempertimbangkan hal – hal tersebut diatas, PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA, menyatakan mengikat diri satu kepada yang lain, untuk mengadakan Perjanjian
kerja, dengan ketentuan dan syarat – syarat sebagai berikut ; -----------------------------------

Pasal 1
Upah / Tunjangan / Fasilitas
Telah disepakati upah yang diberikan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua adalah
sebagai berikut :
1. Upah Bulanan : Rp. 3.310.723
2. Premi Per Jam : Rp. 13.500/Jam
( Upah sudah termasuk uang makan )
Pasal 2
Tugas dan Kewajiban
1. Bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan Pihak Pertama berkaitan dengan
tugas dan tanggung jawab sebagai Operator Vibro.
2. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Pihak Pertama dan menaati Peraturan
Perusahaan yang berlaku dalam lingkungan perusahaan.
3. Mampu melakukan sistem kerja yang efisien, efektif dan mudah dikontrol.
4. Wajib merahasiakan semua keterangan yang diterima dari pihak pertama untuk hal-
hal yang dianggap rahasia perusahaan.
5. Jujur, bertanggung jawab, loyal dan menerima perusahaan dengan apa adanya.

Pasal 3
Tata Tertib
1. Selama masa perjanjian ini berlangsung Pihak Kedua harus menaati dan mengikuti
tata tertib yang ditentukan dalam Peraturan Perusahaan.
2. Pihak Kedua Bersedia dimutasikan apabila dianggap perlu

Pasal 4
Pemutusan Hubungan Kerja
Pihak Pertama dapat melakukan PHK sebelum jangka waktu perjanjian Kerja ini
berakhir tanpa upah, tunjangan dan ganti rugi dalam bentuk apapun apabila terjadi
keadaan atau kejadian tertentu sebagai berikut :
a. Mangkir selama 5 hari kerja secara berturut-turut tanpa memberikan keterangan
yang sah dan telah dipanggil secara patut dan tersurat dua kali oleh pihak pertama
b. Pihak kedua mengajukan pemutusan hubungan kerja dengan cara pengunduran diri
dengan ketentuan sebagai berikut :
i. Pengunduran diri dibuat secara tertulis dan diajukan kepada
atasan langsung minimal 30 hari kalender sebelumnya.
ii. Pihak Kedua wajib melakukan alih pekerjaan kepada pihak
pertama dalam hal pengunduran dirinya diterima oleh pihak pertama.
iii. Pihak kedua wajib membayar ganti rugi termasuk
mengembalikan barang-barang milik Pihak Pertama.
c. “Keadaan Mendesak” sebagaimana diatur dalam pasal 1603 KUH Perdata, yaitu
apabila pekerja/karyawan melakukan perbuatan :
1. Memberikan keterangan atau pernyataan palsu.
2. Menghilangkan dengan sengaja atau karena kecerobohan, barang milik
Perusahaan.
3. Kurang mempunyai kecakapan atau kesanggupan untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai peraturan perusahaan ini
4. Mabuk, madat atau bertingkah laku buruk lainnya dilingkungan kerja
Perusahaan
5. Menganiaya menghina secara kasar atau mengancam sungguh-sungguh
pengusaha/menejemen dan atau rekan kerja
6. Membujuk atau mencoba membujuk pengusaha/menejmen atau rekan kerja
untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan undang-
undang atau kesusilaan
7. Dengan sengaja merusak barang/asset milik perusahaan dan atau
menimbulkan bahaya yang mengancam barang/asset milik perusahaan
8. Dengan sengaja meskipun telah diperingatkan mengakibatkan bahaya yang
sungguh mengancam pada dirinya sendiri atau orang lain
9. Dengan sengaja menjadi tidak mampu untuk melaksanakan pekerjaannya
termasuk dalam penegrtian ini adalah pekerja yang tidak memenuhi target dan
standar penilaian yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
d. Meninggalkan tugas tanpa seizin Pihak Pertama.
e. Melakukan tindak pidana penipuan,pencurian, penggelapan atau tindakan –
tindakan melawan hukum lainnya.
f. Tidak mampu melaksanakan tugas
g. Memalsukan dan memanipulasi data hasil pekerjaan serta melakukan
penyimpangan-penyimpangan administrasi maupun keuangan.
h. Menyalah gunakan kepercayaan Pihak Pertama dengan menerima sogokan, baik
dalam bentuk uang atau pelayanan-pelayanan yang bisa merugikan Perusahaan.
i. Mencari / melamar pekerjaan di tempat lain, baik swasta maupun instansi
pemerintahan.
j. Bekerja secara Part Time ataupun Full Time dengan pihak lain tanpa persetujuan
Pihak Pertama.
k. Melakukan pelanggaran hukum dengan ditunjukkan pembuktian dari instansi
terkait baik dilakukan sebelum surat perjanjian ini di tanda tangani ataupun
sementara perjanjian ini berlangsung.
l. Hal – hal lain yang di atur dalam Peraturan Perusahaan.
Pasal 5
Jangka Waktu
1. Jangka waktu surat perjanjian ini berlaku sejak tanggal 13 April 2020 s/d 13 Mei
2020, selanjutnya akan dilakukan perpanjangan kontrak apabila kedua belah
pihak masih sepakat untuk diperpanjang.
2. Setelah berakhirnya perjanjian kerja ini maka kedua belah pihak tidak mempunyai
ikatan kerja lagi dan tidak akan saling menuntut berupa ganti rugi, pesangon, hak
normatif dan atau kompensasi apapun pada Pihak pertama.
3. Perjanjian kerja ini dapat diakhiri sebelum habis masa berlakuknya atas persetujuan
bersama oleh kedua belah pihak.

Pasal 6
Lain-Lain
Masalah-masalah PIHAK KEDUA yang timbul dari ikatan kontrak dengan perusahaan
lain atau perusahaan sebelumnya bukan menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.
Pasal 7
Penutup
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam surat perjanjian ini akan diatur kemudian
secara musyawarah dan disetujui oleh kedua belah pihak.
2. Bila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak maka akan ditempuh
penyelesaian secara musyawarah mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan lewat
musyawarah maka akan ditempuh/diselesaikan melalui proses pengadilan negeri di
lokasi domisili perusahaan.
3. Demikianlah surat perjanjian ini dibuat, disetujui,dan di tanda tangani dalam
rangkap 2 dan masing – masing mendapat satu rangkap yang kesemuanya
mempunyai kekuatan hukum yang sama, dan apabila ternyata dalam surat
perjanjian ini terdapat kekeliruan maka akan di tinjau kembali sebagaimana
mestinya.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Anda mungkin juga menyukai