Anda di halaman 1dari 5

SURAT PERJANJIAN KERJA

Nomor : 015/SPK-JTP/II/2024

Pada hari ini Jum’at tanggal 16 Februari 2024 bertempat di PT JAWA TIMUR PARK
beralamat di Jl. Kartika No.2, Kota Batu, Malang, Jawa Timur, telah dilakukan perikatan
perjanjian kerja antara:

Nama : Agus Pam Budi


Alamat : Jl. Kartika No.2, Kota Batu, Malang
Jabatan : HRD
Bertindak untuk dan atas nama PT JAWA TIMUR PARK selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama : Suyitno
Tempat/tgl Lahir : Malang, 14 Juli 1977
Alamat : Jl Margojoyo 79 RT 2 RW 2 Mulyoagung Dau Malang

Dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak dengan ini sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja dengan syarat-
syarat sebagaimana tersebut dalam pasal-pasal berikut ini :

PASAL 1
Status dan Jabatan
1. Terhitung sejak tanggal 16 Februari 2024, PIHAK PERTAMA menerima PIHAK
KEDUA bekerja pada PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK PERTAMA memberi tugas, tanggung jawab dan wewenang kepada PIHAK
KEDUA sebagai sesuai dengan Job Deskripsi terlampir, dengan jabatan sebagai :
- Jabatan : General Manager
- Status : Karyawan Kontrak

PASAL 2
Waktu Kontrak

1. PIHAK PERTAMA menetapkan batas waktu hubungan kerja sesuai dengan status
PIHAK KEDUA selama 3 (tiga) tahun terhitung mulai tanggal 16 Februari 2024
sampai dengan 16 Februari 2027.
2. PIHAK KEDUA bersedia ditempatkan diseluruh wilayah kerja PT JAWA TIMUR
PARK dan melakukan perjalanan dinas.
3. Selama masa Kontrak Kerja berlangsung, PIHAK PERTAMA dapat memutuskan
hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA, apabila PIHAK KEDUA dinyatakan tidak
memenuhi persyaratan perusahaan dan perusahaan hanya membayar upah terakhir
berdasarkan jumlah hari kerja yang dijalankan.

PASAL 3
Hari dan Jam Kerja

1. PIHAK PERTAMA menetapkan hari kerja untuk PIHAK KEDUA adalah : 5 (lima)
hari kerja dalam 1 (satu) minggu.
2. Dalam setiap hari kerja dimaksud, ketentuan jam kerja yang berlaku bagi PIHAK
KEDUA adalah 7 (tujuh) jam kerja dan 1 (satu) jam istirahat, dan untuk masuk jam
09.00- 16.00 WIB.
3. Apabila ada event/ acara berlangsung, yang memerlukan/ mengharuskan PIHAK
KEDUA untuk bekerja diluar jam kerja yang disepakati, maka PIHAK KEDUA wajib
untuk hadir dan diperthitungkan sebagai jam kerja lembur.
4. Waktu libur/ off, disesuaikan dengan kondisi dan situasi PT JAWA TIMUR PARK.

PASAL 4
Hak Dan Kewajiban Pihak Kedua

1. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan
oleh PIHAK PERTAMA kepadanya, sesuai dengan jabatannya.
2. Perincian tugas dan kewajiban PIHAK KEDUA akan diperjelas dan diuraikan dalam
Job Description yang diberikan.
3. PIHAK KEDUA wajib mentaati segala ketentuan baik yang diatur dalam surat
perjanjian ini, peraturan tata tertib karyawan maupun peraturan lain yang berlaku di
PT JAWA TIMUR PARK
4. PIHAK KEDUA bersedia untuk tidak melakukan hubungan kerja dengan pihak lain,
selama perjanjian kerja ini berlangsung.
5. PIHAK KEDUA berhak mendapat cuti tahunan, sesuai dengan peraturan pemerintah
atau atas persetujuan manajemen

PASAL 5
Penghasilan

PIHAK PERTAMA memberikan imbalan berupa penghasilan/gaji kepada PIHAK


KEDUA menurut peraturan perusahaan yang berlaku dan berdasarkan kesepakatan
PIHAK KEDUA sebesar :

• Gaji pokok : Rp. 26.000.000


• Tunjangan Jabatan : Rp. 4.000.000
• Tunjangan Kesehatan : Rp. 5.000.000
• Total : Rp. 35.000.000
PASAL 6
Fasilitas

1. PIHAK KEDUA akan mendapat fasilitas Jamsostek, dimana seluruh premi menjadi
tanggung jawab PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA akan mendapat fasilitas transportasi.
3. Bahwa Pajak penghasilan (PPH pasal 21) PIHAK KEDUA menjadi tanggung jawab
PIHAK PERTAMA.
4. Jika PIHAK PERTAMA melakukan perjalanan dinas, maka seluruh biaya transportasi
dan akomodasi ditanggung oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan bukti peengeluaran
yang ada.

PASAL 7
Pemutusan Hubungan Kerja

PIHAK PERTAMA dapat menjatuhkan sanksi berupa Pemutusan Hubungan Kerja secara
sepihak dan diikuti dengan pengaduan kepada pihak yang berwajib atau pembayaran
kerugian oleh PIHAK KEDUA, apabila secara sah PIHAK KEDUA terbukti :
1. Menipu, mencuri dan menggelapkan barang atau uang milik perusahaan, teman
sekerja dan tamu.
2. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan
atau kepentingan Negara.
3. Mabuk, minum-minum yang memabukan, madat, memakai obat bius, menyalah
gunakan obat-obatan perangsang lainnya di tempat kerja, yang dilarang oleh peraturan
perundang-undangan.
4. Melakukan perbuatan asusila atau melakukan perjudian ditempat kerja.
5. Melakukan tindakan kejahatan misalnya menyerang, mengintimidasi, menipu
pengusaha, teman sekerja dan atau tamu serta memperdagangkan barang terlarang,
baik didalam maupun di luar lingkungan perusahaan.
6. Menganiaya, mengancam sacara fisik atau mental, menghina secara kasar pengusaha
atau keluarga pengusaha atau teman sekerja atau tamu.
7. Membujuk pengusaha atau teman sekerja atau tamu untuk melakukan sesuatu
perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan serta peraturan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
8. Dengan ceroboh merusak, merugikan atau membiarkan barang milik pengusaha
dalam keadaan bahaya.
9. Dengan ceroboh atau sengaja merusak, membiarkan diri atau teman sekerja atau tamu
dalam keadaan bahaya.
10. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan atau mencemarkan nama baik
perusahaan dan keluarga pengusaha atau tamu yang seharusnya dirahasiakan kecuali
untuk kepentingan Negara.
11. Melakukan kesalahan yang bobotnya sama setelah mendaptkan peringatan terakhir
yang masih berlaku.
12. Dalam waktu 5 (lima) hari berturut-turut tidak masuk kerja tanpa adanya alasan yang
sah.
13. Melanggar hal-hal yang diatur dalam perjanjian kerja ini dan peraturan perusahaan.

PASAL 8
Penilaian, Evaluasi, Mutasi.
1. PIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan penilaian atau evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas serta kemampuan kerja PIHAK KEDUA selama berlangsungnya
masa kontrak berlangsung.
2. Dengan memperhatikan perkembangan usaha dan keputusan perusahaan, PIHAK
KEDUA bersedia dimutasikan kebagian lain dalam lingkungan perusahaan dengan
memperhatikan surat perjanjian kerja baru atau surat perjanjian kerja tambahan
(addendum) dan keputusan tersebut sepenuhnya menjadi hak PIHAK PERTAMA.
3. Penilaian atau evaluasi dilakukan secara tertulis dan dipergunakan untuk:

- Perpanjangan kontrak.
- Pemutusan kontrak sebelum masa kontrak berakhir.

PASAL 9
Masa Berlaku Perjanjian

1. Perjanjian ini mulai berlaku secara sah sejak disepakati dan ditanda tangani bersama
oleh kedua belah pihak.
2. Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja ini maka
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat akan melakukan musyawarah
untuk untuk kemudian dituangkan dalam suatu perjanjian kerja tambahan (addendum)
yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
3. Perjanjian ini tidak dapat ditarik/dirubah kembali, kecuali atas kesepakatan kedua
belah pihak atau karena alasan-alasan dan atau peraturan yang menyatakan untuk
merubahnya.

PASAL 10
Keadaan Memaksa/Force Majure

1. PIHAK KEDUA dibebaskan dari tanggung jawab atas kerugian dan keterlambatan
penyelesaian pekerjaan yang telah ditetapkan apabila terjadi keadaan memaksa
(Force Majeure).
2. Keadaan memaksa (Force Majeure) yang dimaksud ayat ini adalah: 1. Adanya
bencana alam seperti Gempa Bumi, Angin Ribut, Angin Puyuh, Banjir Besar, Hujan
Besar Terus-Menerus, Kebakaran Hebat, Epidemi, Perang, dan sebagainya. Yang
mengakibatkan kerusakan dan menghambat pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA.
Setiap peristiwa Force Majeure harus dilaporkan dan mendapat pengesahan tertulis
dari PIHAK PERTAMA paling lambat 2 (dua) hari setelah kejadian berlangsung.

PASAL 11
Penyelesaian Perselisihan
1. Bila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA pada
dasarnya akan diselesaikan dengan jalan musyawarah.
2. Bila dengan musyawarah tidak dapat diselesaikan, maka dengan persetujuan kedua
belah pihak dibentuk suatu Panitia Arbitrase yang terdiri dari tiga orang, yaitu: 1.
Seorang wakil PIHAK PERTAMA sebagai anggota. 2. Seorang wakil PIHAK
KEDUA sebagai anggota. 3. Seorang ahli sebagai ketua yang pengangkatannya
disetujuin oleh kedua belah pihak.
3. Apabila dengan adanya kedua cara tersebut di atas belum juga mendapat
penyelesaian, maka penyelesaian akan diteruskan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

PASAL 12
Addendum

Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini bila dipandang perlu oleh kedua
belah pihak maka penambahan dan perubahannya akan diatur dalam Addendum Surat
Perjanjian.

PASAL 13
Penutup

1. Untuk perjanjian ini dan dengan segala akibatnya, maka para pihak memilih domisili
hukum yang tetap yakni sesuai dengan domisili dari PIHAK PERTAMA.
2. Surat perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani bersama oleh kedua belah pihak dalam
keadaan sadar, sehat jasmani dan rohani serta tanpa adanya paksaan dari pihak
manapun dengan meterai secukupnya.

Malang, 16 Februari 2024

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

materai

Suyitno Agus Pam Budi

Anda mungkin juga menyukai