Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

Nomor : XXX

Pada hari ini, Rabu tanggal Dua Puluh Empat bulan Juli tahun Dua Ribu Sembilan Belas, di Jakarta
yang bertanda tangan di bawah ini :

❑ PT XXX, sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik
Indonesia yang berkedudukan di XXX, dalam hal ini diwakili oleh XXX dalam
kedudukannya sebagai XXX dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama PT Asjaya
Mukti Graha. Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

❑ XXX, yang berkedudukan di XXX dan pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor
Induk Kependudukan (NIK) XXXX dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi.
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut "PARA PIHAK" dan
secara sendiri - sendiri disebut "PIHAK".

PARA PIHAK menerangkan terlebih dahulu :

❑ PIHAK PERTAMA adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengadaan
perumahan dan pada saat dibuatnya Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu ini PIHAK
PERTAMA sedang membangun dan mengembangkan proyek perumahan yang bernama
XXX yang berlokasi di XXX (selanjutnya disebut “Proyek”).
❑ PIHAK PERTAMA dalam pelaksanaan operasional perusahaan memiliki kantor di :
▪ Kantor Pusat dengan alamat :
XXX
▪ Kantor Proyek dengan alamat :
XXX
❑ PIHAK KEDUA adalah swasta perorangan yang berkeinginan untuk bekerja pada PIHAK
PERTAMA.
❑ PIHAK PERTAMA telah melakukan seleksi pada PIHAK KEDUA dan kemudian menerima
serta mempekerjakan PIHAK KEDUA.

PARA PIHAK telah mencapai kata sepakat untuk membuat Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(selanjutnya disebut “Perjanjian”) dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

PASAL 1
PENETAPAN KERJA, MASA KERJA, DAN DENDA

1. PIHAK PERTAMA menetapkan PIHAK KEDUA untuk dipekerjakan pada divisi dan posisi :
▪ Divisi :

XXX
▪ Posisi :
▪ Status Karyawan :
2. Perjanjian ini berlaku mulai dari 15 Juni 2019 hingga 15 Juni 2020 dengan masa evaluasi di tiga
bulan pertama.
3. PIHAK PERTAMA akan melakukan evaluasi secara intensif pada PIHAK KEDUA selama masa
evaluasi. Apabila PARA PIHAK merasa tidak cocok pada masa evaluasi, maka akan dilakukan
perundingan keberlanjutan perjanjian.

PASAL 2
TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN LINGKUP KERJA PIHAK KEDUA

XXX

PASAL 3
HARI DAN JAM KERJA PIHAK KEDUA

1. Ketentuan hari dan jam kerja PIHAK KEDUA adalah sebagai berikut:
a. Hari Senin sampai dengan hari Jumat mulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB.
dengan waktu istirahat 1 (satu) jam yaitu mulai pukul 12.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB
dan selanjutnya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi kerja.
b. Hari Sabtu mulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB, terkecuali hari Sabtu pada
minggu terakhir di akhir bulan berjalan.
2. Ketentuan hari dan jam kerja PIHAK KEDUA dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan
kebutuhan Perusahaan dan setiap perubahan waktu kerja akan diinformasikan terlebih dahulu
kepada PIHAK KEDUA dan bersifat mengikat.
3. PIHAK KEDUA mendapatkan 5 (lima) hari libur dalam 1 (satu) bulan berjalan dengan ketentuan:
a. Libur hari Minggu di setiap minggunya.
b. 1 (satu) hari libur tambahan yaitu pada hari Sabtu di minggu terakhir pada setiap bulan
berjalan.
4. Hari libur yang tercantum pada Pasal 3 ayat 3 di atas adalah di luar Hari Libur Nasional atau
Libur Cuti Bersama yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan atau hari libur
tambahan lain yang diputuskan oleh Manajemen Perusahaan.
5. PIHAK KEDUA bersedia bekerja melebihi waktu yang telah ditetapkan atau melakukan lembur
kerja apabila diperlukan oleh PIHAK PERTAMA atas sepengetahuan dan sepertujuan atasan atau
pimpinan.

PASAL 4
IMBALAN GAJI PIHAK KEDUA

XXX

PASAL 5
PENGUNDURAN DIRI PIHAK KEDUA

XXX
1. Apabila PIHAK KEDUA berniat mengajukan pengunduran diri sebelum berakhirnya Perjanjian
ini maka PIHAK KEDUA wajib mengajukan surat pengunduran diri paling lambat 1 (satu)
bulan sebelumnya.
2. PIHAK KEDUA wajib menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diemban PIHAK KEDUA
sebelum mengundurkan diri.
3. PIHAK KEDUA wajib mengembalikan sarana dan prasarana kantor atau fasilitas inventaris
kantor yang diberikan PIHAK PERTAMA sebelum hari terakhir kerja.
4. PIHAK PERTAMA tidak berkewajiban membayarkan sisa gaji kepada PIHAK KEDUA apabila
PIHAK KEDUA melakukan pengunduran diri tanpa memenuhi prosedur pengunduran diri
seperti yang telah diatur pada Pasal 5 ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 di atas.

PASAL 6
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA

1. Perjanjian ini tunduk pada Peraturan Perusahaan yang sudah ditetapkan oleh Direksi dan
Manajemen Perusahaan serta berlaku bagi seluruh karyawan Perusahaan.
2. PIHAK KEDUA setuju untuk mematuhi segala tata tertib kerja dan larangan Perusahaan yang
berlaku dalam Peraturan Perusahaan serta taat pada tatanan hukum yang berlaku di Negara
Republik Indonesia.
3. PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab atas seluruh masalah-masalah pribadi yang ada
antara PIHAK KEDUA dengan pihak manapun termasuk masalah kewajiban–kewajiban
(hutang) yang harus diselesaikan PIHAK KEDUA terhadap pihak lain.
4. PIHAK KEDUA tidak berhak dan dilarang keras membeberkan semua data / informasi yang
bersifat rahasia dalam bentuk dan alasan apapun dan tidak terbatas pada keterangan yang
berkenan dengan rahasia Perusahaan, transaksi, pelanggan, pemasok formula, rencana kerja, dan
metode kerja yang diketahui baik langsung maupun tidak langsung sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjanya kepada pihak lain tanpa ijin tertulis dari PIHAK PERTAMA.
5. PIHAK PERTAMA berhak melakukan evaluasi kerja terhadap PIHAK KEDUA maksimal 2
(dua) kali dalam 1 (satu) bulan untuk menjamin kinerja PIHAK KEDUA.

PASAL 7
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
1. Perjanjian Kerja ini berlaku sejak ditandatanganinya Perjanjian ini.
2. PIHAK PERTAMA dapat melakukan pemutusan hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA dan
mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak tanpa perlu membayar ganti rugi apapun kepada
PIHAK KEDUA apabila:
a. Terjadi suatu keadaan memaksa atau force majeure seperti perang, pemberontakan,
pemogokan, kerusuhan, gempa bumi, taufan, banjir atau keadaan cuaca buruk, ledakan,
kebakaran, petir, huru hara, blokade, epidemi, bencana-bencana alam lainnya, dimana
peristiwa-peristiwa tersebut adalah di luar kemampuan PIHAK PERTAMA untuk
mengatasinya, sehingga mengakibatkan PIHAK PERTAMA dalam kondisi yang tidak
memungkinkan lagi untuk mempekerjakan PIHAK KEDUA dan melaksanakan
kewajiban–kewajiban PIHAK PERTAMA pada waktunya berdasarkan Perjanjian ini.
b. PIHAK KEDUA meninggal dunia.
c. PIHAK KEDUA melakukan perbuatan dan atau kelalaian yang bertentangan dengan
Hukum Pidana dan atau Hukum Perdata dan atau Peraturan Perundang – Undangan lainnya
yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
d. PIHAK KEDUA terbukti memberikan keterangan palsu dan atau dokumen yang dipalsukan
kepada Perusahaan pada saat kesepakatan kerja diadakan.
XXX
e. PIHAK KEDUA baik secara langsung maupun tidak langsung terbukti melakukan pencurian
atau penggelapan atau melakukan penipuan dan manipulasi baik itu berupa manipulasi
data, barang, uang, dan harta benda lainnya.
f. PIHAK KEDUA melakukan penganiayaan, menghina secara kasar, atau mengancam
Pimpinan Perusahaan, keluarga Pimpinan Perusahaan, atasan dan atau rekan sekerja lainnya.
g. PIHAK KEDUA terbukti mengonsumsi atau memperdagangkan narkotika, obat - obatan
terlarang, minum - minuman keras ditempat dan atau di lingkungan kerja.
h. PIHAK KEDUA terbukti melakukan perbuatan asusila atau kegiatan perjudian kegiatan lain
yang melanggar hukum di tempat dan atau di lingkungan kerja.
i. PIHAK KEDUA dengan sengaja atau pun tidak sengaja membiarkan dirinya dan atau rekan
kerja lainnya dalam kondisi dan atau situasi berbahaya walaupun sudah diperingatkan.
j. PIHAK KEDUA dengan sengaja atau karena kecerobohannya menyebabkan barang dan atau
properti milik Perusahaan dalam kondisi bahaya atau rusak atau hilang.
3. Pemutusan Perjanjian sepihak akan tetap memperhatikan prosedur pemutusan kerja yang
tercantum dalam Peraturan Perundang-undangan.
4. PIHAK KEDUA tidak akan mengajukan tuntutan ganti rugi atau tuntutan apapun kepada
PIHAK PERTAMA apabila terjadi pemutusan Perjanjian sepihak akibat salah satu hal dan atau
beberapa hal seperti yang sudah tercantum dalam Pasal 7 ayat 2 di atas.

PASAL 8
KETENTUAN LAINNYA

1. PIHAK KEDUA menyatakan telah membaca dan memahami semua ketentuan dan syarat yang
terdapat dalam pasal–pasal dalam Perjanjian ini.
2. PIHAK KEDUA menyatakan sanggup melaksanakan tugas–tugas sebagaimana yang
diterangkan dalam Pasal 2 dalam Perjanjian ini.
3. PIHAK KEDUA menyatakan akan mematuhi ketentuan dan peraturan dalam Peraturan
Perusahaan yang ditetapkan oleh Direksi dan Manajemen Perusahaan baik yang saat ini telah ada
dan berlaku di Perusahaan maupun yang akan ditetapkan kemudian.
4. Apabila terjadi perselisihan yang timbul sebagai akibat dari perbedaan penafsiran dalam
pelaksanaan Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat akan diselesaikan atas dasar musyawarah dan
pemufakatan.
5. Apabila upaya penyelesaian sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 8 ayat 4 di atas tidak
membawa hasil, maka PARA PIHAK setuju untuk menyelesaikan perselisihan dimaksud melalui
kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

PASAL 9
PENUTUP

Perjanjian ini ditandatangani dalam 2 (dua) rangkap dan bermaterai cukup, yang akan dipegang oleh
masing - masing pihak, yang semuanya secara bersama dianggap sebagai satu dokumen yang sama.
XXX
Demikianlah Perjanjian ini dibuat oleh PARA PIHAK dan mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani
oleh PARA PIHAK, yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

XXXX XXX
Tak & Accounting Karyawan

XXX

Anda mungkin juga menyukai