Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (“PKWT”)

PT IMELA JAYA BERSAMA


dan
BUNGA CINTHYA LESTARI

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (“Perjanjian”) ini dibuat dan ditandatangani pada hari
Senin tanggal 10 Agustus 2021, oleh dan antara pihak-pihak tersebut dibawah ini :

PT IMELA JAYA BERSAMA, suatu Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan


hukum dan perundang-undangan Negara Republik Indonesia, dalam, dalam hal ini diwakili
oleh MELISA ENDRA ASTUTI sebagai Direktur, oleh karena itu sah bertindak untuk dan
atas nama PT. IMELA JAYA BERSAMA;
Untuk selanjutnya disebut sebagai -------------------------- “PIHAK PERTAMA”;

Dan

BUNGA CHINTA LARASATI, Perempuan, 29 Tahun, Warga Negara Indonesia,


pemegang kartu tanda penduduk No. 3175095310910006, yang beralamat di Jl. H. Bain No.
3, 003/006, Kelapa Dua Wetan, Ciracas.
Untuk selanjutnya disebut sebagai ----------------------------- “PIHAK KEDUA”;

Untuk selanjutnya “PIHAK PERTAMA” dan “PIHAK KEDUA” secara bersama-sama


disebut sebagai --------------------------------------------- “PARA PIHAK”;

PARA PIHAK telah setuju dan sepakat untuk membuat dan menandatangani Perjanjian ini
beserta lampiran dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
PENEMPATAN DAN LOKASI KERJA

1. PIHAK PERTAMA bersedia dan setuju untuk menerima PIHAK KEDUA sebagai
Karyawan dengan detail sebagai berikut:
Jabatan : Sekretaris
Status : Kontrak
Page 1 of 8
Lokasi Kerja : Jakarta
2. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan bersedia untuk dipindahkan atau dimutasikan
pada bagian dan/atau lokasi kerja lain bilamana terdapat kebutuhan untuk itu, yang
disesuaikan dengan kebutuhan Perusahaan.

Pasal 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 10 Agustus 2021 dan
akan berakhir pada tanggal 9 Agustus 2022 (“Jangka Waktu”);
2. Apabila perjanjian ini telah berakhir sesuai Jangka Waktu diatas, maka hubungan kerja
antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan berakhir dan selesai dengan
sendirinya;
3. Jika ingin mengakhiri dan/atau memperpanjang Perjanjian maka salah satu PIHAK akan
menyampaikan kepada PIHAK lainnya dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender
sebelum Jangka Waktu Perjanjian ini akan berakhir;
4. PARA PIHAK dapat melakukan perpanjangan maupun pembaruan terhadap Perjanjian
ini sesuai dengan kesepakatan dan persetujuan PARA PIHAK dengan memperhatikan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. Apabila setelah dilakukan perpanjangan Perjanjian PIHAK KEDUA tidak melakukan
pekerjaan dengan baik, tidak disiplin dan/atau tidak mematuhi Peraturan Perusahaan
maka PIHAK PERTAMA berhak melakukan pemutusan hubungan kerja dan oleh
karenanya PIHAK PERTAMA terbebas dari segala macam tuntutan, gugatan, klaim
dan/atau permintaan ganti rugi oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 3
FUNGSI PEKERJAAN

PIHAK KEDUA memiliki tanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas catatan keluar-masuk barang, penerbitan surat-surat terkait
dengan proses pembelian dan penjualan (Surat Penawaran Harga, Surat Minat atau
Letter of Intent, Proforma Invoice, Surat Jalan, Invoice, Faktur Pajak, dll);
b. Bertanggung Jawab atas laporan kegiatan, baik secara harian, mingguan maupun
bulanan;
Page 2 of 8
c. Bertanggung jawab menyediakan dokumen pendukung baik untuk pembelian maupun
penjualan;
d. Dan hal-hal yang terkait dengan kesekretariatan dan administrasi yang belum tertuang
dalam Perjanjian ini;

Pasal 4
PENGUPAHAN

1. PARA PIHAK sepakat bahwa, PIHAK KEDUA akan menerima upah pokok sebesar Rp
5.000.000,00 (Lima Juta Rupiah) per bulan (selanjutnya disebut “Upah”)
2. PIHAK PERTAMA akan menanggung Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21) PIHAK
KEDUA;
3. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan saling bertukar informasi mengenai Upah yang
diterimanya kepada karyawan lainnya;

Pasal 5
WAKTU KERJA DAN CUTI

1. Hari Kerja adalah hari Senin sampai hari Jumat (kecuali Hari Libur Nasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah) dengan maksimal jam kehadiran pukul 9.30 sampai dengan
17.00 WIB;
2. PIHAK KEDUA berhak atas waktu istirahat selama 1 (satu) jam pada Hari Kerja yaitu
pukul 12.00 sampai dengan 13.00 WIB;
3. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk melakukan pekerjaan dan/atau aktivitas
diluar lingkup pekerjaan yang diberikan PIHAK PERTAMA selama waktu kerja;
4. PIHAK KEDUA berhak atas 12 (Dua belas) hari cuti dalam satu tahun kalender, atau
prorata sesuai dengan jangka waktu setelah 1 tahun bekerja;

Pasal 6
TUNJANGAN

Tunjangan Hari Raya (“THR”). PIHAK KEDUA berhak mendapatkan Tunjangan Hari Raya
sebesar 1 (satu) bulan upah jika masa kerja genap 3 (tiga) bulan.

Page 3 of 8
Pasal 7
KERAHASIAAN DAN KEPEMILIKAN DATA

1. Bahwa PIHAK KEDUA menjamin bahwa informasi yang diberikan dan disampaikan
baik secara lisan, tertulis, grafik maupun yang disampaikan melalui media elektronik atau
informasi dalam bentuk lainnya selama berlangsungnya pembicaraan dan/atau selama
pelaksanaan hubungan keja akan dijaga kerahasiannya dari pihak ketiga maupun pihak-
pihak lain;
2. PIHAK KEDUA tidak akan mengungkapkan kepada pihak ketiga maupun pihak-pihak di
lain atas sesuatu Informasi rahasia yang berhubungan dengan data, identitas pihak-pihak,
dokumen, rencana bisnis, rahasia dagang dan segala hal yang berkaitan dengan finansial
dan bisnis yang telah diterimanya berdasarkan Pejanjian Kerahasiaan ini baik secara
keseluruhan ataupun sebagian dan PIHAK KEDUA menyatakan bahwa kewajiban
tentang kerahasiaan tersebut akan tetap berlaku dalam hal pengakhiran Perjanjian PKWT
ini;
3. Atas permintaan dari PIHAK PERTAMA atau setelah berakhirnya hubungan kerja, yang
mana yang terlebih dahulu, PIHAK KEDUA akan berhenti untuk mempergunakan
Informasi yang diterimanya dari PIHAK PERTAMA dan atas permintaan PIHAK
PERTAMA, akan mengembalikan informasi tersebut kepada PIHAK PERTAMA;

Pasal 8
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

1. PIHAK PERTAMA dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap PIHAK


KEDUA dengan alasan atau keadaan sebagai berikut :
a. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar kinerja yang
telah disepakati walaupun PIHAK PERTAMA telah memberikan kesempatan kepada
PIHAK KEDUA untuk memperbaiki kinerjanya;
b. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kesempatan dalam Perjanjian ini;
c. PIHAK KEDUA melanggar disiplin atau tata tertib yang berlaku; atau
d. Hal-hal lain yang berlaku dalam ketentuan “Code of Conduct” dan Undang-Undang
Ketenagakerjaan yang dapat mengakibatkan seorang karyawan diputuskan hubungan
kerjanya.

Page 4 of 8
2. PARA PIHAK sepakat, sebelum Jangka Waktu berakhir, apabila PIHAK KEDUA
mengundurkan diri atas kemauan sendiri maka PIHAK KEDUA wajib memberitahukan
secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 30 (Tiga puluh) hari sebelumnya
dan PIHAK KEDUA wajib untuk membantu PIHAK PERTAMA untuk mencari
pengganti PIHAK KEDUA dan wajib melaksanakan dan menyelesaikan tugas dan
kewajibannya sampai dengan tanggal efektif pengunduran diri;
3. PARA PIHAK sepakat, apabila PIHAK KEDUA mengundurkan diri ataupun dilakukan
pemutusan hubungan kerja oleh PIHAK PERTAMA karena sebab sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) di atas maka PIHAK KEDUA tidak diperkenankan bekerja pada perusahaan
pesaing (competitor) atau yang sejenis dan mirip dengan bisnis yang dijalankan PIHAK
PERTAMA selama 1 (satu) tahun setelah PIHAK KEDUA resmi tidak bekerja lagi
dengan PIHAK PERTAMA;
4. Selama bekerja dengan PIHAK PERTAMA dan untuk jangka waktu 2 (dua) tahun setelah
berakhirnya hubungan kerja, untuk alasan apapun, PIHAK KEDUA setuju untuk tidak
boleh secara langsung atau tidak langsung meminta atau mendorong (atau melalui orang
lain di bawah otoritas atau kontrolnya) karyawan PIHAK PERTAMA untuk berhenti
bekerja dari PIHAK PERTAMA atau untuk bekerja di tempat lain atau mencegah
seseorang bergabung dengan PIHAK PERTAMA.

Pasal 9
BENTURAN KEPENTINGAN

1. PIHAK KEDUA harus menghentikan dan/atau menghindari setiap hubungan usaha atau
hal lain yang melibatkan diri pribadi dan mengakibatkan benturan kepentingan. PIHAK
KEDUA tidak boleh terlibat dalam aktivitas apapun selama atau setelah jam kerja yang
dapat merugikan kepentingan PIHAK PERTAMA atau dapat mengganggu kinerja dan
tanggung jawab PIHAK KEDUA;
2. Seluruh kegiatan PIHAK KEDUA yang mewakili PIHAK PERTAMA harus selalu untuk
kepentingan terbaik PIHAK PERTAMA dan tidak bertentangan dengan kepentingan
PIHAK PERTAMA. Selama bekerja di PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA wajib
mematuhi dan melaksanakan Peraturan Perusahaan dan kebijakan yang berlaku di PIHAK
PERTAMA.

PASAL 10
Page 5 of 8
KEADAAN MEMAKSA
(FORCE MAJEURE)

1. Bahwa dalam hal terjadi keadaan memaksa (force majeure) yang berada di luar
kekuasaan Para Pihak, yang secara langsung mengakibatkan tidak dapat dipenuhinya
salah satu kewajiban masing-masing Pihak seperti namun tidak terbatas pada bencana
alam, peperangan, revolusi, huru-hara, pemogokan masal, kebijakan Pemerintah di
bidang moneter/politik atau krisis moneter/politik, keadaan darurat, maka Pihak yang
terkena keadaan memaksa (force majeure) harus memberitahukan kepada Pihak lainnya
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah keadaan memaksa itu terjadi;
2. Bahwa apabila Pihak yang terkena keadaan memaksa (force majeure) tersebut lalai
memberitahukan kepada Pihak lainnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja tersebut di atas,
maka Pihak yang terkena keadaan memaksa (force majeure) tersebut tetap harus
melaksanakan kewajiban-kewajibannya sebagaimana tercantum dalam Perjanjian ini;
3. Bahwa apabila pemberitahuan tersebut di atas dilaksanakan dalam batas waktu yang
telah ditentukan, maka Para Pihak akan merundingkan kembali pelaksanaan Perjanjian
ini berdasarkan musyawarah untuk mufakat agar dapat mencapai penyelesaian yang
saling menguntungkan dengan mengutamakan kepentingan Pihak yang terkena keadaan
memaksa (force majeure) tersebut;

Pasal 11
HUKUM DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Bahwa PERJANJIAN ini tunduk pada hukum dan peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku di Indonesia;
2. Bahwa PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan segala perselisihan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini dengan cara musyawarah mufakat;
3. Bahwa apabila tidak diperoleh kesepakatan dalam penyelesaian perselisihan dimaksud
dalam ayat (2) di atas, maka PARA PIHAK sepakat untuk menempuh penyelesaian
melalui jalur hukum di Pengadilan, dalam hal ini PARA PIHAK sepakat untuk
menentukan domisili hukum yang tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat;

Pasal 12
Page 6 of 8
PENERIMAAN

1. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju atas syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan dalam Perjanjian ini dengan menandatangani dan mengembalikan Perjanjian ini
kepada PIHAK PERTAMA serta menyimpan salinan Perjanjian;
2. PIHAK KEDUA menyatakan dan menjamin akan melaksanakan dan mematuhi dengan
itikad baik setiap ketentuan, syarat, kebijakan maupun tata tertib yang berlaku di PIHAK
KEDUA.

PASAL 13
KETENTUAN LAIN

1. Bahwa apabila ada hal-hal lain yang belum cukup diatur atau akan diubah pada
PERJANJIAN ini, akan diatur dan diubah dalam Perjanjian tambahan yang dituangkan
dalam suatu Addendum yang akan ditandatangani oleh PARA PIHAK dan menjadi satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari PERJANJIAN ini;
2. Bahwa semua lampiran yang disebutkan dalam PERJANJIAN ini maupun yang akan
ditambahkan kemudian merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
PERJANJIAN ini.

PASAL 14
PENUTUP

1. Bahwa PERJANJIAN ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani serta tanpa adanya tekanan ataupun paksaan dari Pihak lain;
2. Bahwa PERJANJIAN ini dibuat dan ditandatangani diatas kertas bermaterai cukup dalam
rangkap 2 (dua) yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum pembuktian yang
sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. IMELA JAYA BERSAMA

Page 7 of 8
MELISA ENDRA ASTUTI BUNGA CHINTA LARASATI

Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai