Anda di halaman 1dari 5

PRIBADI & RAHASIA

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (’’Perjanjian”) ini dibuat dan ditandatangani pada hari «Hari», tanggal
«Tanggal», bulan «Bulan», tahun «tahun», oleh dan diantara:

Nama Perusahaan :
PT. Dutagriya Sarana
Alamat :
Graha Mas Fatmawati Blok A 10-11
Jl. RS. Fatmawati No. 71
Jakarta Selatan
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

Dan

Nama : _________________
No KTP : _________________
Jenis kelamin : _________________
Tempat dan tanggal lahir : _________________
Alamat tempat tinggal : _________________

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA terlebih dahulu menyatakan bahwa:

PIHAK PERTAMA setuju untuk mengangkat PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA setuju untuk diangkat
sebagai tenaga kerja ........... dengan level .........

Berdasarkan hal tersebut di atas, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menuangkan
kesepakatan mereka tersebut dalam Perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:

Pasal 1
Jangka Waktu

1. Perjanjian ini berlaku sejak ........... hingga ............ (“Tanggal Berakhir”).

2. Dalam hal PIHAK PERTAMA bermaksud untuk memperpanjang Jangka Waktu setelah berakhirnya
Perjanjian pada Tanggal Berakhir maka PIHAK PERTAMA akan memberitahukan keinginannya
tersebut selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum Tanggal Berakhir. Apabila PIHAK PERTAMA tidak
memberitahukan keinginannya tersebut dalam waktu tersebut di atas, maka Perjanjian ini berakhir
serta merta pada Tanggal Berakhir.

Pasal 2
Kewajiban PIHAK KEDUA

1. Dalam jabatannya sebagai tenaga kerja ........... dengan level ......., PIHAK KEDUA wajib bekerja
secara penuh waktu (full time) untuk PIHAK PERTAMA.

2. Hari dan Jam Kerja:

Hari Kerja : 5 (lima) hari seminggu (Senin-Jum’at)


Senin s/d Jum’at : jam 08:30 s/d 17:30
Istirahat : jam 12:00 s/d 13:00

3. PIHAK KEDUA wajib telah memulai pekerjaannya tepat pada saat dimulainya jam kerja.

4. Apabila diperlukan oleh PIHAK PERTAMA maka PIHAK KEDUA bersedia bekerja diluar jam yang
sudah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan PIHAK PERTAMA.

5. PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk melakukan pelaporan kepada .................

1 of 4
2

6. PIHAK KEDUA wajib memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA apabila berhalangan sehingga tidak
masuk kerja. Apabila PIHAK KEDUA sakit wajib menyerahkan surat keterangan dari dokter kepada
PIHAK PERTAMA.

7. PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk menjaga dan memelihara barang-barang atau inventaris
milik PIHAK PERTAMA yang dipergunakannya dalam menjalankan pekerjaan.

8. Selama Jangka Waktu Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA wajib mencurahkan upaya dan seluruh waktu
kerja untuk PIHAK PERTAMA dan tidak diperkenankan mengikatkan diri dengan pekerjaan lain.

Pasal 3
Gaji Pokok, Serta Manfaat Lain

1. PIHAK KEDUA akan menerima Gaji Pokok bulanan net sebesar Rp ..............,- (......... ....... rupiah)
ditambah, Tunjangan Jabatan sebesar Rp ........,- (............ rupiah) dan Tunjangan Transport sebesar
Rp. .......,- (........... rupiah) per kehadiran.

2. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan Upah Lembur yang akan diperhitungkan sesuai dengan peraturan
yang berlaku dan tidak menyimpang dari ketentuan Pemerintah.

3. Gaji Pokok dan Tunjangan lainnya, apabila ada, akan dibayarkan kepada PIHAK KEDUA melalui
transfer bank ke rekening yang disepakati para pihak, setiap tanggal 28 atau selambat-lambatnya
tanggal 30 setiap bulannya, dengan perhitungan masa kerja 1 (satu) bulan penuh. Bila mulai masa
kerja kurang dari 1 (satu) bulan maka akan dihitung secara pro-rata.

4. PIHAK PERTAMA akan mengikutsertakan PIHAK KEDUA pada Program BPJS Ketenagakerjaan dan
PIHAK PERTAMA akan membayar iuran Kematian (0,3 % dari Upah Pokok), Jaminan Pensiun (2%
dari Upah Pokok) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (0,24% dari Upah Pokok) dan iuran Jaminan Hari
Tua (3,7% dari Upah Pokok), dan BPJS Kesehatan (4% dari Upah Pokok).

5. Pada setiap tanggal pembayaran upah, PIHAK PERTAMA akan memotong langsung suatu bagian dari
Upah bulanan yang diterima oleh PIHAK KEDUA sebagai pembayaran BPJS Ketenagakerjaan untuk
iuran Jaminan Hari Tua yang wajib dibayarkan oleh PIHAK KEDUA sebesar 2% dari Upah Pokok,
Jaminan Pensiun sebesar 1% dan iuran jaminan kesehatan sebesar 1%.

6. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah tentang Perpajakan PPh 21,maka PIHAK KEDUA wajib memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pribadi untuk kelancaran pembayaran upah. Bagi yang belum
memiliki NPWP Pribadi maka pembayaran upahnya akan dipotong sebesar 20% dari PPh Pasal 21
yang sudah dipotong.

7. PIHAK KEDUA berhak atas Tunjangan Hari Raya Keagamaan (“THRK”) sesuai Permenaker No. 06
Tahun 2016 dengan ketentuan THRK tersebut diberikan secara pro-rata sesuai masa kerja PIHAK
KEDUA, sebagai berikut:

a. Masa Kerja Besar Tunjangan


< 1 bulan Nihil
> 1 bulan namun kurang dari 12 bulan Pro Rata

8. Selama Jangka Waktu Perjanjian PIHAK PERTAMA akan mengikutsertakan PIHAK KEDUA dalam
program jaminan kesehatan.

9. PIHAK PERTAMA tidak memiliki kewajiban membayar imbalan apapun selain yang tercantum
dalam Perjanjian ini.
3

Pasal 4
Absensi

PIHAK KEDUA wajib mengisi absensi dan wajib diserahkan kepada PIHAK PERTAMA. Setiap
keterlambatan penyerahan absensi ini akan mengakibatkan PIHAK KEDUA tidak berhak mendapatkan
Tunjangan Lembur baik pada bulan yang bersangkutan atau diakumulasikan pada bulan-bulan
berikutnya.

Pasal 5
Cuti

PIHAK KEDUA sebagai karyawan berhak mendapatkan cuti tahunan terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan PIHAK PERTAMA tanpa mengurangi hak atas gaji dan tunjangan jabatan dan hak atas cuti
tahunan PIHAK KEDUA, untuk kondisi-kondisi sebagaimana diatur dalam peraturan perusahaan,
termasuk cuti khusus sebagaimana diatur pada pasal 10 peraturan perusahaan.

Pasal 6
Aturan dan Tata Tertib

1. PIHAK KEDUA wajib mentaati seluruh tata cara peraturan kerja dan tata tertib yang berlaku di
tempat PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK KEDUA dalam menjalankan tugasnya wajib menjaga nama baik PIHAK PERTAMA,
termasuk menjaga rahasia perusahaan PIHAK PERTAMA yang dipercayakan kepadanya.

3. PIHAK PERTAMA berhak memindahtugaskan PIHAK KEDUA untuk jabatan lain sesuai dengan
kemampuan dan kapabilitasnya dengan perhitungan hak yang akan ditentukan kemudian dan
PIHAK KEDUA wajib memenuhinya.

Pasal 7
Pelanggaran dan Sanksi

Dalam hal terjadi pelanggaran oleh PIHAK KEDUA terhadap kewajiban dan tugasnya sebagaimana
dimaksud dalam perjanjian ini, PIHAK PERTAMA dapat memberikan peringatan secara tertulis kepada
PIHAK KEDUA sebanyak 3 (tiga) kali dan/atau sanksi lainnya yang akan ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 8
Pengakhiran Perjanjian

1. Selain Jangka Waktu yang telah diatur dalam Pasal 1 Perjanjian, PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri
Jangka Waktu Perjanjian sebelum tanggal berakhirnya Perjanjian ini tanpa kewajiban memberikan
upah atau kompensasi apapun kepada PIHAK KEDUA, dalam hal:

a. PIHAK KEDUA telah melakukan pelanggaran ringan termasuk antara lain tidak mampu
melaksanakan tugas/pekerjaannya sebagaimana yang ditentukan dalam Perjanjian ini dan
tidak menyampaikan laporan tugas yang diminta oleh PIHAK PERTAMA walaupun telah
diberikan teguran secara lisan maupun tertulis atau;

b. PIHAK PERTAMA tanpa kewajiban memberikan upadah dan kompensasi apapun kepada
KEDUA apabila melakukan pelanggaran berat, seperti :
i. Melakukan tindakan dan/atau memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan
sehingga merugikan PIHAK PERTAMA atau kepentingan Negara.
ii. Membongkar atau membocorkan rahasia PIHAK PERTAMA atau mencemarkan nama
baik PIHAK PERTAMA yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan
Negara.
iii. Tanpa alasan yang sah menolak melakukan pekerjaan yang diperintahkan oleh PIHAK
PERTAMA.
iv. Tanpa alasan yang dapat diterima, menolak bekerjasama dengan PIHAK PERTAMA.
v. Melakukan tindakan kriminal antara lain penipuan atau pencurian, baik sendiri
maupun secara bersama-sama, terhadap barang milik PIHAK PERTAMA atau mabuk
atau berjudi atau menggunakan zat narkotika dan psikotropika, tindakan asusila
dan/atau juga perbuatan melawan hukum lainnya.
vi. Melakukan tindakan yang membahayakan atau melakukan ancaman terhadap
karyawan atau PIHAK PERTAMA.
4
vii.
Melakukan pengrusakan yang disengaja terhadap barang dan asset milik PIHAK PERTAMA.
viii. Karyawan berkelakuan tidak baik, merusak reputasi atas usaha PIHAK PERTAMA atau
membocorkan rahasia PIHAK PERTAMA.

c. PIHAK PERTAMA mengalami kondisi-kondisi sebagai berikut :

i. Berakhirnya kerjasama antara PIHAK PERTAMA dan pengguna jasa.


ii. Dalam hal TAD (tenaga alih daya) yang dikelola kurang dari .............. orang
iii. PIHAK PERTAMA terkena dampak kebijakan ekonomi Pemerintah antara lain krisis
moneter dan/atau dinyatakan pailit sehingga tidak dapat melanjutkan kegiatan
operasional Perusahaan.

d. Pihak Kedua tidak masuk kerja selama 3 (tiga) hari kerja berturut - turut dan Pihak Kedua
lalai memberikan keterangan kepada PIHAK PERTAMA.
.
2. PIHAK KEDUA dapat dan berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini dengan memberitahukan
keinginannya tersebut secara tertulis disertai alasan yang dapat diterima PIHAK PERTAMA
selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum tanggal efektif diakhirinya Perjanjian.

3. Dalam hal PIHAK KEDUA mengakhiri perjanjian ini atas kemauan sendiri sebelum jangka waktu
perjanjian berakhir, maka PIHAK KEDUA melepaskan semua haknya yang timbul dari hubungan
kerja yang ada dalam bentuk apapun dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 9
Kerahasiaan

1. Baik selama maupun sesudah berakhirnya Jangka Waktu, PIHAK KEDUA wajib menjaga
kerahasiaan dari setiap informasi dan pengetahuan yang didapatnya selama bekerja pada PIHAK
PERTAMA; dan tidak memberitahukannya kepada terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA

2. Pelanggaran kerahasiaan ini termasuk jenis pelanggaran berat dan dapat langsung menyebabkan
pemutusan hubungan kerja. Ketentuan tentang pelanggaran dan sanksinya yang berlaku
tercantum pada Peraturan Perusahaan PIHAK PERTAMA.

Pasal 10
Penyelesaian Perselisihan

1. Perselisihan yang timbul akibat Perjanjian ini akan diselesaikan oleh para pihak secara musyawarah
untuk mufakat.

2. Apabila musyawarah tidak mencapai kesepakatan, maka penyelesaiannya dilakukan melalui


prosedur Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial sebagaimana diatur dalam
peraturan Ketenagakerjaan.

Pasal 11
Lain-Lain

1. Perjanjian ini dan pelaksanaannya tunduk pada UU No. 13 tahun 2003 yang telah diubah sebagian
dalam UU No. 11 tahun 2020 dan peraturan terkait lainnya.

2. Perjanjian ini hanya dapat dirubah dengan persetujuan kedua belah pihak dan wajib dituangkan
dalam bentuk tertulis serta ditandatangani oleh kedua pihak atau wakil-wakil mereka yang sah.

Perjanjian ini ditandatangani oleh Para Pihak pada tanggal yang tercantum di atas dalam dua naskah asli
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT Dutagriya Sarana
5

Irwan A. Hasman .........................


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai