No. 083/PKS/PKM/IV/2023
Pada hari ini ___ tanggal __ bulan ____ tahun 2023 yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : Indra Aulia Munir
Jabatan : Ketua
Perusahaan : Koperasi Simpan Pinjam Pilihan Sahabat Semua
Alamat Perusahaan : Jl. Mujair Raya Jati Padang, Pasar Minggu Jakarta DKI Jakarta 12540
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK
PERTAMA.
Yang selanjutnya dalam Surat Perjanjian Kerja ini bertindak sebagai Pekerja disebut sebagai PIHAK
KEDUA.
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk membuat perjanjian kerja dengan ketentuan
dan syarat-syarat sebagai berikut :
Pasal 1
PENERIMAAN, TUGAS DAN TEMPAT BEKERJA
1) PIHAK PERTAMA setuju mempekerjakan PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA setuju dipekerjakan
oleh PIHAK PERTAMA dengan kualifikasi sebagai berikut :
2) PIHAK PERTAMA mempekerjakan PIHAK KEDUA di Koperasi Simpan Pinjam Pilihan Sahabat
Semua
3) Tugas pekerjaan yang wajib dilakukan PIHAK KEDUA sesuai dengan uraian pekerjaan yang
diinstruksikan oleh PIHAK PERTAMA. (Uraian pekerjaan terlampir)
4) PIHAK KEDUA sewaktu-waktu dapat diatur kembali penempatannya sesuai dengan kebutuhan
Operasional PIHAK PERTAMA, setelah dikeluarkannya Surat Rotasi/Mutasi dari PIHAK PERTAMA
5) PIHAK PERTAMA tidak menyediakan tempat tinggal/perumahan untuk PIHAK KEDUA
Pasal 2
JANGKA WAKTU
1) Perjanjian ini berlaku terhitung mulai tanggal ___ dan berakhir pada tanggal ___ (Masa Probation)
2) Bilamana diperlukan, perjanjian ini dapat diperpanjang sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas
kesepakatan kedua belah pihak. PIHAK PERTAMA akan memberitahukan secara tertulis kepada
PIHAK KEDUA, sekurang-kurangnya 6 (enam) hari sebelum perjanjian kerja ini berakhir.
Pasal 3
UPAH DAN TUNJANGAN LAIN-LAIN
1) Selama perjanjian ini berlangsung, PIHAK PERTAMA akan membayar upah sebagai berikut :
Upah Pokok : Rp. 6,500,000 – Per bulan
2) PIHAK PERTAMA membayar kenaikan gaji setelah 2 (dua) bulan sesuai KPI sebesar Rp. 7,000,000 -
Per bulan, pembayaran berdasarkan setelah 2 (dua) bulan masa percobaan PIHAK KEDUA.
3) Pembayaran upah dan tunjangan lain-lain sebagaimana yang disebutkan pada ayat (1) dan (2) pasal
ini akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setiap tanggal 25 pada bulan
berikutnya.
4) Pembayaran upah dan tunjangan lain-lain sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2) pasal ini akan
dilakukan melalui transfer kepaa rekening Bank PIHAK KEDUA dengan Bank atas nama PIHAK
KEDUA.
5) Apabila PIHAK KEDUA akan merubah rekening bank maka PIHAK KEDUA harus memberitahukan
rencana perubahan tersebut minimal 14 (empat belas) hari sebelum tanggal pembayaran tiba.
Pasal 4
TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN
1) Perjanjian ini berlangsung, PIHAK PERTAMA akan memberikan Tunjangan Hari Raya Keagamaan
(THRK) kepada PIHAK KEDUA saat hari raya tiba, jumlah THRK tersebut dibayarkan secara pro-rate
dari Upah Tetap berdasarkan tanggal mulai kerja PIHAK KEDUA minimal 1 (satu) bulan bekerja.
2) Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THRK) diberikan lewat transfer bank kepada PIHAK KEDUA pada
saat 7 (tujuh) hari sebelum Hari Raya.
Pasal 5
FASILITAS KESEHATAN DAN ASURANSI KECELAKAAN KERJA
1) Selama perjanjian ini berlangsung, PIHAK PERTAMA akan memberikan kepada PIHAK KEDUA :
a. Fasilitas kesehatan melalui Program BPJS Kesehatan sebagai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.
b. Kepesertaan Program BPJS Ketenagakerjaan dengan nilai premi total yang ditanggung PIHAK
PERTAMA.
Pasal 6
CUTI
1) PIHAK KEDUA berhak atas cuti selama 12 (Dua Belas) hari kerja, setiap kali PIHAK KEDUA telah
bekerja selama 12 (Dua Belas) bulan berturut-turut di perusahaan PIHAK PERTAMA. Hak cuti baru
dapat digunakan setelah hak cuti lahir sepanjang tidak mengganggu kelancaran pekerjaan.
2) Cuti yang dimaksud pada pasal 6 ayat (1) sudah termasuk cuti bersama yang diberlakukan oleh
pemerintah dengan ketentuan yang mengaturnya.
3) Bilamana PIHAK KEDUA akan menggunakan hak cuti sebagaimana disebutkan pada ayat (1) pasal
ini, maka PIHAK KEDUA harus mengajukan permohonan 2 (Dua) minggu sebelum pelaksanaan cuti
dimulai untuk memperoleh persetujuan PIHAK PERTAMA.
Pasal 7
IJIN MENINGGALKAN PEKERJAAN
1) PIHAK PERTAMA dapat memberikan ijin kepada PIHAK KEDUA dengan tetap memperoleh
pembayaran upah penuh dalam keadaan sebagai berikut :
a. Ijin 3 (tiga) hari kerja, jika PIHAK KEDUA menikah untuk pertama kali
b. Ijin 2 (dua) hari kerja, jika istri atau suami atau ayah atau ibu atau mertua atau anak kandung
atau menantu PIHAK KEDUA meninggal dunia. Jika 2 (dua) orang atau lebih meninggal
bersamaan waktunya, maka Ijin Meninggalkan Pekerjaan tetap hanya 2 (dua) hari kerja.
c. Ijin 2 (dua) hari kerja, jika istri PIHAK KEDUA melahirkan atau keguguran kandungan.
d. Ijin 2 (dua) hari kerja, jika anak PIHAK KEDUA menjalani upacara khitanan atau baptis.
e. Ijin 2 (dua) hari kerja, jika PIHAK KEDUA menikahkan anaknya.
f. Ijin 1 (satu) hari kerja, jika anggota keluarga dalam satu rumah PIHAK KEDUA meninggal dunia.
Pasal 8
HARI KERJA, JAM KERJA DAN ISTIRAHAT
PIHAK KEDUA diwajibkan bekerja sesuai jam kerja yang berlaku di Koperasi Simpan Pinjam Pilihan
Sahabat Semua yaitu 8 (delapan) jam sehari, dengan 6 (enam) hari kerja :
- Senin s/d Sabtu : Pk. 09.00 s/d 18.00 WIB.
Pasal 9
HARI LIBUR
1) Hari libur di Koperasi Simpan Pinjam Pilihan Sahabat Semua adalah hari Minggu dan hari libur resmi
yang ditetapkan oleh pemerintah.
2) Dalam hal ini pekerjaan menghendaki PIHAK KEDUA untuk melakukan pekerjaan pada hari libur
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, maka PIHAK PETAMA akan memberitahukan
kepada PIHAK KEDUA sebekumnya dan PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan tersebut.
Pasal 10
LEMBUR
1) PIHAK KEDUA wajib melakukan kerja lembur bilamana :
a. Diperlukan dalam situasi yang mendesak atau terjadi keadaan darurat
b. Bila regu atau pihak lain yang harus menggantikan tugas PIHAK KEDUA berhalangan hadir atau
tidak dapat melakukan pekerjaannya.
2) Kerja lembur yang dimaksud pada ayat (1) harus mendapat persetujuan atau perintah kerja terlebih
dahulu dari PIHAK PERTAMA. Tanpa persetujuan atau perintah kerja, PIHAK KEDUA tidak berhak
atas upah lembur.
3) Persetujuan atau perintah lembur yang dimaksud dalam Pasal ini Ayat (2) dapat dibuktikan
kebenarannya dengan bukti yang sah.
4) Pembayaran upah lembur disertakan dengan pembayaran gaji sesuai dengan perhitungan lembur.
Pasal 12
PERINGATAN
1) PIHAK PERTAMA dapat memberikan sanksi peringatan secara lisan atau tertulis kepada PIHAK
KEDUA melakukan pelanggaran tata tertib kerja perusahaan antara lain sebagai berikut :
a. Sering datang terlambat atau pulang mendahului waktu yang ditentukan;
b. Mencatat atau mengabsenkan absensi karyawan lainnya, baik pada waktu masuk kerja atau pada
saat pulang;
c. Tidak mematuhi ketentuan-ketentuan kesemalatan kerja, petunjuk-petunjuk atasan dan
sebagainya;
d. Menolak perintah yang layak;
e. Menunaikan atau menjalankan kewajiban secara sembarangan atau asal-asalan atau
serampangan;
f. Karyawan melakukan suatu hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan atau karena karyawan
mengabaikan sautu hal yang seharusnya dilakukan dengan baik.
2) Jika PIHAK KEDUA melakukan salah satu atau lebih perbuatan-perbuatan yang disebut di bawah ini
PIHAK PERTAMA berhak memberikan peringatan terakhir :
a. Menolak perintah atau penugasan yang layak diberikan oleh atau atas nama perusahaan PIHAK
PERTAMA
b. Dengan sengaja atau lalai mengakibatkan dirinya alam keadaan tidak dapat lagi menjalankan
pekerjaannya
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
c. tidak cakap melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada PIHAK KEDUA dan melanggar
ketentuan yang ditetapkan perusahaan PIHAK PERTAMA yang dapat dikenai peringatan
terakhir.
3) Apabila setelah PIHAK KEDUA mendapatkan peringatan terakhir masih tetap melakukan perbuatan
sebagaimana disebutkan dalam ayat (1) dan (2) pasal ini, maka PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri
Perjanjian Kerja ini dan PIHAK KEDUA tidak berhak menerima ganti rugi apapun, kecuali
pembayaran atas hak-hak yang belum diterima.
4) PIHAK PERTAMA berhak melakukan evaluasi terhadap kinerja yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA
selama melayani PIHAK PERTAMA. Apabila dalam hasil evaluasi tersebut terdapat hal-hal yang
menimbulkan ketidaknnyamanan ataupun kerugian moral dan materi bagi PIHAK PERTAMA, maka
PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri Perjanjian Kerja ini secara sepihak.
Pasal 13
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA MELAKUKAN KESALAHAN BERAT
1) Dengan mengindahkan peraturan Perundang-undangan, selama perjanjian berlaku PIHAK
PERTAMA berhak memutuskan hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA tanpa perlu peringatan
terlebih dahulu, apabila ternyata PIHAK KEDUA melakukan satu atau lebih perbuatan-perbuatan
yang disebutkan berikut ini :
a. Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan barang dan/atau uang
b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan
c. Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/atau mengedarkan
narkotika, psikotoprika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja perusahaan PIHAK
PERTAMA atau pada saat jam kerja.
d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja PIHAK PERTAMA
e. Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau PIHAK
PERTAMA di lingkungan kerja.
f. Membujuk teman sekerja atau PIHAK PERTAMA untuk melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
g. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik
PIHAK PERTAMA yang menimbulkan kerugian PIHAK PERTAMA.
h. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau karyawan PIHAK PERTAMA
an/atau pimpinan atau karyawan PIHAK PERTAMA dalam keadaan bahaya di tempat kerja.
i. Membongkar atau membocorkan rahasia PIHAK PERTAMA yang seharusnya dirahasiakan
kecuali untuk kepentingan negara, atau;
j. Melakukan perbuatam lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana penjara 5 (lima)
tahun atau lebih.
Pasal 14
TIDAK MASUK KERJA
1) Apabila PIHAK KEDUA tidak masuk bekerja 1 (satu) hari karena alasan sakit, hal tersebut dapat
dibuktikan dengan surat keterangan dokter yang menanganinya. Tanpa surat keterangan dokter yang
menanganinya, PIHAK KEDUA dianggap tidak masuk bekerja tanpa ijin (mangkir).
2) Apabila PIHAK KEDUA tidak masuk bekerja tanpa ijin dan persetujuan dari PIHAK PERTAMA, maka
upah PIHAK KEDUA dikurangi sebesar jumlah hari dimana PIHAK KEDUA tidak masuk bekerja
dikalikan 1/30 gaji tetap.
3) Jika PIHAK KEDUA tidak masuk bekerja selama 5 (lima) hari kerja atau lebih berturut-turut tanpa
keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah dan telah dipanggil oleh PIHAK
PERTAMA 2 (dua) kali secara patut dan tertulis, maka PIHAK PERTAMA berhak memutuskan
hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA dianaggap mengundurkan diri.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Pasal 15
KEWAJIBAN MENJAGA KERAHASIAAN
1) Selama perjanjian ini berlangsung maupun sesudah berakhir, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan
membuka rahasia perusahaan PIHAK PERTAMA kepada siapapun juga, kecuali hal itu diwajibkan
oleh hukum.
2) Bilamana PIHAK KEDUA melanggar ketentuan pasal 15 ayat (1) maka PIHAK PERTAMA
menggunakan segala upaya hukum terhadap PIHAK KEDUA, baik secara Perdata maupun Pidana.
Pasal 16
LAIN-LAIN
1) PIHAK PERTAMA tidak terikat pada janji-jani lisan yang diberikan oleh siapapun juga, pada waktu
sebelum atau sesudah mulai bekerja yang tiak ditetapkan dalam perjanjian ini.
2) Hal-hal yang belum dicantumkan dalam perjanjian ini tunduk pada peraturan ketenagakerjaan yang
berlaku.
3. Membuat Legal Opinion dan Legal Advise terkait permasalahan yang ada di Koperasi.
6. Membantu Atasan Terkait dalam membangun relasi yang baik dan kerjasama dengan otoritas
pemerintah dalam bidang Koperasi.
7. Menjadi Personal Assistant atasan terkait dalam hal yang berhubungan dengan pekerjaan Legal
Koperasi
8. Membuat laporan hasil kerja dan menyerahkan laporan hasil kerja kepada atasan terkait secara
berkala.