Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

No. ………..

Yang bertanda tangan di bawah ini :

...................................., Swasta, bertempat tinggal di Jl. ........................selanjutnya disebut


PIHAK KEDUA;

Kedua belah pihak dalam kedudukannya tersebut di atas dengan ini telah sepakat dan setuju
untuk mengadakan Perjanjian Kerja (selanjutnya disebut “Perjanjian”) dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
TUGAS DAN PENEMPATAN

1. Pihak Pertama mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Karyawan dengan jabatan


………………….. di PT. Indoraya Megah Tehnik.
2. Pihak Kedua harus melaksanakan tugas/pekerjaan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
petunjuk/ketentuan Pihak Pertama.
3. Pihak Pertama berhak memindahkan / memutasikan Pihak Kedua ke daerah lain di wilayah
Perusahaan PT. Indoraya Megah Tehnik demi kepentingan perusahaan.
4. Pihak Kedua bersedia bekerja dengan waktu kerja yang disesuaikan aturan yang berlaku di
tempat kerja yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama.
5. Setelah bekerja selama 6 (enam) hari berturut-turut, maka Pihak Kedua berhak 1 (satu) hari
istirahat, atau 12 (dua belas) hari betturut-turut, maka Pihak Kedua berhak 2 (dua) hari
istirahat, yang pengaturannya diatur oleh Pihak Pertama

PASAL 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

2. Pada akhir masa Perjanjian Kerja, Pihak Pertama akan memberikan penilaian terhadap
performa kerja Pihak Kedua.
3. Dalam hal Pihak Pertama menilai bahwa performa kerja Pihak Kedua dinyatakan baik dan
memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh Perusahaan serta memutuskan akan
memperpanjang masa perjanjian kerja, apa bila performa kerja pihak Kedua dianggap
kurang baik maka perjanjian kerja tidak akan di perpanjangan / tidak di pekerjakan lagi.

PASAL 3
GAJI/UPAH dan UPAH LEMBUR

1. Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, Pihak Pertama akan memberikan kepada Pihak
Kedua:

Gaji/Upah Pokok : Rp. ………….. ,-/bulan.

2. Apabila Pihak Pertama memerlukan Pihak Kedua untuk bekerja lembur, maka perhitungan
upah lembur mengacu kepada Kepmenakertrans No. KEP-102/MEN/VI/2004.

PASAL 4
JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
Pihak Kedua setuju diikutsertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS
Kesehatan dan Pihak Kedua setuju wajib membayar iuran sebesar 3% (BPJS
Ketenagakerjaan 2% JHT dan 1% JP) dan 1% BPJS Kesehatan yang dipotong dari
gaji/upah pokok Pihak Kedua, yang akan secara langsung dipotong oleh Pihak Pertama
setiap bulannya.

PASAL 5
KEWAJIBAN DAN LARANGAN

1) KEWAJIBAN

a. Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh
Pihak Pertama.
b. Pihak Kedua wajib mematuhi perintah dan petunjuk kerja atasan yang ditunjuk
oleh Pihak Pertama.
c. Pihak Kedua wajib menjaga dan memelihara dengan sebaik-baiknya barang milik
Pihak Pertama.
d. Pihak Kedua wajib mentaati dan menjalankan semua tata tertib dan disiplin kerja
yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama.

2) LARANGAN

a. Pihak Kedua dilarang datang terlambat, meninggalkan atau pulang lebih awal
tanpa seijin dari Pihak Pertama.
b. Pihak Kedua dilarang membawa atau menggunakan barang atau peralatan milik
Pihak Pertama keluar lingkungan perusahaan tanpa ijin tertulis dari PIHAK
PERTAMA.
c. Pihak Kedua dilarang menggunakan NAPZA ( Narkotik, Alkohol, Psikotropika dan
Zat Adiktif ) dilingkungan perusahaan.
d. Pihak Kedua dilarang minum minuman beralkohol serta mabuk-mabukan
dilingkungan perusahaan.
e. Pihak Kedua dilarang melakukan segala macam bentuk perjudian baik didalam
atau diluar jam kerja dilingkungan perusahaan.
f. Pihak Kedua dilarang membawa senjata api, bahan peledak, segala macam
senjata tajam ke dalam lingkungan perusahaan.
g. Berperilaku tidak sopan dalam lingkungan kerja yang dapat menimbulkan
gangguan dan ketenangan dalam lingkungan kerja termasuk pertengkaran
mulut.
h. Berkelahi dengan rekan kerja atau orang lain dilingkungan perusahaan.
i. Menolak pemindahan tempat tugas tanpa alasan wajar yang dapat diterima
perusahaan.

PASAL 6
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

1. Dalam hal Pihak Kedua tidak hadir di tempat tugas dan/atau tidak melaksanakan tugasnya
selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut tanpa ijin tertulis atau dengan alasan yang tidak
dapat diterima oleh Pihak Pertama, maka Pihak Kedua dalam hal ini dianggap telah
mengundurkan diri.
2. Dalam hal Pihak Kedua berdasarkan hasil penilaian kinerja yang dilakukan oleh Pihak
Pertama, ternyata tidak mampu mencapai kinerja atau memenuhi standar kompetensi dari
jabatan seperti yang dijelaskan pada Pasal 1 Perjanjian ini, maka pemutusan perjanjian
akan dilakukan dengan menyampaikan surat pemberitahuan secara tertulis 7 (tujuh) hari
sebelum pemutusan perjanjian.
3. Apabila Pihak Kedua melanggar larangan seperti tercantum dalam pasal 5 tentang kewajiban
dan larangan, maka Pihak Pertama dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja.
4. Pihak Kedua melakukan suatu perbuatan dan/atau suatu tindakan pelanggaran tata tertib
dan/atau peraturan perusahaan antara lain :
3.1 Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan barang dan/atau uang milik
perusahaan;
3.2 Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan;
3.3 Mabuk, minum minuman keras yang memabukkan, memakai dan atau mengedarkan
narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja;
3.4 Menyerang, menganiaya, mengancam atau mengintimidasi karyawan dan keluarganya
atau pengusaha dan keluarganya;
3.5 Membujuk karyawan atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan;
3.6 Mengadakan rapat gelap, propaganda atau membagikan selebaran gelap yang dapat
mengganggu stabilitas keamanan di lingkungan kerja khususnya dan masyarakat
pada umumnya;
3.7 Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan karyawan atau pengusaha dalam keadaan
bahaya di tempat kerja;
3.8 Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan atau rahasia dagang perusahaan
yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara;
3.9 Melakukan perbuatan untuk mencari keuntungan demi kepentingan diri sendiri
dengan mengatasnamakan perusahaan dan/atau jabatan;
3.10 Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana penjara
5 (lima) tahun atau lebih.
maka Pihak Pertama berhak melakukan pemutusan perjanjian secara sepihak dan oleh
karenanya Pihak Pertama dibebaskan dari segala macam tuntutan hukum maupun
kewajiban untuk memberikan ganti rugi dalam bentuk apapun juga.
5. Dalam hal pemutusan perjanjian seperti poin 1, 2, 3 dan 4 diatas maka Pihak Kedua tidak
berhak atas Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja, Uang Penggantian Hak dan
Uang Pisah
6. Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua setuju apabila salah satu pihak bermaksud untuk
mengakhiri Perjanjian ini sebelum jangka waktunya maka pihak yang bermaksud untuk
mengakhiri perjanjian ini wajib untuk memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya
dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sebelum pengakhiran perjanjian ini.

PASAL 7
PILIHAN HUKUM

Untuk segala akibat yang timbul dari Perjanjian ini, maka kedua belah pihak sepakat untuk
memilih kedudukan hukum yang tetap dan tidak berubah di Kantor Disnaker Kabupaten Barito
Selatan dan diselesaikan sesuai peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.
PASAL 8
PENUTUP

Bahwa mengenai segala hak-hak dan kewajiban kedua belah pihak akan diatur secara lebih
lengkap dalam Peraturan Perusahaan Pihak Pertama dimana masing-masing pihak sepakat,
saling mengikatkan diri terhadap ketentuan perusahaan tersebut, yang bilamana perlu akan
diadakan Addendum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Demikianlah Perjanjian ini dibuat di ………….., pada hari ………. tanggal ………….. bulan ………..
tahun Dua Ribu Dua Puluh (……-……-2020), dibuat dalam rangkap 2 (dua), yang masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

H. KASPUL ANWAR (.........................)


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai